Anda di halaman 1dari 24

CVC (Central Venous

catheter)
I MADE STEPANUS BIONDI
PRAMANTARA
Definisi
alat yang dimasukkan ke dalam vena sentral yang besar (paling
sering jugularis interna, subklavia, atau femoralis), dan
dimasukan sampai lumen terminal berada di dalam vena kava
inferior, vena kava superior, atau atrium kanan
Indikasi
• Monitoring tekanan venus central
• Kebutuhan pemasangan infus yang multiple
• Memasukkan obat emergency
• Resusitasi Emergency
• Hemodialisa.
• Cateterisasi arteri polmonary.
Kontraindikasi
• Infeksi pada daerah sekitar vena
• Adanya kerusakan vascular di bagianproximal/distal tempat insersi
• Trombosis pada vena
• Coagulopathy
• Penderita yang menolak
Persiapan pasien dan keluarga
• KIE
• Inform Consent
• Melihat kontraindikasi
• Menentukan lokasi pemasangan
Lokasi
• Vena subclavia (infraclavicular dan supraclavicular
approach) .
• Vena jugularis, pada vena jugularis interna (VJI) dan
eksterna (VJE)
• Vena femoralis
Persiapan alat dan bahan
Anatomi v. jugularis interna
Jugularis interna
approach
CVC Insertion Internal jugular
vein • Pasien diposisikan dengan posisi
supine dan tredelenberg, kepala lebih
rendah 150 dan 450 ke arah
kontralateral pada tempat penusukan

• desinfeksi daerah leher pada sisi yang


akan diinsersi.

• Palingkan kepala pasien ke sisi


sebelah kiri. (adanya duktus thoracalis
di debelah kiri membuat sisi sebelah
kanan menjadi pilihan yang baik).

• Bila pasien sadar dan bila diminta


untuk mengangkat kepala, otot leher
akan dengan mudah ditentukan. M.
sternomastoideus mempunyai dua
caput, caput sternalis dan caput
clavicularis. Insersinya ke mastoid.
• anestesi lokal.
• Insersi jarum halus apeks segitiga tepat disebelah lateral  perabaan pulsasi arteri
carotis, selanjutnya arahkan sepanjang garis yang ditarik antara titik insersi dan
papilla mamma pada sisi ipsilateral. Aspirasi, hati-hati agar tidak memasukkan
sejumlah udara.
• Gunakan teknik Seldinger, insersi jarum pada vena, pastikan darah mengalir
keluar masukkan kawat, lebarkan dengan pisau, pasang kateter atau dilator,
selanjutnya lepaskan kawat .
• Cek aspirasi udara bebas melalui kateter dan tetesan berjalan dengan lancar.
• X-ray thorax
KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Cara ini relatif aman bagi yang Mudah terjadi komplikasi karena banyak
berpengalaman. sturktur disekitarnya.
Dapat digunakan untuk kanulasi jangka Teknik ini sulit dilakukan pada orang
panjang. dengan leher pendek atau tebal.
Kateter mudah masuk ke vena cava Bisa terjadi kebocoran duktus torasikus
superior. bila dilakukan di sebelah kiri.
Sangat baik bila kanulasi juga digunakan Punksi arteri karotis sering terjadi.
untuk mengukur tekanan vena sentral. Sangat berbahaya pada orang tua
dengan riwayat atherosklerosis.
Posisi kateter mudah diketahui melalui Mudah terjadi infeksi atau trombosis
foto. karena gerakan kepala yang
mempengaruhi letak kateter.
Relatif kurang nyaman buat pasien
karena akan mengganggu pergerakan
lehernya.
Anatomi v. Subclcavia
CVC Insertion Internal subclavian vein
Infraclavicular approach

• Periksa semua peralatan


sebelum mulai..
• Posisi supine (tredelenberg)
150 hingga vena dapat
tampak/teraba.
• Desinfeksi dan tutupi area
yang akan diinsersi
• Kepala menoleh 450 kearah
kontralateral dr lokasi
pemasangan
• Jari telunjuk pd incisura
sternalis & ibu jari pd
daerah pertemuan antara
Supraclavicular approach clavicula dan costa I.
• Vena berjalan di bawah clavicula menuju incisura sternalis. Gunakan jarum
no18.
• Bila darah teraspirasi maka posisi vena subclavia telah didapatkan & kanula
atau jarum seldinger dipertahankan pada posisinya.
• teknik Seldinger, lebarkan dengan pisau, pasang kateter atau dilator,
selanjutnya lepaskan kawat .
• Aspirasi udara bebas melalui kateter dan pastikan tetesan berjalan dengan
lancar.
• X-ray thorax
KEUNTUNGAN KERUGIAN

Sangat baik untuk kanulasi jangka panjang Umumnya dilakukan dengan teknik “blind”
karena posisi kateter dapat difikasasi dengan sehingga mudah merusak stuktur di dalam
baik sehingga tidak mudah bergerak dan tidak yang tidak terlihat.
mengganggu pergerakan pasien.

Vena subclavia hampir selalu terindetifikasi dan Pleura, arteri, nervus phrenicus bahkan trakea
anatomi ini umumnya tetap. mudah terjangkau oleh jarum yang salah
masuk sehingga relatif mengakibatkan
komplikasi pneumothoraks dibanding teknik
lainnya.

Jarang mengakibatkan infeksi dibanding Bila terjadi komplikasi perdarahan relatif


pemasangan di tempat lain. susah untuk ditangani.
Kateter mudah masuk ke vena kava superior
serta landmarknya lebih mudah pada orang
yang obes.
Anatomi v. femoralis
CVC Insertion Internal FEMORAL vein

• Disinfeksi area pembedahan.


• Lakukan palpasi pada arteri
dan identifikasi ligamentum
inguinalis.
• Masukkan di medial pulsasi
dan dorong secara perlahan
sambil terus menerus
mengaspirasi melalui jarum
sehingga segera terlihat darah
begitu masuk pembuluh darah.
KEUNTUNGAN KERUGIAN

Tekniknya relatif mudah dilakukan Mudah terjadi infeksi dan sepsis

Anatominya relatif mudah diingat. Mudah terjadi tombosis dan


pembengkakan pada kaki.

Struktur yang penting relatif sedikit di Dapat mengganggu pergerakan penderita,


daerah penusukan. sehingga kurang baik untuk pasien yang
direncakan mobilisasi dini.

Relatif kurang nyaman buat pasien.


KOMPLIKASI
• Pneumothorax
• Hemothorax
• Obstruction
• Bleeding 
• Infection
• Arrhythmias
• Arterial puncture.
•Tracheal injury.
•Air emboli during venous puncture or removal of the catheter
REFERENSI
1. Chen H. M.D., Christopher J.S. M.D., Venous And Arterial access. In : Manual Of Common Bedside
Surgical Procedures, 2nd Edition. Halsted Residents Of The Johns Hopkins Hospital,Lippincott Williams &
Wilkins, 2000, pp.36-57
2. Sanjiv J.Shah,M.D., Carolyn S. Calfee,M.D. High Flow Infusion Technique. In : Clinical Procedures In
Emergency Medicine, 3rd Edition. Philadelphia, WB Saunders,1998, pp. 352
3. Wolf Scott W.,M.D. Intravenous Access In Adults. In : Perioperative Fluid Therapy, Part III, Departement
Of Anesthesiology University Of Texas Medical Branch Of Galveston Texas, USA, 2006, pp. 102-5
4. Singer M. M.D.,Webb A.R. M.D., Central Venous Catheter-Use. In: Critical Care 2 nd Edition, Oxford
Handbook, Departement Of Intensive Care University College London Hospitals,2005, pp. 114-7
5. Caroline ozment, M.D.,et all. Central Venous Line Placement,Subclavian Venipuncture,Infraclavicular
Approach, Reviw Article Of Intensive Care Medicine, 2003
6. Komisi Trauma ATLS Pusat. Pemantauan Tekanan Vena Sentral. Pada: Buku ATLS Edisi American College
Of Surgeons Committee On Trauma,2007. Hal: 111-2
7. David C.McGee,M.D., Michael K. Gould,M.D., Preventing Complications Of Central Venous
Catheterization. In : Current Concepts Review Article Of New England Journal Of Medicine,2003.pp.
1123-33
8. Roberto E.Rusminosky, M.D.,MPH,FACS, Complications Of Central Venous Catheterization, Departement
Of Surgery West Virginia University, 2007, pp: 681-9
9. Alan S. Graham,M.D.,et all, Central Venous Catheterization. In : Clinical Medicine, The New England
Journal Of Medicine,2007
10. Lewis A.Eisen, et all, Mechanical Complication Of Central Venous Catheters. In: Journal Of Intensive Care
Medicine,2006. pp: 40-6
11. William T. Mc.Gee. Central Venous Catheterization:Better & Worse. In : Journal Of Intensive Care
Medicine, 2006, pp: 51-2
12. Seong Hoon Ko, et all. Massive Thrombosis After Central Venous Catheterization.In a Patient With
Previously Undiagnosed Bechet’s Disease. In : Journal Korean Medicine,2001. Pp: 814-6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai