17/05/2019
5
17/05/2019
6
17/05/2019
8
3. Pembuluh darah
Pembuluh darah dan
kelenjar getah bening juga
merupakan bagian yang
menyusun payudara. Selain
terdiri dari kumpulan
lemak, pada payudara juga
terdapat kumpulan
pembuluh darah yang
berguna untuk menyuplai
darah. Terutama pada ibu
hamil dan menyusui, darah
membawa oksigen dan
nutrisi ke jaringan payudara
kemudian pembuluh darah
di payudara bertugas
memasok nutrisi yang
dibutuhkan untuk produksi
ASI.
17/05/2019
9
17/05/2019
11
II. Ca Mammae
1. Definisi
Kanker berasal dari bahasa Yunani Cancri
yang berarti kepiting. Hal ini dikarenakan
bentuk pembuluh darah yang
mengelilingi tumor dianggap berbentuk
seperti capit serta kaki-kaki kepiting bagi
orang-orang jaman dahulu. Kanker
adalah tumor ganas sedangkan tumor
jinak tidak bisa dikatakan kanker
(Virshup, 2010). Kanker ditandai dengan
pembelahan sel yang tidak terkendali.
Pertumbuhan yang tidak terkendali
tersebut disebabkan oleh kerusakan DNA
akibat mutasi di gen vital yang
mengontrol pembelahan sel (Murray, et
al., 2003).
17/05/2019
12
17/05/2019
13
17/05/2019
14
17/05/2019
15
2. Faktor Penyebab
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih
belum Di ketahui. Tetapi ada beberapa faktor resiko, yaitu:
- Faktor reproduksi
- Penggunaan Hormon Estrogen
- fibrokistik / tumor sebelumnya
- Obesitas
- Pola Hidup / olahraga
- Radiasi
- Faktor genetik
17/05/2019
16
2. Tanda / gejala
a. Benjolan atau penebalan pada payudara
b. Pada tahap lanjut, kulit cekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu nyeri
- Nyeri tekan , keluar cairan dan berdarah dari putting
- Kulit peau d’orange
- Tanpa / ada ulserasi pada payudara
c. Bila sudah metastasis
- Nyeri pada bahu, pinggang, bahu bagian bawah atau pelvis
- Batuk menetap
- Anoreksi ,Gang pencernaan, BB turun
- Pusing, penglihatan kabur dan nyeri kepala
d. Pembesaran kelenjar getah bening
(Gale .1991)
17/05/2019
17
3. Klasifikasi Stadium Ca
Mammae
Hal yang paling mendasar
dalam menegakkan Diagnosa
pasti karsinoma mammae
melalui tiga langkah ( Triple
Diagnostic )
Yaitu ;
a. Pemeriksaan klinis
b. Radiologis (Mammografi)
c. Sitologis / PA
17/05/2019
18
• Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasien, sudah sejauh
manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan
sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada
tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak.
• Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak
dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM
yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari
World Health Organization) / AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
17/05/2019
19
Sistem TNM
• TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor, "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau
penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi
(PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
• T (tumor size), ukuran tumor:
– T 0: tidak ditemukan tumor primer
– T 1: ukuran tumor diameter < 2 cm
– T 2: ukuran tumor diameter antara 2–5 cm
– T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
– T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak,
kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
• N (nodul), kelenjar getah bening regional (kgb):
– N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
– N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
– N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
– N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum
• M (metastasis), penyebaran jauh:
– M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
– M 0: tidak terdapat metastasis jauh
– M 1: terdapat metastasis jauh
17/05/2019
20
17/05/2019
21
4. Pemeriksaan
Penunjang
a. PemerikSAan
payuDAra sendiRI
(SADARI) secara
teratur setiap
bulan untuk
deteksi dini
adanya tumor /
kanker pada
payudara
(MenKes,2005)
17/05/2019
22
b. Mamografi
17/05/2019
23
17/05/2019
24
4. Penatalaksanaan
1. Kemoterapi
Pasien diberi obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel - sel kanker (ACS, 2013)
2. Radiasi
Diameter sel kanker yang telah mengecil memungkinkan untuk dilakukan terapi radiasi
3. Terapi Hormonal
Terapi hormonal adalah bentuk lain dari terapi sistemik. Terapi ini paling sering digunakan sebagai
terapi adjuvan untuk membantu mengurangi resiko kanker datang kembali setelah operasi.
4. Pembedahan
Pembedahan seringkali dipilih sebagai metode pengobatan primer (Brunner & Suddarth, 2001).
pembedahan dapat diberikan bersama pengobatan lain seperti radiasi atau kemoterapi (ACS,2013)
MASTEKTOMI
17/05/2019
25
III. MASTEKTOMI
1. Definisi
Mastektomi adalah istilah kedokteran bagi
operasi pengangkatan satu ataupun kedua
payudara, bisa sebagian ataupun seluruhnya.
Pengobatan kanker payudara pada dahulu kala
ialah dengan mengangkat payudara secara
keseluruhan ( Radikal mastektomi), Akhir-akhir
ini, keputusan untuk melakukan mastektomi
dipertimbangkan berdasarkan factor-faktor,
antara lain: ukuran payudara, jumlah massa
(benjolan), keagresifitasan dari sel kanker
payudara tersebut, efek dari terapi radiasi, dan
kemauan penderita untuk menerima resiko yang
lebih tinggi angka kekambuhan setelah
dikerjakan lumpectomy dan radiasi.
17/05/2019
26
2. Indikasi
a. Wanita yang telah menerima terapi radiasi pada payudara yang sakit,
b. Wanita dengan kanker pada dua area atau lebih pada satu payudara dengan jarak yang terlalu jauh untuk
diangkat dengan satu kali pengirisan (incision),
c. Wanita yang telah menjalani lumpectomy sebelumnya bersama dengan re-excision namun belum dapat
mengangkat kanker secara keseluruhan,
d. Wanita yang memiliki kelainan atau penyakit pada jaringan ikatnya, seperti scleroderma, dimana hal tersebut
membuat penderita, secara khusus, sensitive terhadap efek dari terapi radiasi,
e. Wanita hamil yang masih memerlukan terapi radiasi selama masa kehamilannya, yang bila dikerjakan akan
berbahaya bagi janin,
f. Wanita yang memiliki tumor dengan diameter lebih besar dari 5 cm yang tidak bisa mengecil dengan terapi
tambahan, seperti kemoterapi,
g. Wanita dengan kanker yang ukurannya relative lebih besar dari pada ukuran payudaranya,
h. Wanita yang terbukti positif pada terjadinya mutasi penghilangan (deleterious mutation) pada gen BRCA1 atau
BRCA2 dan mau dikerjakan operasi profilaksis pengangkatan payudara,
17/05/2019
27
3. Jenis / indikasi
Mastektomi
Tindakan pembedahan mastektomi
ini didasarkan diagnosis dan staging
dari kanker payudara. Ada beberapa
faktor yang dilihat seperti : kondisi
umum pasien, usia pasien, sudah
menopause atau belum, ukuran
tumor, stadium tumor (apakan sudah
terjadi penyebaran jauh atau
metastasis atau belum), agrasifitas
tumor, dan status hormon tubuh
serta ada tidak keterlibatan
limfonodi.
17/05/2019
28
a. Mastektomi Parsial
Prosedur ini digunakan pada kanker payudara stadium
1 dan 2. prosedur ini akan diikuti kemo dan terapi
radiasi pada jaringan payudara yang tersisa. Dengan
terapi radiasi ini, sinar X di sinarkan ke jaringan
payudara untuk membunuh sel kanker dan mencegah
penyebaran dan rekurensi. Pada beberapa kasus,
setelah tindakan ini diikuti tindakan bedah lainnya
terutama jika sel kanker masih terdapat di jaringan
payudara. Jenis mastektomi parsial meliputi :
- Lumpectomy : pengambilan tumor / kanker dan
sedikit jaringan sehat di sekitar tumor utama
- Quadranectomy : pengambilan tumor lebih luas dari
lumpektomi dan biasanya lebih dari seperempat
jaringan payudara total.
17/05/2019
29
b. Mastektomi Total
Mastektomi total disebut juga
mastektomi Simpel. Pada prosedur
ini, dilakukan pengangkatan
jaringan payudara disertai puting,
tetapi tidak termasuk
pengangkatan pada limfonodi,
glandula sekitar payudara yang
berguna bagi imunitas pasien.
Mastektomi total dilakukan
terutama jika tidak ada
keterlibatan limfonodi sekitar
17/05/2019
30
c. Mastektomi Prefentif
Mastektomi jenis ini disebut juga dengan mastektomi
profilaksis dan dilakukan teruama pada wanita dengan
risiko tinggi kanker payudara, terdeteksi lewat
beberapa px penunjang serta dalam stadium awal.
Penelitian menunjukkan wanita dengan risiko tinggi
kanker payudara 90% menurun setelah dilakukan
tindakan mastektomi profilaksis ini.
17/05/2019
31
d. Mastektomi Radikal
Mastektomi radikal ini mengangkat
payudara dan meliputi puting serta
limfonodi sekitar, serta sebagian otot
dada. Tindakan pembedahan ini akan
mengangkat kulit, dan otot di payudara
serta limfonodi. Karena tindakan
mastektomi tipe ini tidak efektif dan
merupakan jenis yang sangat ekstrim
maka sangat jarang dilakukan kecuali
kanker payudara sudah benar-benar
ganas dan invasi ke dalam otot dada
serta limfonodi ( Paliatif )
17/05/2019
32
17/05/2019
33
b. Cara “ Stewart “
insisi yang paling sering di
gunakan terlebih pada
prosedur operasi mastektomi
total, tumor yg terletak pada
ke empat kuadran mammae
(Multinodul)
jarang menyisahkan space
jaringan, serta dari segi
kosmetik luka operasi lebih
baik.
17/05/2019
35
17/05/2019
36
d. Insisi “ Halsted “
17/05/2019
37
Cara Insisi operasi yang di pakai tentunya menyesuaikan dengan, letak, besar
nya tumor serta jenis prosedur yang akan dilakukan pada Mastektomi.
(Contoh landmark pada operasi mastektomi)
17/05/2019
38
17/05/2019
39
Tinjauan Kasus
I. Pengkajian
A. Identitas pasien
Ny. FB ,umur 73 thn
B. Riwayat MRS dan keluhan utama
tgl. 10-05-2018 registrasi RS untuk rencana operasi 11-05-2018 ( Sdh Kontrol sebelmnya di Poli)
Benjolan mammae Kanan sejak 1,6 thn lalu; sdh biopsi eksisi, hasil PA Ca mammae dextra st.3, sdh
di kemo 4x, KGB axila (+), ulkus (-)
Benjolan mammae Kiri sejak 1 thn lalu, sdh kemo 11x, radiasi 30x, Riwayat TB (+) sdh selesai OAT
C. Diagnosa medik
Ca Mammae Dextra St. 3
Ca mammae Sinistra Pro MRM oleh dr. BAB
17/05/2019
41
1. Pre Op
a. Penerimaan pasien
11-05-2018 pkl. 15:20
Menerima pasien dan oforan
dengan perawat ruangan ; KU
sedang, kesadaran CM, GCS
15, persediaan darah WBC
500cc, hasil lab (+), informed
consent bedah / anastesi (+)
(persiapan lainnya tercatat
dalam surgical Check List )
17/05/2019
42
b. Persiapan Consumable
- Gown linen set
- Handscoen (sesuai ukuran Tim)
- Abdominal pack 2 set
- Blade 10 / 2
- Gaas non x-ray
- Lap sponge
- Iodine Povidone
- Nacl 0,9 %
- Skin Marker / spidol marker
- benang silkam 2/0 tapper, 2/0 cutting
- benang PGA no. 2/0, 3/0
- Drain vacum no. 14
- Elastis verban 6inc
- dll
17/05/2019
43
17/05/2019
44
d. Persiapan Instrumen
- Basic Set
17/05/2019
45
17/05/2019
46
17/05/2019
47
2. Intra Op
a. Sign IN
Pkl. 15:30,
- Pasien di masukkan / di pindahkan ke
meja op OT C
- Cross Check kelengkapan Dokumen
pasien, laboratorium, informed consent
(+), persiapan darah WB 500cc, site
marking (+)
- Kelengkapan anastesi siap
- Dilakukan tindakan pembiusan dengan
GA anastesi oleh tim Anastesi
17/05/2019
48
Lajutan .......
- Di lakukan Drapping
dimulai pada bagian bawah dari scapula, lengan kiri
bagian kiri kebawah dibungkus dengan linen steril
dan difiksasi melingkar dengan elastis verban steril;
kemudian di persempit area steril pada bagian atas
batas abdomen, pada bagian tengah segaris badan
sternum dan pada bagian atas selevel klavikula. Pada
masing masing ke empat sudut siku pertemuan linen
steril di fiksasi dengan doek klem.
- Lengan kiri di posisikan di terlentangkan (
Abduksi 90 derajat; posisi telpak tangan
supinasi / fleksibel )
Armboard lengan kiri di sesuaikan dengan
posisi lengan pasien ( mencegah penekanan,
dislokasi / fraktur bahkan kelumpuhan
daripada lengan kiri)
17/05/2019
50
b. TIME Out
Pkl. 16.05
(Nama,tgl. Lahir,diagnosa,prosedur, operator di sebutkan)
• Dilakukan insisi elips sebatas kulit dengan blade no.
10 pada area operasi “ cara Stewart “ ( garis insisi
berjarak masing masing 2 cm dari tepi tumor)
• Insisi di perdalam dan dibuat Flap
• kontrol Perdarahan dengan monopolar
• Dengan Kocher pada jaringan Flap bagian atas di
perdalam dengan monopolar sampai dibawah
klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral,
flap bawah sampai inframammary fold, flap lateral
sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi.
17/05/2019
51
C. Sign OUT
Pkl. 20.35
• Gaas dan instrumen di hitung ( jumlah sesuai )
• Jahit jaringan intrakutan dengan PGA 2/0 dan 3/0 untuk merapatkan tepi luka ( Space -)
• Jahit kulit dgn jahitan terputus menggunakan silkam 2/0 cutting
• Rawat luka jahitan dan drain dengan Dayrantule kemudian di tutup dengan Gaas non x-ray
• Plester dengan hypafix (sesuai kebutuhan)
• Balut dada secara melingkar dengan elastis verban 6inc
• Area operasi sekitar luka op pada pasien di bersihkan
• Operasi Selesai
Pkl. 21.10
• Oforan alat instrumen dengan tim CSSD
17/05/2019
55
17/05/2019