Anda di halaman 1dari 8

Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

OPTIMASI KONSENTRASI OLIVE OIL TEHADAP STABILITAS FISIK


SEDIAAN SABUN CAIR

Murti, I.K.A.Y.1, I.P.S.A. Putra1, N.N.K.T. Suputri1, N.P.D. Wijayanti,


P.S.Yustiantara
1
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp./Fax. 703837

Email: yogamurti62@gmail.com

ABSTRAK

Sabun cair adalah sediaan berbentuk cair yang digunakan untuk membersihkan kulit, dibuat dari
bahan dasar sabun dengan penambahan surfaktan, penstabil busa, pengawet, pewarna dan pewangi
yang diijinkan dan digunakan untuk cair tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi olive oil 12,5%, 25%, dan 37,5% terhadap
kestabilan fisik dari sediaan sabun cair serta mengetahui uji hedonik dari sediaan ini. Formulasi sabun
cair ini terdiri dari Olive oil, Sodium Lauryl Sulfate, KOH, Gliserin, CMC-Na, Coco-DEA, Metil
paraben, Propil parabe, Etanol, Asam stearat, Asam nitrat, E.O Lavender, Aquadest. Sebelum
dilakukan uji hedonik, dilakukan evaluasi dari sediaan terlebih dahulu. Hasil evaluasi sifat fisika
menunjukkan sabun cair formula II dengan konsentrasi olive oil 25% menghasilkan tekstur yang
kental, dengan warna kuning keemasan, dan beraroma khas lavender, dan ber bobot jenis 1,098
gram/mL, serta busa yang dihasilkan 220 mL,menghasilkan viskositas dengan aliran tiksotropik
dengan pH sebesar 9,75. Pada pengujian hedonik didapatkan kesukaan paling tinggi terdapat pada
formula II.

Kata Kunci: Sabun cair, Olive oil, uji hedonik

ABSTRACT
Liquid soap is a liquid parmaceutical product used to cleanse the skin, made of soap base material
by the addition of surfactants, foam stabilizers, preservatives, dyes and perfumes that are allowed
and used for liquid without irritating the skin. This study aims to determine the effect of olive oil
concentrations at the range of 12.5%, 25%, and 37.5% on the physical stability of liquid soap
preparations and to know the hedonic test of these pharmaceutical product. This liquid soap
formulation comprises olive oil, sodium lauryl sulfate, KOH, glycerin, CMC-Na, coco-DEA, methyl
paraben, propyl paraben, ethanol, stearic acid, nitric acid, essential oil lavender, aquadest. Prior to
the hedonic test, an evaluation of the preparation is performed. The result of physical properties
evaluation showed that liquid soap of formula II with 25% olive oil concentration yielded thick
texture, with golden yellow color and typical flavor of lavender, and weighs 1.098 gram/mL, and
220 mL foam produced flow viscosity thixotropic with a pH of 9.75. In the hedonic test the highest
satisfaction is found in formula II.

Keyword : Liquid soap, Olive Oil, hedonic test

1. PENDAHULUAN Penggunaan produk kosmetika kulit, seperti


sabun dapat meminimalisir dan mencegah
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba
yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari (Depkes RI, 2006).
berbagai macam gangguan dari luar. Kerusakan Sabun merupakan garam alkali karboksilat
pada kulit akan menghilangkan fungsi kulit hasil reaksi saponifikasi antara basa (kalium
sebagai barrier terhadap infeksi mikroba.

15
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

atau natrium) dan asam lemak (Wasitaadmadja, sifat fisika dan kimia dari sabun cair yang akan
1997). Sediaan kosmetika sabun tersedia dalam dibuat. Untuk itu, perlu dilakukan optimasi
bentuk cair. Sabun cair memiliki penggunaan olive oil terhadap formula sediaan
kecenderungan lebih diminati oleh masyarakat sabun cair sehingga diperoleh formula sabun
karena lebih praktis, higienis, dan efisien dalam cair yang optimum
pemakaiannya (Albari, 2004).
Karakteristik sabun dipengaruhi oleh 2. BAHAN DAN METODE
kekuatan dan kemurnian basa yang digunakan,
jenis minyak yang digunakan, proses Bahan
saponifikasi yang terjadi. Konsentrasi minyak Bahan yang digunakan yaitu Olive oil,
yang digunakan akan mempengaruhi reaksi Sodium Lauryl Sulfat, Kalium Hidroksida,
yang saponifikasi yang terjadi. Penggunaan Gliserin, Coco-DEA, Metil Paraben, Propil
minyak dalam sediaan cair sangat Paraben, Etanol, Asam Stearat, Asam Sitrat,
mempengaruhi penampilannya, dimana Essential Oil Lavender, dan Aquades.
minyak akan memberikan penampilan yang
jernih, dapat menghasilkan busa yang lembut Penyusunan Formula Sabun Cair
dan dapat melembabkan kulit (Fadillah dkk., Pada penelitian ini dimulai dengan menyusun
2014). Olive Oil merupakan salah satu minyak 3 formula sediaan sabun cair cair dengan variasi
yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun konsentrasi olive oil yang berbeda seperti
cair. Penggunaan olive oil akan mempengaruhi tercantum pada tabel berikut:

Tabel 1. Rancangan Formula Sabun Cuci Tangan

Bahan FI F II F III
Olive oil 12,5 % v/v 25 % v/v 37,5 v/v
SLS 2 % b/v 2 % b/v 2 % b/v
KOH 8 % b/v 8 % b/v 8 % b/v
Gliserin 13 v/v 13 v/v 13 v/v
CMC Na 3 % b/v 3 % b/v 3 % b/v
Coco-DEA 3 % v/v 3 % v/v 3 % v/v
Metil paraben 0,18 % b/v 0,18 % b/v 0,18 % b/v
Propil paraben 0,02 % b/v 0,02 % b/v 0,02 % b/v
Etanol 15 % v/v 15 % v/v 15 % v/v
Asam Stearat 2 % b/v 2 % b/v 2 % b/v
Asam Sitrat 2 % b/v 2 % b/v 2 % b/v
EO Lavender qs qs qs
Aquadest Ad 50 % Ad 50 % Ad 50 %

*Keterangan :
FI ; Formula 1 ; F II : Formula 2 ; F III : Formula 3

Pembuatan Sediaan hingga homogen. Ditambahkan gliserin ke


Ditimbang bahan-bahan dengan dalam campuran, Tambahkan Coco-DEA
seksama. CMC-Na dikembangkan dalam dengan SLS pada beaker glass berbeda. Metil
sejumlah aquades. Kemudian dimasukkan paraben dan propil paraben dilarutkan dalam
olive oil dalam gelas beaker, kemudian etanol pada beaker glass berbeda. Essemtial
ditambahkan dengan KOH lalu dipanaskan Oil Lavender dilarutkan dalam air.
pada suhu 50°C hingga terbentuk pasta. Dimasukkan campuran pada tiap beaker secara
Dimasukkan asam stearat yang telah bertahap ke dalam olive oil dan diaduk hingga
dilelehkan diatas penangas air ke dalam homogen. Ditambahkan aquades hingga tanda
campuran olive oil. Dimasukkan CMC-Na batas. Dimasukkan ke dalam wadah bersih
kedalam campuran Olive Oil dan diaduk yang telah disiapkan.

16
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

Evaluasi Sediaan Sabun Cair berkisar antara 1,010-1,100 g/ml (SNI,


Evaluasi sediaan sabun cair cair 1996).
disesuaikan dengan persyaratan Standar Pengujian Stabilitas Busa
Nasional Indonesia (SNI) 06-4085-1996 Untuk mengevaluasi stabilitas busa
dengan beberapa tambahan pengujian. yang dihasilkan, dilakukan dengan
Pengujian pengujian yang dilakukan meliputi mengambil 5g sediaan sabun cair dari
uji organoleptik sediaan, pengukuran pH formula uji dan kontrol yang dimasukkan ke
sediaan, bobot jenis sediaan, uji viskositas dalam wadah tabung ukur kemudian
sediaan, stabilitas busa, dan uji hedonik ditambahkan air sebanyak 250 mL. lakukan
Pengujian Organoleptik proses pengadukan dengan pengaduk
Uji penampilan dilakukan dengan mekanik untuk memperoleh kecepatan
melihat secara langsung warna, bentuk, dan pengadukan yang seragam, kemudian
bau sabun cair yang terbentuk (Depkes RI, ketinggian busa diukur pada menit pertama
1995). Menurut SNI, standar sabun cair yang dan kelima. Stabilitas busa dapat dirumuskan
ideal yaitu memiliki bentuk cair, serta bau sebagai berikut:
dan warna yang khas (SNI, 1996).
H
Pengujian Homogenitas Stabilitas Busa= ×100%
Pengujian homogenitas dilakukan Ho
dengan mengoleskan zat yang akan diuji
pada sekeping kaca atau bahan transparan Dengan Ho adalah pengukuran
lain yang cocok, harus menunjukkan susunan ketinggian busa awal, dan H adalah
yang homogen. pengukuran tinggi busa setelah 5 menit.
Pengukuran Viskositas Sediaan
Viskositas formula sabun cair diukur Pengujian pH
dengan menggunakan viscometer Brookfield Alat pH meter dikalibrasi
menggunakan spindel CP-52 pada kecepatan mengunakanlarutan dapar pH 7 dan pH 4.
dan shear rates yang bervariasi. Pengukuran Satu gram sedianyang akan diperiksa
dilakukan pada kecepatan 0,10, 0,20, 0,30, diencerkan dengan airsuling hinga 10 mL.
0,40, dan 0,50 rpm dalam 60 detik diantara Elektroda pH meterdicelupkan ke dalam
dua kecepatan yang berurutan sebagai larutan yang diperiksa,jarum pH meter
equilibration dengan rentang shear rate dari dibiarkan bergerak sampai menunjukkan
0,2 s-1 hingga 1.0 s-1. Penentuan viskositas posisi tetap, pH yang ditunjukanjarum pH
dilakukan pada suhu ruangan. Data viskositas meter dicatat (Depkes RI, 1995). Menurut
diplot pada rheogram. Hasil pemeriksan SNI, untuk pH sabun cair yang
viskositas sedian sabun cair diharapkan diperbolehkan antara 8-11 (SNI, 1996).
diperoleh aliran plastiktiksotropik (Anggraini
dkk., 2012). Uji Hedonik
Pengujian Bobot Jenis Uji hedonik ini dilakukan untuk menilai
Dengan memasukan sedian ke suatu sampel dengan melibatkan beberapa
dalampiknometer sampai di atas garis tera. panelis atau sukarelawan yang kemudian
Ditutup,kemudian dimasukan piknometer ke diminta untuk memberikan pendapatnya atau
dalamrendaman air es sampai suhu 25ºC. respon terhadap kualitas suatu sampel. Uji
Permukan aires harus lebih tingi dari pada hedonik ini dilakukan oleh 30 panelis baik laki
permukan contohdalam piknometer, sehinga laki atau perempuan (Mahasiswa Farmasi
semua isi piknometerterendam. Biarkan Universitas Udayana, Bali) terhadap sediaan
piknometer terendam selama 30menit sabun cair yang diperoleh dan diminta menilai
kemudian buka tutup piknometer sediaan sabun cair meliputi :bau, warna,
danbersihkan bagian luar piknometer tekstur, busa, kesan licin atau rasa lengket pada
dengangulungan kertas saring sampai tanda saat pemakaian, iritasi, dan kesan lembut dan
garis. Pengujian bobot jenis dilakukan untuk halus setelah pemakaian, yaitu dengan
mengetahui pengaruh bahan-bahan yang memakai sediaan sabun cair tersebut pada
digunakan dalam formulasi sabun cair tangan yang terlebih dahulu dibasahi dengan
terhadap bobot jenis sabun yang dihasilkan. air, kemudian dipakai sabun cair dan diamkan
Menurut SNI, bobot jenis sabun cair yaitu sampai sediaan sabun cair mengering (± 10

17
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

menit) lalu bersihkan dengan air, apabila tidak a) Panelis diminta untuk menilai sifat
terjadi reaksi kulit yang tidak diinginkan maka organoleptik masing-masing
sediaan sabun cair tersebut dapat digunakan. sampel, sesuai dengan formula.
Prosedur pengujian hedonik adalah b) Panelis diminta untuk memakai
sebagi berikut: sediaan sabun cair pada
Dipilih 30 orang mahasiswa sebagai pergelangan tangan bagian dalam,
panelis, yang dalam usia 19 – 22 tahun diamkan (± 10 menit) kemudian
dan masing-masing panelis diberi dibilas dan panelis diminta menilai
sampel sabun cair semua formula. sediaan sabun cair tersebut sesuai
penerimaan panelis.
Kurva Hubungan Kecepatan Geser vs Tekanan Geser
450
400
F/A (gram/cm.s2)

350
300
250
200 Formula I
150 Formula II
100
50 Formula III
0
0 20 40 60 80 100 120
V/dx (rpm)

Gambar 1: Kurva Hubungan Kecepatan Geser vs Tekanan Geser

3. HASIL keemasan, memiliki bau khas aroma lavender


Evaluasi Sediaan serta pada saat pengujian homogentias tidak
Pengujian Organoleptik dan Homogenitas terdapat partikel yang tidak terlarut.
Dari ketiga formula diperoleh bentuk sabun
cair yang kental, dengan warna kuning

Pengukuran Viskositas Sediaan

Tabel 2. Hasil Uji Viskositas

v (rpm) cP FI cP F II cP F III
10 107 144 174
20 135 150 192
30 152 163 207
50 163 172 215
60 168 176 222
100 173 189 232
100 173 189 230
60 167 174 222
50 162 172 213
30 152 163 206
20 134 148 190
10 106 138 173

18
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

Pengujian Bobot Jenis


Tabel 3. Pengujian bobot jenis sabun cair

Bobot Jenis Hasil


Formula I 1,132 gram/mL
Formula II 1,098 gram/mL
Formula III 0,9972 gram/mL

Pengujian Stabilitas Busa


Tabel 4. Pengujian Kestabilan Busa
Hasil
Stabilitas Busa Air Suling (mL) Air Sadah (mL)

Formula I 190 100


Formula II 220 150
Formula III 223 160

Hasil tersebut menunjukkan adanya dihasilkan pada air suling dibandingkan


kecenderungan lebih tinggi busa yang dengan air sadah.

Pengujian pH
Tabel 5. Pengujian pH
pH Hasil
Formula I 10,39
Formula II 9,75
Formula III 9,34

Uji Hedonik (Uji Kesukaan)

15

10

0
Aroma Tekstur Busa Warna Kesan Kesan
Licin Lembut

Formula F 1 Formula F 2 Formula F 3

Gambar 2. Grafik hasil pengujian hedonik (uji kesukaan)

19
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

4. PEMBAHASAN

Evaluasi Sediaan Pengujian Organoleptik sabun menurun seiring dengan meningkatnya


dan Homogenitas konsentrasi olive oil yang digunakan. Hal ini
Pada penelitian ini, dilakukan optimasi disebabkan karena bobot jenis minyak aitun
pengaruh konsentrasi Olive oil dalam lebih kecil dibandingkan dengan bobot jenis
sediaan sabun cair. Berdasarkan hasil air. Dimana, air digunakan sebagai pelarut
penelitian, diperoleh hasil uji organoleptis dan dapat juga digunakan untuk
ketiga formula sabun cair yang dibuat menggenapkan vlume sabun. Bobot jenis
berbentuk cairan kental, berwarna kuning dari olive oil adalah 0,907-0,914 sedangkan
keemasan dengan bau khas lavender. Warna bobot jenis air adalah 0,9971 (Rowe et al.,
kuning keemasan terbentuk karena 2009). Dan dari hasil pengukuran bobot
penggunaan fase minyak yaitu olive oil yang jenis, bobot jenis yang memenuhi
berwarna kuning dan terbentuk aroma khas persyaratan bobot jenis yang sesuai untuk
lavender dikarenakan penambahan essential sediaan sabun cair ialah pada formulasi 2,
oil lavender. Hal ini sudah sesuai dengan dimana standar bobot jenis untuk sabun cair
standar pada SNI untuk sabun cair dimana menurut SNI ialah berkisar antara 1,010-
sabun cari memiliki bentuk cair, memiliki 1,100 g/mL.
warna dan bau khas (SNI, 1996). Ketiga
formula sabun cair tersebut memiliki Pengujian Stabilitas Busa
homogenitas yang baik. Tujuan uji stabilitas ini adalah untuk
mengetahui stabilitas yang diukur dengan
Pengukuran Viskositas Sediaan tinggi busa dalam tabung reaksi dengan skala
Uji viskositas dilakukan dengan alat dengan rentan waktu tertentu dan
viskometer brookfield tipe DV-E yang kemampuan surfaktan untuk menghasilkan
dilengkapi dengan spindle yang akan busa. Menurunnya volume cairan yang
berputar sesuai dengan kecepatan rpm yang mengalir daari busa setelah rentan waktu
telah diatur. Spindel yang digunakan yaitu tertentu setelah busa pecah dan menghilang
spinder nomor 3 karena sampel sabun cair dinyatakan sebagai persen. Stabilitas busa
dari ketiga formula agak kental. Uji dinyatakan sebagai ketahanan suatu
viskositas terhadap ketiga formula dilakukan gelembung untuk stabilitas busa setelah lima
dengan menggunakan 12 titik yang berfungsi menit busa harus mampu bertahan antara 60-
untuk mengetahui viskositas cairan dan tipe 70% dari volume awal (Dragon et al., 1969).
aliran dari ketiga formula tersebut. Berdasarkan perngamatan dan perhitungan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh stabilitas busa pada F1,F2, dan F3
pada gambar 1 didapatkan bahwa ketiga secara berturut-turut adalah 76%, 88%, dan
formula memiliki tipe aliran tiksotropik, 89,2% dimana dari ketiga formulasi telah
dimana kurva menurun berada di sebelah kiri memenuhi persyaratan kestabilan busa.
kurva menaik. Aliran tiksotropik pada
keadaan diam, sistem akan membentuk gel Pengujian pH
dan bila diberi tekanan geser, gel akan Pengujian pH dilakukan untuk
berubah menjadi sol (Martin, 2008). Dari mengetahui nilai pH dari sabun cair. Nilai
ketiga formula tersebut didapatkan hasil pH yang diperoleh dari ketiga formulasi
bahwa semakin banyak kandungan olive oil sabun cair secara berturut-turut adalah
dalam formula sabun cair, akan 10,39, 9,75, dan 9,34. Nilai pH ini
meningkatkan viskositas sediaan. Formula memenuhi persyaratan sabun cair menurut
ketiga dengan jumlah olive oil paling banyak SNI karena SNI mempersyaratkan pH sabun
akan memiliki resistensi zat untuk mengalir cair berada pada rentang 8 – 11. Berdasarkan
yang paling tinggi. hasil yang didapatkan pada uji pH diketahui
bahwa semakin meningkatnya konsentrasi
Pengujian Bobot Jenis olive oil maka pH seabun akan semakin
Bobot jenis sabun cari F1, F2, dan F3 asam. Hal ini disebabkan karena olive oil
berturut-turut adalah 1,132 gram/mL, 1,098 termasuk dalam bahan yang bersifat asam
gram/mL, dan 0,9972 gram/mL. bobot jenis (Anonim, 2013). Sehingga dengan semakin

20
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

meningkatnya konsentrasi olive oil yang Kesan Licin


digunakan maka akan semakin membuat Uji kesan licin merupakan uji yang di
sabun menjadi asam. nilai panelis mengenai kesan licin pada saat
pemakaian. Berdasarkan hasil pengujian
Uji Hedonik diagram terhadap 30 panelis formula yang
Aroma atau Bau paling banyak disukai panelis terhadap kesan
Aroma atau merupakan salah satu licin yaitu formula II.
parameter yang menjadi pertimbangan Kesan Lembut
konsumen dalam memilih sabun. Sabun Berdasarkan hasil pengujian diagram
yang memiliki bau yang menarik tentunya terhadap 30 panelis formula yang paling
akan dipilih oleh banyak konsumen. banyak disukai panelis terhadap kesan
Penggunaan Essenstial oil Lavender pada lembut setelah pemakaian, yaitu formula II.
ketiga formulasi adalah sama, namun
persentase penggunaan Olive oil yang 4. KESIMPULAN
berbeda menyebabkan ketiga formulasi
memiliki kekuatan aroma khas olive oil yang Dari penelitian yang telah dilakukan,
berbeda. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
diagram terhadap 30 panelis formula yang konsentrasi olive oil terhadap kelembutan
paling banyak disukai panelis terhadap sabun. Semakin tinggi konsentrasi olive oil
aroma atau bau yaitu formula II. maka semakin tinggi pula kelembutan sabun,
Tekstur namun pada konsentrasi olive oil yang lebih
Uji tekstur merupakan uji untuk tinggi akan menimbulkan kesan yang
menilai penampilan dari sabun transparan berminyak pada pada tangan yang
yang dihasilkan. Penggunaan konsentrasi menyebabkan ketidaknyamanan pada
Olive Oil yang bervariasi pada ketiga panelis.
formulasi dapat menyebabkan adanya
perbedaan teksur sabun. Berdasarkan hasil 5. UCAPAN TERIMAKASIH
pengujian diagram terhadap 30 panelis Penulis mengucapkan terimakasih
formula yang paling banyak disukai panelis kepada bagian Laboratorium Teknologi
terhadap tekstur yaitu formula II. Jurusan Farmasi, FMIPA Universitas
Busa Udayana dan seluruh Tim Kosmetika
Busa merupakan salah satu hal penting Teknologi Farmasi Universitas Udayana atas
pada produk sabun. Pada umumnya bantuan teknis meliputi alat, bahan, serta
konsumen lebih menyukai sabun yang sarana prasarana penunjang selama
memiliki pembusaan yang lebih banyak penelitian berlangsung.
dibandingkan dengan sabun yang
pembusaannya sedikit. Berdasarkan hasil DAFTAR PUSTAKA
pengujian diagram terhadap 30 panelis Albari dan Anita L. 2004. “Analisa Minat Beli
formula yang paling banyak disukai panelis Konsumen Sabun Cair Lux, Biore dan Life
terhadap busa yaitu formula II. buoy di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau dari
Warna Pengaruh Sikapnya Setelah Melihat Iklan di
Uji warna merupakan uji yang dinilai Televisi dan Norma Subyektif”. Jakarta.
panelis terhadap warna yang dihasilkan Anonim. 2013. The Ultimate Acid-Alkaline Food
terhadap sabun. Warna khas dari olive oil and Drinks Chart. Miami : Sang Labs Inc.
adalah kuning hingga hijau kekuningan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
semakin tinggi presentase penggunaan olive 2006. Profil Kesehatan 2005. Jakarta.
oil dalam sabun cair maka semakin pekat Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi
warna sabun tersebut. Berdasarkan hasil IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
pengujian diagram terhadap 30 panelis Indonesia
formula yang paling banyak disukai panelis Dragon S, Patricia M. Daley B.A., Henry F, Maso
terhadap warna yaitu formula II. dan Lester L., 1969. Studies on Lanolin
Derivatives in Shampoo Systems. J. Soc.
Cosmetic Chemis’s. 20. 777 793.

16
Murti dkk.

Jurnal Farmasi Udayana, Vol. 6, No.2, Tahun 2017, 15-17

Martin, Alfred. 2008. Farmasi Fisika Dasar- Rowe, R.C., P. J. Sheskey, M. E. Quinn. 2009.
Dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik Handbook of Pharmaceutical Excipients.
Ed. Ketiga jilid 2. Jakarta : UI Press Sixth Edition. Pharmaceutical Press: USA.
SNI. 1996. Standar Mutu Sabun Cair Cair. Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun Ilmu
Jakarta: Dewan Standarisasi Nasional. Kosmetik Medik. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.

17

Anda mungkin juga menyukai