TINJAUAN PUSTAKA
A. Kanker Payudara
1. Konsep Payudara
a. Pengertian
Payudara adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit dan di atas otot dada,
tepatnya pada hemithoraks kanan dan kiri, payudara manusia berbentuk kerucut
tapiseringkali berukuran tidak sama, payudara dewasa beratnya kira-kira 200
gram, yang umumnya lebih besar dari yang kanan. Pada waktu hamil payudara
membesar mencapai 600 gram pada waktu menyusui mencapai 800 gram
(Fauziah, 2017).
Payudara (mammae) adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies
mamalia berjenis kelamin betina, termasuk manusia. Payudara merupakan bagian
tubuh yang paling penting bagi seorang wanita, karena fungsiutamanya adalah
memberikan nutrisi dalam bentuk air susu bagi bayi dan balita (Hartati, 2019).
b. Bagian-Bagian Payudara
Menurut Siboro (2017), bagian-bagian payudara yaitu sebagai berikut:
1) Korpus Mammae
Badan payudara seutuhnya, didalamnya berisi jaringan ikat, kelenjar
lemak, saraf, pembuluh darah, kelenjar getah bening, kelenjar payudara yang
berisi sel-sel dan kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
2) Areola
Area yang gelap yang mengelilingi puting susu, warnanya ini
disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulit. Parubahan
warna pada aerola tergantung pada warna kulit dan adanya kehamilan. Selama
kehamilan warna aerola akan menjadi lebih gelap dan menetap. Pada daerah
ini didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari montgomery yang akan
membesar selama kehamilan, kelenjar ini akan mengeluarkan suatu bahan
yang dapat melicinkan areola selama menyusui. Pada areola terdapat duktus
laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.
3) Papilla Mammae atau Puting Susu
Letaknya bervariasi sesuai ukuran payudara, terdapat lubang-lubang
kecil di puting yang merupakan muara dari duktus laktiferus (tempat
10
11
Diantara areola dan puting terdapat serat-serat otot polos yang tersusun
melingkar, sehingga apabila ada kontraksi ketika bayi menghisap, maka duktus
laktiferus akan memadat dan menyebebkan puting susu yang merupakan
muara ASI bekerja, serta-serat otot polos yang tersusun sejajar akan menarik
kembali puting susu (Hadrianti, 2017).
c. Fisiologi Payudara
Menurut Kebayantini (2019), payudara mengalami 3 macam perubahan yang
dipengaruhi hormon yaitu:
1) Mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa fertilitas sampai ke
klimakterium dan menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan
progesteron yang dipengaruhi ovarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus.
2) Perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi,
payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi
berikutnya terjadi pembesaran maksimal, kadang-kadang timbul benjolan yang
nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara
menjadi tegang dan nyeri, begitu menstruasi mulai semuanya berkurang.
3) Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul, duktus
alveolus berploliferasi dan hipofise anterior memicu laktasi. Air susu di
produksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu (Anik Puji Rahayu, 2016).
12
2. Kanker Payudara
a. Pengertian
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat
berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada
payudara yang merupakan kanker nomor dua yang terjadi pada perempuan
(Nurhidayati, 2018).
Kanker payudara (Carcinoma mammae) merupakan suatu penyakit yang
ganas dan berasal dari kelompok parencgyma. Kanker payudara ini merupakan
salah satu jenis tumor ganas yang telah tumbuh dalam jaringan payudara (Niron,
2019).
Kanker payudara adalah penyakit yang sangat menakutkan dan berbahaya,
tapi bukan berarti akan mati jika terkena penyakit ini, banyak wanita bertahan
hidup bertahun-tahun setelah didiagnosis kanker payudara, dan sejumlah wanita
sembuh seutuhnya (Lestari, 2019).
b. Faktor Resiko Kanker Payudara
Menurut Krisdianto (2019), kanker payudara penyebabnya tidak diketahui,
tetapi ada beberapa faktor resiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi
lebih mungkin menderita kanker payudara. Berberapa factor resiko tersebut
adalah:
1) Usia. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko
terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2) Pernah menderita kanker payudara. Wanita yang pernah menderita kanker in
situ atau kanker invasive memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker
payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya
kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1% pertahun.
3) Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara
perempuan atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar
untuk menderita kanker payudara.
4) Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker
payudara agak lebih tinggi pada wanita yang pernah menderita penyakit
payudara non-kanker yang menyebabkan bertambahnya jumlah saluran air
susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiper plasia atipik).
13
ke punting susu. Tekan secara berlahan rasakan setiap benjolan atau masa
dibawah kulit. lakukan hal ini yang sama terhadap payudara kanan dengan
cara mengangkat lengan kanan dengan memeriksanya dengan tangan kiri.
Perhatikan juga daerah antara kedua payudara dengan ketiak.
e) Tekan punting susu secara perlahan dan perhatikan apakah keluar cairan
dari punting susu (baik itu cairan bening, seperti susu, berwarna kuning,
atau bercampur darah) lakukan hal ini secara bergantian pada payudara kiri
dan kanan.
2) Cara berbaring.
a) Berbaring miring dan tempatkan lengan kanan di belakang kepala.
Pemeriksaan dilakukan ketika berbaring, bukan bediri. Sebab, ketika
berbaring jaringan payudarah menyebar searah dinding dada dan
serenggang mungkin yang membuat lebih mudah untuk merasakan semua
jaringan payudara.
b) Gunakan telapak tangan dari tiga jari tengah pada tangan kiri untuk
merasakan berbagai benjolan pada payudara kanan, gunakan
gerakanmemutar ke atas dan ke bawah menggunakan tapak jari tangan
utuk merasakan jaringan payudara.
c) Gunakan tiga tingkat tekanan yang berbeda untuk merasakan semua
jaringan yang paling dekat dengan kulit. Tekanan sedang untuk merasakan
sedikit lebih dalam, dan tekanan kuat untuk merasakan jaringan yang
paling dekat dengan dada dan tulang rusuk.
d) Gerakkan tangan pada payudara dengan pola gerak ke atas dan ke bawah
untuk memulai baris bayangan yang tergambar luurus ke bawah sisi dari
bawah lengan dan bergerak melintasi payudara ketengah tulang dada
(tulang dada atau sternum).
e) Ulangi pemeriksaan payudarah kiri dengan menggunakan tapak jaritangan
kanan.
19
B. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan yang ada didalam pikiran seseorang sebagai hasil
dari penggunaan panca indera. Pengetahuan juga dapat diartikan segala apa yang
diketahui berdasarkan pengalaman yang didapat seseorang. Pengetahuan
merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat sesuatu kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja, terjadi
setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap obyek tertentu
(Rahmadiliyani, 2015).
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya), dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra
pendengaran yaitu telinga dan indra penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo,
2018).
Pengetahuan adalah kesan yang ada didalam pikiran seseorang sebagai hasil
20
dari penggunaan panca indera. Pengetahuan juga dapat diartikan segala apa yang
diketahui berdasarkan pengalaman yang didapat seseorang. Pengetahuan
merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat sesuatu kembali
kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja, terjadi
setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap obyek tertentu
(Wawan & Dewi, 2018).
2. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2018), pengetahuan yang dicakup dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni :
a. Tahu (Know)
Diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali atau recall terhadap suatu yang spesifik dari keseluruhan bahan
yang telah dipelajari atau dari rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan dalam menjelaskan secara benar
tentang obyek yang diketahui dan juga dapat menginterpretasi dari materi
tersebut secara benar. Seseorang telah paham terhadap objek atau materi
harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh dan menyimpulkannya.
c. Aplikasi (Application)
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan suatu materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi atau keadaan yang riil atau
sebenarnya serta menggunakan suatu metode, rumus dan prinsip dalam
konteks atau situasi lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis diartikan yaitu suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih
termasuk di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.
e. Sintetis (Synthesis)
Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk secara keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis itu adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru
21
4) Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Bertambahnya umur akan semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap
seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak. Usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Kategori umur :
1) <20 tahun
2) 20-35 tahun
3) >35 tahun
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu
atau kelompok.
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh
dari sikap dalam menerima informasi.
5. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut (Notoatmojo, 2012), ada 2 cara untuk memperoleh pengetahuan
yaitu cara tradisional dan modern. Cara tradisional terbagi menjadi cara coba
salah, cara kekuasaan dan otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi dan jalan
pikiran.
a. Cara tradisional
1) Cara coba salah
Cara yang paling tradisional adalah melalui coba-coba dengan kata
yang mudah di kenal trial and error. Cara coba-coba ini di lakukan dengan
melakukan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila
kemungkinan tersebut tidak berhasil, di coba kemungkinan yang lain.
2) Cara kekuasaan dan otoritas
Pengetahuan di peroleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan pada
tradisi otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli ilmu
pengetahuan
24
b. Cara modern
Cara modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah cara ini di sebut metode penelitian ilmiah.
6. Kriteria Penilaian Tingkat Penegtahuan
Menurut Arikunto (2017), pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan
dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
a. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 %
b. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %
c. Pengetahuan Kurang : < 56 %
7. Pengertian Ibu
Ibu adalah posisi sebagai istri, pemimpin, dan pemberi asuhan kesehatan. Ibu
adalah sebutan untuk seorang perempuan yang telah menikah dan melahirkan,
sebutan wanita yang telah bersuami (Effendi, 2014).
8. Peran Dan Fungsi Ibu
Ibu sebagai istri, ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peranan dalam
mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dalam peranan sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Disamping itu ibu berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
Seorang ibu bersama keluarga mempunyai peran dan fungsi-fungsinya sebagai
berikut:
a. Fungsi fisiologis: berperan dalam reproduksi, pengasuh anak, pemberian
makanan, pemelihara kesehatan dan rekreasi.
b. Fungsi ekonomi: menyediakan cukup untuk mendukung fungsi lainya,
menentukan alokasi sumber dana, menjamin keamanan vital keluarga.
25
C. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan
berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk
mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji
permasalahan (Notoatmodjo, 2018). Kerangka teori dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Payudara
Organ tubuh bagian atas dada dari spesies
mamalia berjenis kelamin betina, termasuk
manusia. Payudara merupakan bagian tubuh
yang paling penting bagi seorang wanita, karena
fungsi utamanya adalah memberikan nutrisi
dalam bentuk air susu bagi bayi dan balita.
Faktor-Faktor Penyebab
1. Faktor internal Kanker Payudara
a. Pendidikan Suatu penyakit yang ganas dan
berasal dari kelompok
b. Pekerjaan parencgyma. Kanker payudara ini
c. Informasi merupakan salah satu jenis tumor
d. Usia ganas yang telah tumbuh dalam
2. Faktor Eksternal jaringan payudara.
a. Lingkungan
b. Sosial budaya