Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

VITAMIN PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Vitamin Pada Lansia


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Vitamin Lansia
Sasaran : Keluarga Tn SK Dukuh Nanggulan RW 15
Target : Tn MS dan Ny Mn
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Desember 2004
Waktu : 1 x 60 Menit
Penyaji : Satrio Kusumo Lelono, S.Kep
Tempat : Kediaman Tn SK Dukuh Nanggulan RW 15

A. LATAR BELAKANG
Proses menua adalah proses yang dimulai sejak lahir sampai periode
tertentu, pada proses ini ditandai oleh menurunnya fungsi tubuh dan perubahan
komposisi tubuh termasuk berbagai organ saluran cerna yang menggangu asupan
nutrisi dan metabolisme tubuh sehingga menurunkan status nutrisi. Berbagai
penelitian membuktikan rendahnya asupan vitamin serta status vitamin dalam
tubuh lansia. Vitamin berperan penting dalam mencegah dan meperlambat
berbagai proses degeneratif pada lansia
Suplementasi dianjurkan untuk diberikan pada lansia bila terdapat asupan
yang tidak adekuat, gangguan absorbsi dan peningkatan kebutuhan jaringan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Penyuluhan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 1x60 menit, Keluarga Tn SK
memahami tentang pentingnya vitamin untuk lansia guna menjaga kesehatan
2. Tujuan Penyuluhan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, Keluarga Tn SK mampu :
1. Mengetahui pengertian vitamin
2. Mengetahui macam-macam vitamin
3. Memahami kenapa vitamin penting bagi lansia
4. Mengetahui jenis-jenis vitamin yang dapat dikonsumsi lansia dan
kegunaannya.
C. GARIS-GARIS BESAR MATERI
1. Pendahuluan
2. Vitamin Bagi Usia Lanjut
 Pengertian vitamin
 Macam-macam vitamin
 Kenapa vitamin penting bagi lansia
 Jenis-jenis vitamin yang dapat dikonsumsi lansia dan kegunaannya.

2. Penutup

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO PENYULUH RESPON KELAYAN WAKTU
1. Pembukaan 5 Menit
a. Salam pembukaan  Menjawab salam
b. Perkenalan  Memperhatikan
c. Apersepsi  Berpartisipasi aktif
d. Mengkomunikasikan tujuan  Memperhatikan

2. Kegiatan inti penyuluhan 45 Menit


a. Menjelaskan dan  Memperhatikan
menguraikan materi penjelasan penyuluh
tentang: dengan cermat
Pengertian vitamin
Macam-macam vitamin
Kenapa vitamin penting
bagi lansia
Jenis-jenis vitamin yang
dapat dikonsumsi lansia
dan kegunaannya.
b. Memberikan kesempatan
kepada klien dan keluarga
yang disuluh untuk bertanya  Menanyakan hal-
c. Menjawab pertanyaan klien hal yang belum jelas.
dan keluarga yang disuluh
yang berkaitan dengan  Memperhatikan
materi yang belum jelas jawaban dari
penyuluh.
3. Penutup 10 menit
a. Menyimpulkan materi yang  Memperhatikan
telah disampaikan kesimpulan materi
b. Melakukan evaluasi penyuluhan yang
penyuluhan dengan telah disampaikan.
mengajukan pertanyaan  Melakukan
c. Mengakhiri kegiatan demonstrasi
penyuluhan.  Menjawab salam
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA DAN ALAT


1. Leaflet
2. Model Vitamin

G. SUMBER
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi, Sehat Dengan Resep K-U-A-T.
Asiah, Nur, 2004,Pentingnya Vitamin Bagi Lanjut Usia.Majalah Gizmindo Vol. 3,
Jakarta

H. EVALUASI
1. Apa macam-macam vitamin ?
2. Vitamin apasaja yang bermanfaat pada lansia?

Lampiran Materi
Dunia Wanita
Mengurangi Rasa Cemas dengan Senam Hamil

Pendahuluan
GloriaNet - Persalinan adalah saat yang monumental bagi seorang wanita. Di
saat-saat menegangkan seperti itu, biasanya timbul reaksi alamiah, yaitu perasaan
cemas dan takut. Bila tidak segera ditenangkan, akan menimbulkan kejang pada
bagian otot panggul sehingga bisa mempersulit proses persalinan.
Untuk menghindari hal tersebut, demikian tulis harian Media Indonesia,
seorang ibu harus dibekali berbagai pengetahuan dan latihan. Demikian juga dengan
suami. Dalam hal ini peran suami sangat besar, terutama membesarkan dan
menenangkan perasaan pasangannya.
Bagi pasangan yang tinggal di kota-kota besar dan sibuk bekerja, sering kali
dibutuhkan bantuan lebih agar proses persalinan lebih mudah. Pekerjaan kantor yang
mengharuskan duduk berjam-jam alias kurang gerak, bisa menjadi salah satu faktor
yang mempersulit proses persalinan.
Karena itulah, ginekolog Dr Judi Januadi Endjun mengatakan seorang calon
ibu membutuhkan bantuan untuk mempersiapkan mental menjelang melahirkan. Dia
menyarankan agar perempuan hamil mengikuti senam hamil. Kegiatan ini bisa
dilakukan saat usia kandungan mencapai enam bulan.

Manfaat Senam Hamil


Selain membantu mengendurkan ketegangan dan perasaan cemas, senam
hamil juga dapat mencegah terjadinya kelainan letak janin. Posisi sungsang bayi
misalnya, bisa diperbaiki dengan berbagai gerakan.

Senam hamil juga dapat dijadikan sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas
hubungan suami istri. Sebab, terapi latihan gerak tersebut sepenuhnya melibatkan
kehadiran suami. Gerakan-gerakan seperti sit-up, bersandar, telungkup, selalu
membutuhkan orang lain. Sentuhan suami pada saat latihan akan memberikan
dukungan moril bagi sang istri.
Sebenarnya, tutur Judi, senam hamil merupakan bagian dari program kelas
prenatal. Yaitu kelas yang memberikan bimbingan praktis untuk menyambut
kehadiran si kecil. Kegiatan seperti memandikan bayi, merawat tali pusar, puting
susu, dan sebaginya diajarkan di kelas ini oleh bidan dan perawat.
"Sayangnya, di Indonesia yang populer hanya senam hamilnya saja. Padahal
seharusnya kegiatan senam hamil dirangkaikan dengan kegiatan lain dalam program
kelas prenatal. Di luar negeri, bahkan terdapat kelas prakonsepsi, yaitu tentang
berbagai persiapan bagi perempuan yang ingin segera hamil," ujar dokter yang
berpraktik di RSPAD dan RS MMC Jakarta ini.

Syarat Melakukan Senam hamil


Apakah seluruh ibu hamil bisa mengikuti kegiatan senam tersebut? Judi
menjawab tidak. Sebelumnya, kondisi kesehatan ibu hamil harus diperiksa terlebih
dahulu. Kehamilan kembar, penderita tekanan darah tinggi, dan penderita anemia
tidak memungkinkan mengikuti kegiatan senam hamil. Meski demikian, ada kelas
khusus yang disediakan untuk mereka.

Gerakan dasar senam hamil


Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Hermina Grup memberikan beberapa gerakan
dasar senam hamil yang bisa dilakukan sendiri oleh calon ibu dan suami di rumah.
1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan relaks.
Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari.
2. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua bahu.
Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan
lantai. Kemudian, lakukan gerakan sebagai berikut:
 Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan
pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut
dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak delapan kali.
 Sikap merangkak, letakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh ke
samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur
dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada posisi
tersebut selama satu menit, kemudian ditingkatkan menjadi lima hingga sepuluh
menit sesuai dengan kekuatan ibu hamil.
3. Berbaring miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi. Lutut kanan
diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk
di depan dan lengan kiri diletakkan di belakang badan.
4. Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala
diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak
menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernapasan dengan teratur dan
berirama.
5. Berbaring telentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan untuk
relaks. Kemudian lakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: Buka mulut
secukupnya, tarik napas dalam semaksimal mungkin, kemudian mulut ditutup.
Lalu mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke bawah
badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali ke
posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval dua menit.
(GCM/*)

Anda mungkin juga menyukai

  • Kian Full
    Kian Full
    Dokumen121 halaman
    Kian Full
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • LAMPIRAN
    LAMPIRAN
    Dokumen16 halaman
    LAMPIRAN
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen4 halaman
    Bab 4
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen30 halaman
    Bab 2
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • DAFTAR PUSTAKA (Revisi)
    DAFTAR PUSTAKA (Revisi)
    Dokumen3 halaman
    DAFTAR PUSTAKA (Revisi)
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Seks-Hamil
    Leaflet Seks-Hamil
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Seks-Hamil
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Arthritis Lansia
    Leaflet Arthritis Lansia
    Dokumen1 halaman
    Leaflet Arthritis Lansia
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Vertigo
    Leaflet Vertigo
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Vertigo
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Gizi Kurang
    Leaflet Gizi Kurang
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Gizi Kurang
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Pijat Bayi
    Leaflet Pijat Bayi
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Pijat Bayi
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Gizi Lansia
    Leaflet Gizi Lansia
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Gizi Lansia
    Lina Maryani
    Belum ada peringkat