Antalgin termasuk derivat metan sulfonat dari amidopyrin yang mudah larut dalam air
dan cepat diserap ke dalam tubuh. Bekerja secara sentral di otak dalam menghilangkan nyeri,
menurunkan sensitifitas reseptor rasa sakit dan thermostat yang mengatur suhu tubuh
(Lukmanto, 1986).
Farmakodinamika antalgin
Sebagai analgetika, obat ini hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai
sedang, misalnya sakit kepala dan juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
Efek analgetiknya jauh lebih lemah dari efek analgetik opiat, obat ini tidak menimbulkan
Sebagai antipiretik, obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam.
Kerja analgetik antalgin lebih besar dibandingkan dengan kerja antipiretik yang dimilikinya.
Farmakokinetik antalgin
Fase farmakokinetik adalah perjalanan antalgin mulai titik masuk ke dalam badan hingga
mencapai tempat aksinya. Antalgin mengalami proses ADME yaitu absorpsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi yang berjalan secara simultan langsung atau tidak langsung melintasi
Pada pemberian secara oral senyawa diserap cepat dan sempurna dalam saluran cerna.
Terdapat 60% antalgin yang terikat oleh protein plasma, masa paru dalam plasma 3 jam. Obat ini
dimetabolisme di hati menjadi metabolit utama dan diekskresi melalui ginjal (Widodo, 1993).
Pada pemakaian yang teratur dan untuk jangka waktu yang lama penggunaan obat yang
mendeteksi hal tersebut, selama penggunaan obat ini perlu dilakukan uji darah secara teratur
(Lukmanto, 1986).
Efek samping lain yang mungkin terjadi ialah urtikaria, leukopenia, trombopenia.
Terutama pada pasien usia lanjut terjadi retensi Na dan air dengan edema. Pada kelebihan dosis,
terjadi hipotensi, nafas terengah-engah, torus otot meninggi, rahang menutup, kehilangan
Anief, M. 1991. Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Halaman 25
Ditjen POM. 2006. Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Halaman 77, 237
Ganiswara, S., 1981. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Halaman 207-210, 215-216
Lukmanto, H. 1986. Informasi Akurat Produk Farmasi di Indonesia. Edisi II. Jakarta. Halaman
112
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya, Edisi Keenam. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Halaman 262,
269-271
Widodo, U. 1993. Kumpulan Data Klinik Farmakologik. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press. Halaman 313-314