Anda di halaman 1dari 34

Tehnik Operasi

CVC
pendahuluan
• CVP, Central Venous Pressure, yang juga dikenal dengan RAP, Right Atrial Pressure
menggambarkan tekanan darah di vena cava, dekat dengan atrium kanan jantung 
semakin dekat ke jantung, ukuran vena semakin besar dan aliran darahnya semakin
tinggi.

• Tekanan normal CVP dapat diukur dari 2 tempat :


• Sternum : 0-14 cm H2O
• Mid Axilary Line : 8-15 cmH2O
SEJARAH
• 1929, Werner Frosman  Kateter ukuran 4Fr sepanjang 35 cm melalui
lengan kirinya sendiri

• 1953, Sven Ivar Seldinger,  ahli radiologi inovativ dengan tehnik seldinger
Nilai CVP
Penurunan Peningkatan
• Hipovolemia • Hipervolemia
• Shock • Tension pneumothorak
• Gagal Jantung
• Efusi Pleura
INDIKASI CVC
• Antibiotik per IV dalam jangka waktu
lama
• Kemoterapi
• TPN
• Dialisis
• Monitoring CVP
• Akses Vena yang terbatas
• Kebutuhan akan darah atau komponen
darah dalam jumlah yang banyak
Kontraindikasi
Relatif Absolut
• Combative patients • Bleeding disorders
• Distorted local anatomy • Anticoagulation or thrombolytic therapy
• Cellulitis, burns, severe dermatitis at site • VSCS
• Vasculitis
Komplikasi
• Vascular
• Emboli Udara
• Punta Aterir
• AV Fistula
• Hematoma
• Blood clot
• Infeksi
• Sepsis, cellulitis, osteomyelitis, septic arthritis
• Lainnya
• Dysrhythmias
• Catheter knotting or malposition
• Nerve injury
• Pneumothorax, hemothorax, hydrothorax, hemomediastinum
• Bowel or bladder perforation
Type CVC
• Kateter jenis Non-Tunneled
• Kateter jenis Tunneled
• PICC ( Peripheral Inserted Central Cathether)
• Akses Implant
Kateter Jenis Non-Tunneled
• Terapi jangka pendek
• Percutan , Subclavia, jugularis
interna, femoralis
• 1-4 lumen/ port
• Pada umumnya berukuran 6-8 inch
Kateter Jenis Tunneled
• Terapi jangka panjang
• Melalui pembedahan
• Dacron (+)
• Biasanya dijahit, namun di aff pada
hari ke 7-10
• Lumen eksternal dapat diperbaiki
PICC
( Peripheral Inserted Central Cathether)

• Terapi jangka panjang dan


menengah
• Single atau double lumen
• Percutaneous; basilica atau
caphalica
• Membutuhkan keahlian khusus
Implant
• Terapi jangka panjang
• Membutuhkan pembedahan
• Bahan logam atau metal
• Path silicone diletakkan di vena
superior
• Perawatan luka diperlukan hingga
luka pembedahan teratasi
Tehnik Operasi
Pre-Operatif
• Diruang tindakan steril
• Informed Consent
• Tindakan se-asepsis mungkin
• Waspadai masuknya udara, walau sudah posisi head-down
• Selalu pikirkan dimana ujung jarum berada
• Darah harus dapat diaspirasi dengan mudah
• Jangan menarik kembali kateter yang telah atau masih berada didalam jarum logam
• Pilihan yang sesuai dengan kebutuhan
KATETERISASI VENA SUBCLAVIA
ANATOMI
• Kelanjutan vena aksilaris
• Dimulai tepi lateral kostae 1 dan
berakhir saat bergabung denagn VJI
di medial ujung klavikula
Persiapan Peralatan Posisi
• Desinfektan • Letakkan pasien dengan posisi supine
dengan posisi kepala lebih rendah 10-
• Handscoen, masker, penutup kepala, jas 15 derajat lebih rendah  vena dapat
steril terisi
• Spuit 5 ml 2 buaha, jarum ukuran 25 Gauge • Bahu dapat diganjal dengan handuk
• Kateter dan dilator gulung atau botol cairan diantara kedua
bahu
• IV tubing dan flush ( infus set, triway, dan
NaCl 500 mi)
• Jarum Insersi 18-Gauge ( panjang 5 cm)
• Duk steril, Scalpel, benang silk no. 2.0
• Prosedur
1. Cek semua peralatan sebelum mulai
2. Sterilisasi dan tutupi area yang akan diinsersi dengan hati hati
3. Palpasi fossa subclavikularis dan cek hubungannya dengan insicura sternalis  gerakkan
jari ke arah medial menuju insicura sternalis  m. subclavia  identifikasi costae 1
4. Letakkan jari telunjuk pada insisura sternalis dan ibu jari pada daerah pertemuan antara
clavicula dan costae 1  inviltrasi sesuai insersi m. subclavia
5. Vena berjalan dibawah clavicula menuju insicura sternalis. Gunakan jarum 18 Gauge,
dengan syringe 5ml, menembus kulit dibagian lateral ibu jari, dan 0.5 cm dibawah clavicula
untuk membuat posisi khayal pada bagian belakang. Jarum harus horizontal dan bevel
menghadap ke atas
6. Aspirasi  jika (-)  ulangi sambil Tarik pelan-pelan  bila tetap tidak berhasil  pindah
ke kontralateral dengan periksa rontgen thoraks terlebih dahulu
• Prosedur
7. Bila darah teraspirasi maka posisi vena subclavia telah didapatkan dan posisi seldinger
dipertahankan.
8. Susupkan kawat, pasang dilator, dan kateter,kemudian lepaskan kawat
9. Hindari masuknya udara  ujung kateter sebaiknya tidak dibiarkan terbuka
10. Cek aspirasi darah bebas dan tetesan berjalan lancar
11. Kontrol letak kateter dengan foto thorak
Keuntungan Kelemahan
• Baik untuk kanulasi jangka panjang • Bilnd techniq  mudah merusak
karena posisi kateter dapat difiksasi struktur didalam yang tidak terlihat
dengan baik • Pleura, arteri, nervus phrenicus
• Vena subclavia hamper selalu ada bahkan trakea mudah terjangkau
dan anatomi ini umumnya tetap • Komplikasi perdarahan  bila
• Relatif kurang infeksi terjadi  sulit diatasi
• Landmarknya lebih mudah
Pendekatan Vena Jugularis Interna
• Posisi
• Sisi kanan lebih disarankan
• Posisi trendelenbeurg
• Kepala menghadap sisi yang berlawana dengan arah tusukan

• Jarum : Central approach


• Locate the triangle formed by the clavicle and the sternal and clavicular heads of the SCM muscle
• Gently place three fingers of left hand on carotid artery
• Place needle at 30 to 40 degrees to the skin, lateral to the carotid artery
• Aim toward the ipsilateral nipple under the medial border of the lateral head of the SCM muscle
• Vein should be 1-1.5 cm deep, avoid deep probing in the neck
Internal Jugular Central Approach
Femoral Approach
• Positioning
• Supine
• Needle placement
• Medial to femoral artery
• Needle held at 45 degree angle
• Skin insertion 2 cm below inguinal ligament
• Aim toward umbilicus
Femoral nerve

Femoral Vein
Femoral artery

NAVEL
Location Advantage Disadvantage

Internal • Bleeding can be recognized • Risk of carotid artery puncture


and controlled • PTX possible
Jugular • Malposition is rare
• Less risk of pneumothorax

• Easy to find vein • Highest risk of infection


Femoral
• No risk of pneumothorax • Risk of DVT
• Preferred site for • Not good for ambulatory
emergencies and CPR patients
• Fewer bad complications

• Most comfortable for • Highest risk of PTX, should not do on


Subclavian intubated pts
conscious patients
• Should not be done if < 2 years
• Vein is non-compressible
Ultrasound-Guided Central Venous Access
• Becoming standard of care
• Vein is compressible
• Vein is not always larger
• Vein is accessed under direct
visualization
• Helpful in patients with difficult
anatomy
Needle entering IJ
Femoral Compression of vein
Artery with US probe

Femoral
Vein
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai