Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN ALAM

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


Jalan Soekarno Hatta 354 Bandung

Kelas : Reguler Pagi-B Sediaan : Masker peel off dari rimpang kunyit
dengan senyawa marker kurkumin.

Kelompok :

1. Anjali Widhiyani A 171 064


2.Bunga Lusdiana Putri A 171 066
3.Devira Lukita A 171 071
4.Moch Akmal Akbar A 171 085
5.Sherly Marlianti A 171 097

Metode ekstraksi :
Metode Maserasi

Sumber: Journal Formulation of Peel-Off Gel From Extract Of Curcuma heyneana Val &
Zijp Using Carbopol 940(Intan Martha Cahyani, Indah Dwi Cahyo Putri)
Alasan pemilihan metode:
Karena proses ini dapat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dalam
perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat
perbedaan tekanan antara didalam dan diluar sel sehingga metabolit sekunder yang ada di
dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstrasi senya akan sempurna karena
dapat di atus lama perendaman yang dilakukan.

Sumber: Lenny,S. 2006. Analisis Kromatografi dan Mikroskop. ITB.Bandung

KLT ekstrak :
Prosedur KLT :
Sampel hasil maserasi dilarutkan dengan menggunakan pelarut aseton pada labu ukur 5 ml.
Penotolan sebanyak 10 μl dilakukan secara bertahap menggunakan pipa kapiler dengan jarak
penotolan pada plat KLT 1 cm dari batas bawah plat, 1 cm dari samping kanan dan kiri, dan
jarak antar titik masing-masing 1 cm. Plat KLT dielusi dengan menggunakan campuran
kloroform:etanol:asam asetat glasial (94:5:1) dalam bejana (Chamber). Elusi dilakukan sampai
tanda batas. Plat diangkat dan diangin-anginkan. Noda hasil elusi dihitung nilai Rf-nya
(Retention Factor). Hasil KLT dianalisis lebih lanjut dengan densitometer dengan panjang
gelombang 420 nm. Hal yang sama dilakukan untuk kontrol 1, kontrol 2, dan 4 macam larutan
standar yang berbeda konsentrasinya.

Sumber: Journal Studi Kadar Kurkumin Hasil Fermentasi Kunyit (Curcuma longa) Dengan
EM4 Menggunakan Metode KLT-Densitometri Putu Irwan Yasa, I NyomanAdi Winata , Ika
Oktavianawati
Alasan pemilihan eluen:
Karena pada Fase gerak yang digunakan bersifat nonpolar membawa senyawa kurkumin
terpisah dan memiliki Rf untuk kurkumin. Interaksi antara kurkumin dengan eluen yang lebih
bersifat nonpolar lebih kuat dibandingkan dengan fase diamnya. Meskipun terdapat interaksi
berupa ikatan hidrogen, tetapi karena interaksi dengan eluen lebih kuat membuat sehingga
diperoleh pemisahan yang baik antara senyawa kurkumin dengan senyawa lainnya.

Sumber: Journal Studi Kadar Kurkumin Hasil Fermentasi Kunyit (Curcuma longa) Dengan
EM4 Menggunakan Metode KLT-Densitometri Putu Irwan Yasa, I NyomanAdi Winata , Ika
Oktavianawati

Formula:
R/ Rimpang kunyit 15 gram
Karbopol 940 1,25 gram
PPG (Propilenglikol) 6 gram
TEA ( Trietanolamin 2 gram
PVA (Polifinil Alkohol) 6,25gram
Aquadest ad 100 mL

Sumber: Formulation of Peel-Off Gel From Extract Of Curcuma heyneana Val & Zijp Using Carbopol
940 Intan Martha Cahyani, Indah Dwi Cahyo Putri
Alasan pemilihan zat tambahan:
1. Karbopol 940:
Karbopol 940 digunakan sebagai Basis Gel pada sediaan Masker peel off , digunakan sebagai
bahan pengental yang baik dan memiliki viskositas yang tinggi sehingga akan menghasilkan gel yang
baik (Mulyono dan Suseno, 2010). Konsentrasi karbopol 940 yang biasa digunakan sebesar 0,5 – 2%
(Rowe et al., 2009)

2.PPG(Propilenglikol):
Propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan kimia sediaan masker gel peel-off Rimpang
Kunyit , stabilitas formula optimum masker gel dan aktivitas antioksidan sediaan. Propilen glikol
merupakan salah satu humektan yang banyak digunakan pada sediaan kosmetik. Penggunaan
propilen glikol diharapkan dapat meningkatkan stabilitas sediaan yang dihasilkan.

3.TEA (Trietanolamin):
TEA digunakan untuk mengatur pH dari sediaan dari masker peel off Rimpang kunyit.

4.PVP (Polifinil Alkohol):


Polivinil alkohol digunakan sebagai pembentuk film yang banyak digunakan dalam sediaan topikal
karena sifatnya biodegradable dan biocompatible (Ogur, 2005). Polivinil alkohol dapat meghasilkan
gel yang cepat mengering dan membentuk lapisan film yang transparan, kuat, plastis dan melekat
baik pada kulit.

5. Aquadestillata :
Aquadestilla digunakan sebagai pelarut dalam suatu sediaan masker peel off Rimpang Kunyit.
(sumber)

KLT Sediaan:
(cantumkan gambar KLT yang diperoleh jika ada)

Prosedur preparasi KLT :

(sumber)
Pembahasan setiap tahapan preparasi KLT:

Evaluasi sediaan:

1. Secara fisika
a. Uji organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari sediaan
yang telah dibuat (Abrar et al., 2012).
b. Uji homogenitas
Pengamatan dilakukan secara mata telanjang. Sediaan diletakkan diatas object glass dan
ditutup dengan object glass lainnya, kemudian kedua object glass tersebut ditekan dan
diamati (Depkes RI, 2014).
c. Uji daya sebar
Masker gel sebanyak 0,5 g diletakkan ditengah alat uji daya sebar. Kaca bagian atas ditimbang
terlebih dahulu, kemudian diletakkan di atas masker gel dan dibiarkan 1 menit. Beban seberat
50 g ditambahkan dan didiamkan selama 1 menit. Tiap kali ditambahkan dengan beban
tambahan 50 g dan dicatat diameter sebaran masker gel selama satu menit (Santanu et al.,
2012).
d. Uji daya lekat
Masker gel sebanyak 0,2 g diletakkan diatas object glass kemudian ditutup dengan object
glass yang lain kemudian ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit, kemudian beban diambil
setelah itu kedua object glass dilepaskan dan dicatat waktu sampai keduanya bisa terlepas
(Niyogi et al., 2012).
e. Uji pH
Elektroda dicelupkan ke dalam sediaan masker gel, besaran pH diamati dan dicatat (Santanu
et al., 2012).
f. Uji viskositas
Sediaan gel dimasukkan kedalam cup atau wadah, atur ketinggian sampai spindel tercelup
sempurna. Kecepatan diatur dengan menentukan rpm, tekan enter dan lihat angka yang
muncul pada Viskosimeter Brookfield (Sinko, 2011).
g. Uji waktu mengering
Satu g sampel masker gel peel-off dioleskan pada kulit dengan panjang 7 cm dan lebar 7 cm.
Waktu mengering gel hingga membentuk lapisan film dari masker gel peel-off dihitung
menggunakan stop watch (Rahmawanty et al., 2015).
h. Uji Elastisitas
Uji elastisitas dilakukan dengan menggunakan alat uji Texture Analyzer. Nilai kelengketan
merupakan besarnya gaya tarik sampel melawan arah gaya probe pada saat penarikan
kembali gaya oleh texture-analyzer sehingga diberi tanda negatif (Canovas dan Munizaga,
2005).

2. Secara kimia
Uji Aktivitas Antioksidan
a. Pembuatan Pereaksi Radikal DPPH
Sebanyak 2,5 mg radikal DPPH dilarutkan dalam etanol p.a hingga semua larut, selanjutnya
dimasukkan ke dalam labu takar 25 mL dan diencerkan hingga tanda tera.
b. Pembuatan Larutan Induk Ekstrak Sari Tomat
Pembuatan larutan induk ekstrak sari tomat dengan cara menimbang ekstrak sari tomat pada
masingmasing konsentrasi kemudian dilarutkan dalam etanol p.a hingga semua larut,
selanjutnya dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan hingga tanda tera.
c. Pembuatan Larutan Induk Masker Gel Peel-off Pembuatan larutan induk masker gel peel-off
15 gram dengan cara menimbang 1 g sampel kemudian dilarutkan dalam etanol p.a hingga
semua larut, selanjutnya dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan diencerkan hingga
tanda tera.
d. Uji Kuantitatif Antioksidan Sampel dibuat dalam 4 konsentrasi masing-masing 200, 400,
600, dan 800 ppm. Lalu dipipetkan larutan radikal DPPH sebanyak 1 mL dan larutan induk
masker gel peel-off 2 mL lalu diencerkan dengan etanol p.a hingga volumenya menjadi 10 mL.
Dilakukan uji yang sama terhadap blanko. Sampel diinkubasikan pada suhu ruang selama 30
menit.
e. Uji serapan dilakukan dengan menggunakan spektofotometer UV-Vis dengan menggunakan
panjang gelombang maksimum 517 nm.
f. Penentuan IC50
Penentuan IC50 dari aktivitas antioksidan dilakukan dari hasil pengukuran absorbansi dari
empat seri konsentrasi sehingga menghasilkan % Inhibisi dimana keempat % Inhibisi ini
dihitung berdasarkan
%inhibisi = serapan blanko – serapan sampe/ serapan blanko x 100%
Persentase inhibisi dan konsentrasi ekstrak diplot masing-masing pada sumbu x dan y, dan
persamaan garis yang diperoleh digunakan untuk menghitung Inhibition Concentration 50%
(IC50). Data yang akan dimasukkan adalah hasil dari data pH, viskositas, pengujian waktu
sediaan mengering dan aktivitas antioksidan.

3. Secara biologi

a. Uji Aktivitas Antibakteri


Pengujian aktivitas antibakteri masker gel peel-off ekstrak Rimpang kunyit dilakukan dengan
metode difusi. Kontrol positif yang digunakan adalah klindamisin hidroklorida 0,01% dalam
masing-masing basis tiap formula dan kontrol negatif yang digunakan adalah basis dari tiap
formula. Media diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.

Sumber: Journal Formulation of Peel-Off Gel From Extract Of Curcuma heyneana Val &
Zijp Using Carbopol 940(Intan Martha Cahyani, Indah Dwi Cahyo Putri)

Distribusi kerja:

1. Anjali Widhiyani A 171 064 =


2.Bunga Lusdiana Putri A 171 066 =
3.Devira Lukita A 171 071 =
4.Moch Akmal Akbar A 171 085 =
5.Sherly Marlianti A 171 097 =

Anda mungkin juga menyukai