Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

PADA Ny F DENGAN TINDAKAN OPERASI


KATARAK PHACO + IOL OD DI KAMAR
BEDAH RUMAH SAKIT UMUM SILOAM
KARAWACI TANGGAL 02 APRIL 2019
2

LATAR BELAKANG
• Menurut WHO (2000), sekitar 38 juta orang
menderita kebutaan dan hampir 110 juta orang
menderita penurunan penglihatan. Meskipun
demikian, diperkirakan jumlah orang buta di seluruh
dunia akan meningkat 1-2 juta orang per tahun.
• Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan estimasi
global terbaru, yaitu 314 juta orang di dunia
menderita gangguan penglihatan, 45 juta dari
mereka menderita kebutaan (WHO, 2007).

23/05/2019
PENGERTIAN 3

Menurut Corwin (2009), katarak adalah penurunan


progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau
berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan
berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein
lensa yang secara normal transparan terurai dan
mengalami koagulasi.
23/05/2019
KLASIFIKASI 4

Katarak congenital >>>>>>>>

<<<<<<<<<<<<<<<Katarak juvenile

Katarak senilis>>>>>>>>>>>>>>
23/05/2019
ANATOMI FISIOLOGI 5

23/05/2019
ETIOLOGI 6

Berbagai macam hal yang dapat mencetuskan katarak menurut


(J.Corwin,2000, Anas tamsuri, 2011, A mansjoer, 2008) antara lain :
1. .

2. Congenital atau bisa diturunkan (genetic)


3. Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata, kelainan metabolic
dan sistemik (misalnya diabetes mellitus, galaktosemi, dan distrofi
miotonik) dan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid).
4. Infeksi virus dimasa pertumbuhan janin
5.

23/05/2019
MANIFESTASI KLINIS 7

1. Penglihatan akan menjadi kabur, buram.


2. Kesulitan melihat ketika malam hari.
3. Bila terkena cahaya silau.
4. Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena merasa sudah
tidak nyaman menggunakannya.
5. Warna cahaya memudar dan cenderung beubah warna saat melihat,
misalnya cahaya putih yang ditangkap menjadi cahaya kuning.
6. Jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda atau cahaya
terlihat ganda.

23/05/2019
8

KOMPLIKASI
Komplikasi Pada stadium imatur :
- Glaukoma sekunder
pada stadium hipermatur :
- uveitis

Komplikasi pasca operasi


1. ablasio retina
2. astigmatisma
3. uveitis
4. Endoftalmitis
5. Glaukoma
6. pendarahan
23/05/2019
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 9

1. Kartu mata snellen / mesin telebinokuler


2. Lapang penglihatan
3. Pengukuran Tonometri : TIO
4. Autoreftraktometri
5. Biometri

23/05/2019
10

23/05/2019
TINDAKAN OPERASI 11

Phaco Emulsification yang terbaru dimana menggunakan getaran


ultrasonic untuk menghancurkan nucleus sehingga material nucleus
dan kortek.
1. insisi ± 3 mm
2. Proses cepat ± 15 menit
3. Tanpa jahitan
4. Pasien dapat langsung pulang
5. Mengurangi rasa nyeri

23/05/2019
TINJAUAN KASUS 12

IDENTITAS PASIEN • Perawat sirkuler : Ns. J


• Nama : Ny F
• Umur : 61 Tahun
• Nomor Rekam Medis : 00-16-85-20
• Ruang : ODC SHLV
• Dokter operator : dr. D
• Anestesi : Lokal
• Diagnosa Medis : Katarak sinilis
imatur OD
• Tindakan Operasi : Katarak Phaco
+ IOL OD
• Kamar Operasi : OT A
• Tanggal : 02-04-2019
• pukul : 17.00 WIB
• Asisten : Ns. D
•23/05/2019
Perawat instrumen : Ns. D
13

Keluhan utama :
Pasien mengatakan penglihatan mata sebelah kanan lebih buram dari
pada mata sebelah mata kiri, seperti ada kabut yang menghalangi sejak
± 4 tahun
RIWAYAT KESEHATAN
 Pengobatan saat ini : vitamin
 Riwayat operasi : fraktur tangan kanan tahun 2003
 Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
 Riwayat alergi : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 TD : 130/80 mmHg Nyeri : tidak ada
 Nadi : 79 x/menit
 BB: 64,1 Kg
 RR: 19 x/menit
 Suhu: 36,4˚C
23/05/2019
PERSIAPAN PASIEN DI PREP ROOM
Table of Contents
 Riwayat penyakit : tidak ada
 Alergi obat : tidak ada
 Hasil biometri : terlampir
 Implant/ Lensa : IOL 20.00 D
 Site marking : ya
 Gelang nama : ada
 Puasa : pasien tidak puasa
 Meneteskan panthocain 0,5% mata
kanan dan kiri
 Meneteskan mindriasil pada mata
kanan
15

PERSIAPAN PASIEN DI RUANG OPERASI


 Anastesi : Lokal
 Posisi : supine
 Tambahan : pasang aksesoris donat dibawah kepala pasien, tetes
pantocain, pasang manset dan SpO2

23/05/2019
16

PERSIAPAN CONSUMABLE
 Povidone iodine 10% Provisc (sodium hyaluronate 10 mg/ml)
 Alkohol 70% Viscoat (chondroltin sulfate – sodium hyaluronate)
 Kassa mata salep gentamisine
 Cotton bud lidi panjang gentamicin salep
 Cotton bud lidi pendek microfore
 Spuit 1cc nya 5 tobbrosom
 Spuit 5cc nya 2 inj gentamicin
 Spuit 10cc nya 1 lensa
 Keratom (slit knife 2,75 mm) dan step knife 15˚
 Nidle 30G
 Eye drape
 Cairan BSS
 Xylocain 2 %
 Dop mata
23/05/2019
17

23/05/2019
PERSIAPAN PERAWAT SCRUB 18

1.
W
A
S
H
I
N
G

2. GOWNING
3. GLOVING

23/05/2019
19

PERSIAPAN ALAT DAN INSTRUMENT

23/05/2019
Table of Contents
21

23/05/2019
22

23/05/2019
23

PENATALAKSANAAN OPERASI
Cuci tangan steril
Memakai jas operasi
Memakai glove steril
irigasi kornea dengan spuit 10cc
Melakukan aseptic, Povidone iodine 10 %
Memasang eye drape
Memberikan libermen/speculum, operator
memasang pada mata pasien

23/05/2019
24

 perawat meneteskan BSS dan xylocain dan diratakan


dengan mucle hook
 Memberikan slit knife 2,75 mm (keratom),
 Teknik insisi mean port (insisi clear cornea di temporal
menembus kornea)
 Memberikan tripan blue (use spuit 1cc) untuk mewarni
kapsul anterior
 Memberikan spuit 5cc yang berisi cairan BSS dengan jarum
hidro untuk membilas tripan blue
 Memberikan HPMC (hydroxypropyl methylcellulose),
operator memasukan HPMC ke COA (camera oculi
anterior), dan berikan citotom yang berisi BSS lalu berikan
forsep ultrata
23/05/2019
25

 Memberikan step knife 15˚, operator melakukan insisi


tembus kornea untuk scon instrument pada 90˚ mean
port
 Memberikan spuit 1cc dengan jarum hidro untuk
melakukan hidro diseksi untuk melepaskn korteks dari
lensa
 Memberikan viscoat (sodium hyaluronate)
 Memberikan hand piece phaco
 Memberikan chooper untuk melakukan phaco
emulsifikasi, perawat instrument membasahi kornea
(sculpt untuk membelah nukleus menjadi dua), lalu quad
untuk memakan nukleus
23/05/2019
26

 Memberikan hand piece I/A untuk melakukan irigasi dan aspirasi


sampai sisa korteks bersih, perawat instrument membasai kornea
 Memberikan sodium hyaluronate untuk mengisi COA dengan
settingan cortex
 Mengisi cartidge dengan HPMC
 Memberikan pinset , dekatkan lensa dibawah microskop kemudian
operator mengambil lensa dan memasukan kepada cartridge
 Memberikan injektor, operator memasang cartridge injektor lalu
menguncinya operator memasukan lensa denga memutar ujung
injektor
 Memberikan sinsky, operator memutar lensa
 Memberikan hand piece I/A, operator melakukan irigasi dan
aspirasi sisa sodium hyaluronate
23/05/2019
27

 Memberikan spuit 1cc yang berisi miostat untuk mengecikan pupil


 Memberikan spuit 10cc berisi cairan BSS dengan jarum hidro
untuk hidrasi stoma
 Memberikan Povidone iodine 10 % menggunakan cotton bud
untuk saidel test dan perawat instrument membilas dengan cairan
BSS
 Meneteskan tobbrosom
 Operator membuka liberman dan eye drape
 Perawat instrument membersikan daerah mata dengan
menggunakan kassa basah, lalu memberikan salep gentamisin
 Tutup dengan menggunakan kassa mata, dop mata, micropore

23/05/2019
28

Video
23/05/2019
29

PENGELOLAAN ALAT
• Alat-alat instrument dibersihkan dan di cuci
• Dekontaminasi, Pisahkan alat tajam dan halus,
kemudian lakukan dekontaminasi dengan merendam
alat dengan cairan alkazime selama 5-10 menit
• Alat di bilas dan di bersihkan dengan air mengalir
• Masukan intrumen bersih kedalam alat ultrasonik
(khusus intrumen mikro) selama 1 jam
• Keringkan instrument dengan menggunakan
hidrogen pressure control

23/05/2019
30

• Pengemasan alat di kemas dalam kondisi baik, dipasang


indikator internal khusus untuk plasma, packing alat
yang sudah di set mengunakan kertas krep
• Memberikan lebel exp. date dan indikator eksternal
• Beri lembar checklist jumlah alat
• Berikan label nama set, beri label Sterad berapa cycle
berapa dan nama jelas petugas yang mengemas alat
• Sterilisasi menggunakan mesin sterad
• Alat yang sudah di sterilkan di simpan di tempat
penyimpanan diruang steril.

23/05/2019
31

ASKEP KEPERAWATAN

23/05/2019

Anda mungkin juga menyukai