03 Dimuat di
• Knudsen KBK, Thorup J, Strandby, et al, Laser Speckle Contrast
Imaging to Evaluate Bowel Lesions in Neonates with NEC,
European Journal of Pediatric Surgery Report. Stuttgart:
Georg Thieme Verlag KG. 2017. Vol. 5. Page: e43 – e46.
ABSTRAK
Enterokolitis Nekrotikan (NEC) adalah kegawatdaruratan
bedah yang paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir.
Iskemia pada pencernaan dianggap sebagai sebuah faktor
risiko terjadinya lesi NEC.
Gambar 3. Paparan LSCI dan gambaran normal pada proksimal RL (ditandai dengan panah). LSCI, Laser
Speckle Contrast Imaging / Pencitraan Kontras Laser Spekel. RL, Resection Line.
HASIL (2)
Hasil
z
(2)
Pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya pneumatosis,
nekrosis mukosa, dan lapisan otot yang masih awet pada sisi
proksimal dan distal RL.
Bayi, secara klinis stabil pada beberapa hari setelah operasi.
Ketika pos operasi hari ke 14 (usia 42 hari), bayi tersebut menunjuk
kan tanda-tanda obstruksi usus, dan operasi kedua dilakukan.
Ketika laparatomi, ditemukan adanya stenosis iskemik sepanjang
10 cm pada usus kecil yang berkaitan dengan ileostomy, kemudian
reseksi pada stenosis usus kecil dilakukan.
Bayi tersebut pulih perlahan-lahan, dan setelah 8 minggu, anastomosis
ileocolica dilakukan.
Diskusi
Diskusi
Laporan kasus ini menunjukkan bahwa LSCI dapat menjadi alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi luasnya iskemik jaringan yang berhubungan
dengan ketika pembedahan pada kasus NEC.
Penurunan nilai aliran, yang menunjukkan berkurangnya mikrosirkulasi,
ditunjukkan pada usus yang jelas disebabkan karena NEC, yang didukung
oleh inspeksi makroskopis.
Observasi ini mendukung penelitian sebelumnya yang membuktikan bahwa
iskemia berperan penting dalam patogenesis NEC.
Diskusi (2)
Penulis menemukan nilai aliran di pertengahan antara ke dua sisi RL yang
menunjukkan bahwa adanya penurunan mikrosirkulasi pada proksimal RL, yang
dikonfirmasi dengan pemeriksaan histologis.
Dokter bedah menemukan bagian usus tersebut dapat dipertahankan pada
pemeriksaan makroskopik.
Satu spekulasi muncul bahwa operasi ulang dapat dicegah apabila hasil
pemeriksaan LSCI dapat langsung digunakan ketika pembedahan dilakukan, dan
lebih banyak usus yang direseksi.
Diskusi (3)
Pemeriksaan LSCI dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi usus
yang nonviabel dan irreversibel, yang bertujuan untuk mempertahankan
usus sehat sebanyak yang bisa dipertahankan bersamaan dengan
ileostomi protektif.
LSCI merupakan teknik yang relatif cepat dan mudah untuk digunakan ketika
proses laparatomi dilakukan. Teknik ini juga tidak membutuhkan kontak
jaringan seperti pada teknik lainnya, contohnya flowmetri Doppler atau
pewarnaan hijau indocyanine, untuk mengukur perfusi jaringan.
Diskusi (4)
Secara makroskopis, sedikit sulit untuk membedakan antara jaringan yang
masih dapat dipertahankan / viabel dengan yang sudah nekrosis
LSCI dapat digunakan sebagai alat diagnosis pada konteks ini.
LSCI juga dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk memahami lebih
baik dari penyebab NEC dan juga membantu dalam penegakkan diagnosis
klinis selama pembedahan NEC berlangsung.
Terima Kasih