S DENGAN GANGGUAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
Disusun Oleh :
NIM : 0100580
2004
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil ujian Komprehensif, telah diterima dan disyahkan oleh tim penguji
Hari :
Tanggal :
1. Penguji I :
2. Penguji II :
3. Penguji III :
Mengetahui :
Gombong
Marsito, SKp.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT yang telah
Ujian Komprehensif ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Pada Tn. S dengan
gangguan sistem urologi : Benigna Prostat Hipertrofi di bangsal Barokah B.4 RSU
Terwujud laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang
Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak Marsito, Skp Selaku pimpinan D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
4. Kepala ruang Barokah beserta staf Keperawatan dan karyawan RSU PKU
kasus ini.
seluruh staf dan karyawan yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
6. Orang tua dan adiku – adiku tercinta yang telah memberikan dorongan dan
7. Rekan - rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan ini.
Komprehensif ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
laporan ini, penulis harapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
BAB III
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis membahas Asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan
mengatakan luka operasi saya diperutmasih terasa sakit, data obyektif pasien
tampak menahan nyeri, terdapat luka post operasi, skala nyeri 4, terapi analgetik
Diagnosa ini diprioritaskan nonor satu karena jika tidak segera diatasi, nyeri dapat
semakin hebat, maka akan mengganggu aktivitas pasien dan menghambat proses
Tindakan ini penulis lakukan karena dengan mengetahui skala nyeri pada
pasien penulis dapat mengetahui tingkat nyeri yang dialami pasien. Hal ini
terjadi pada pasien yaitu respon autonomik meliputi perugahan tekanan darah,
Tindakan ini penulis lakukan karean untuk meningkatkan rasa nyaman pada
pasien sehingga nyeri dapat berkurang, hal ini didukung dari penyataan
Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 02 September 2004 pukulo 12.00
WIB, pasien mengatakan nyeri saya sudah berkurang, skala nyeri 1, pasien
tampak tenang, ekspresi wajah rileks, tanda – tanda vital tekanan darah 110/80
dapat disimpulkan bahwa maslah nyeri berhubungan dengan luka post operasi
dapat teratasi.
2 Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi dan jalur
oleh agen patogenik atau oportunistik ( virus, jamur, protozoa, bakteri) dari
Diagnosa ini ditegakkan karena penulis menemukan data obyektif terdapat luka
0
pos oprasi, terpasang kateter, suhu 36, 2 C. Diagnosa ini diprioritaskan nomer
dua karena apabila tidak segera diatasi dapat mengakibatkan infeksi yang
kondisi pasien
suhu, nadi, respirasi pasien. Karena hal tersebut untuk mengetahui ada
tidaknya infeksi hal ini didukung oleh pernyataan Doenges, 2000 yaitu variasi
mungkin terjadi oleh karena tekanan atau trauma serebral pada vasomotor
dan luka yang lebih optimal hal ini didukung oleh pernyataan Doenges, 200
serius.
infeksi,serta agar luka insisi lebih cepat kering hal tersebut didukung oleh
Tindakan ini penulis lakukan karena untuk mencegah terjadinya infeksi pada
luka dan menurunkan resiko penyebaran bakteri. Hal ini didukung oleh
tidak langsung penulis bias melihat karakteristik dari pada luka itu sendiri
ciprofloxasin 2 x 500 mg )
Tindakan ini penulis lakukan karena terapi antibiotik adalah hasil kolaborasi
dengan dokter untuk mengurangi rejadinya infeksi pada pe\asien hal ini
pukul 12 wib diperoleh data tidak terdapat tanda-tanda infeksi, luka kering,
2000 : 223 ).
dianjurkan dan tidak dianjuran ) pasien tidak tamat SD. Diagnosa ini
diprioritaskan terakhir karena tidak begitu mengkhawatirkan tapi jika tidak segera
pengobatan.
pengetahuan pasien tentang perawatan dan penyakit yang diderta hal ini
didukung oleh Doenges, 2000 yaitu belajar lebih mudah dimulai dari peserta
belajar.
Dari hasil evaluasi pada tanggal 2 September 2004 pukul 12.00 wib
tidak dianjurkan ), keluarga pasien terlihat tenag dan tidak bertanya lagi.
Dalam fokus intervensi pada konsepdasar terdapat tiga diagnosa yang tidak
kateter.
Diagnosa ini tidak penulis angkat karena data yang ada kurang
walaupun terpasang kateter, urin lancar, warna jernih, bau khas, tidak
Diagnosa ini tidak penulia angkat karena data yang ada kurang
elastis.
Diagnosa ini tidak penulis angkat karena data yang ada kurang
melaksanakan aktivitas kebersihan diri, kuku tampak bersih dan tidak ada
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Setelah penulis melakukan perawatan pada Tn.S selama 2 hari penulis menemukan
membina hubungan teraupetik dengan pasien dan keluarga pasien agar semua data
yang perawat butuhkan dapat dengan mudah didapatkan. Penulis juga menemukan
hal yang dianggap oleh penulis masih kurang sesuai dengan prosedur pemberian
keperawatan.
adanya luka post operasi. Diagnosa ini penulis tekankan agar perawat lebih
beraktivitas kecuali ditempat tidur dan ajarkan teknik nafas dalam. Perawat
perawatan luka dan alat tersebut tidak boleh digunakan pada pasien yang
lainya. Perawat seharusnya teliti dlam mempersiapkan alat. Perawat harus
dimana dalam melakukan tindakan perawatan luka. Akan tetapi penulis lupa
informasi.
dalam hal ini karena keluarga adalah orang yang paling dekat dengan pasien
yang bias memantau apa yang dilakukan pasien untuk proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.
Doenges,M.E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC, Jakarta.