Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental yang

hasilnya akan diuji kontrol kualitas dan diuji efektifitas dengan menggunakan

kulit penelitian diartiakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuaan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendali (Sugiyono 2012).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah ekstrak masker daun pepaya

(Cariaca papaya L.)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sifat fisik masker yang

meliputi: organoleptis, daya sebar, daya lekat, pH, dan daya proteksi.

C. Definisi Oprasional

1. Daun pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman di kebun. Daun

pepaya berbentuk jari-jari dan pohon pepaya yang berumur 6 bulan lebih

tinggi bersekitar 3 m. dan panjang daunnya berkisar 15-30 cm,

2. Maserasi adalah proses penyarian simplisia daun pepaya (Carica papaya

L) dengan menggunakan pelarut etanol 70%.

17
3. Ekstrak daun pepaya (Cariaca papaya L) adalah sediaan cair yang didapat

dari proses penyaringan simplisia mengguankan pelarut etanol 96%.

4. Uji fisik adalah uji yang dilakukan terhadap sediaan untuk mengetahui

kualitas sediaan yang diinginkan meliputi Uji organoleptis, Uji

homogenitas, Uji pH, Uji daya sebar, Uji viskositas Uji daya lekat, Uji

daya proteksi.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi pada penelitian ini yaitu daun pepaya kering (Carica papaya L.)

yang diambil dari kebun di Desa Jetan, Delanggu Klaten.

2. Sampel pada penelitian ini yaitu ekstrak kental daun papaya (Carica

papaya L.) yang diperoleh dari hasil ekstraksi 500 gram serbuk daun

pepaya menggunakan etanol secara maserasi.

E. Tempat dan Waktu

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di laboraturium farmasi Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten.

2. Waktu

Penelitian dilaksanakan pada Januari 2020 – Juni 2020.

F. Instrumen Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini wadah plastik, masker,

pipet tetes, pipa aspirator buatan, alat pengukur waktu, (stopwatch), spatel,
vial 100ml, pH meter, viscometer Brookfield, timbangan digital, kaca

arloji, mortir, stemper, masker peeloff, cawan uap, thermometer, kertas

perkamen, dan penangs air.

2. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu daun pepaya (Carica papaya L) ekstrak

daun pepaya (Carica papaya.), asam stearate, setil alcohol, lanolin gliserin

trietanomin, metal paraben, gliseril monostearat, steril alcohol, propilen

glikol, sorbital apuadest.

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data

Perbedaan Viskositas, daya lengket dan daya sebar dari variasi formulasi

masker yang dibuat dianalisis dengan One Way Anova dengan tarif

kepercayaan 95% Sebelum melakukan analisis statistik ANOVA, data

dianalisis normalnya terlebih dahulu melalui Kolmogav- smirnov, Data

dikatakan terdistribusi normal jika didapatkan nilai sig >0,05. Selanjutnya data

dianalisis homogenitas dengan homogencity of variances. Data memiliki

varian yang homogen jika didapatkan nilai sig >0,05. Jika data yang diperoleh

terdistribusi normal homogen, maka dilanjutkan dengan analisis statistik One

Way ANOVA tetapi apabila tidak homogen dianalisis dengan Kruskal Wallis.

Analisis Kruskal wallis. Data yang memiliki perbedaan yang bermakna

dilanjutkan ke Tukey HSD

Apabila data tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji

Kruskal Wallis bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna atau

tidak bermakna antara variasi formula sediaan gel yang dibuat. Data memiliki
perbedaan yang bermakna jika nilai sig<0,05. Data yang memiki perbedaan

yang bermakna dilanjutkan ke LSD

H. Jalannya Penelitian

1. Determinasi

Determinasi Tanaman dilakukan di Laboratorium Terpadu Fakultas

MIPA Universitas Ahmad Dahlan pada bulan Februari 2020

2. Pembuatan Ekstrak

Pembuatan ekstrak daun pepaya kering dengan maserasi (Saptarini,

2015)

1) Daun pepaya dibersihkan dari kotoran hingga didapatkan daun

yang benar-benar bersih

2) Potongan atau dirajang dalam ukuran tertentu sehingga mudah

terjadi penguapan air yang terkandung didalamnya,

3) Keringkan di bawah sinar matahari dengan ditutupi kain hitam

agar zat-zat aktif yang terkandung tidak ikut menguap dan

mengurangi perubahan kimia yang terlalu besar dan mengurangi

perubahan kimia yang terlalu besar oleh matahari, dikeringkan

hingga cukup kering.

4) Sebanyak 2,1 kg daun pepaya kering dimaserasi dengan

mengunakan pelarut alkohol 70% ml dalam botol gelap dan

ditutupi rapat.

5) Kemudian diaduk atau digojog untuk mencapai kondisi homogen.


6) Larutan direndam selama 10 hari pada suhu kamar dengan sesekali

diaduk, kemudian larutan difiltrasi dengan kain flanel, sehingga

diperoleh filtrasi dan ditampung dalam beker glass ditutupi

alumunium foil.

7) Filtrat diuapkan di atas water bat hingga diperoleh ekstrak kental.

3. Formulasi Sediaan Masker Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Pada penelitian ini menggunakan empat formula, didiamkan pada

setiap formula terdapat variasi kandungan pada zat aktif.

Bagian Masker F1 F2 F3 F4
Bahan Komposisi
(b/b)
I Setil alcohol 0,5% 0,5% 0,5% 0,5%
Asam stearate 3% 3% 3% 3%
Lanolin 1% 1% 1% 1%
Na CMC 5% 5% 5% 5%
II Ekstrak daun 2% 4% 6% 8%
pepaya

Metil paraben 0,1% 0.1% 0,1% 0,1%


Trietanolamin 0,75% 0,75% 0,75% 0,75%
Aquadest 87,65% 72,65% 67,65% 62,65%

Tabel 3.1. Formulasi berdasarkan penelitian Mustanir (2013)

4. Cara pembuatan Masker Ekstrak Daun pepaya (Carica papaya L.)

a. Menimbang semua bahan dan siapkan mortir hangat. Bahan (setil

alcohol, asam stearate, dan metil paraben). masukan ke dalam cawan

porselin dan lebur di atas penangas air.


b. Setelah bahan larut, dituang ke dalam mortir hangat dan dicampur

dengan bahan yang lain seperti trietanolamin, gliserin, dan ekstrak

daun pepaya (Carica papaya l.)

c. Selanjutnya tambah aquadest sedikit demi sedikit sampai 100 gram,

sambil diaduk hingga homogen. Setelah tercampur semua bahan dan

suhu telah turun, dimasukan ke dalam wadah yang telah disediakan

(Mustanir, 2013).

5. Uji Fisik

a. Organoleptis

Sediaan masker dilihat bentuk fisiknya yang meliputi warna, bau,

bentuk untuk mengetahui bentuk fisik masker secara visual.

b. Uji Homogenitas

1) Mengambil sediaan Masker kemudiaan oleskan pada kaca

transparan.

2) Homogenitas ditunjukkan dengan ada tidaknya butiran kasar.

c. Uji pH

1) Tempelkan pH stik pada sediaan Masker yang akan diuji.

2) Lihat perubahan warna pada stik pH tersebut.

3) Sesuaikan warana tersebut dengan kertas indikator pH yang telah

ditentukan Viskositas.

d. Uji Viskositas

1) Sampel sediaan Masker dimasukan ke dalam beaker gelas dan

diletakan di bawah gantungan spindle.


2) Spindel dipasang pada gantungan spindel, kemudiaan spindel

diturunkan hingga batas celup ke dalam masker daun pepaya

(Carica papaya l.) rotor dinyalakan.

3) Diamati jarum merah pada skala, baca angaka yang ditunjukan

jarum tersebut.

e. Uji Daya Lekat

1) Menimbang 0,25 gram masker letakan di atas dua objek yang telah

ditentukan.

2) Menekan dengan beban 1 kg selama 5 menit

3) Memasang objek glass pada alat uji.

4) Menambahkan beban 80 gram pada alat uji

5) Mencatat waktu pelepasan dari objek glass.

f. Uji Daya Sebar

1) Menimbang sebanyak 0,5 gram lalu diletakan masker pada kaca

bulat yang dibawahnya disertai skala millimeter.

2) Kemudiaan tutup menggunakan kaca lain yang telah ditimbang dan

dibiarkan selama satu menit lalu diukur diameter sebesarnya

setelah 1 menit.

3) Ditambahkan beban 50 gram dan dibiarakan selama 1 menit

kemudiaan ukur diameter sebarnya.

4) Hal yang sama dilakukan tiap 1 menit dengan penambahan beban

50gram secara terus menerus hingga diperoleh diameter yang


cukup untuk melihat pengaruh beban terhadap daya sebar masker.

Uji ini dilakukan sebanyak tiga kali.

g. Uji Daya Proteksi

1) Mengambil sepotong kertas saring ukuran 5cm x 5 cm, basahi

dengan larutan. Fenolflatein untuk indikator dan kertas

dikeringkan.

2) Mengolesi kertas tersebut dengan masker yang akan dicoba pada

salah satu muka seperti lazimnya orang menggunakan Masker Gel..

3) Pada kertas saring yang lain dengan ukuran sama dibuat di

tengahnya luasan area 3 cm x 3 cm, kemudiaan di luar area 3cm x

3cm dibuat dengan paraffin.

4) Menempelkan bagian kertas dengan lelehan paraffin, diatas kertas

yang diolesi masker. Teteskan larutan KOH 0,1 N.

5) Melihat kertas yang dibasahi fenolftalein pada waktu 15, 30,45,

detik, 3 menit dan 5 menit, adalah terdapat noda atau tidak pada

kertas.

6) Bila tidak ada noda merah berarti masker dapat memberikan

proteksi terhadap cairan KOH.

Anda mungkin juga menyukai