Anda di halaman 1dari 24

Jenis-jenis cairan

Intravena
1. Akses jalur pemberian cairan intravena
2. Cairan kristaloid
3. Cairan Koloid
4. Larutan dekstrose
Akses jalur pemberian cairan intravena

Persiapan kanulasi vena


Kateter intra vena
Lokasi akses vena sentral
Komplikasi kanulasi vena sentral
Standard operation procedure
Persiapan kanulasi vena
Cuci tangan Alat
Sarung tangan Tiang infus
Masker Infus set
Abocath
Baju steril
Cairan infus
Penutup/doek steril Plester dan gunting
Antiseptik di tempat Alcohol swab
tusuk Turniket
Kateter intra vena
Ukuran kateter Metric based french & Wire
based gauge
Kateter Intravena Perifer
Kateter Intravena Sentral
Kateter Intravena Perifer
Panjang biasanya 5 cm dengan
diameter 14-24 gauge.
Seharusnya diganti setiap 3-4
hari untuk mencegah phlebitis.
Sangat berguna untuk akses
vena secara cepat dan untuk
jangka pendek.
Kateter Intravena Central
CVC suatu kateter yg didesain
untuk kanulasi melalui
v.subclavia, v.jugularis interna,
v.femoralis, yg memiliki panjang
15-25 cm
Kateter yang dengan antimikroba,
perlu dipetimbangkan
pemakainnya bila dugaan
catheter-related infection di ICU
tinggi, pada pasien neutropenia,
dan pada pasien luka bakar
INDIKASI KATETERISASI VENA
SENTRAL
Untuk menginfus cairan atau obat-obatan yang mungkin mengiritasi vena
perifer.
Kanulasi jangka panjang untuk obat-obatan dan cairan, contohnya total
nutrisi parenteral atau kemoterapi.
Penderita syok.
Kanulasi cepat ke jantung terutama untuk pemberian obat-obatan dalam
situasi resusitasi.
Bila kanulasi ke vena perifer sulit dilakukan akibat vena yang kolaps seperti
pada hipovolemia, ketika vena periper sulit ditemukan misalnya pada
orang dengan obesitas atau tranfusi cairan dibutuhkan secara cepat.
Pada kerusakan vena, digunakan pada beberapa pasien dimana semua
vena perifer telah digunakan atau rusak.
Pengukuran tekanan vena sentral (Central Venous Pressure)
Prosedur khusus, contohnya pemacu jantung, hemofiltrasi atau dialisis.
KONTRAINDIKASI KATETERISASI VENA
SENTRAL
Kanulasi vena sentral harus dipertimbangkan pemasangannya pada
penderita dengan gangguan pada faal pembekuan darah. Dapat terjadi
hema- tom yang berbahaya pada pemasangan melalui vena subclavia dan
jugularis, terutama bila mengenai pembuluh arteri.
Bila daerah pemasangan ada infeksi atau tanda-tanda radang harus dicari
tempat lain yang lebih baik.
Kelainan anatomi dan trauma thoraks bagian atas misalnya fraktur
clavicula, meningkatkan resiko via clavicula.
Penyakit paru yang kritis (COPD, asma) yang akan meningkatkan resiko
terjadinya pneumotoraks pada pendekatan subclavia.
Trombosis dan koagulopati
Penderita menolak atau tidak koperatif
Operator yang tidak berpengalaman yang tidak diawasi supervisor
Lokasi akses vena sentral
V. Subclavia(Teknik insersi)
V. Jugularis Interna
V. Femoralis
Persiapan peralatan :
Disinfektan (betadine,alkohol)
Handscoen, masker,penutup kepala, jas sterile dan handuk
Spoit 5 ml 2 buah,jarum ukuran 25-gauge.
Kateter dan dilator
IV tubing dan flush (Infus set, triway dan Nacl 500 ml)
Jarum insersi 18-gauge (panjang 5 cm)
0,035 j wire, duk steril, scalpel, benang silk no.2,0
Posisi
Pasien diposisikan dengan posisi supine dan
tredelenberg, kepala pasien diposisikan lebih
rendah 15 0 dan 450ke arah kontralateral
pada tempat penusukan(v.subclavia dan
v.jugularis interna)
Supine(v.femoralis)
Teknik Insersi
Keuntungan kateterisasi Vena Kelemahan Kateterisasi Vena
Subclavia Subclavia
Sangat baik untuk kanulasi jangka Umumnya dilakukan dengan
panjang karena posisi kateter teknik buta sehingga mudah
dapat difikasasi dengan baik merusak stuktur di dalam yang
sehingga tidak mudah bergerak tidak terlihat.
dan tidak meng- ganggu
pergerakan pasien. Pleura, arteri, nervus phrenicus
Vena subclavia hampir selalu ada bahkan trakea mudah terjangkau
dan anatomi ini umumnya tetap. oleh jarum yang salah masuk
Relatif kurang infeksi dibanding sehingga relatif lebih banyak
pemasangan di tempat lain. komplikasi pneumothoraks
Kateter mudah masuk ke vena dibanding teknik lainnya.
kava superior serta landmarknya Bila terjadi komplikasi perdarahan
lebih mudah pada orang yang relatif susah untuk ditangani.
obes.
Komplikasi kateterisasi vena subclavia
Hematom Hemopneumothoraks
Cellulitis Penusukan saraf
Trombosis Fistel arteri-vena
Plebitis Neuropati perifer
Cedera pada saraf Kateter
Penusukan pada arteri terputus/tertinggal di
Pneumothoraks dalam
Teknik monitor tidak
tepat
Posisi kateter tidak tepat
V. Jugularis Interna
Keuntungan kateterisasi vena Kelemahan Kateterisasi Vena Jugularis
jugularis interna Interna
1. Mudah terjadi komplikasi karena banyak
1. Cara pendekatan ini relatif aman sturktur disekitarnya.
bagi yang berpengalaman. 2. Teknik ini sulit dilakukan pada orang
dengan leher pendek atau tebal.
2. Dapat digunakan untuk kanulasi
3. Punksi arteri karotis sering terjadi.
jangka panjang. Sangat berbahaya pada orang tua dengan
3. Kateter mudah masuk ke vena cava pembuluh darah yang atherosklerosis.
superior. 4. Bisa terjadi kebocoran duktus torasikus
bila dilakukan di sebelah kiri.
4. Sangat baik bila kanulasi juga 5. Mudah terjadi infeksi atau trombosis
digunakan untuk mengukur tekanan karena gerakan kepala yang
mempengaruhi letak kateter.
vena sentral.
6. Relatif kurang nyaman buat pasien
5. Posisi kateter mudah diketahui karena akan mengganggu pergerakan
melalui foto. lehernya.
Komplikasi Kateterisasi Vena Jugularis
Interna
1. Hematom 8. Penusukan saraf
2. Cellulitis 9. Cylothoraks
3. Trombosis 10. Fistel arteri-vena
4. Plebitis 11. Neuropati perifer
5. Cedera pada saraf 12. Kateter terputus/tertinggal
6. Penusukan arteri carotis didalam
7. Pneumotoraks 13. Monitoring yang tidak
akurat
14. Salah posisi kateter
V. Femoralis
Keuntungan Kateterisasi Vena Femoral
1. Tekniknya relatif mudah dilakukan
2. Anatominya relatif mudah diingat.
3. Struktur yang penting relatif sedikit di daerah penusukan.

Kelemahan Kateterisasi Vena Femoral


1. Mudah terjadi infeksi dan sepsis
2. Mudah terjadi tombosis dan pembengkakan pada kaki.
3. Relatif kurang nyaman buat pasien.
4. Dapat mengganggu pergerakan penderita, sehingga kurang baik untuk pasien
yang direncakan mobilisasi dini.
Komplikasi Kateterisasi Vena Femoral

1. Hematom
2. Cellulitis
3. Trombosis
4. Plebitis
5. Penusukan arteri
6. Fistel arteri-vena
7. Neuropati perifer
8. Kateter terputus dan tertinggsl di dalam
9. Teknik monitor yang tidak tepat
10. Posisi katetes tidak tepat
Standard operation procedure

Anda mungkin juga menyukai