NO. BP : 1811011019
SHIFT: KELOMPOK :
Senin C
I. LATAR BELAKANG
Predinisolon mengandung tidak kurang dari 97 % dan tidak lebih dari 102 % C21H28O5
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan (Farmakope Indonesia 3;hal 512)
Struktur kimia
( https://id.wikipedia.org/wiki/Prednisolon )
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol
(95%) P dan dalam aseton P ; sukar larut
dalam kloroform P; larut dalam methanol P
dan dalam dioksan P. .(FI 3; 512)
TItik leleh 230 C
Stabilitas zat aktif Dalam kondisi anaerob pada suhu 100 C larutan prednisolon
menunjukkan kestabilan tertinggi pada pH 2.5 dekomposisi
terjadi pada pH 5-6. Prednisolon stabil dalam pembawa gel
karbomer, stabilitas prednisone lebih besar pada basis
hidroksipropil selulos hidrogel
Kesimpulan:
2. Zat aktif sukar larut dalam air. Hal ini ditangani dengan penggunaan zat
pembawa yang meliputi 2 fase yaitu fase air dan minyak yang diemulsi
dengan bantuan emulgator. Dengan adanya emulgator dalam basis krim
absorpsi menjadi lebih cepat.
Kesimpulan formula:
1 Prednisolon 0.25 %
2 Paraffin liquidum 1 - 20 %
3 Aquadest QS
4 Tween 80 1 – 10 %
5 Span 60 1 – 10 %
V. PENIMBANGAN
Unit kemasan : 10 gr
PERHITUNGAN
Jumlah botol yang diperlukan : 100.000 botol + 30 botol untuk evaluasi = 100.030 botol
Emulgator :3%
Air ad : 100 %
Sehingga didapatkan gr tween 80 adalah 1,97 dan span sebanyak 1,03 gr ( dalam 100 gr basis )
apabila dalam 1.000.300 gr maka tween dibutuhkan : 19.705,91 gr dan span : 10.303,09 gr
Banyak zat dalam gr/ml yang digunakan untuk 100.030 botol emulsi :
“Akan dibuat sediaan krim prednisolon , dengan volume 10 gr per tube . Kekuatan sediaan yang dibuat adalah 2,5 gr/gr dengan
jumlah 100.030 tube.
1 Persiapan wadah (tube di Tube ukuran 10 sebagai wadah Air, sabun cuci, Kebersihan tube sebagai wadah Visual
cuci, dikeringkan dan ditara sediaan krim timbangan untuk sediaan ; ketepatan dalam
sesuai dengan volume proses penyetaraan wadah
sediaan yang akan dibuat) penyetaraan
2 Penimbangan Prednisolon : 2.500,75 gr ; -timbangan ; Kebenaran identitas bahan ; Cek kemasan asli
paraffin liquidum : 100.030 ml ; kertas perkamen kadaluarsa bahan
aquadest : 866.259,8 ml ; tween ; sumber listrik
80 : 19.705,91 gr ; span 60 : ;beaker glass
10.303.91 gr ; nipagin : 1.000,3
gr ; natrium hydrogen fosfat :
500,15 ml
3 Proses pelelehan fase paraffin liquidum : 100.030 ml ; Wadah logam ; Titik didih mencapai 70 C (dilihaat Visual
minyak, zat tanbahan yang Prednisolon : 2.500,75 gr ; pemanas ; apakah sudah mencapai suhu 70 C
larut lemak dan, zat aktif tween 80 : 19.705,91 gr ; span batang atau belum ) ; homogenitas
yang larut lemak 60 : 10.303.91 gr ; pengaduk (dari
kayu)
4 Proses pemanasan air aquadest : 866.259,8 ml ; Wadah logam ; Titik didih mencapai 70 C (dilihaat Visual
dengan zat yang larut air nipagin : 1.000,3 gr ; natrium pemanas ; apakah sudah mencapai suhu 70 C
lainnya hydrogen fosfat : 500,15 ml batang atau belum ) ; homogenitas
pengaduk
5 Fase air dan fase minyak Fase air dan fase minyak yang Wadah ; batang Ketercampuran antara semua Visual
yang telah dipanaskan telah dilelehkan dan dipanaskan pengaduk komponen bahan yang ada ;
hingga suhu 70 C tadi homogenitas
dicampurkan ,kemudian
diaduk sampai terbentuk
masssa krim yang homogen
6 Pendinginan krim hingga Hasil pencampuran semua - Pendinginan dilakukan sampai krim Indra peraba
mencapai suhu kamar bahan diatas : 1.000.300 gr benar-benar dingin (sesuai dengan (pengecekan
suhu kamar yaitu 25 C) terhadap suhu krim)
7 Pengisian ke dalam tube Sediaan emulsi : 1.000.300 gr Kertas perkamen Kehati-hatian saat memindahkan Penampilan(kerapian
sediaan ke dalam tube dan kebersihan)
8 Labeling Sediaan emulsi : 1.000.300 gr -etiket -semua informasi yang tertera pada -penampilan
etiket dan brosur lengkap dan jelas
-brosur -kelengkapan
-penandaan
9 Pengemasan Sekunder Sediaan emulsi : 1.000.300 gr -kertas karton -kemasan yang dibuat memuat : -penampilan
tanggal kadaluarsa,no
-kelengkapan
batch,etiket,komposisi obat
-penandaan
2. Homogenitas ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupun 10 tube (Goeswin Agoes, teknologi farmasi
distribusi ukuran partikelnya dengan pengambilan liquida dan semisolid, 127)
sampel pada berbagai tempat (ditentukan menggunakan
mikroskop untuk hasil yang lebih akurat). Jika sulit
dilakukan atau membutuhkan waktu yang lama,
homogenitas dapat ditentukan secara visual.
3 Konsistensi Sediaan semi solid termasuk system non newton, jadi 3 tube (Lachman Practice ed III, hal 530)
viskositasnya diukur dengan viscometer Brookfield
helipath stand yang memakai spindel dan pada kecepatan
(RPM) tertentu.
4. Organoleptik Dilakukan pengamatan terhadap penampilan sediaan 1 tube (Modul Praktikum Teknologi Sediaan
meliputi bau, warna, dan rasa Liquid dan Semi Solid, revisi 2003, hal 38)
5. Ukuran partikel Perubahan reflektan pada panjang gelombang dimana 1 tube (Lachman Practice ed III, hal 531)
fase dalam berwarna mengabsorpsi sebagian cahaya
yang masuk, ternyata berbanding terbalik dengan suatu
kekuatan dari diameter partikel di bawah mikroskop
6. Stabilitas krim Uji percepatan dengan agitasi atau sentrifugasi 1 tube (Lachman Practice ed III, hal 528-529)
(mekanik) dengan kecepatan tinggi (+ 30000 RPM)
untuk diamati terjadinya pemisahan fase atau tidak
7. Penetapan pH pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter yang 1 tube (FI IV <1071 >, hal 1039)
telah dikalibrasi
8. Isi minimum Bobot bersih rata-rata isi dari 10 wadah tidak kurang dari 10 tube (FI IV, hal 997)
bobot yang tertera pada etiket dan tidak satupun yang (non destruktif)
bobot bersihnya kurang dari 90 % bobot yang teretera
pada etiket untuk bobot 60 gr atau kurang
9. Uji pelepasan bahan Mengukur kecepatan pelepasan bahan aktif dari sediaan 1 tube (Tugas Akhir Ivantina, “Uji Pelepasan
aktif dari sediaan krim dengan cara mengukur konsentrasi zat aktif dalam Diklofenak dari Sediaan Salep” ; TA
cairan penerima pada waktu tertentu sriningsih “Kecepatan Difusi
Kloramfenikol dari Sediaan Salep)
10. Uji kebocoran tube 10 tube sediaan dibersihkan dan dikeringkan baik baik 10 tube (FI IV hal 1086)
bagian luarnya dengan kain penyerap . lau tube
diletakkan secara horizontal di atas kain penyerap di
dalam oven dengan suhu diatur pada 60 C selama 8 jam
1 Penetapan kadar Penetapan kadar parasetamol standar 3 tube (Farmakope Indonesia edisi V jilid 2)
menggunakan spektrofotometri dengan panjang
gelombang 257 nm
No. EvaluasiBiologi Prinsip Jumlah Sampel Referensi
(ml atau wadah)
1 Efektivitas pengawet Penentuan uji angka lempeng total dari setiap 5 tube (FI edisi 5 jilid 2)
antimikroba sediaan uji untuk validasi sampel berdasarkan
kondisi media dan waktu inkubasi rekoveri mikroba
2. Kandungan zat Penentuan kandungan zat antimikroba 2 tube (FI IV hal. 939 – 942)
antimikroba menggunakan kromatografi gas atau polarografi
(sesuaikan dengan pengawet yang digunakan)
VIII. PUSTAKA
1. Rowe, R. C.,Sheskey,P.J.,dan Queen,M.E. Handbook of Pharmaceutical excipients 6 th edition. : Pharmaceutical Pree and
American Pharmaceutical Association; UK : 2009
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi 5 : Jilid 1 dan 2. Jakarta ;Kementrian Kesehatan RI :
2013
3. Niazi, Sarfaraz. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation. New York; United States Of America on Acid Free
Paper: 1949
4. Modul Praktikum Teknologi Sediaan Liquid dan Semi Solid, revisi 2003,