Anda di halaman 1dari 16

CARDIOPULMONARY RESUSCITATION (Morgan and Mikhail's Clinical Anesthesiology, 5th Edition,

chapter 55 cardiopulmonary resuscitation)


1. Hal-hal di bawah ini benar dalam penatalaksanaan airway pada resusitasi jantung paru,
KECUALI :
a. Obstruksi jalan nafas paling sering disebabkan oleh lidah ataupun epiglotis yang
jatuh ke belakang/ posterior..
b. Jika tidak ada tanda-tanda instabilitas tulang leher/servikal, manuver kepala
ditengadahkan dan dagu diangkat (head tilt-chin lift), harus dicoba terlebih dahulu.
c. Jika pasien sadar atau jika benda asing tidak dapat dikeluarkan dengan sapuan jari,
dianjurkan melakukan manuver heimlich
d. Kombinasi pukulan pada punggung (back blow) dan tekanan dada (chest thrust)
dianjurkan untuk mengatasi obstruksi jalan nafas akibat benda asing pada dewasa.
e. Dengan ventilasi tekanan positif, pengembangan lambung yang mengakibatkan
regurgitasi dan aspirasi mungkin saja terjadi.
Jawaban D (Morgan hal 1235)
2. Yang benar penatalaksanaan airway pada resusitasi jantung paru,adalah:
a. Nafas buatan diberikan secara perlahan (waktu inspirasi 2 sampai 3 detik)
b. Penolong harus memastikan penempatan pipa trakea dengan detektor end- tidal CO 2.
c. Pada trauma fasial trakeostomi bisa dilakukan sesegera mungkin.
d. 5% jalan nafas buatan dapat terlepas atau berubah tempat selama transportasi pasien.
e. Kateter ukuran 16G atau 18 G membutuhkan tekanan pendorong sebesar 50 psi untuk dapat
menghasilkan aliran udara yang cukup (transtracheal jet ventilation).
Jawaban B (Morgan hal 1237)

3. Yang benar mengenai jalan napas buatan :


a. Jalan nafas harus segera diamankan dengan pipa trakea (TT)
b. Jalan napas alternatif bisa digunakan Esophageal- tracheal combitube (ETC), Laryngeal mask
airway (LMA), Pharyngotracheal lumen airway, dan cuffed oropharyngeal airway.
c. penggunaan LMA semakin meningkat sebagai pilihan utama di rumah sakit
d. pipa trakea sebagai alat bantu jalan nafas pilihan jika ada orang yang ahli dalam
pemasangannya
e. semua diatas benar
Jawaban E (Morgan hal 1232)

4. benar mengenai udara pernafasan yang dikeluarkan seorang penolong, KECUALI :


a. konsentrasi oksigen sebesar 16-17%
b. mengandung CO2 sesuai udara ruangan
c. Oksigen tambahan, terutama yang 100%, selalu harus digunakan bila tersedia
d. Bila oksigen tambahan digunakan, volume tidal yang lebih rendah yaitu sebesar 400-700 ml
lebih dianjurkan.
e. Dapat menyebabkan hipoksia
Jawaban B (Morgan hal 1238)
5. Benar mengenai ventilasi pada resusitasi jantung paru, KECUALI :
a. Ventilasi dengan sungkup bisa dilakukan dengan lebih mudah
b. Intubasi tidak boleh mengganggu ventilasi lebih dari 30 detik
c. Penekanan krikoid menurunkan kemungkinan terjadinya regurgitasi dan aspirasi selama
intubasi
d. Self-inflating bag yang mampu mengalirkan oksigen dengan konsentrasi tinggi
e. Hindari mode ventilator volume atau time-cycled.
Jawaban E (Morgan hal 1238)

6. Di bawah ini yang tidak benar mengenai penatalaksanaan resusitasi jantung paru :
a. Sirkulasi harus dinilai setelah memeriksa jalan napas dan pernpasan kemudian memeriksa
denyut nadi
b. Periksa denyut nadi (Arteri carotid pada orang dewasa atau anak, arteri brachialis ataupun
femoralis pada bayi)
c. Kompresi dada harus segera dilakukan pada pasien yang nadinya tidak berdenyut
d. Sternum ditekan dengan kedalaman 1,5-2 inci (4-5 cm) pada dewasa, 1-1,5 inci (2-4 cm) pada
anak-anak. lalu dibiarkan kembali pada posisi normalnya
e. Frekuensi kompresi dada harus diberikan 100 kali per menit
Jawaban A (Morgan hal 1232)

7. Benar mengenai kompresi dada luar, KECUALI :


a. Pada bayi, kompresi diberikan dengan kedalaman 0,5-1 inci (1,5-2,5 cm) dengan menggunakan
jari tengah dan jari manis pada sternum
b. Kecukupan curah jantung tidak bisa diperkirakan dengan memantau end-tidal CO 2 ataupun
pulsasi arteri
c. Kompresi dada mendorong darah untuk mengalir baik dengan meningkatkan tekanan rongga
dada (pompa thoraks) maupun dengan secara langsung menekan jantung (pompa kardiak).
d. dengan terus berlanjutnya RJP, fungsi jantung menjadi berkurang dan mekanisme pompa
thoraks lebih berperan.
e. Perfusi ke jantung dan otak yang efektif dapat dicapai dengan baik apabila kompresi dada
menggunakan 50% waktu untuk berkerjanya organ, sedangkan 50 % waktu lainnya ditujukan
untuk fase relaksasi
Jawaban B (Morgan hal 1240)

8. Benar mengenai defibrilasi jantung:


a. Fibrilasi ventrikel paling sering terjadi pada orang dewasa yang mengalami henti jantung non
traumatik
b. Kesempatan hidup berkurang 7-10% setiap menit tanpa defibrilasi
c. Kejutan listrik harus diberikan dalam 3 menit (±1 menit) berhentinya jantung
d. Tidak ada hubungan yang pasti antara kebutuhan energi untuk keberhasilan defibrilasi dengan
ukuran tubuh.
e. Semua diatas benar
Jawaban E (Morgan hal 1241)

9. Benar untuk kardioversi jantung, KECUALI :


a. kardioversi fibrilasi atrium energi awal sebesar 120-200 joule dapat digunakan pada tahap awal
b. kardioversi atrial flutter energi awal yang diberikan sebesar 50-100 joule
c. Kardioversi paroxysmal 30-50 supraventricular tachycardia (PSVT), energi awal yang diberikan
sebesar 100 joule
d. Takikardi ventrikel, terutama takikardi ventrikel monomorfik, memberikan respon yang baik
terhadap kejutan listrik inisial sebesar 100 joule
e. takikardi ventrikel polimorfik atau untuk fibrilasi ventrikel, energi awal yang diberikan sebesar
120-200 joule
Jawaban C (Morgan hal 1242)
10. obat obatan yang tidak bias diberikan melalui pipa endotrakea :
a. Lidokain
b. vasopresin
c. Sodium bikarbonat
d. epinefrin
e. atropin
Jawaban C (Morgan hal 1242)

11. benar mengenai akses intravena pada resusitasi jantung paru :


a. Akses vena jugularis interna atau subklavia merupakan akses vena yang ideal selama resusitasi
b. Dengan akses intravena perifer terdapat jarak waktu antara pemberian obat dan waktu obat
mencapai jantung sekitar 1 sampai 2 menit
c. Pemberian obat melalui akses intravena perifer harus diikuti oleh semburan (flush) intravena
(misalnya bolus cairan 20 ml pada orang dewasa) dan ekstremitas diangkat selama 10-20 detik
d. Jika kanulasi intravena sulit dilakukan, infus intraoseus bisa menjadi akses vaskuler darurat pada
anak-anak
e. Semua diatas Benar
Jawaban E (Morgan hal 1242)
12.Semua tipe gangguan irama jantung berikut ini direkomendasikan mendapat synchronized
cardioversion, kecuali....
a. wide-complex tachycardia dengan hemodinamik stabil.
b. paroxysmal supraventricular tachycardia.
c. polymorphic ventricular tachycardia.
d. atrial fibrillation.
e. atrial flutter.
Jawaban C (Morgan hal 1242)
13.Dari algoritma adult cardiac arrest pada Advanced Cardiac Life Support 2010, yang disebut high
quality CPR adalah....
a. menekan kuat (lebih dari 1,5 inci atau 3 cm), cepat (lebih dari sama dengan 100 kali per
menit), dan memungkinkan complete chest recoil.
b. memungkinkan terjadinya interupsi pada penekanan.
c. melakukan ventilasi eksesif.
d. merotasi pelaku kompresi setiap 2 menit.
e. jika tidak didapatkan advanced airway, lakukan rasio kompresi-ventilasi 15:2.
Jawaban D (Morgan hal 1244)

AIRWAY MANAGEMENT (Morgan and Mikhail's Clinical Anesthesiology, 5th Edition, chapter 19
airway management)
1. Pernyataan inervasi sensoris yang benar dari saluran napas atas adalah....
a. n. palatinus (cabang N. trigeminus) menginervasi membran mukosa hidung.
b. cabang oftalmikus n. ethmoidalis anterior dan n. sphenopalatinus menginervasi permukaan
superior dan inferior palatum durum dan molle.
c. N. olfactorius menginervasi atap faring, tonsil, dan permukaaan dalam palatum molle.
d. N. vagus menginervasi sensasi jalan napas di bawah epiglotis.
e. n. laryngeus recurrens menginervasi bronkus utama.
Jawaban D (Morgan hal 310)
2. Efek cedera n. laryngeus adalah....
a. pada n. laryngeus superior unilateral, timbul suara parau dan kelelahan berbicara.
b. pada n. laryngeus recurrens akut bilateral, timbul stridor dan distres napas.
c. pada n. laryngeus superior bilateral, timbul efek minimal.
d. pada n. laryngeus recurrens unilateral, timbul afonia.
e. pada n. vagus bilateral, timbul suara parau.
Jawaban B (Morgan hal 312)
3. Penilaian jalan napas yang benar adalah....
a. lingkar leher lebih dari 23 cm menimbulkan kemungkinan kesulitan visualisasi pembukaan
glotis.
b. kelas Mallampati II adalah tampaknya seluruh arkus palatum, termasuk bilateral faucial pillar.
c. jarak tiromental yang ideal adalah lebih dari 2 jari pasien.
d. buka mulut (jarak antargigi seri) ideal adalah lebih dari 2 cm.
e. tes menggigit bibir atas menggambarkan jangkauan sendi temporomandibuler.
Jawaban E (Morgan hal 313)
4. Peralatan yang rutin dipersiapkan dalam manajemen jalan napas adalah, kecuali....
a. suction.
b. oksimeter dan kapnograf.
c. fibre-optic laryngoscope.
d. sumber oksigen.
e. pita perekat.
Jawaban C (Morgan hal 314)
5. Pernyataan mengenai preoksigenasi yang benar adalah....
a. bila kondisi memungkinkan, preoksigenasi dengan oksigen sungkup muka dapat diawali oleh
intervensi jalan napas lain.
b. saat preoksigenasi, kapasitas residu fungsional yang merupakan cadangan oksigen pasien,
mengeluarkan karbondioksida.
c. hingga 90% dari kapasitas residu fungsi normal sebanyak 2 liter selama preoksigenasi terisi
oleh oksigen.
d. dengan memperkirakan kebutuhan oksigen normal sebanyak 200--250 ml, pasien yang
mendapat preoksigenasi memiliki cadangan oksigen untuk 2--4 menit.
e. kondisi yang menurunkan kapasitas residu fungsional (misalnya sepsis) dan meningkatkannya
(misalnya obesitas morbid) meningkatkan periode apnea sebelum saturasi terjadi.
Jawaban C (Morgan hal 314)
6. Keuntungan laryngeal mask airway dibandingkan dengan ventilasi ungkup muka adalah....
a. pengoperasian tanpa melibatkan tangan.
b. lebih invasif.
c. membutuhkan anestesia yang lebih dalam.
d. difusi N2O melalui cuff.
e. lebih berisiko menimbulkan trauma jalan napas.
Jawaban A (Morgan hal 319)
7. Kerugian laryngeal mask airway dibandingkan intubasi trakeal adalah....
a. membatasi positive pressure ventilation.
b. sangat berguna dalam kesulitan intubasi.
c. tidak memiliki risiko intubasi esofageal dan endobronkial.
d. risiko laringspasme dan bronkospasme yang lebih rendah.
e. tidak membutuhkan kemampuan mobilitas leher.
Jawaban A (Morgan hal 319)
8. Yang tidak termasuk penilaian problem manajemen dasar kesulitan jalan napas adalah...
a. kemungkinan sulit intubasi.
b. kemungkinan sulit video laryngoscopy.
c. kemungkinan sulit trakeostomi.
d. kemungkinan kerja sama pasien dan pemberian informasi.
e. kemungkinan intubasi.
Jawaban B (Morgan hal 329)
9. Pernyataan yang benar mengenasi intubasi nasotrakeal adalah....
a. nostril yang lebih besar dipilih dan dipersiapkan.
b. tetes hidung norepinefrin dipersiapkan untuk vasokonstriksi pembuluh darah dan
mengerutkan membran mukosa.
c. pipa trakeal yang dilubrikasi dengan jeli berbahan dasar air dimasukkan dengan sudut
perpendikuler dengan oksiput.
d. pipa trakeal dimasukkan sepanjang dasar hidung di bawah konka inferior.
e. bevel pipa diarahkan medial untuk menjauhi konka.
Jawaban D (Morgan hal 330)
10. Sebutkan tipe LMA yang dapat digunakan untuk memfasilitasi intubasi pada kasus dengan
difficult airway
A. LMA klasik
B. LMA Flexible
C. LMA Proseal
D. LMA Fastrach
E. Bukan salah satu di atas
Jawaban D (Morgan hal 319)
11. perbedaan anatomi jalan nafas pada dewasa dan anak menyebabkan perlu evaluasi tersendiri.
Sebutkan anatomi jalan nafas pada anak:
A. Ukuran lidah yang lebih kecil
B. Larynx lebih ke arah cephalad setinggi Vertebrae C3
C. Epiglotis pendek
D. Leher dan Trachea pendek
E. Semua pernyataan benar
Jawaban : D (Morgan hal 310)
12. Sebutkan penyebab kegagalan dalam pemasangan LMA berikut ini:
A. Anestesi yang dalam
B. Lidah dan tonsil yang kecil
C. Pengukuran LMA yang tidak tepat
D. Bukan salah satu di atas
E. Semua di atas benar
Jawaban C (Morgan hal 319)
13. Sebutkan kegunaan LMA pada kasus jalan nafas yang sulit:
A. Sebagai jalur untuk memasukkan intubasi endotracheal fiberoptik pada pasien sadar.
B. Sebagai jalan nafas pada pasien dalam anastesi yang tidak dapat diintubasi endotrakheal
C. Sebagai jalur untuk intubasi endotrakheal fiberoptik pada pasien dalam anastesi yang tidak dapat
diintubasi tetapi paru-paru dapat diventilasi.
D. Sebagai jalan nafas darurat pada pasien dengan gawat darurat yang tidak dapat diintubasi atau
diventilasi
E. Semua pernyataan benar
Jawaban : E (Morgan hal 320)
NON BARBITURATE INTRAVENOUS ANESTHETIC DRUGS (Robert Stoelting Pharmacology and
Physiology in Anesthetic Practice, 4th edition)
1. Salah satu efek samping dari pembiusan total adalah mual muntah, brapakah dosis subhypnotic
propofol yang dapat digunakan untuk mengurangi efek mual muntah postoperatif:
A. 10mg iv
B. 20 mg iv
C. 30 mg iv
D. 40mg iv
E. 50mg iv
Jawaban A (stoelting hal 156)
2. Propofol juga dapat berfungsi sebagai anti kejang, ini akibat dari inhibisi presynaptic dan post
synaptic dari ion chloride. Sehingga pemberian propofol dapat mengurangi durasi kejang sebesar
berapa persen?
A. 10% - 15%
B. 20% - 25%
C. 35% - 45%
D. 50% - 60%
E. 60% - 75%
Jawaban C (stoelting hal 156)
3. Jelaskan bagaimana propofol dapat di gunakan untuk mengatasi pruritus pada pasien yang
mendapatkan opioid intratechal
A. Propofol bekerja di reseptor GABA
B. Dengan pemberian propofol, hemodinamik tetap terjaga
C. Onset propofol sangat cepat
D. Propofol menekan aktivitas dari spinal cord
E. Dengan pemberian dosis 1 mg/kgBB
Jawaban D (Stoelting hal 156)
4. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar
A. Propofol menaikkan tekanan darah sistemik
B. Propofol menurunkan tekanan darah sistemik
C. Propofol menaikkan TIK
D. Propofol Menaikkan Cerebral Blood Flow
E. Propofol menyebabkan delirium
Jawaban B (Stoelting hal 157)
5. Pada propofol, didapatkan resiko pertumbuhan bakteri, sehingga perlu tindakan aseptic saat
pembukaan ampule tersebut. Berapa lama rekomendasi propofol dapat digunakan di dalam spuit:
A. 5 jam
B. 8 jam
C. 10 jam
D. 12 jam
E. 15 jam
Jawaban D (Stoelting hal 160)
6. Sebutkan efek samping dari penggunaan Ketamine
A. Delirium
B. Bradicardia
C. muntah
D. Kejang
E. Hipertermi
Jawaban A (Stoelting hal 172)
7. Mengingat efek samping dari ketamine yang sangat tidak nyaman, sebutkan langkah-langkah yang
dapat di lakukan untuk mencegah efek samping tersebut:
A. Pemberian analgetic dosis tinggi
B. Gunakan gas inhalasi Halotan
C. Injeksi Midazolam intravenous 5 menit sebelum induksi
D. Berikan loading cairan Koloid
E. Pasang monitor lengkap
Jawaban C (Stoelting hal 177)
8. Obat anestesi intravena nobarbiturat dengan waktu paruh yang paling singkat adalah ...
a. Propofol
b. Ketamine
c. Etomidate
d. Thiopental
e. Midazolam
Jawaban A (stoelting hal 153)
9. Obat anestesi intravena nonbarbiturat yang tidak mempengaruhi tekanan darah adalah ...
a. Propofol
b. Ketamine
c. Etomidate
d. Thiopental
e. Midazolam
Jawaban C (stoelting hal 153)
10. Rentang dosis propofol untuk memelihara kedalaman anesthesia adalah ...
a. 50 - 250 µg/kg per menit IV
b.75 - 300 µg/kg per menit IV
c. 100 - 300 µg/kg per menit IV
d. 150 - 350 µg/kg per menit IV
e. 200 - 400 µg/kg per menit IV
Jawaban C (stoelting hal 155)
11. Dosis propofol yang efektif untuk penanganan gatal pasca pemberian opioid intrathecal
adalah ...
a. 10 mg iv
b. 15 mg iv
c. 20 mg iv
d. 25 mg iv
e. 30 mg iv
Jawaban A (stoelting hal 156)
12. Dosis etomidate untuk induksi adalah ...
a. 0.2 to 0.4 mg/kg IV
b. 0.3 to 0.5 mg/kg IV
c. 0.4 to 0.6 mg/kg IV
d. 0.5 to 0.7 mg/kg IV
e. 0.6 to 1 mg/kg IV
Jawaban A (stoelting hal 163)
13. Faktor yang tidak meningkatkan risiko terjadinya emergence delirium pada pasien yang
menerima ketamin adalah ...
a. Usia lebih dari 15 tahun
b. Jenis kelamin perempuan
c. Dosis 1-2 mg/kg IV
d. Riwayat sering bermimpi
e. Riwayat halusinasi
Jawaban C (stoelting hal 176)
CENTRAL NERVOUS SYSTEM (Robert Stoelting Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice,
4th edition)

1. Tempat penyimpanan informasi (memori) pada korteks serebri adalah terutama pada lobus ...
a. Frontal
b. Temporal
c. Parietal
d. Occipital
e. Temporoparietal
Jawaban B (stoelting hal 743)
2. Serabut saraf perifer dengan diameter yang paling besar adalah ...
a. A-α
b. A-β
c. A-γ
d. B
e. C
Jawaban A (stoelting hal 758)
3. Reseptor yang terdapat pada chemoreceptors trigger zone adalah, kecuali ...
a. Serotonine
b. NMDA
c. Dopamine
d. Histamin
e. Opioid
Jawaban B (stoelting hal 774)
4. Berikut merupakan hal yang benar mengenai dopamine sebagai neurotrasmitter, kecuali ...
a. Muncul dalam konsentrasi yang tinggi
b. Didapatkan terutama di ganglia basalis
c. Merupakan neurotransmitter inhibitor
d. Neurotransmitter inhibitor utama di spinal cord
e. Semua pernyataan diatas benar
Jawaban D (stoelting hal 760)
5. Serabut saraf perifer yang tidak bermyelin adalah ...
a. A-α
b. A-β
c. A-γ
d. B
e. C
Jawaban E (stoelting hal 758)
6. Bagian dari otak yang berfungsi kordinasi gerakan, maintenance body posture, tipe tertentu dari
motor memory adalah
a. Cerebellum
b. Reticular activating system
c. Hypothalamus
d. Limbic system
e. Cerebral cortex
Jawaban A (stoelting hal 743)
7. Bagian dari otak yang berfungsi untuk mengintegrasi kondisi emosional dengan aktivitas motor
dan viseral adalah
a. Cerebellum
b. Reticular activating system
c. Hypothalamus
d. Limbic system
e. Cerebral cortex
Jawaban D (stoelting hal 743)
8. Bagian dari otak yang berfungsi meregulasi kondisi tidur dan terjaga adalah
a. Cerebellum
b. Reticular activating system
c. Hypothalamus
d. Limbic system
e. Cerebral cortex
Jawaban B (stoelting hal 743)
9. Bagian dari otak yang berfungsi mengintegrasikan dari sistem saraf autonom dan meregulasi
fungsi lain seperti tekanan darah sistemik, suhu tubuh, water balance, sekresi kelenjar pituitary
adalah
a. Cerebellum
b. Reticular activating system
c. Hypothalamus
d. Limbic system
e. Cerebral cortex
Jawaban C (stoelting hal 743)
10. Yang bukan termasuk dari basal ganglia adalah
a. Caudate nucleus
b. Corpus callosum
c. Globus pallidus
d. Substantia nigra
e. Subthalamic nucleus
Jawaban B (stoelting hal 747)
11. Bagian dari otak yang berkaitan erat dengan pembentukan long term memory yang baru adalah
a. Hippocampus
b. Cerebellum
c. Reticular activating system
d. Hypothalamus
e. Cerebral cortex
Jawaban A (stoelting hal 743)
12. Insiden awareness dengan recall ketika dilakukan general anastesi adalah
a. 1-5 pada 1000 general anastesi
b. 1-5 pada 10000 general anastesi
c. 1-5 pada 100000 general anastesi
d. 5-10 pada 10000 general anastesi
e. 5-10 pada 1000 general anastesi
Jawaban A (stoelting hal 744)
13. Yang merupakan neurotransmitter inhibitorik utama dari central nervous system adalah
a. Glutamate
b. γ-Aminobutyric acid
c. Acetylcholine
d. Dopamine
e. Glycine
Jawaban B (stoelting hal 760)

AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM (Robert Stoelting Pharmacology and Physiology in Anesthetic


Practice, 4th edition)

1. Agregasi platelet adalah salah satu efek dari selective stimulatisi reseptor adrenergik dibawah
ini
a. Alpha1 postsynaptic
b. Alpha2 presynaptic
c. Alpha 2 postsynaptic
d. Beta 1 postsynaptic
e. Beta 2 postsynaptic
Jawaban C (stoelting hal 703)
2. Penghambatan release noreepinephrine adalah efek dari selektif stimulai reseptor adrenergik
a. Alpha1 postsynaptic
b. Alpha2 presynaptic
c. Alpha 2 postsynaptic
d. Beta 1 postsynaptic
e. Beta 2 postsynaptic
Jawaban B (stoelting hal 703)
3. Obat yang bekerja menghambat uptake dari neurotransmitter pada sistem saraf autonom
adalah
a. Propanolol
b. Amphetamine
c. Ketamin
d. Atropine
e. Neostigmine
Jawaban C (stoelting hal 698)
4. Hormon-hormon dibawah ini yang memiliki hubungan autonomic nervus system (ANS) yang
berfungsi mengontrol tekanan darah dan regulasi hemostasis, adalah kecuali
a. Renin-angiotensin
b. Hormon Antidiuretik
c. Glococorticoid
d. Insulin
e. Tiroid
Jawaban E (stoelting hal 698)
5. Katekolamin endogen pada manusia antara lain:
a. Dopamin
b. Epinephrine
c. Norepinephrine
d. Insulin
e. Jawaban A dan B benar
Jawaban E (stoelting hal 698)
6. Manakah pernyataan di bawah ini yang benar tentang hormon antidiuretik:
a. Menyebabkan penurunan reabsorbsi air pada distal collecting ducts pada ginjal
b. Release ADH dipicu oleh peningkatan tekanan darah
c. Regulator yang utama dari ADH adalah tekanan darah
d. Release ADH bisa di picu pada keadaan stress, nyeri, hypoxia, anestesi dan pembedahan
e. Hormon antidiuretik dihasilkan oleh gland pituitary anterior
Jawaban C (stoelting hal 696)
7. Contoh obat yang menyebabkan inhibisi dari up take pada neurotransmitter adalah:
a. Clonidine
b. Atropine
c. Neostigmin
d. Propanolol
e. Trycyclic antidepressants
Jawaban E (stoelting hal 698)
8. Respon evoked stimulasi pada adrenergic receptor khususnya pada Beta 2 (postsynaps)
receptors adalah:
a. Vasokontriksi
b. Mydriasis
c. Bronchodilatasi
d. Kontraksi dari vesica urinaria
e. Relaksasi dari tract. Gastrointestinal
Jawaban C (stoelting hal 703)
9. Reseptor kolinergik di bagi menjadi dua yaitu :
a. Nicotinik dan inotropik
b. Muskarinik dan kronotropik
c. Nicotinik dan muskarinik
d. Inotropik
e. Adrenergik
Jawaban C (stoelting hal 703)
10. Resiko anestesi meningkat pada pasien dengan gangguan “diabetic autonomic neuropathy”
antara lain :
a. Bronchospasme
b. Dehidrasi
c. Gastroparesis (aspiration hazard)
d. Postural hypotension
e. Jawaban C dan D
Jawaban E (stoelting hal 704)
11. Dopamin 1 (postsynaps) reseptor menyebabkan antara lain :
a. Mydriasis
b. Bronchodilatasi
c. Lypolisis
d. Relaxasi dari vesica urinaria
e. Vasodilatasi
Jawaban E (stoelting hal 703)
12. Apakah yang menjadi trigger pada inhibition of norephinephrine release :
a. Alpha (postsynaps) receptors
b. Alpha 2 (presynaps) receptors
c. Alpha 2 (postsynaps) receptors
d. Beta 1 (postsynaps) receptos
e. Beta 2 (postsynaps) receptors
Jawaban B (stoelting hal 703)
13. Pemeriksaan klinis untuk mengetahui fungsi autonomic nervous system pada Symphatic
nervous system antara lain :
a. Pemeriksaan dgn valsava test terhadap denyut nadi
b. Pemeriksaan dgn “deep breathing” terhadap denyut nadi
c. Pemeriksaan dng perubahan position berdiri dan supine terhadap tekanan darah
d. Pemeriksaan tekanan intra oculli
e. Pemeriksaan denyut nadi terhadap treatmill
Jawaban C (stoelting hal 705)
14. Manifestasi klinis pada disfungsi autonomic nervous sistem pada geriatri antara lain, kecuali:
a. Orthostatic hypotension
b. Postprandial hypotension
c. Hypothermia
d. Poliuria
e. Heat stroke
Jawaban D (stoelting hal 704)

Anda mungkin juga menyukai