Anda di halaman 1dari 63

Bagian Bedah FK UGM-RS.Dr.

Sardjito
Yogyakara
Pendahuluan
Trauma Kepala
Frekuensi di negara maju tidak berbeda
dengan negara berkembang
Kemajuan teknologi alat transportasi
meningkatkan kompleksitas trauma

Alat pelindung kepala mempunyai


keterbatasan
TERJADI TIAP 15 DETIK
MATI TIAP 12 MENIT

CEDERA KEPALA

50 % KEMATIAN PADA TRAUMA


60 % KEMATIAN AKIBAT KLL
Pendahuluan
• Pertolongan cepat & tepat

• Sembuh total / gejala sisa <<


• Rehabilitasi mudah
• Harus diingat sifat – sifat otak yang
kurang menguntungkan
Pendahuluan

Substansia Grisea Mudah


(tempat inti sel otak)
berada dipermukaan Cedera
Jaringan otak lunak
Rusak
Kondisi Hipoksia > 3’ ireversibel
Kelemahan SSP
• Sangat lunak
• Inti–inti ada di permukaan
• Pembuluh darah “end arteri”
• Kerusakanya Irreversibel
• Berada dalam rongga keras
Pendahuluan

Sifat pembuluh nadi otak


“ End artery” terganggu

Edema

Tekanan Intrakranial
Pembuluh darah end arteri
TATALAKSANA

P
R
I
A AIRWAY & C-SPINE CONTROL

M
A
R
Y
B BREATHING

S
U
R
C CIRCULATION

V
E
Y
KONSEPNYA
RESPONSIBILITAS TERPENTING
MANAJEMEN ABC : CEGAH
HIPOVENTILASI DAN HIPOVOLEMIA

POTENSIAL TERJADINYA
SECONDARY BRAIN DAMAGE
ANATOMI FISIOLOGI
CEDERA KEPALA

SKIN
CONNECTIVE TISSUE
SCALP
SCALP APONEUROSIS/GALEA
LOOSE AREOLAR TISSUE
PERICRANIUM

vaskularisasi sangat baik,


perdarahan hebat potensial menimbulkan syok
SCALP
SKULL
MENINGES
BRAIN
LCS
TENTORIUM
GCS
ICP
TEKANAN INTRAKRANIAL

Normal : 10 mmHg ( 136 mm air )


Makin tinggi TIK makin jelek prognosis

HUKUM MONRO-KELLIE

Prinsip : total volume intrakranial bersifat TETAP,


Oleh karena kranium merupakan NON EXPANSILE BOX
Monro Kellie

Vk = V darah + V likwor + V parenkim


mmHg
Fatal 60
Tekanan
100
Intrakranial 50
Disfungsi
40
Otak
50
30
Obati
20

Volume Intrakranial Normal


10

0
SECONDARY SURVEY
Whole Examination

ANAMNESIS
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PENUNJANG
PENUNJANG
KOMPONEN GLASGOW COMA SCALE

E :: BUKA
E BUKA MATA:
MATA: 11 –– 44
V
V :: SUARA
SUARA :: 11 –– 55
M
M :: GERAKAN
GERAKAN :: 11 -- 66
KOMPONEN MATA
KOMPONEN MOTORIK
KOMPONEN VERBAL
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

RINGAN
RINGAN :: GCS
GCS 14
14 -- 15
15
SEDANG
SEDANG :: GCS
GCS 99 -- 13
13
BERAT
BERAT :: GCS
GCS 33 -- 88
RINGAN :GCS 14 - 15
SEVERITY
SEVERITY SEDANG :GCS 9 - 13
BERAT :GCS 3 - 8

FRAKTUR KRANIUM
linear
terbuka/tertutup
depresi

MORFOLOGI
MORFOLOGI basis cranii

LESI INTRAKRANIAL
Fokal : EDH,SDH,ICH,IVH
Difus : kontusio
GAWAT DARURAT

Cepat dan benar

Menyelamatkan Mencegah Mengurangi Memudahkan


JIwa Cacat Neurologi Squele Rekonstruksi
Penanganan
– Pedoman pertolongan :

– Mengembalikan kondisi anatomi normal


• Pelindung otak – vaskularisasi –
• Dinamika cairan otak
– Cegah kerusakan bagian lain atau cacat
neurologik berlanjut
– Faal SSP sedekat mungkin ke normal
– Gejala sisa sekecil mungkin
Tujuan Operasi

Berhubungan dengan anatomi SSP :


Memperbaiki struktur anatomi
SCALP - tulang – selaput otak – jaringan otak
Atasi perdarahan SCALP
Tulang patah/menekan dikembalikan ke asal
Tulang hilang diusahakan diganti
Dura robek atau hilang dijahit utuh
Laserasi otak dirawat baik, hindari perlengketan
fokus epilepsi (-)
Indikasi Operasi

Pada trauma terbuka :


Perlukaan kranioserebral
Terdapat luka kulit, fraktur multipel,
dura robek dan laserasi otak
Liquorhoea
Pneumoensefali
Korpus alienum
Luka tembak
Indikasi Operasi

Pada trauma tertutup :


Fraktur impresi (depressed fracture)
Perdarahan epidural
Perdarahan subdural
Perdarahan intraserebral
Operasi dekompresi
(misalnya pada kontusio berat & edema serebri)
Teknik Operasi
Trauma Tertutup

IMPRESI FRAKTUR
Irisan kulit tapal kuda, flap kulit yang
menutupi daerah yang mengalami fraktur
Fragmen tulang diangkat
Duramater dirawat
Bila ada kerusakan jaringan di bawah dura
lakukan langkah perawatan
Setelah dura digantung, fragmen tulang
bersih dikembalikan
Kulit ditutup lapis demi lapis
Fraktur Impresi
CT scan Impresi Fraktur
Tabula Eksterna Fragmen Tulang mendesak masuk
sampai melebihi Tabula Interna Tulang yang sehat
Teknik Operasi
Impresi Fraktur
A. Insisi diperluas
menyesuaikan trauma
membentuk huruf "S"
B. Luka operasi diperlebar
dengan 'spreader'
C. Buat burrhole di tepi
area impresif pada
tulang yang sehat
Teknik Operasi
Impresi Fraktur
G. Tepi dura digantung
H. Bila terdapat laserasi
serebri lakukan
kauterisasi untuk
menghentikan
perdarahan dan
melokalisir jaringan otak
yang hancur
I. Lakukan duraplasti bila
defek dura terlalu luas
J. Jahit dura dengan rapat
K. Lakukan pembebasan
jaringan di bawah kulit
agar luka operasi dapat
ditutup rapat
Teknik Operasi

PERDARAHAN INTRAKRANIAL
(Epidural, Subdural, intra serebral)
Langkah kraniotomi
Duramater mendapat perlakuan baku
Prosedur baku atasi perdarahan sesuai menurut asal
perdarahannya
Pada EDH terdapat variasi kraniotomi :
Trepanasi temporal (di bawah m. temporal)
Pada SDH sayatan dura jangan sampai melukai
kapsul luar hematom  dispoel sampai bersih 
dura dirapatkan
Epidural Hematom
Subdural Hematom
Intraserebral Hematom

Pre Operasi Pasca Operasi


Contoh Kasus
Pria, 39 th, dengan Intraserebral Hematom,
dioperasi dr. bedah umum

CT Scan
pra dan pasca bedah
Tujuan Pembedahan :

Menyelamatkan Jiwa
Memutuskan hubungan luar dengan otak
Menurunkan TIK (drainase likwor / dekompresi)
Evakuasi hematoma
Teknik operasi
1. Luka terbuka

Buang Jaringan otak


yang keluar
Buang tulang kotor
Jahit kulit primer
Teknik operasi
2. Lubang Boor

Evakuasi bekuan Sub Dural


Evakuasi bekuan Epidural
Mencapai ventrikel untuk :
Mengambil Likwor
Drainase Kontinyu
Pengeboran dan Pungsi otak
Teknik operasi
3. Trepanasi

Insisi dapat diperluas


sesuai kebutuhan
Gantung Dura

Tulang diperluas
sesuai kebutuhan
Teknik operasi
4. Kraniotomi

Arah Vaskularisasi dan tipe insisi


Arah Vaskularisasi dan tipe insisi
Diseksi subgaleal

Sayatan kulit
a. Gantung Flap
b. Insisi Otot
c. Diseksi Otot
d. Boor satu
e. Boor dua
f. Pembebasan dura
Teknik Memasukkan Guider

Menggergaji

Melebarkan lobang boor, memasukkan guider


Mencongkel Flap Tulang

Gantung Flap Tulang

Melonggarkan Flap tulang


Koagulasi pbl Darah

Aplikasi Lilin tulang


Klipping pbl darah

Ligasi pbl darah


Boor rencana fiksasi tulang

Gantung Dura
Fiksasi tulang
Jahit kulit

Jahit otot
Bebat Kepala

Jahit kulit
Peralatan dasar
Bedah Saraf

Mata Boor .2

Mata Boor .1

Tangkai Boor
• Pelindung Gergaji

• Gergaji

• Handle gergaji
Dura Taster

Rasparator
Adson
Kerrison

Rongeur / knalbel-tang

Anda mungkin juga menyukai