Page 1
Formulasi Sediaan Emulsi
• Bahan Aktif
• Bahan pembawa
• Bahan Pengemulsi
• Bahan tambahan
Page 2
Formula Sediaan Emulsi
A. Bahan Aktif
Pertimbangan: stabilitas, oksidasi (utk bahan aktif minyak),
sesepora logam
B. Minyak/lemak
Bahan pembawa yang digunakan dalam sediaan emulsi yaitu
fase air dan minyak.Minyak yang digunakan berasal dari
bermacam tipe kimia a.l: minyak lemak, minyak atsiri,
hidrokarbon dan turunan terpenoid.
Minyak dapat berupa obat atau pembawa.
Untuk penggunaan luar: minyak mineral (tunggal atau
kombinasi vaselin atau paraffin sol)
Untuk penggunaan oral: minyak mineral nonbiodegradable,
minyak jarak efek laksatif, minyak ikan atau macam lemak
nabati sbg pelengkap nutrisi(m. Kacang, m. Jagung, m.biji
kapas)
C. Bahan Pengemulsi
Tujuan untuk meningkatkan emulsifikasi pada saat menufaktur
maupun untuk meningkatkan kestabilan emulsi
Cara kerja bahan pengemulsi:
1. Menurunkan tegangan permukaan, stabilisasi
termodinamika
2. Pembentukan film antar permukaan yang rapat, halangan
mekanik mencegah koalesensi
3. Pembentukan lapisan rangkap elektrik, halangan elektrik
pada waktu partikel berdekatan
Secara farmasetik agen pengemulsi digunakan dibagi dalam 3:
a. Agen pengemulsi berasal dari alam
b. Agen pengemulsi surfaktan sintetik
c. Partikel Padatan halus
Agen pengemulsi berasal dari alam dan partikel padat
halus
KELAS CONTOH TIPE EMULSI, RUTE Ket
C. Homogenisasi
Tujuan: meningkatkan stabilitas obat.
Pertimbangan: kecepatan geser
Contoh: low shear gear pump, homogenizer tipe
katup, homogenizer dengan sonikasi
Uji Mutu Secara Umum
a. Uji organoleptik
Dilakukan terhadap beberapa parameter
yaitu:tampilan dan rasa
b. Ukuran partikel
Viskositas dan penampilan emulsi dapat
dipengaruhi oleh uk.partikel
Uk. Partikel (µm) Tampilan
> 1,0 Putih
0,1 – 1,0 Putih-biru
0,05 - 0,1 semitransparan
<0,5 transparan
Pengujian ukuran partikel dapat dilakukan
secara mikroskopik.
c. pH sediaan
d. Viskositas sediaan
e. Tipe emulsi
e. Uji Stabilitas
• Menurut ICH Q6A
Merekomendasikan spesifikasi (pengujian, prosedur dan kriteria
penerimaan) untuk menjamin produk obat selama peredaran.
a. Deskripsi
Deskripsi secara kualitatif perlu dibuat. Kriteria penerimaan
harus meliputi penampilan akhir yang dapat diterima selama
penyimpanan
b. Identifikasi
Uji identifikasi harus menetapkan identitias dari obat dan
kemungkinan senyawa lain yang ada.
Uji paling umum adalah spektra absorbsi inframerah <851>lihat
spectrophotometry and light scattering
c. Penentuan kadar
Cara sepsifik yg mengindikasikan stabilitas dapat dilakukan
dengan menentukan kandungan dari produk obat
d. Pengotor
Pengotor dapat berasal dari proses atau dari produk
samping sintesis, pengotor organik dan anorganik
yang terdapat dalam bahan obat dan eksipien
dalam proses produksi.
Dapat dikontrol melalui monografi bahan aktif obat
dan eksipien
e. Sifat fisikokimia
Sifat ini seperti pH <721>, viskositas <911>
f. Keseragaman unit sediaan
Dapat dilakukan melalu keseragaman kandungan
atau variasi bobot. Lihat: Uniformity of Dosage
Units <905>
g. Kandungan air
Lihat water determination <921>
h. Limit mikroba
Tipe mikroba yang diuji dan kriteria penerimaan harus
didasarkan pada sifat bahan obat, metode manufaktur
dan sasaran penggunaan produk obat. Lihat:
microbiological examination of non sterile <61>
k. Sterilitas
Uji sterilitas produk, lihat <71>
Pustaka
• Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. (1988). Teori dan
Praktek Farmasi Industri Jilid I Terj Siti Suyatmi.
• International Conference Harmonization sheet Q6A
2011
• Ansel, Howard. Pharmaceutical Dosage Forms an Drug
Delivery Systems Ed. 9. (2013)
• Agoes, Goeswin. Sediaan Farmasi Likuida –semisolida.
2012
• Rowe, R.C. and Sheskey, P.J., Owen, S.C. (2006):
Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5 th Edition.
• Thank you
Mikroemulsi
• Diperkenalkan oleh Hoar dan Schulman (1943)
yang menyatakan suatu larutan jernih dapat
diperoleh dengan mentitrasi emulsi kasar a/m
dengan alkohol berantai sebagai medium.
• Menurut Danielson dan Lidman (1981)
mendefinisikan mikroemulsi sebagai suatu sistem
dari air, minyak dan ampifil yang isotropik secara
optik dan secara termodinamika merupakan
larutan cair yang stabil.
• Mikroemulsi adalah sistem yang secara termodinamika
stabil dan transparan (translucent) merupakan dispersi
dari minyak dan air yang distabilkan oleh lapis tipis
(film) molekul surfaktan.
• Surfaktan yang digunakan dapat berupa tunggal,
campuran atau kombinasi dgn ko-surfaktan seperti
alkohol rantai menengah (butanol dan pentanol)
• Ukuran tetesan mikroemulsi berada pada rentang 10-
100nm, karena rentangnya sempit menyebabkan
penghamburan cahaya tampak sehingga menyebabkan
sistem transparan
Keuntungan
• Lebih stabil secara termodinamika dan
membutuhkan energi minimum untuk
pembentukan
• Kemudahan manufaktur dalam skala besar
• Dapat digunakan untuk penhantaran obat
tertarget
Perbedaan Mikroemulsi dan Emulsi
Mikroemulsi Emulsi
Secara termodinamika stabil Secara termodinamika tdak stabil