MANUFACTURE
KELOMPOK 10
FI V: Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
STUDI PREFORMULASI
DAN
RANCANGAN FORMULA
Studi Preformulasi
Identitas Obat
1. Nama Minyak Ikan
2. Pemerian Cairan minyak encer, bau khas, tidak tengik,
rasa dan bau seperti ikan
Sifat Fisikokimia
1. Kelarutan Sukar larut dalam etanol, mudah larut dalam
eter, dalam kloroform, dalam karbon disulfida,
dan dalam etil asetat
2. Stabilitas Mudah teroksidasi
Alasan pemilihan BSO
1. Karena zat aktif memiliki sifat praktis tidak larut air, pemilihan BSO emulsi dapat
meningkatkan solubility dari zat aktif sehingga meningkatkan bioavailabilitas
obat.
2. Biovabilitas besar karena absorbsi dapat ditingkatkan dengan pengaturan
ukuran droplet emulsi.
3. Formulasi emulsi dapat membantu mempertahankan stabilitas zat aktif yang
mudah teroksidasi.
4. Penerimaan mudah diberikan pada anak anak, karena formulasi emulsi dapat
meminimalkan bau dan rasa yang kurang enak dari bahan aktif dengan
penambahan flavouring agent.
Alasan Pemilihan Zat Aktif
Absorpsi: Diabsorpsi di GI (up to 20-80%) tergantung dari sekresi bilirubin dan fungsi
pankreas. Trigliserol (TAG) masuk ke saluran pencernaan melalui oral. Kemudian dihidrolisis
oleh enzim lipase ke bentuk monogliserida dan free fatty acid (FFA). Pada enterosit terjadi
perubahan TAG menjadi fosfolipid, kolesterol, dan apoprotein menjadi kilomikron.
Distribusi: Berikatan dengan beta lipoprotein dan masuk ke sirkulasi darah melalui
kilomikron pada limpa kemudian kilomikron diubah menjadi lipoprotein lipase dan EPA dan
DHA akan dibawa melalui sirkulasi ke berbagai jarngan tubuh dimana mereka akan berguna
untuk sintesis fossolipid
Metabolisme: Dimetabolisme di hati dan diubah menjadi asam tokoferonik dan derivate
lakton
Ekskresi: Diekskresikan melalui urin dan feses
FARMAKODINAMIK
Apabila tween dan span dicampur dalam komposisi yang sesuai, maka
strukturnya akan tersusun selang seling membentuk monolayer yang stabil
2. Essence jeruk (aceite esencial)
Studi preformulasi :
Pemerian : cairan warna cerah bening atau kekuningan, bau khas lemon,
Komposisi : contains not less than 40% w/wof aldehydes calculated as citral. Soluble 1 in
1 of alcohol (80%).
Stabilitas : sensitif terhadap cahaya
Profil : lebih larut air dibandingakan dengan citron oil (minyak atsiri), rasa dan aroma
lebih kuat, aman digunakan untuk makanan dan sediaan oral. (Martindale 36th)
Untuk menutupi bau amis pada minyak ikan
3. Butyl Hydroxytoluen
Studi preformulasi :
Digunakan sebagai antioksdian dalam sediaan farmasi, sediaan oral,dan kosmetik. Cocok untuk
bahan aktif yang mudah teroksidasi (minyak, lemak) yang nantinya mencegah terjadi tengik pada
bahan tersebut.
Pemerian : kristal atau serbuk berwarna putih atau kekuningan,dengan bau yang khas.
HASIL
PENCAMPURAN
EMULGATOR CAMPURAN
BAHAN
IPC:
Penampilan
Kebocoran
FASE AIR MIXING Volume
IPC:
Organoleptis PRODUK
PENGEMASAN LABELLING
Tipe Emulsi PRODUK RUAHAN SIAP
PRIMER
Kadar zat aktif RUAHAN KEMAS
pH
Bj
Viskositas IPC:
Penampilan
Kelengkapan
Penandaan
PENGEMASAN
OBAT JADI
SEKUNDER
IPC:
Penampilan
Kelengkapan KARANTINA
Penandaan
DITOLAK LULUS
KARANTINA
GUDANG OBAT
DISTRIBUSI
Preparasi Pembuatan Emulsi Skala Industri
1. Kelompokkan bahan sesuai basenya masing-masing (fase air dan fase minyak). Serta hitung total jumlah zat yang
dibutuhkan.
4. Campurkan bahan larut minyak dengan emulsifier, panaskan , jika perlu pada suhu 5 – 10 oC diatas melting point bahan, atau
maksimum pada suhu 70-80oC.
5. Campurkan bahan larut air dalam air dengan volume terukur, dan panaskan hingga 3-5oC lebih tinggi dari suhu pada fase
minyak.
6. Campurkan fase minyak dan fase air, dan lakukan mixing dengan alat pengadukan yang cocok.
10. Produk lulus karantina di teruskan ke gudang farmasi dan siap di distribusikan.
PACKAGING & STORAGE
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK
Sediaan harus dikemas dalam wadah “wide mouth” tertutup, yang punya ruang
udara yang cukup diatas permukaan cairan/ isi sediaan.
Sediaan disimpan dalam wadah tertutup, dan terhindar dari :
Freezing (udara beku)
Panas dan cahaya
Beri label “kocok dahulu” pada bagian kemasan luar sediaan, untuk memastikan
bahwa distribusi partikel dalam sediaan tersebar merata dan untuk keseragaman
dosis.
CONTOH KEMASAN
Pengembangan kemasan
Kemasan primer:
• Botol Cokelat
• Tutup botol
Kemasan sekunder:
• Kotak untuk botol (karton tipis)
• Etiket (kertas)
• Brosur (kertas)
Kemasan tersier
• Kardus/karton (karton tebal)
SCOD OIL ®
Komposisi:
Tiap 100 ml mengandung 50 ml minyak
ikan cod
Indikasi:
Kekurangan gizi, meningkatkan nafsu
makan, sumber vitamin A dan D
Efek Samping:
Sendawa, mual, mimisan, bau mulut
Kontraindikasi:
Hipersensitifitas
Dosis:
1-6 th: 1xsehari 1 sendok makan
7-12 tahun: 2xsehari 1 sendok makan
>12 tahun: 3x sehari 1 sendok makan
Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering
Kemasan:
Botol 100 ml
KOCOK DAHULU SEBELUM MINUM
No. Reg : GBL1901071A1
No. batch: I 901001
EVALUASI KHUSUS
SEDIAAN EMULSI
EVALUASI IPC
ORGANOLEPTIS
PENGUKURAN pH
PENENTUAN TIPE EMULSI
HOMOGENITAS
BOBOT JENIS
EVALUASI SEDIAAN EMULSI
potensial zeta sampel menentukan suatu pertikel dalam cairan (Emulsi) akan
terflokulasi atau tidak
Potensial Zeta merupakan suatu potensial antara permukaan partikel dan cairan
pendispersi cairan dengan jarak permukaan tertentu
Peningkatan laju peluruhan potensial zeta berbanding terbalik terhadap stabilitas
emulsi, dimana semakin besar laju peluruhan potensial zeta maka stabilitas
emulsi semakin kecil. Selain itu tingkat penurunan potensial zeta menyatakan
kekuatan film emulsifier karena semakin besar tingkat penurunan potensial zeta
maka kekuatan film emulsifier
REGISTRASI OBAT
TATA CARA REGISTRASI
PEMOHON
Melakukan Pra-
registrasi
Pemberian keputusan LOLOS atau Tidak
LOLOS