1
- Makan boleh sampai pukul 24.00. Minum air susu sampai pukul 03.00 dan air putih
sampai pukul 05.00
- Pasang infus D5 ½ NS atau D5 ¼ NS 1 cc.kg.BB
- Pesan darah PRC 2 bag (1 ditangan dan 1 GSH)
- Pesan FFP 2 bag (1 ditangan dan 1 GSH)
12. Pesanan khusus :
a. dr PS hanya dikabari untuk open heart hari Rabu saja.
b. Cek ICU untuk tempat dan ventilator
c. Mas Gatot / Mas Febri, dikabarii nama, umur, berat badan, tinggi badan, diagnosa dan
rencana tindakan juga Hb dan Kadar Na
13. Jangan lupa print daftar obat dan dibuat 2x. Satu untuk perfusionist dan satunya lagi ditempel dekat
PRIMUS
14. Berdoa semoga operasi berjalan lancar
2
PELAKSANAAN OPERASI OPEN HEART
A. PERSIAPAN OK
1. Menyalakan dan memanaskan PRIMUS
- Pasang selang O2, N2O, Air, Exhaust, Suction dan kabel power Anestesi
- Pasang tubing dewasa, outlet ditancapkan mesin, pasang selang EtCO 2 bag juga
dewasa, harus tight dan tidak ada yang bocor.
- Valve, APL diangka 30 cm H2O
- Vaporizer tidak nyala
- Nyalakan tombol On-Off, mesin siap kalibrasi. Tekan tombol accept, maka mesin
akan running, tunggu semua parameter menjadi hijau, bila ada yang tidak beres tombol kuning
atau merah akan keluar warning, apa yang salah dan betulkan.
- Setelah siap, masukkan usia dan berat badan, mesin dalam keadaan stand by
- Mesin anestesi siap digunakan, bila bayi dan balita ganti tubing pediatri, tetapi
kalibrasi tetap dengan tubing dewasa.
2. Hubungi Depo untuk persiapan obat dan mulai meracik obat
a. Obat induksi
- Midazolam 1mg/cc dalam spuit 5 cc
- Ketamin 10 mg/cc dalam spuit 10 cc (untuk pasien pediatri dan cyanosis)
- Propofol 10 mg/cc dalam spuit 20 cc
- Vecuronium 4mg/cc dalam spuit 2.5 cc atau 2 mg/cc dlm spuit 5 cc (pediatri)
- Fentanyl 50 mcg/cc dalam spuit 10 cc buat 3 paket
b. Obat emergency
- Lidocaine 20 mg/cc dalam spuit 5 cc
- SA 0,25 mg/cc dalam spuit 3 cc
- Efedrin diganti dengan Vascon (NE). Jangan lupa dikasih spidol MERAH
dibelakangnya. (khusus dr. Aswin harus tetap ada Efedrin). NE dengan sediaan
0.0125mg/ml dan 0.0025mg/ml untuk pediatri
(cara mengoplos terlampir di belakang)
15. Bantu perawat anestesi untuk menyiapkan :
- Cairan D5 1/2 NS dan micro buret untuk disambung dengan CVC (khusus dr FAR
tdk pake mikroburet tetapi pake blood set dengan infus Asering.
- Cairan PZ dalam pemeras infus, transduser CVC, ABP dan Swan Ganz (kalau
perlu) dan lakukan kalibrasi
- Syringe pump siapkan minimal 3
- Alat ACT (Activated Clotting Time) pastikan ada !
- Siapkan CVC triple/4 lumen untuk dewasa dan swan ganz (kalau perlu) serta
double lumen untuk anak-anak
- Siapkan I-Stat (BGA
3
transduser CVC, line yang lain dipasang microburet, sisanya dengan
bloodset atau ditutup dulu.
E. bila ada 4 line pada cvc. Yg distal untuk ukur CVP. Satu untuk transamin
satu untuk D5 1/2 NS. 1 untuk obat2 suport. Obat suport tdk boleh dikasi
infus supaya tdk terbolus.
F. Bantu konsultan memasang TEE, pasang mouth gag dan bantu untuk jaw
thrust.
G. Observasi hemodinamik
H. Persiapan posisi pasien, ganjal punggung, tali tangan, pasang deken doek,
siapkan penjepit doek, usahakan agar doek tidak menutupi pasien dengan
cara dijepit dan diikat.
I. Ambil sampel darah levat CVC untuk ACT I. Sedangkan sampel darah yang
diambil dari ABP untuk BGA.
J. Pasang termometer esofagus dan difiksasi
K. SEMUA KABEL HRS DIBAWAH KAIN. CUMA INFUS2 YANG ADA DIATAS.
BERI LABEL UNTUM MEMUDAHKAN. (semua hrs mudah dijangkau dan
dikenali)
L. Pasien siap diinsisi.
- DURANTE OP
A. Siap fentanyl sebelum diinsisi àlihat hemodinamik
B. Gergaji sternum siapàLUNG DOW N--> VENTILATION OFF”
C. Heparinisasi, sebelum dekanulasi (lihat dosisnya di lembar obat yang
ditempel di dekat PRIMUSà 4 x kg.BB x 100), masukkan secara bolus lewat
CVC. Awas aspirasi dulu! Pastikan tidak ada udara.
D. Setelah 5 menit, cek ACT II, tunggu hasilnya dan kemudian laporkan ke
operator dan konsultan. Bila dinilai kurang heparin bisa dimasukkan
lagi.ready to kanulate bila ACT >500
E. Pada kanulasi aorta, lihat tensi systolik harus di bawah 90- 100. Bila belum
bisa, naikkan dial Sevofluran atau injeksi propofol bolus.
F. Perhatikan pada saat kanulasi atrium dan penutupan vena cava, harus
diwaspadai TENSI dan NADI TURUN karena jantung ditekan-
tekanàberitahu operator
G. Setelah kanulasi aorta dan dijalankan oleh perfusionis, maka hemodinamik
diatur oleh perfusionis. Jangan kuatir bila ada perdarahan karena darah yang
disuction akan masuk ke HLM. Selama HLM berjalan semua sesuai advis
perfusionist. Biasanya dengan ventilator PARSIAL (PS dan RR diturunkan
hingga separuhnya).
H. Setelah kanulasi aorta, atrium dan penutupan vena cava, mulai dengan HLM
FULLàpindah setting ventilator àconfig àalarm on/offà HLM Mode On
I. Ventilator setting manual spontan, O2 diturunkan menjadi 0,2 lpm dan
sevofluran dimatikan. Valve dibuka. Alarm monitor di off.
J. Ketika masuk HLM, baru bisa menulis status, termasuk status open heart
yang menunjukkan jam demi jam, tetapi jangan jauh-jauh dari meja operasi.
Serahkan Propofol, Relaksan dan NE dan midazolam swrta heparin ke
pwrfusionis atau mas Febri atau Mas Gatot
K. Setelah selesai open heart, REWARMING (darah mulai dimasukkan ke
jantung dan suhu akan dinaikkan). Telepon konsultan karena saat
membangunkan jantung sering hemodinamik tidak stabil dan irama yang
kacau. Siapkan Inotropik, vasopressor, milrinon sesuai permintaan
konsultan, selain itu konsultan akan melakukan TEE. Pastikan darah yg ada
ditangan sdh dalam OM.
4
L. Saat akan menutup jantung, pericard akan ada perintah dari operator untuk
BLOW-BLOW (untuk mengempiskan darah di paru supaya masuk jantung
lalu keluar, suction dahulu, pastikan ETT bersih kemudian dengan ventilasi
manual dengan PEEP kita kembangkan paru (valsava manuver) untuk
memeras jantung.
M. Setelah keluar dari HLM, siap-siap untuk dekanulasi, operator akan minta
untuk memasukkan Protamin (dosis 4 x kg.BB). Sebelum protamin masuk,
masukkan dexametason 2 ampul. Protamin yang masuk sebanyak Heparin
yang dimasukkan. Masukkan lewat buret, jalankan dengan cepat, bila sudah
50% beritahu operator untuk siap dekanulasi. Setelah Protamin masuk
semua, cek kadar ACT III. Beritahu hasilnya dan bandingkan dengan hasil
awal. Bila masih memanjang, lapor konsultan, bisa ditambah lagi.
N. Bila sudah lepas dari HLM, kembali ke ventilator, setting kembali PS, berikan
PS tinggi sambil melihat TV-nya. Kalau sudah kembali normal, PS
diturunkan dan berikan PEEP fisiologis
O. Cek BGA yang diambil dari ABP, lihat Hb-nya bila masih di bawah 8, lapor
konsultan kembali terkait perlu atau tidaknya ditransfusi. Bila ditransfusi
dapat menggunakan darah sisa dari HLM atau dengan PRC. Bila dengan
darah sisa HLM, mungkin perlu ditambah Protamin lagi. Sebaiknya tidak dari
HLM karena tercampur Heparin.
P. Lihat juga perdarahan, apakah merembes, sudah terbentuk clot atau
belumàbisa dimasukkan FFP
Q. Observasi hemodinamik
R. Operasi hampir selesai, menutup sternum dengan kawat, LUNG OFF
(diskoneksi ETT dengan konektor)
S. Telepon ICU untuk menjemput.
5
PERSIAPAN UNTUK PASIEN KHUSUS
Intruksi Post Op
- Cairan D5 ½ NS 1 cc/kg.BB/jam
- Analgetik Precedex (dr.W) atau Precedex/Morphin 0,5-1 mg/jam (dr.PS)
- Cedantron
- Ranitidin
- Antibiotik
- Post op drain bisa ada 3 :Pigtail, Substernal, dan Cavum pleura
6
SEDIAAN OBAT
Pediatri
· SA 0,1 mg (Spuit 3 cc)
· Lidocain 4 mg/cc (spuit 5 cc)
· Efedrin 1 mg/cc (spuit 10 cc)
· Adrenalin 0,1 mg/cc (spuit 10 cc)
Induksi
· Propofol 10mg/cc (Spuit 10 cc)
· Midazolam 1 mg/cc (spuit 5 cc)
· Ecron 2,5 mg/cc (spuit 2,5 cc)
· Fentanyl 50mg/cc (spuit 10 cc)
· Morfin 1 mg/cc (spuit 10 cc)
· Ketamin 10 mg/cc (spuit 10 cc) à Pediatri harus ada
Dosis Heparin
Untuk HLM 4 mg x KgBB x 100
Untuk Non HLM 0,5 – 1 mg x KgBB x 100
Cara mengoplos NE :
1 amp NE = 1 mg/cc (perhatikan ada yg 4 cc ada yg 8 cc)
Ambil 1 cc NE encerkan menjadi 20 cc (0,05 mg/cc)
Ambil 5 cc NE dari 0,05 mg/cc dan encerkan lagi menjadi 20 cc (0,0125 mg/cc)
Ambil 2 cc NE dari 0,0125 mg/cc dan encerkan lagi menjadi 10 cc (0,0025 mg/cc)