FARMAKOGNOSI ANALITIK
“SKRINING FITOKIMIA”
OLEH:
KELOMPOK 1
STIFA A 019
Ordo : Malvales
Famili : Elaeocarpaceae
Genus : Muntingia
Spesies : Muntingia Calabura L.
Yanti, 2019).
II.3 Morfologi Tanaman
1. Akar
Memiliki susunan akar berupa akar tunggang besar dan dalam.
Berbentuk kerucut panjang, lurus kebawah dan bercabang. Berwarna
kekuning-kuningan. Bagian-bagian akar terdiri dari (Yanti, 2019) :
Leher akar / pangkal akar (collum)
Ujung akar (apex radicis)
Batang akar (corpus radicis)
Cabang-cabang akar (radix lateralis)
Serabut akar (fibrilla radicalis)
Rambut / bulu akar ( pilus radicalis)
Tudung akar (caliptra)
2. Batang
Mempunyai tiga tulang daun dan bila diremas akan terasa bau yang
khas. Memiliki batang berbentuk bulat (teres) dan arah tumbuh batang
tegak lurus (erectus). Pada permukaan batang terdapat rambut atau bulu-
bulu halus. Percabangan pada batang merupakan cara percabangan
modopodial, batang pokok tampak jelas karena lebih besar dan panjang
daripada cabang-cabangnya. Bentuk percabangan pada tumbuhan ini
adalah tegak, sudut antara cabang dan batang amat kecil sehingga arah
tumbuh cabang hanya pada pangkalnya dan sedikit serong keatas, tetapi
pertumbuhan selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya (Yanti,
2019).
3. Daun
Struktur daun tidak lengkap karena hanya terdiri atas tangkai dan
helaiannya saja. Tangkai daun kersen (Muntingia Calabura) berbentuk
setengah lingkaran dan helaiannya berbentuk segitiga dan bertulang
melengkung. Bentuk ujung daunnya runcing, kedua tepi daun sebelah
kanan dan kiri ibu tulang daun sedikit mengarah keatas. Pangkal daun
kersen berbentuk rompingatau rata dan tepi daunnya toreh bergerigi
(Yanti, 2019).
Tumbuhan kersen memiliki struktur daging daun yang seperti kertas,
tipis tetapi cukup tegar (kuat). Warna daun pada tumbuhan kirinyuh hujau
tua. Memiliki bulu halus dan rapat pada permukaan daun. Susunan daun
menyirip genap. Terdapat dua anak helaian daun yang berpasangan
dikanan dan kiri ibu tangkai serta terdapat alat tambahan berupa selaput
bumbung (orcea atau ochrea) (Yanti, 2019).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III. 1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah bunsen, kertas
saring, pipet tetes, rak tabung dan tabung reaksi.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu aquadest, etanol 70%, eter FeCl3(Besi
(III) Klorida), H2SO4 (Asam Sulfat) Pekat, HCl (Asam Klorida) encer dan
pekat, penggaris, KOH (Kalium Hidroksida), NaCl (Natrium Klorida),
pereaksi dragendroff, pereaksi mayer, pereaksi wagner, serbuk Mg, dan
serbuk simpilisia daun kersen (Muntingia Calabura L.).
III. 3 Cara Kerja
III. 3. 1 Uji Alkaloid
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 gram kemudian di tambah 1 ml
HCl 2 N dan 9 ml aquadest dipanaskan di atas bunsen selama 2 menit,
didinginkan dan disaring.
3. Filtrat sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi Mayer,
reaksi positif ditandai dengan endapan berwarna putih.
4. Filtrat sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi Wagner,
reaksi positif ditandai dengan endapan berwarna coklat.
5. Filtrat sebanyak 1 ml ditambahkan dengan 2 tetes pereaksi
Dragendroff , reaksi positif ditandai dengan endapan berwarna merah
atau jingga.
III. 3. 2 Uji Flavanoid
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Serbuk simplisia ± 1 gram ditempatkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan etanol 70% dan HCl pekat 3 tetes kemudian di
homogenkan.
3. Setelah homogen kemudian ditambahkan serbuk Mg
4. Pada tahap terakhir dilakukan penyarigan kemudian ambil filtrat.
Apabila timbul warna hijau menandakan menandakan uji positif
terhadap Aglikon, apabila berwarna merah menandakan uji positif
terhadap Flavonoid dan apabila berwarna jingga menandakan uji
positif terhadap Flavon.
III. 3. 3 Uji Tanin
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Serbuk simplisia ± 1 gram ditempatkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan etanol 70% dan air panas kemudian
dihomogenkan.
3. Setelah homogen kemudian di tambahkan NaCl 10% 3 tetes.
4. Pada tahap terakhir dilakukan penyarigan kemudian ambil filtrat.
5. Filtrat di tambahkan FeCl3 1% 3 tetes. Apabila timbul warna biru
kehitaman menandakan uji positif terhadap Piragelol dan apabila
berwarna hijau kebiruan menandakan uji positif terhadap Katekol.
III. 3. 4 Uji Saponin
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Serbuk simplisia ± 1 gram ditempatkan dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan dengan etanol 70% dan air panas kemudian d
tambahkan air panas.
3. Dilakukan penyaringan, ambil filtrat kemudian dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dikocok kuat-kuat selama ± 1 menit, ukur busa yang
terbentuk (1-10 cm)
4. Tambahkan 3 tetes HCl 2 N, apabila busa konstan dan tidak hilang
menandakan positif saponin
Uji Pendahuluan _ _
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini yaitu dengan melakukan skrining
fitokimia pada simplisia daun kersen (Muntingia Calabura L.) dengan
menggunakan beberapa perekasi ditemukan kandungan senyawa
metabolit sekunder yaitu kelompok senyawa alkaloid, flavanoid, tanin,
saponin dan steroid/terpenoid.
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk Laboratorium
Diharapkan agar alat-alat didalam laboratorium lebih dilengkapilagi.
V.2.2 Saran untuk Dosen
Diharapkan agar dosen lebih sering mendampingi praktikan
selamapraktikum berlangsung.
V.2.3 Saran untuk Asisten
Diharapkan agar asisten lebih sering mendampingi praktikan
selamapraktikum berlangsung untuk menghindari terjadinya kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Bhat,S.V., B.A. Nagasampagiand S. Meenakshi. 2009. Natural Products:
Chemistry and Application. Narosa Publishing House, New Delhi.
India.
Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 334, 336, 337.
Farnsworth, Norman R., 1966, Biological and Phytochemical Screening of
Plants, J. Pharm. Sci., 55:3, 225-157.
Gunawan, Didik dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi)
jilid I, Penebar Swadaya, Jakarta.
Harborne, J.B., 1995, Metode Fitokimia (terjemahan oleh Dr. K.
Padmawinata), ITB, Bandung, 123-157.
Kristanti, A. N., N. S. Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi. 2008. Buku
Ajar Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 23, 47.
Leswara, 2005, Buku Ajar Kimia Organik, Ari Cipta, Jakarta.
Munte, Nuriana. Dkk, 2016 Skrining Fitokimia Dan Antimikroba Ekstrak
Daun Kirinyuh Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan
Escherichia coli. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan
Vol : 2(2)
Teyler. V. E., dkk. 1988. Pharmacognosy 9th edition. 187-188.
Phiadelphia: Lea & Febiger.
Yanti, Elvi. 2019. Mudah Menanam Terung. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
LAMPIRAN
1) Uji Alkaloid
+ P. Dragendroff
+ P. Mayer
+ P. Wagner
2) Uji Flavanoid
3) Uji Tanin
4) Uji Saponin
5) Uji Steroid/Terpenoid
Steroid
Terpenoid