Struktur :
Struktur : -
Pemerian : Putih atau praktis putih, keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar di
udara, akan cepat menyerap karbon dioksida
dan lembab. Massa melebur, berbentuk pelet
kecil, serpihan atau batang atau bentuk lain.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Berat molekul : 40,00
pH : -
Stabilitas : Natrium hydroxyda harus disimpan dalam
wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan
kering . Bila terkena udara, natrium hidroksida
cepat menyerap kelembaban dan mencair ,
kemudian menjadi padat kembali karena
penyerapan karbon dioksida dan pembentukan
natrium karbonat
(HOPE Edisi 6 Halaman 648 - 649)
3
A. Bentuk zat aktif yang digunakan Serbuk hablur, putih atau hampir putih.
Tidak atau hampir berbau.
B. Alasan karena bentuk zat aktif berbentuk serbuk hablur dan memiliki
kelarutan yang mudah larut didalam etanol.
C. Mekanisme kerja
D. Farmakokinetik (ADME)
Penyerapan: Mudah diserap dari saluran oral, mengurangi penyerapan
dengan makanan. Ketersediaan hayati absolut (oral) Sekitar 90%. Waktu
untuk memuncak konsentrasi plasma: Kira-kira 0,5-2 jam.
4
I. Interaksi obat
Meningkatkan konsentrasi plasma lithium dan metotreksat. Mengurangi
efek antihipertensi (mis. ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin II).
Peningkatan risiko perdarahan dengan warfarin. Pengikatan protein
ketoprofen yang menurun dan peningkatan risiko untuk kejadian GI serius
dengan aspirin dan NSAID lainnya. Peningkatan risiko gagal ginjal dg
diuretik. Peningkatan risiko perdarahan dan ulserasi GI dengan
5
III. FORMULA
A. FORMULASI / TEKNIK PEMBUATAN
2.1 Formula Yang Akan Dibuat
R/ Ketoprofen Lysine
Asam sitrat
Natrium hidroksida
NaCL
Aqua pro injeksi
(Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Sterile
Products Volume 6.2004)
B. PERHITUNGAN
3.1 Perhitungan Tonisitas
Liso = 1,9 untuk nonelektrolit
Rumus = ∆Tb
6
Perhitungan tonisitas
C. PROSEDUR PEMBUATAN
Disiapkan alat dan bahan, kemudian ditimbang bahan-bahan yang diperlukan,
ditambahkan asam sitrat 1 dan NaCL, di campur dan larutkan. Kemudian
tambahkan ketoprofen dan aduk rata. periksa pH 7,0-7,5 dengan NaCL
(pengjustmen). Kemudian dimasukkan ke dalam ampul 1 mL berwarna gelap
7
D. EVALUASI SEDIAAN
5.1 Prosedur Evaluasi
5.1.1 Uji Kejernihan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh
seseorang yang memeriksa wadah bersih dari luar di bawah
penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleksi ke dalam
matanya, dan berlatar belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi
dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari
partikel kecil yang dapat dilihat oleh mata
(Lachman, hal. 1355).
5.1.2 Uji Keseragaman Volume
Diletakkan pada permukaan yang rata secara sejajar lalu dilihat
keseragaman volume secara visual
(Farmakope Indonesia, 1044).
5.1.3 Uji Kebocoran
Diletakkan dalam posisi terbalik dengan ujung yang dilebur
berada dibawah. Wadah yang bocor, isinya akan kosong/ habis/
berkurang.
5.1.4 Uji pH
Pemeriksaan dilakukan dengan pH universal dan dicelupkan
kedalam sediaan kemudiaan dicek dengan parameter yang tersedia.
( FI IV hal. 1039 – 1040 )
DAFTAR PUSTAKA
Sweetman, S.C. Martindale The Complete Drug Reference. Thirty Sixth Edition.
New York : Pharmaceutical Press
Lachman, L, et all. (1986). Teori dan Praktek Industri Farmasi. Edisi III.
Philadelphia : Lea and Febiger
MIMS. 2013. Mims Bahasa Indonesia. Edisi XIV. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer
LAMPIRAN
1. Kemasan
10
2. Brosur
3. Etiket
11