Disusun Oleh :
Mariya Ulfah
(11171020000053)
FARMASI 2017
MEI 2020
1. Preformulasi Zat Aktif
Struktur kimia
Kelarutan Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
terlebih dalam etanol mendidih, mudah larut dalam
gliserin. (Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.115)
Cara analisis kuantitatif Titrasi larutan zat dalam asam asetat dititrasi dengan
0,05N asam perklorat (1/20 mmol)
Stabilitas
3,5-6,0 (USP30-NF25)
pH sediaan ophtalmik
pH identifikasi zat aktif 4,5-6,2 (Atropin sulfat 2% w/v dalam larutan) (The
Parmaceutical Codex twelve edition hlm.749)
Formula
No. Nama Bahan Jumlah Fungsi
4. Data Farmakologi
Komposisi:
Atropine Sulfate 2,4%
Pengawet:
Benzalkonium Chloride 0,01%
Indikasi:
Memberikan efek midriatik (pelebaran pupil mata) dan sikloplegikum (melumpuhkan iris),
radang iris, radang uvea, prosedur pemeriksaan refraksi
Kontraindikasi:
- Hipersensitif terhadap kandungan obat ini
- Pasien dengan glaukoma sudut tertutup
Efek Samping:
Peningkatan tekanan dalam bola mata, iritasi lokal, mata memerah, sembab, konjungtivitis
(untuk pemakaian lama), dermatitis kontak, keracunan sistemik (pada lansia dan usia sangat
muda).
Cara Pemakaian:
1. Prosedur Refraksi:
Dewasa : Teteskan 1-2 tetes pada kantung konjungtiva, 40 menit-1 jam sebelum prosedur
refraksi.
Anak-anak : Teteskan 1 tetes pada kantung konjungtiva, 1-3 hari sebelum prosedur refraksi
2. Radang Iris dan Uvea :
Dewasa : Teteskan 1-2 tetes pada mata, 4 kali sehari
Anak-anak : Teteskan 1 tetes pada mata, 3 kali sehari
Cara Penyimpanan :
Simpan pada suhu 2-25oC, tutuo wadah rapat-rapat, hindarkan kontaminasi dan cahaya
matahari langsung. Jangan dipergunakan 30 hari setelah dibuka.
5. Sifat Fisika Kimia Eksipien
Natrium Klorida (NaCl)
Benzalkonium Klorida
Data Preformulasi Keterangan Sumber
Na2EDTA
C10H14N2Na2O8.2H2O ; BM 372,24
Pemerian Kristal putih, tidak berbau, rasa sedikit HOPE 6 hlm.243
asam.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam kloroform dan HOPE 6 hlm.243
eter, sedikit larut dalam etanol 95%, larut
dalam air 1:11.
pH Identifikasi 4,0 - 6,0 FI V hlm.343
Polivinil Alkohol
Asam Klorida
Tonisitas
1) Atropin sulfat = =
Tonisitas atropin = m x E
= 2,568% x 0,12
= 0,308 %
E=
E= = 0,963
Tonisitas CH3COOH = m x E
= 0,04% x 0,96
= 0,038%
6) CH3COONa 0,1%
Tonisitas CH3COOHNa = m x E
= 0,1 % x 0,47
= 0,047%
7) Polivinil alkohol 0,25%
Tonisitas polivinil alkohol = m x E
= 0,25 % x 0,02
= 0,005%
(Bersifat Hipotonis)
8) NaCl = 0,9% - 0,4396% = 0,4604%
Osmolaritas
Dalam 1 L mengandung :
No. Nama Bahan Jumlah (%) Jumlah (gram)
1. Atropin sulfat 2,568 % b/v 2,568 % x 1000 = 25,68 gram
2. NaCl 0,4604% b/v 0,4604% x 1000 = 4,604 gram
3. Benzalkonium klorida 0,01% b/v 0,01% x 1000 = 0,1 gram
4. Dinatrium EDTA 0,02% b/v 0,02% x 1000 = 0,2 gram
5. Na-metabisulfit 0,05% b/v 0,05% x 1000 = 0,5 gram
6. Polivinil alkohol 0,25% b/v 0,25% x 1000 = 2,5 gram
7. CH3COOH 0,04% b/v 0,04% x 1000 = 0,4 gram
8. CH3COONa 0,1% b/v 0,1% x 1000 = 1 gram
= x 1000 x 3
= 110,87 M osmole/L
= x 1000 x 2
= 0,70 M osmole/L
= x 1000 x 4
= 2,38 M osmole/L
= x 1000 x 2
= 5,26 M osmole/L
= x 1000 x 1
= 0,93 M osmole/L
= x 1000 x 2
= 13,32 M osmole/L
7. CH3COONa = x 1000 x Jumlah ion
= x 1000 x 2
= 24,38 M osmole/L
Jumlah total = (110,87 + 0,70 + 2,38 + 5,26 + 0,93 + 13,32 + 24,38)
= 157,84 M osmole/L
(Bersifat Hipotonis)
Maka ditambahkan dengan NaCl 0,4604% = 4,604 gram
= x 1000 x 2
= 157,56 M osmole/L
Maka didapatkan jumlah total = (110,87 + 0,70 + 2,38 + 5,26 + 0,93 + 13,32 + 24,38)
+ 157,56 M osmole/L = 315,4 M osmole/L (Bersifat Isotonis)
Isotonis dilihat dari tabel kaitan antara osmolaritas dan tonisitas : Iotonis
Osmolaritas ( M Osmole/L) Tonisitas
>350 Hipertonis
329-350 SedikitHipertonis
270-328 Isotonis
250-269 SedikitHipotonis
0-249 Hipotonis
Perhitungan Bahan
( )
1 2,4 30,816 gram
=
30,816 gram / 1200 mL
Benzalkoni
3 0,01 0,12 gram
um klorida
Dinatrium
4 0,02 0,24 gram
EDTA
Na-
5 0,05 0,6 gram
metabisulfit
Polivinil
6 0,25 3 gram
alcohol
CH3COON
8 0,1 1,2 gram
a
Larutan
9 NaOH 0,1 Qs qs
N
Larutan
10 Qs qs
HCl 0,1 N
1200 mL – (30,816 + 5,5248 +
Aqua pro
11 0,12 + 0,24 + 0,6 + 3 + 0,48 + 1.158,0912 mL
injeksi
1,2) = 1.158,0192 mL
Menentukan batas deteksi menggunakan LOD (Limit of Detection) (USP <1207.1>) dan
ICH Q2 (R1)). Metode yang digunakan perlu divalidasi untuk menunjukkan ketepatan,
akurasi, ketahanan dan batas deteksi metode uji. Salah satu metode yang digunakan
adalah Non-Destructive Detection (Vacuum Decay Test)
Hasil: Peningkatan tekanan absolut yang melebihi batas deteksi yang ditentukan
menggunakan control negative, maka menunjukkan kebocoran wadah.
Label/etiket Sediaan
Brosur Sediaan
11. Pengujian mutu dan Evaluasi Sediaan
1. Uji Organoleptik
Penafsiran warna, bau dan tekstur memenuhi spesifikasi formulasi yaitu larutan
hasil homogen, tidak berwarna, transparan, jernih, tidak berbau (sesuaikan
dengan spesifikasi sediaan yang dibuat)
Tujuan menjamin bahwa cairan yang dikemas dengan volume yang tertera pada
etiket, jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume
terpindahkan sediaan seperti tertera pada etiket
Prinsip Sediaan dipindahkan dari botol ke dalam gelas ukur dan dilakukan
pengamatan volume yang terpindahkan. Diuji tidak kurang dari 30 wadah.
hasil Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dan
100%, dan volume dari masing-masing wadah dan 10 wadah terletak dalam
rentang 95% - 110% dan volume yang tertera pacla etiket
Prinsip Mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam tabung pada
suhu tetap
η = B (ρ1 – ρ2 ) t
B = konstanta bola
8. Uji Tonisitas
Prinsip Untuk cairan bening tidak berwarna (a) wadah takaran tunggal yang
masih panas setelah selesai disterilkan dimasukkan ke dalam larutan
metilen biru 0,1%. Jika ada wadah yang bocor maka larutan metilen
biru akan masuk ke dalam karena perubahan tekanan di luar dan di
dalam wadah tersebut sehingga larutan dalam wadah akan berwarna
biru.
Untuk cairan yang berwarna (b) lakukan dengan posisi terbalik, wadah
takaran tunggal ditempatkan diatas kertas saring atau kapas. Jika terjadi
kebocoran maka kertas saring atau kapas akan basah
hasil Sediaan memenuhi syarat jika larutan dalam wadah tidak menjadi biru
(prosedur a) dan kertas saring atau kapas tidak basah (prosedur b)
10. Pemeriksaan Bahan Partikuat (USP)
Mikroskopik:
Nominal Volume Diameter
≥ 10µm ≥ 25µm ≥ 50µm
Number of particles 50 per mL 5 per mL 2 per mL
Tujuan Memastikan tidak adanya zat lain atau pengotor selain zat aktif
(murni).
Tujuan Memastikan bahwa setiap larutan obat steril atau memenuhi syarat
Jumlah minumum bahan yang diuji sesuai degan jumlah bahan dalam
bets: Tidak lebih dari 200 wadah, maka digunakan 5% atau 2 wadah,
diambil yang lebih besar, 5% dari 100 adalah 5 wadah. Jadi yang
digunakan sebanyak 5 wadah.
Hasil Sediaan tetes mata masuk dalam kategori satu, sehingga hasil yang
harus terpenuhi:
DAFTAR PUSTAKA
Akers, Michael J. 2010. Sterile Drug Products Formulation, Packaging, Manufacturing, and
Quality. Informa Healthcare: New York
Allen, L. V., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R. C.,
Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor), London, Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Assosiation
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB, Hal.
28-36; 95-99. Jakarta: BPOM RI.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2013. Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik Aneks 1 Pembuatan Produk Steril, Hal. 83; 95-99. Jakarta:
BPOM RI.
Ditjen POM ( 1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.
Ditjen POM ( 2014). Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I.
Dolih Gozali, Dkk. 2018. Formulasi Larutan Isotonis Alami dari Air Kelapa. Prosiding
Seminar Nasional dan Diseminasi Penelitian Kesehatan Stikes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya,
Patel, Jayshree., et. al. Vacuum Decay Container Closure Integrity Leak Test Method
Development and Validation for Lyophilized Product-Package System. 2011. PDA J
Pharm Sci Technol.
U.S. Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia, USP 30/The National Formulary, NF
25. 2007 Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention, Inc.
USP. USP 36-NF 31. Sterile Product Packaging-integrity Evaluation <1207>. Rockville.
MD: USP. 2013: 963-964.
World Hearth Organization. 2006. Basic Principle of GMP: Sterile Pharmaceutical Product