PERCOBAAN VII
TUJUAN PERCOBAAN
Membuat sediaan emulsi dengan menggunakan emulgator alam dan sediaan mikroemulsi
menggunakan surfaktan serta mengamati stabilitas sediaan emulsi dan mikroemulsi.
DASAR TEORI
Sediaan emulsi merupakan sediaan cair yang terdiri dari dua cairan yang tidak bercampur
satu dengan yang lain. Pada umumnya cairan tersebut adalah campuran dari minyak dan air
tergantung dari pada tipe emulsi yang dibuat, fase terdispersi dapat berupa minyak atau air. Pada
prinsipnya pembuatan sediaan emulsi terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Tahap destruksi : dalam tahap ini dilakukan pemecahan fase minyak menjadi globul-globul
kecil, sehingga fase terdispersi tersebut dapat lebih mudah terdispersi dalam fase pendispersi.
2. Tahap stabilisasi : dalam tahap ini dilakukan stabilisasi globul-globul yang terdispersi
dengan menggunakan emulgator.
65
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
b. Pengawet : berfungsi menghambat mikroorganisme yang dapat hidup dalam fase air dan
didalam emulgator alam yang digunakan dalam sediaan emulsi peroral antara lain:
Derivate asam benzoat : metal p-hidroksil benzoate dengan kosentrasi sekitar 0,1% -
0,2% untuk tipe emulsi O/W. untuk bentuk ester yang lebih tinggi (propel dan butil)
digunakan kosentrasi mendekati larutan jenuhnya. Aktivitas pengawet golongan ini
dapat berkurang dengan adanya surfaktan non ionic atau didalam sediaan krem
dengan konsentrasi minyak yang tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan menaikkan
kosentrasi total menjadi lebih tinggi dan efektif terhadap range mikroorganisme lebih
besar. Kombinasi metal dan propel dengan ratio 2:1 dengan kosentrasi 0,06 dan
0,03%
Asam sorbat, terutama digunakan dalam sediaan yang mengandung surfaktan non
ionik. Konsentrasi yang digunakan sebesar 0,2%.
Pengawet lain yang banyak digunakan dalam krem dan emulsi antara lain: fenol
(0,5%), klorokresol (0,1%).
c. Antioksidan : antioksidan dalam sediaan emulsi digunakan untuk mencegah terjadinya
reaksi oksidasi bahan berkhasiat dalam sediaan atau fase minyak. Apabila terjadi reaksi
oksidasi didalam minyak akan terjadi ketengikan yang dapat diidentifikasi secara
langsung. Antioksidan yang biasa dipakai dalam sediaan emulsi adalah: tokoferol, dodesil
galat, oktil galat, alkil galat, butil hidroksianisol, butil hidroksitoluen, natrium
metabisulfit. Ion logam berat yang dapat mengkatalisa terjadinya reaksi oksidasi dapat
diikat dengan “sequestering agent” seperti asam sitrat dan asam tartrat.
Sediaan mikroemulsi adalah dispersi cair dari air dan minyak yang dibuat homogen,
transparan dan stabil dengan penambahan surfaktan dalam jumlah relatif besar dan kosurfaktan.
Surfaktan sintesis merupakan suatu zat aktif permukaan yang dapat menstabilkan suatu sediaan
emulsi karenan dapat menurunkan tegangan permukaan antar permukaan.
Ditinjau dari struktur surfaktan diketahui mempunyai dua gugus yang bersifat polar dan non
polar. Gugus-gugus tersebut akan bersosiasi pada permukaan globul membentuk film yang kuat
yang merupakan barier dari pada globul-globul tersebut, sehingga dapat mencegah terjadinya
adhesi dan koalesensi. Stabilitas emulsi akan meningkat dengan meningkatnya viskositas dan
kekuatan film pada permukaan globul. Surfaktan terdiri dari beberapa tipe yaitu: anionik,
66
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
kationik, amfoterik, dan non ionik. Surfaktan ionik dapat mempengaruhi daya interaksi listrik
dari masing-masing globul.
Karakteristik gugus surfaktan ditentukan dari harga HLB yang dapat menggambarkan sifat
hidrofisilitas surfaktan tersebut. Kombinasi surfaktan dengan harga HLB rendah dan harga HLB
tinggi ditambahkan untuk mendapatkan harga HLB yang mendekati harga HLB butuh minyak
yang digunakan. Untuk menghitung kosentrasi masing-masing surfaktan dipakai perhitungan
aligasi atau aljabar biasa, dengan memasukkan harga HLB surfaktan.
Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah surfaktan sebagai berikut:
misalkan jumlah kombinasi surfaktan keseluruhan 5%. Konsentrasi surfaktan A=a dengan harga
HLB A, konsentrasi surfaktan B=b dengan harga HLB B = harga HLB A
Untuk menghitung HLB surfaktan dapat digunakan ekuasi Griffin sebagai berikut:
TUGAS
Membuat sediaan emulsi dengan bahan pengemulsi alam dan mikroemulsi dengan surfaktan
KELOMPOK TUGAS
I MINYAK IKAN 15% + VIT B1, B2, B6, B12
II MINYAK IKAN 15% + Ca HIDROFOSFAT,
Na HIDROFOSFAT
III VCO 15% + VITAMIN E 0,1 %
IV OLEUM CINNAMOMI
V OLEUM CITRI
OLEUM CAJUPUTI + KAMFER 4%
Emulgator yang digunakan:
1. PGA : 5 - 15% (A 5%)
2. Tragacanth : 1 - 2% (A 5%)
67
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
Sediaan emulsi dibuat sebanyak 150 cc dengan menambahkan bahan pemanis, pewarna,
pewangi, pengawet dan anti oksidan, sedangkan sediaan mikremulsi dibuat sebanyak 30 ml
TUGAS PENDAHULUAN
1. Cari didalam literature cara pengembangan emulgator yang dipakai
68
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
a. Warna :
b. Rasa :
c. Bau :
Hu
F=
Ho
F = Derajat sedimentasi.
69
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
Confidential
No. Komposisi Nama Lain 1 Botol 1 Batch Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Spesifikasi Produk
Bentuk sediaan
Pemerian
Bobot
Persyaratan Kadar
70
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
Penyimpanan
Prosedur Identifikasi
Confidential
Langkah Produksi Parameter Kritis
71
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
PERHITUNGAN
72
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
Confidential
Kemasan Primer
Ukuran Kemasan
Ukuran Etiket
Bahan Kemasan
Zat Aktif
Monografi
Nama Lain
Struktur
Kimia
Struktur Molekul
Berat
Molekul
Pemerian
Sifat Fisikakimia
Kelarutan
Suhu Lebur
Stabilitas
Penyimpanan
73
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
pH Stabilitas
Inkompatibilitas
Analisis
Identifikasi
Penetapan Kadar
FARMAKOLOGI
Mekanisme Kerja
Farmakokinetika
Indikasi
Kontraindikasi
Efek Samping
Interaksi Obat
Dosis
Zat Tambahan
Sinonim
Struktur Kimia
Struktur Molekul
Berat Molekul
Pemerian
Aplikasi Penggunaan
Sifat Khas
74
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
Bentuk Kristal
Titik Leleh
Kelarutan
Keasaman
Higroskopisitas
Stabilitas/ Penyimpanan
Inkompatibilitas
Zat Tambahan
Sinonim
Struktur Kimia
Struktur Molekul
Berat Molekul
Pemerian
Aplikasi Penggunaan
Sifat Khas
Bentuk Kristal
Titik Leleh
Kelarutan
Keasaman
Higroskopissitas
Stabilitas/ Penyimpanan
Inkompatibilitas
75
Teknologi Sediaan Farmasi Cair dan Semi Padat
PERHITUNGAN
76