Henry Sintoro
PPDS Bedah Toraks Kardiovaskular
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya
2014
Buku ini hanyalah sebuah corat coret catatan harian yang disusun saat
menjalani stase pendidikan bedah toraks kardiovaskular berdasarkan
apa yang dilihat, didengar dan dibaca sebagai wujud ungkapan aspirasi
dan inspirasi dan tolak ukur pribadi tentang apa yang sudah didapat
selama ini.
Semoga apa yang tertulis disini dapat membantu memicu keinginan untuk menggali ilmu
lebih lanjut dengan membaca buku sumbernya atau jurnal terbaru karena apa yang tertulis
belum bisa dipertanggungjawabkan
Dr Dicky Fahri,SpBTKV Dr Pribadi Wiranda Busroh,SpBTKV Dr Budi Rahmat, SpBTKV Dr Salomo, SpBTKV
08129257907-28591874 23492771 081533214444- 21B2CC50 08161150112-215F59B4
Born in Jakarta 18/04/1962 Born in Padang 29/06/1972 Born in Medan 20/08/1976 Born in Sidikalang 21/8/1971
Bagaimana cara melakukan informed consent pre operatif dan apa yang harus dijelaskan?
a. Menjelaskan penyakit dan tatalaksana pasien
b. Menjelaskan kemungkinan penggantian katup pada kasus yg disertai kerusakan katup dan menjelaskan kelebihan dan
kekurangan katup mekanik dan bioprotesis. Bila katub tidak dapat diperbaiki dan harus diganti, perlu dijelaskan
kemungkinan operasi kembali dimasa mendatang. Kekurangan katup mekanik ialah pemakaian warfarin seumur hidup
dengan risiko perdarahan, sedangkan kekurangan katup bioprotesis ialah daya tahannya tidak selama katup mekanik.
Pada anak perempuan lebih disarankan bioprotesis karena faktor menstruasi dan kehamilan
c. Menjelaskan risiko akibat operasi dari ringan hingga berat meliputi :
i. Perdarahan v. Gangguan Irama Jantung
ii. Infeksi vi. Edema, adanya cairan di rongga perikard
iii. Lama rawat di ICU atau pleura
iv. Operasi ulang vii. Kematian
d. Penjelasan spesifik
i. Pada kasus ASD dan VSD, dijelaskan adanya lubang yang harus ditutup
ii. Pada kasus CAVSD, dijelaskan adanya lubang dan risiko tinggi terjadinya blok jantung dan kemungkinan masih
ada kebocoran yang dapat terjadi
iii. Pada kasus TOF, dijelaskan adanya lubang yang harus ditutup dan penyempitan saluran yg mengalir ke paru
yang harus dibuka
iv. Pada kasus TGA, dijelaskan adanya pembuluh darah yang letaknya tertukar
v. Pada kasus PDA, dijelaskan adanya saluran yang seharusnya tertutup sesaat setelah lahir. Perlu dijelaskan
risiko untuk paralsis diafragma, risiko suara yang hilang akibat paralisis n. laryngeus reccurent
vi. Pada kasus BCPS, dijelaskan aliran pembuluh darah yg dari atas dihubungkan ke pembuluh darah paru dan
adanya risiko untuk terjadinya bengkak kepala yg dapat perlahan membaik, serta risiko terjadinya cairan
dalam rongga toraks atau chylothorax
vii. Pada kasus ligasi PDA, dijelaskan pengikatan PDA, risiko hilangnya suara akibat paralisis pita suara oleh cedera
nervus laryngeus reccurent
viii. Pada kasus yang rumit, sebaiknya dijelaskan kemungkinan perlunya support peritoneal dialisis dan ECMO.
e. Bantu doa
5. MASALAH NUTRISI
- Harus waspada akan hipoglikemi pada anak karena akan berat konsekuensinya. Bila terjadi hipoglikemik, tidak sekedar
koreksi tetapi juga perlu maintenance, yang dinyatakan dlm GIR (Glucose Infusio Rate) target 6-8.
- Hiperglikemia pada neonatus jika diberikan insulin maka cairan maintenance tetap dengan dextrose lebih baik 10%
(dr Eva Miranda, IBMA Jan 2013) Kapan kita mulai memberikan nutrisi pada bayi/anak post open heart?
- Mulai nutrisi enteral ASAP --- 12 jam post op bila tdk ada kontraindikasi
Gut feeding dengan ASI/PASI 10cc/kgBB/hari dibagi 8 kali/hari
- Target GDS > 60 mg/dl ( non-neonatus) dan > 40 mg/dl pada neonatus
Bila GDS < 100 mg/dl, masih NPO Evaluasi GIR dan start TPN hari kedua post op
Bila GDS > 200 mg/dl, evaluasi pemakaian adrenalin, steroid, hemodinamik, nyeri, suhu sblm memberikan insulin
Bila menghadapi kesulitan segera konsultasi dengan konsultan ICU, dr Novik Budiwardhana SpA atau dr Eva Miranda, SpA. Bila ada
perburukan signifikan segera melapor ke operator.
(Ns Nani, diskusi 24/8/12) Bagaimana cara pemberian prostin dan bagaimana cara pengencerannya?
- Sediaan : Prostaglandin E1 (Prostin/Alprostadil) dikemas dlm 1 ml ampul 500 mcg.
- Di PJNHK prinsip pengenceran dg 50 cc hingga menjadikan dlm 1 cc terkandung 10 nano prostin.
Misal untuk anak 3 kg 10 nano x 3 kg x 60 menit x 50cc 90000 nano = 90 mcg.
Jadi nanti dg spuit 1 cc diambil 0,2 cc untuk dilarutkan dlm 50cc dan hasil larutannya 1 cc = 10 nano
Jadi kalo dibilang akan diberi 5 nano ya artinya kecepatan pemberian 0,5 cc/jam
Jadi kalo dibilang akan diberi 3 nano ya artinya kecepatan pemberian 0,3 cc/jam
Kalo diberikan 10 nano, itu kecepatan 1 cc/jam jadi akan habis dlm 50 jam ( 2 hari 2 jam)
Dg dosis 10 nano maka pd bayi 3 kg, 1 ampul itu bisa habis dalam ( 5 kali oplos x 2 hari 2 jam ) 10 hari 10 jam
1 ampul dilarutkan dlm 500 cc D10W 1 mcg/ml ----Untuk memberikan 0,05 mcg/kgbb/menit 3 cc/kgBB/jam
Prostin setelah dicampur, stabil selama 24 jam. Dosis > 0,1 mcg/kgBB/menit tidak efektif lagi.
Evaluasi kinerja prostin dapat dilihat dari peningkatan PO2 dlm 10-15 menit setelah obat diberikan
Bagaimana pelaporan pasien di ICU?
- Setiap perkembangan pasien sebaiknya dilaporkan pada operator dengan interval waktu tertentu, makin kritis pasien
tersebut sebaiknya makin intensif dilaporkan. Bila tidak darurat, sebaiknya dilaporkan via BB
- Setiap pengambilan keputusan penting harus mendapat persetujuan konsultan ICU misal pengaturan setting ventilator
untuk weaning dan ekstubasi, pengaturan inotrop, keputusan hemodialisis dst
- Pada kondisi darurat misal cardiac arrest, krisis hipertensi pulmonal, harus segera memberitahu konsultan ICU, operator
atau chief via telepon
- (dr Dicky Fahri, 27/8/2012) Ada beberapa hal yang harus rutin terprogram saat evaluasi pasien
o Jika pasien demam, apa yg pertama kali dipikirkan? Cek iv line , ada phlebitis tidak???
o Jika pasien tdk keluar urin, hemodinamik stabil, tidak ada asidosis, apa yg pertama kali dipikirkan? Cek
kateter, ada tersumbat tidak?
(dr BR, ronde pagi 18/4/12) Kapan pigtail di aff?
- Sesudah hari kelima post op dimana cairan ekstravaskular telah kembali ke vaskular dan kebutuhan cairan anak telah
mencapai 100%
- Sesudah dilakukan aff wire dan echo ulang tidak ada PE (hari keempat)
- Kalo masih terpasang pigtail setelah hari kelima kemungkinan masih ada PE, pikirkan penyebab?
o Infeksi cari tahu marker infeksi (leukosit , LED, CRP)
o Hipoalbumin
o Pastikan tidak ada sumbatan pada pigtail
(5/7/12) Kasus An H dgn efusi perikard+ TB post pericardiostomy, dilaporkan masih terdapat PE 0,5 cm di sekeliling jantung.
Aspirasi oleh perawat negatif, tetapi saat kita aspirasi didapatkan cairan serous hingga 250 cc. Pertanyaanya? Bila dalam echo
masih terdapat PE, tetapi aspirasi negatif, apa yang harus dilakukan?
- Lapor konsultan operator
- Potong tali pengikat pigtail, tarik sedikit atau putar dan coba aspirasi kembali secara perlahan. Mobilisasi tubuh pasien
dan juga pigtail, pasien dapat diminta batuk atau menarik napas dalam, dan aspirasi mengikuti irama napas pasien
terutama saat ekspirasi secara perlahan.
- Setelah aspirasi, pigtail dapat diplester, bagian pigtail yg sudah keluar tidak boleh didorong masuk.
(dr BR, ronde pagi 18/4/12) Bagaimana cara melakukan aff drain?
- Beri analgesik seperti (remopain), lidokain
- Bila ada dua drain, klem keduanya, aff drain intrapleural lebih dahulu
- Saat inspirasi maksimal
2. Sebutkan tahapan operasi open heart mulai dari insisi hingga kanulasi
3. Gambarkan anatomi katup mitral
2. Menilai comprehensive score terkait hubungan kerumitan dengan karakteristik spesifik pasien (faktor ko morbidnya)
One important step before understanding congenital heart disease is understanding their embryology
Dr Heru Koesbijanto
Pada janin, RV lebih besar dan dominan dibandingkan LV. RV dan LV masing masing menanggung 55% dan 45% dari ventricular
output. Namun tekanan di RV dan LV adalah identik ( beda dengan pada dewasa)
Embryonic period (in weeks) Fetal period (in weeks) Full term
3 4 5 6 7 8 12 16 20 36 38
Brain
Central
nervous Eye
system Heart Ear Palate Ear
Eye
Arm
Heart Leg Teeth External genitalia
Central nervous system
Heart
Arms
Eyes
Legs
Teeth
Palate
External genitalia
Ear
(dr Budi Rahmat, tutorial 19/7/12) katup aorta bisa ga straddling? Ga bisa karena tidak memiliki chordae.
Katup aorta bisa mengalami overriding saja.
Overriding aorta > 50% DORV; Overriding pulmonal > 50% DOLV
Katup mitral bisa mengalami overriding dan straddling
Overriding trikuspid 50% normal; Overriding trikuspid >50% DILV;
(dr Budi Rahmat, tutorial 19/7/12) Apa implikasi klinisnya dari overriding dan stradling?
- Overriding memperlihatkan darainase misalnya dari LA bisa ke LV atau RV
- Stradling hubungannya dengan repair terkait septasi, misalnya pada penutupan VSD bisa mengenai mitral
Diagrams of ventriculoarterial connections in patients and specimens with double inlet left ventricle with the right ventricle rightwards and adjacent
to the right atrium. The schemas are drawn as seen from the top. The numbers of examples are shown adjacent to each schema. Percentages
indicate degree of overriding ofeither the aorta or the pulmonary trunk
Perkembangan teknologi memungkinkan extracorporeal circulation sbg tonggak berlangsungnya open heart surgery. Open heart
surgery dgn CPB pertama kali dilakukan oleh Kirklin. Mengingat efek negatif multiple dari COB thdp fisiologi neonatus dan bayi
maka diawal era bedah jantung anak, sejumlah tindakan utk menunda koreksi bedah mjd lebih byk dipilih. Awalnya peralatan ini
mbthkan priming volume yg banyak shg menyebabkan anak mengalami exanguinotransfusion. Mediator inflamasi memicu pe
permeabilitas kapiler dan edema jaringan. Demikian jg pd awalnya dunia anestesi dan intensive care blm berkembang, upaya
penegakkan diagnostik msh menggunakan cara invasif dan peralatan microsurgical utk jaringan anak yg rapuh jg blm tersedia.
Pd dasarnya patofisiologi jantung kongenital terbagi dlm 3 kategori:
1. Volume overload dmn salah satu atau kedua ventrikel harus memompa darah lebih banyak daripada normal. Biasanya
disebabkan akibat pe PBF, dari defek septal.
2. Pressure load pada salah satu atau kedua ventrikel, biasanya akibat obstruksi outlet ventrikel
3. Sianosis yg timbul sekunder akibat pe aliran darah paru dan ketidakadekuatan mixing pd dua sirkulasi pararel
Systemic pulmonary shunt menekan sianosis dgn me PBF, walau secara prosedural tampak mudah tp mrpkn tantangan berat.
Pertimbangan ukuran shunt menurut berat anak mjd sangat penting dan juga kaitannya dgn pertumbuhan anak. Ukuran shunt
tidak boleh terlalu besar utk mencegah ventricular volume overload. BT shunt klasik yg menggunakan a. subclavian ke RPA
memiliki ukuran yg adekuat utk substusi bagi defisiensi PBF tapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perlu dicermati. Waterston
shunt antara ascending aorta dan RPA memiliki kekurangan akan PBF yg berlebih dan distorsi PA. Demikian juga dgn Potts antara
descending aorta dan LPA memiliki semua kerugian Potts ditambah kesulitan utk takedown saat koreksi. Modified BT Shunt antara
trunkus brachiocephalica dan RPA dgn vascular prothesis memiliki keuntungan tdk memicu distorsi dan pulmonary overload.
Pertumbuhan otak mrpkn hal penting dlm thn pertama kehidupan dan dipengaruhi patofisiologi cardiovaskular. Pe jumlah
koneksi sinaptik sangat menakjubkan selama thn pertama kehidupan. Metabolisme energi dlm otak juga mengalami perubahan
penting , khususnya pekebutuhan oksigen dan metabolisme ATP. Newburger menyatakan adanya korelasi antara usia tindakan
bedah dengan defisit postoperatif terutama akibat efek sianosis kronik dalam otak. Gagal jtg kronik kegagalan pertumbuhan
dan hal ini mempengaruhi semua organ termasuk otak. Disamping itu efek akut hipoksia otak jg telah dikemukakan. Hipoksia
cerebral akut memicu pelepasan masif glutamat dan neurotransmitter lainnya. Pada kondisi dimana neuron memiliki substrat
energi terbatas, eksitasi akan memicu kematian sel. Pada otak yg sdg tumbuh, risiko tertinggi ialah jika hipoksia akut mengenai
area dgn kepadatan koneksi sinaptik yg sgt tinggi. Pd early surgical correction, risiko kematian ini akan lbh rendah dibandingkan
dgn risiko kumulatif dari bedah paliatif dgn periode intermediate menuju koreksi dan koreksi sekunder.
Chira M, Samasca G, Butnariu A. Congenital Heart Defects : Early Surgical Correction and Heart Failure Brief History. J Biomol Res Ther 2013:2:1
(dr Eva Miranda, SpA diskusi 26/6/12) Apa yang dimaksud straight forward/ simple operation dlm ilmu pediatric cardiac
intensive care? Direct post op tidak ada masalah sehingga pasien cepat ekstubasi. Masalah itu meliputi : LCOS (terutama pasien
dengan long CPB), tidak ada masalah teknik selama operasi, tidak ada hipotensi ataupun PH, tanpa malnutrisi, tidak memerlukan
muscle relaxan.
dr HSB, diskusi PPJT 11/10/11) Pada bedah jantung anak anatomi sangat penting. Bila menghadapi kondisi pasien yg berbeda
diagnostik durantee op kembalikan pada posisi semula dan tutup untuk diagnosik lanjut.
(dr Dicky Fahri, visite 23/5/12) Pemilihan Single Ventricle atau Univentricular repair dipengaruhi oleh
1. Ukuran Katup Trikuspid
o Evaluasi korelasi dimensi katup tricuspid terhadap RV tricuspid diameter Z value
o Jika TV- Z score < -4 mengarah Single ventricle repair atau ke Fontan
o Jika TV-Z score -1 hingga -4 mengarah Biventricular repair ( S-P shunt & RVOT procedure). Tes occlude
shunt dalam 6-12 bulan
2. Ukuran RV
o Ada 3 tipe yaitu :
- Monopartite hanya ada komponen inlet, RV diminutif
- Bipartite Inlet dan Infunfibular ada tapi trabecular mengalami obliterasi
- Tripartite ukuran ketiga komponen RV normal (inlet, trabecular dan infundibular)
o Bila ukuran RV adekuat S-P shunt
3. Ada tidaknya coronary sinusoid / anomaly (dgn aortogram)
(Mavroudis, 1/8/12) Sinusoids coronary artery abnormality dimana terbentuk fistula yg menghubungkan coronary artery tree
dengan kavitas RV melalui kanal endothelium yg terdapat dalam massa otot RV. Bila fistula ini masuk dlm sinusoid, kombinasi
disebut coronary cameral fistula.
Bahayanya coronary insufisiensi
Gambar. Fisiologi common mixing menunjukkan peningkatan rasio Qp/Qs terkait peningkatan saturasi oksigen
- Bila PVR jatuh PBF berlebih disertai volume overload pd jantung kanan dan miokard gagal memberikan aliran
sistemik yg adekuat hyperdinamic congestive heart failure walau Sat arterial . Oleh sebab itu keseimbangan
Qp/Qs harus dijaga utk mempertahakan aliran sistemik yg adekuat
Sebagain besar anak dgn pykt jantung kongenital dapat diarahkan pada single ventricle palliation atau biventricular repair.
Bbrp pasien memiliki ventrikel sistemik yg baik tapi ventrikel pulmonal tdk mampu menyokong sirkulasi pulmonal krn ukuran ventrikel/fungsinya.
Bila mana outcome jangka panjang prosedur Fontan tidak memberikan hasil kurang dari ideal. Problem lanjut dari hipertrofi ventrikel, dilatasi dan
failure kadang time-dependent dan tampaknya tdk dpt dihindarkan. Cenderung lebih menghindari fisiologi Fontan dan disaat yang sama repair
biventricular dgn ventrikel pulmonal yg borderline makin jelek
Prinsip teknik :
- Membuat modifikasi serangkaian sirkulasi dgn tanpa left right atau right left shunting
- Membuat ventrikel sistemik memompakan single cardiac output
- Merangsang sirkulasi pulmonal untuk menerima cardiac output secara penuh melalui ventrikel pulmonal dan cavopulmonary superior
connection (BCPS)
PA banding pertama kali dilaporkan oleh Muller dan Dammann (1952) pada
anak dengan L to R shunt atau single ventricle atau peningkatan PBF
(oversirkulasi pulmonal). Pulmonary artery banding (PAB) teknik paliatif
bagian dari tahapan koreksi.
(VAN, diskusi Sabtu 5/11/11) PA banding dilakukan pada pasien L to R shunt
(VSD) bila berat pasien blm mencukupi untuk dapat masuk mesin, shg PAB
dilakukan untuk mengurangi aliran ke paru.
(Mavroudis, 31/5/12) PA banding dilakukan secara rutin pd neonatal dg lesi spesifik meliputi
- Swiss cheese muscular ventricle septal defects
- Multiple ventricular septal defects dengan coartation
- Single ventricle dengan peningkatan PBF
- Menyiapkan dan melatih LV pada TGA untuk atrial switch procedure, pada bayi yang
o Berumur lebih dari 4 minggu
o Dengan riwayat atrial repair
Indikasi terbatas ini kontroversial. Bbrp ahli bedah lebih suka melakukan complete neonatal repair pada CoA dgn multiple VSD
Bbrp yg lain lbh memilih Damus Stansel Kaye procedure dgn aortopulmonary shunt pd single ventrikel dgn PBF meningkat
daripada PA Banding; terutama pada kasus yg berpotensi obstruksi subaortik.
(Mavroudis, 31/5/12) Bagaimana approach untuk PA Banding? Apa kelebihan dan kekurangannya?
- Sternotomi median --- preferred approach kelebihan; mudah dan aman utk mencapai PA
- Left Thoracotomy --- kelebihan ; mudah membebaskan mediastinum anterior saat reoperasi
Pulmonary artery banding technique (A-C) using a premeasured Trusler formula adjusted to the cardiac anatomy and physiology. An adjustable
device is placed over a felt pledget with adventitial fixation sutures to prevent distal migration. Additional fixation sutures may be placed in the band
itself. Each additional medium hemoclip causes approximately 1 mm of change in band circumference. Distal pulmonary artery pressure is measured
during tightening
(dr Dicky Fahri, 8/5/2012) Teknik dalam melingkari PA seperti dibawah ini :
Jeratan PA (PA banding) dapat bergeser akibat gerakan kontraksi dan karena letak anatomis maka
- bila bergerak ke atas, pertama kali akan menjepit a pulmonalis kanan (darah akan mengalir banyak ke a pulmonalis kiri
right pulmonary stenosis dan left pulmonary artery hypertension),
- bila diletakkan terlalu ke proksimal dapat merusak katup pulmonal.
Pada kasus yang diarahkan ke univentrikular tract, tentu tidak bermasalah tetapi bila pada kasus biventrikular misalnya VSD + PH
pada anak kecil maka kerusakan ini akan menyebabkan kesulitan pd operasi berikutnya.
(dr Dicky Fahri, 8/5/2012) Apa bahaya atau komplikasi yang dapat timbul setelah PA banding?
Aritmia, karena saat kita banding bisa saja RV menjadi lebih distensi atau tidak kuat sehingga memicu aritmia.
Jadi untuk univentricular harus bisa lebih tight karena Misal pd TGA IVS dma PWLV < 3,5 (tipis), kita banding lbh dulu
dipersiapkan untuk BCPS dimana PA pressure tidak utk melatih LV spy tebal krn PA itu dari LV, sblm arterial switch.
boleh tinggi. Secara fisiologis makin lama dinding LV akan makin tipis.
NB : Seiring pertumbuhan maka band ini akan mjd lbh erat (tighter) dan kmd me tekanan PA distal (dan saturasi)
(Mavroudis hal 162, 31/5/12) Kapan PA banding di take down?
- Saat dilakukan koreksi intracardiac lesi kongenital melalui sternotomi mediana. Repair intracardiac dilakukan lebih
dahulu dan rekonstruksi arteri pulmonalis dapat dilakukan saat rewarm
(dr Dicky Fahri, 13/8/12, diskusi ) Kasus Eagen 6 bln dg DILV, VSD inlet, RV hipoplastik, Ao dari RV, PA overriding dan BP. Saat
dibuka setelah ligasi PDA, dilakukan PA tancap, gradien PA dgn sistolik 35. Saat PA banding percobaan, tampak PA pressure dan
saturasi turun tetapi sistemik tidak naik. Kalo sistemik tidak naik kecurigaannya ada dua yaitu
- Kemungkinan ada distal stenosis pada PA harus dibuktikan dgn Cath, tapi tdk mungkin karena plethoric lung.
- Kemungkinan VSD restriktif, krn aliran yg masuk ke aorta sgt tergantung VSD nya. Kalo VSD makin restriktif ( resktriktif
maksudnya VSD dibanding anulus aortanya, -- gambaran mirip subaortic stenosis) aliran ke sistemik berkurang
karena Ao dari RV dan LV dilatasi karena DILV sehingga aliran utama dari LV msk ke RV baru ke Ao. Kl ada VSD
restriktif, maka tdk bs di PA banding dan sebaiknya di Damus Kaye Stansel
Tapi pada kasus ini jika PA pressure terlalu tinggi (tujuan PA banding karena PBF), bila di Damus Kaye Stansel juga akan celaka
karena BT Shunt nya tidak akan mengalir karena PA pressure yg masih tinggi.
(dr Dicky Fahri, 14/8/12, diskusi ) Kasus Ahmad Reza 4 bln dgn TGA, TA, RV hipoplastik, ASD sekundum, VSD muskular besar,
bilateral SVC, PDA kecil, unrestrictive PBF. Awalnya kasus ini akan direncanakan Damus Kaye Stansel, tetapi gambaran foto toraks
plethoric. Rencana mengarah ke univentricular repair. Pada kasus ini tidak dapat dilakukan Damus Kaye dan dapat meninggal
karena BT Shunt juga pasti tidak akan mengalir dgn kondisi paru semacam itu, sehingga dilakukan ligasi PDA dan PA banding untuk
mempersiapkan tahapan berikutnya.
(dr Pribadi 30/8/12) Kenapa dibilang unrestrictive PBF? Karena PA keluar dari LV dan ada TA + VSD muscular besar + RV
hipoplastik, jadi aliran yang menuju ke LV dan keluar ke PA banyak sekali
(dr Pribadi 30/8/12) Kenapa pada pasien ini di rencanakan Damus Kaye? Karena ada malposisi great artery. Aorta kan keluar dari
RV, sedangkan RV nya hipoplastik dan VSDnya restriktif sehingga dipikirkan Damus Kaye Stansel dimana nantinya aliran ke aorta
juga berasal dari PA yang keluar dari LV
(dr Salomo, 14/8/12, diskusi) Kasus Rafasya 2 bln, dgn SA RA isomerism, CAVSD, LV hipoplastik, DORV, malposisi GA, PS valvar
subvalvar, PA konfluen, PDA kecil dan dilakukan PA banding. Kesulitan PA banding disini adalah karena letak Ao dan PA
anteroposterior sehingga eksposnya sulit. Pada PA banding, operasi dapat berlangsung cepat tetapi kesulitannya yg mbthkn waktu
lama adalah menentukan posisi banding yang paling akurat --- tidak kurang dan tidak lebih.
Dr. Alfred Blalock (1899-1964) Vivien Thomas (1910-1985) Dr. Helen Taussig (1898-1986) Dr William Polk Longmire and
Dr Denton Cooley as their asistance. The First Blue Baby Operation at November 29, 1944 later known as BT Shunt Procedures
Definisi :
(VAN) Pada prinsipnya BT Shunt adalah PDA buatan
(ARH) Tujuan BT Shunt :
1. meningkatkan blood arterial saturasi
2. memperbesar diameter LPA dan RPA
3. melatih LV pumping
4. (dr DF) membuka vascular bed di paru karena sifatnya pulsatile
BT shunt klasik direct anastomosis dari a. subclavian ke arteri pulmonalis melalui pendekatan torakotomi pada sisi berlawanan
dari arkus aorta. Jadi bila arkus aorta ke kiri anastomosis a subclavian kanan ke RPA dan sebaliknya
BT shunt modified pertama kali dilaporkan Gazzaniga di tahun 1976 dengan menggunakan Dacron atau PTFE
(VAN/DPR, 9/8/12 --- Mavroudis hal 164) Apa keuntungan dan kerugian BT Shunt klasik?
KEUNTUNGAN KERUGIAN
BT Shunt Klasik 1. Tidak memerlukan materi prostetik 1. Lengan iskemia dan lebih pendek dibanding
2. Presisi jumlah darah yg mengalir sesuai orificium a. kontralateral pd bbrp kasus
subclavian 2. Shunt dpt memendek atau retraksi
3. Shunt ini tumbuh tetap memberikan aliran darah 3. Terbatas pada sisi arkus aorta
paru yg sesuai seiring pertumbuhan 4. Risiko perlukaan saraf simpatis atau
laringeus rekuren
BT Shunt Modified 1. Mencegah atrofi lengan krn a subclavia dipreservasi
2. Pertumbuhan a. pulmonalis lbh besar pd modified Pada sedikit kasus, tjd kebocoran (leaking) cairan
lbh besar dibandingkan dgn classic BT shunt serous melalui interstices PTFE shg memerlukan
3. Patensi tinggi risiko shunt failure lebih kecil pemasangan chest tube yg berkepanjangan,
(oklusi, buntu) pembentukan seroma disekeliling graft ( insiden
4. Jaminan panjang shunt tetap adekuat -- Insiden komplikasi 10-15%)
distorsi a pulmonalis lbh kecil
5. Lebih mudah di take down
Karena risiko classic BT Shunt lbh besar maka banyak ahli merekomendasikan modified BT Shunt
Gambar. Marc DeLeval, pemrakarsa BT shunt dgn gortex tube dan modified R-BT
(VAN, 5/9/12) Mengapa cenderung dilakukan R-BT Shunt dibanding L-BT Shunt pd kasus dg RPA dan LPA yg sama, kurang dari Half
Size? Alasan dipilih RPA utk BT Shunt ialah
1. Anatomis yang lebih mudah
2. Take down juga lebih mudah utk prosedur selanjutnya
(Mavroudis hal 167) Apa problem yg menyebabkan Waterston shunt tidak banyak digunakan?
- Tidak mudah mengendalikan shunt ini dibanding BT Shunt. Jika insisi aorta dan PA terlalu besar dan anastomosis terlalu
lebar maka PBF akan berlebih penyakit vaskular paru. Jika insisi terlalu kecil akan tetap sianotik.
- Bila pasien tumbuh dan aorta mengalami rotasi traksi pada anastomosis sehingga RPA kingking dan distorsi
- Takedown Waterston shunt seringkali memerlukan rekonstruksi dari RPA karena alasan diatas, bahkan kadang take
downnya perlu dengan membuka aorta saat cross clamp dan shunt ditutup melalui lewat dalam aorta.
(Mavroudis hal 167) Apa problem yg menyebabkan Potts shunt tidak banyak digunakan?
- Keuntungan Potts shunt adalah secara teknik lebih mudah daripada BT Shunt dan preservasi a. subclavia
- Sama seperti halnya waterston shunt, bila insisi terlalu besar maka dpt tjd hipertensi pulmonal dan congestive heart
failure dan jika insisi terlalu kecil akan tetap sianotik
- Komplikasi seriusnya banyak terjadi ialah aneurisma pada LPA dan sulit untuk direpair.
- Takedown Potts shunt sangat sulit,
o Upaya ligasi shunt seringkali memicuperdarahan hebat yg tidak terkontrol
o Jika takedown dgn CPB risiko stroke oleh air embolism cukup tinggi jika brachiocephalic tdk terkontrol
(dr Dicky Fahri, 24/8/12) Kesulitan dlm perawatan post op BT Shunt ialah menjaga keseimbangan Qp dan Qs
(dr Salomo, 1/5/12) Bagaimana penatalaksanaan post operatif pd BT Shunt?
Tujuan adalah mempertahankan saturasi 75-80%
- Meningkatkan PVR : supaya tidak terjadi overshunting
o Menurunkan FiO2 karena vasodilator pada arteri pulmonalis
o Menurunkan RR me pCO2, dipertahankan pada 35-45
o Pd kasus duct dependent, prostin dpt me saturasi , bkn dari PDAnya tetapi efek prostin me PVR nya.
- Menurunkan SVR :
o Mencegah terjadinya hipotermi suhu harus sgr kembali optimal utk mencegah vasokonstriksi perifer
o Memberikan afterload reduction seperti Captopril. Pemberian milrinon dpt me SVR; jg dpt me PVR.
Peningkatan shunt tercermin dalam PaO2 berperan penting dlm postoperative weaning dan recovery khususnya pada kasus
emergency. Peningkatan PaO2 ( Pdiff) < 25% dari PaO2 baseline mrpkn salah satu prediktor independen pd anak post BT shunt.
Neonatus post BT shunt memerlukan lebih banyak inotrop, tranfusi darah dan support ventilator dibandingkan dengan bayi atau
anak lebih besar. Angka mortalitas pada neonatus juga lebih tinggi.
Singh SP, Chauhan S, Choudhury M, Malik V, Talwar S, Hote MP, Devagourou V. Modified Blalock Taussig shunt:
Comparison between neonates, infants and older children. Ann Card Anaesth 2014;17:191-7
(dr Novik SpA) Lung overflow dapat memicu asidosis metabolik karena
- Resistensi paru naik , shg FiO2 yg sampai berdifusi akan menurun
- Meningkatkan CO2 caranya di
- ACE inhibitor tidak baik jika TD terlalu rendah tapi pemberian
milrinon malah memicu overshunt
- Volume, Contractility
(dr Eva Miranda SpA, 22/5/12) Pada post op BT Shunt, heparin hrs ttp diberikan walau ACT tinggi & tdk ada perdarahan.
- Bila APTT > 120 dg heparin berisiko tinggi perdarahan otak pd anak heparinisasi diturunkan 20% dosis awal dan
nilai APTT dinilai ulang 4 jam kemudian karena kerja heparin 4 jam.
- Bila APTT sama dg kontrol / blm memanjang dosis heparin dpt naik, rangenya 10-20 unit/kgBB/jam. Beberapa
center lgsg memberikan dosis 20 unit/kgBB/jam.
- Jika ada perdarahan selama heparinisasi maka heparin harus distop, jangan ragu untuk memberikan FFP bila
perdarahan masih berlangsung, setelah perdarahan berhenti, atur ulang heparinisasi
(dr Eva Miranda SpA, diskusi 22/05/12) Apakah mungkin BT Shunt kembali tersumbat walaupun pemberian heparinisasi sudah
maksimal atau target APTT sudah tercapai?
- Risiko tersumbat akibat clot tetap ada, karena trombus dapat terbentuk akibat
o Problem anatomi yg menyebabkan aliran darah lambat misal anastomosis yg tidak sempurna
o Defisiensi AT III sehingga terjadi resistensi heparin
o Hemokonsentrasi jg merupakan faktor predisposisi yg memicu koagulasi shg harus dilakukan phlebotomi
- (dr Faisal, diskusi 22/5/12) Fungsi trombosit perlu dipertimbangkan, pemeriksaan tromboelastogram diperlukan.
Walaupun APTT, PPT, INR baik, risiko terbentuknya trombus masih tetap ada.
(dr Eva Miranda SpA, diskusi 30/05/12) Pemberian prostin pada post BT Shunt dengan duct dependent BUKAN ditujukan untuk
menjaga patensi PDA lagi tetapi untuk menurunkan PVR di paru.
- Menurut penelitian Zahorec, pada kasus PA, surgical PDA closure selama post BT Shunt berhubungan erat dengan
angka resusitasi, reintervensi dan kematian yang lebih tinggi.
Zahorec M, Hrubsova Z, Skrak P. Comparison of Blalock Taussig Shunts With and Without
Closure of the Ductus Arteriosus in Neonates with Pulmonary Atresia. Ann tHorac Surg 2011;92:653-9
(VAN, 28/5/14) Kasus By Siti Muchassonah, 9 hari, 2,6 kg dgn PA-IVS + PFO + PDA. Dilakukan Modified R-BT Shunt.
1. Problem pre operatif --- Apakah pasien ini perlu di lakukan BAS? Septostomi? Kalo iya kapan ? Mana lebih dulu?
Tapi apakah dengan tidak di BAS memicu low cardiac output syndrome ? Tergantung dari PFO nya.. jika PFO besar tidak
usah dilakukan septostomi... Tapi ada buldging? Bermaknakah? PFO tidak akan menutup pd kasus ini karena
merupakan satu satunya escape dan tempat mixing intracardiac yang terbaik.
2. Problem post operatif dengan ABP 50/30 dgn dobutamin 10 dan vascon 200. Heparin dijalankan 10 unit/kgBB/jam.
Prostin msh diberikan 10 g/kgBB/menit. Problem hipovolemik diatasi dan dari echo BT Shunt lancar. Tekanan darah
akan turun bila vascon dicoba turunkan ke 150 --- risiko blok BT Shunt meningkat. Usul prostaglandin stop untuk
menekan efek vasodilatasi, meringankan kerja LV,memudahkan weaning vascon,meminimalisir competitive flow.
Tetapi apa pertimbangan pemakaian vascon disini? Sudah tepatkah?
(dr Salomo, IBMA 30 Maret 2013) Pada penatalaksanaan MAPCAs yang paling penting harus tahu kapan diligasi
dan kapan diunifokalisasi. Dasarnya ialah seberapa luas arborisasi yang disokong oleh MAPCAs. Arborisasi ini
artinya aliran ke lapang paru ini seberapa luas jika MAPCAs ini mengaliri satu lapang paru kiri yang luas
sedangkan nativenya hanya setengahnya sajha itu wajib unifokalisasi. Tetapi bila MAPCAsnya hanya mengenai
satu lobus sedangkan nativenya ada yg overlapping maka itu bisa ligasi saja
Sejumlah pioneers yang melakukan eksperimen shunt cavopulmonal : Carlo A Carlon,Tigran Moiseevich Darbinian,
Evgenii Nikolaevich Meshalkin (19161997) dan William Wallace Lumpkin Glenn
Carlons technique diperkenalkan 1955 Russian technique yg diperkenalkan oleh Glenn technique yg diperkenalkan oleh
Cavopulmonary dg v. azygos Meshalkin di tahun 1956 William Glenn di tahun 1958
Carlon CA, Mondini PG, de Marchi R. Surgical Vishnevsky AA, Galankin NK. Congenital diseases of Glenn WWL. Circulatory bypass of the right side of
treatment of some cardiovascular diseases. the heart and great arteries [Russian]. Moscow, the heart. IV. Shunt between the superior vena cava
J Int Coll Surg 1951;16:111 Russia: Meditsina, 1962:43646 and distal right pulmonary artery: report of clinical
application. N Engl J Med 1958;259:11720
(diskusi dr Salomo, 4/5/12) Apa beda BCPS pulsatile dan non pulsatile?
- BCPS pulsatile MPA tidak diligasi atau ditambah BT Shunt
Kalo pulsatile ada flow MPA tekanan PA meningkat dan bila terlalu tinggi dapat menghambat aliran BCPS ke RA.
BCPS pulsatile lbh baik o.k. tekanan PA tidak akan melebihi 20 dan keuntungannya saturasi lbh tinggi. Kalo tekanan PA
cukup tinggi misal 18, jangan pakai pulsatile BCPS
- BCPS non pulsatile MPA diligasi atau tidak ditambah BT Shunt.
(diskusi dg dr Dicky Fahri, 2/4/12) Pasien Rahmat Wahyu 11 thn dgn PS valvar berat + ASD sekundum, dari rencana konferensi
adalah PS repair dan ASD closure, ternyata durantee op didapatkan PS valvar + ASD primum ukuran 20 mm dan ASD sekundum
ukuran 10 mm. Tampak hipertrofi ventrikel kanan menyeluruh. Diputuskan reseksi PS disertai transanullar patch dan ASD closure.
Tapi karena hipertrofi ventrikel yg luas, diputuskan untuk dilakukan BCPS dengan pertimbangan fungsi ventrikel kanan yg berat.
Setelah dekanulasi IVC, SVC dan aorta, hemodinamik unstable dgn sistolik tidak lebih dari 30, diputuskan kembali masuk mesin
untuk membuka ASD.
Pertanyaannya.. mengapa tidak dilakukan BCPS saja sejak awal, kan akan menekan risiko lama dlm CPB?
Sebab masih ada kemungkinan berhasil dengan biventrikel, oleh sebab itu saat awal kanulasi SVC setinggi mungkin.
(diskusi dg dr Dicky Fahri, 2/4/12) Kondisi desaturasi, apakah ada tempat untuk meningkatan coritrope pada pasien ini?
Ya bole dinaikkan.. tapi tidak ada tempat untuk menaikkan peep,karena BCPS alirannya pasif dan diusahakan peep seminimal
mungkin, peningkatan peep akan menyebabkan hambatan aliran ke pulmonal.
Kasus putri diah ayu dgn DILV. Pressure rendah krn tll byk ke paru katanya ga ada PDA mungkin ada Mapcas.
Perkembangan lanjut terjadi low cardiac output syndrome dengan urin yg sedikit dan pCO2 yang meningkat tinggi sehingga harus
memakai HFO. Mengapa pCO2 begitu tinggi? Pertimbangan dr Novik mengarah pada penurunan aliran darah ke paru? Periksa end
tidal CO2.
(diskusi dr Eva Miranda, SpA & Frank Shann, 2/5/2012) Apa penyebab LCOS pada post BCPS?
- High PVR ( akibat high CVP dan high transpulmonary gradient pertimbangkan NO
- AV valve regurgitation (high LA)
- Inadequate preload
- Disfungsi diastolik LV (disfungsi sistolik jarang terjadi dini), yg memerlukan volume dgn sedikit inotrop dan dilator
- Problem anatomi (obstruksi subaortik, distorsi PA)
- Fenestrasi tidak adekuat ( low CO dg saturasi tinggi jangan memakai fenestasi)
- Jika LCOS menetap pertimbangkan TOE atau kateterisasi jantung
(dr Eva Miranda, SpA diskusi 26/6/12) Desaturasi pada BCPS, apa yang harus dipikirkan?
- Masalah terbatas pada paru ;
o Struktur anatomi paru
Ukuran PA yang terlalu kecil
kelainan parenkim paru? Striktur?
AV Fistula
o Kondisi fisiologis paru
Peningkatan tekanan PA, hiperkarbi
Flow dari IVC/SVC ke PA berkurang misalnya ada PDA, MAPCAs, kolateral lain
- Masalah sistemik : LCOS
o Hipovolemia Isi dengan volume
o Perbaiki kontraktilitas dengan inotropik
o Turunkan resistensi sistemik
(dr Eva Miranda, SpA diskusi 26/6/12) Apa saja komplikasi post operatif BCPS?
- Akut
o Vena cava superior syndrome
o Hipertensi, sifatnya sistemik terkait dgn baroreseptor
o Aritmia jalur konduksi terkait tindakan op?
- Kronis
o PLE (Protein losing enteropathy)
Bila terjadi perburukan oksigenasi sebagai komplikasi lanjut Glenn Shunt, dapat disebabkan oleh :
- Pe aliran ke paru kontralateral akibat progresivitas patofisiologi pykt jtg sianotik
- Trombosis pulmonal intravaskular
- Timbulnya kolateral vena dari SVC ke IVC memicu aliran Glenn shunt mjd terbagi
- Rekanalisasi hubungan SVC dan RA yg terligasi
- Trombosis dan striktur pada Glenn shunt
- Pe resistensi paru --- akibat peningkatan viskositas darah dari hipoksemia
- Adanya pulmonary arteriovenous malformation (AVM) paru
- Pulmonary ventilation- perfusion abnormalities
Ten Commandements :
1. Low pulmonary artery pressure (< 15 mmHg)
2. Normal heart rhythm
3. No atrio-ventricular valve leak
4. Normal ventricular function
5. Age >4 years
6. No distortion of lung arteries
7. Normal venous drainage
8. Adequate pulmonary artery size
9. Low lung blood vessel resistance
10. Normal right atrial size
McGoon ratio < 1,8 and Nakata indeks < 185 47 mm2/m2 bad prognosis
(dr Dicky Fahri, PIT HBTKI II Bandung, 1-4 April 2010) Timing Fontan?
o Jika pasien sudah menjalani BCPS, tunda hingga berat > 15 kg (tube graft pd extracardiac conduit 2 cm diameter)
o Pasien post BCPS tetapi masih simptomatis dan sianotik
o Tendensi besar terjadi AV malformation intrapulmonal dan kolateral aortopulmonal
Perioperatif Fontan :
- CVP = PA pressure (Ingat!!)
- Driving pressure utk PBF adalah transpulmonary gradient (TPG) = CVP LA pressure
- Segala kondisi meningkatkan LA pressure dan PVR menekan cardiac output
(dr Eva Miranda, IBMA Jan 2013) Bagaimana prinsip tatalaksana Fontan?
Prinsip tatalaksana Fontan:
Berikan cairan, cairan dan cairan
Bila dibutuhkan inotropik dan vasopresor
Sebaik ada monitor tekanan Baffle (CVP) dan LA
Target tekanan baffle 10 15 mmHg
tekanan LA 5-10 mmHg
TPG (Baffle p- Lap) 5-10 mmHg
Evaluasi kemungkinan masalah bila TPG meningkat atau normal
(dr Dicky Fahri, PIT HBTKI II Bandung, 1-4 April 2010) Apa saja penyebab LCOS post Fontan?
- PVR tinggi (CVP tinggi, TPG juga tinggi)
- AV valve regurgitasi (LA tinggi)
- Preload tdk adekuat
- Disfungsi LV sistolik perlu volum, vasodilator dan inotrop minimal
- Problem anatomi (obstruksi subaortic, distorsi PA)
- Fenestrasi tidak adekuat
(dr Dicky Fahri, PIT HBTKI II Bandung, 1-4 April 2010) Apa komplikasi post Fontan?
- Trombosis fenestrasi
- Efusi pleura
- Atria flutter dan atrial fibrilasi
- Protein losing enteropathy dan chronic renal insuffisiency
- Trombus intracardiac dan stroke
Lateral Tunnel Fontan Total Cavopulmonary Connection and Fenestrated Lateral Tunnel Fontan
KAWASHIMA PROCEDURE, dg bilateral cavopulmonary anastomosis ; keluar drainase v. hepatika ke atrium PV --- pada kasus
single ventricle dengan interrupted IVC
Kaulitz R. Current treatment and prognosis in children with functionally univentricular hearts. Arch Dis Child2005;90:757-762
Doorn CV, de Leval MR, Management of Single Ventricle and Cavopulmonary Connections,
in Sabiston & Spencer Surgery of The Chest, 7 edition, Volume 2, 2005, p. 2211-2212
Konstantinov IE, Puga FJ, Meskishvili VVA. Thrombosis of intracardiac or extracardiac conduits after
modified Fontan operation in patients with azygous continuation of the inferior vena cava.
The Annals of Thoracic Surgery 2001;72(5): 1641-44
Barbara J Deal, Marshall L Jacobs Management of the failing Fontan circulation. Heart 2012;98:1098-1104
(INU/dr Poppy S Roebiono, 29/10/12) An Binar, 15 kg post Fontan dari produksi drain toraks berkisar 175-200 cc/hari dan sudah
berlangsung selama 3 minggu dan juga sudah dengan terapi kortikosteroid. Apakah ada tempat untuk pemberian sandostatin
untuk menekan efusi pleura?
- Octreotide (Sandostatin), analog hypothalamic release inhibiting hormone somatostatin dg antisekretori dan antidiare
dilaporkan memiliki manfaat dlm tatalaksana chylothorax
Walther T, Theune P, Sullivan I, de Leval MR. Successful medical treatment of persistent pleural drainage
after the Fontan operation. Interactive Cardiovascular and Thoracic Surgery 2 (2003) 348349
Angka harapan hidup/ survival rates post Fontan pada 203 anak (Earing, Mayo Clinic 2005)
5 tahun 91%
10 tahun 80%
15 tahun 73%
20 tahun 69%
Damus Kaye Stansel (DKS) mrpkn operasi paliatif untuk pasien dgn
single functioning ventricle dengan obstructed rudimentary
outflow chamber. Operasi ini tidak diperuntukan pada kasus
HLHS yg mana ditatalaksana dengan Norwood procedure. Operasi
ini ditujukan ada kasus DILV, TA dgn TGA dan CAVSD dgn ventrikel
kiri yg kecil.
Saturasi oksigen normal pada Right Heart 70% ( Interval 65 dan 80%)
Saturasi oksigen normal Left Heart 95 98% tergantung cardiac output
Tekanan Right Heart < Left Heart dimana Systolic Pressure RV dan PA sekitar 20-30% dari LV
Gimana cara mengukur Rasio Qp /Qs ? Gimana cara mengukur rasio Rp/Rs?
Resistensi
PVR Mean PA pressure Mean LA pressure / Qp 1-3 unit/m2 (=dewasa)
SVR Mean aortic pressure Mean RA pressure/ Qs 20 unit/m2 (15-30)
Ratio PVR : SVR berkisar 1:10 s/d 1:20, high PVR high risk for corrective cardiac surgery
Qp/Qs = [(13.6 hemoglobin SpO2 in the Ao) + (0.031 PaO2 in the Ao)]
[(13.6 hemoglobin SpO2 in the VC) + (0.031 PaO2 in the VC)]
[(13.6 hemoglobin SpO2 in the PV) + (0.031 PaO2 in the VC)]
[(13.6 hemoglobin SpO2 in the PA) + (0.031 PaO2 in the PA)]
(dr Eva Miranda, SpA) Tanda tanda LCOS juga dapat dilihat dari mixed vein yang rendah akibat ekstraksi oksigen yang tinggi
(dr Eva Miranda, IBMA Jan 2013) 10 Strategi untuk diagnosis dan tatalaksana LCOS :
1. Kenali anatomi dan konsekuensi fisiologi kelainan PJB
2. Kenali masalah khusus pada neonatus, dan implikasi operasi definitif atau paliatif
3. Diversifikasi ahli di ICU mulai dari ahli di bidang neonatologi hingga GUCH
4. Identifikasi lesi residual
5. Pertahankan perfusi aorta dan tingkatkan kontraktilitas jantung
6. Optimalisasi preload (termasuk shunting atrial)
7. Turunkan afterload
8. Kontrol frekuensi, ritme dan sinkroni denyut jantung
9. Optimalisasi interaksi kardiopulmonal
10. Pergunakan dukungan mekanis (ECMO, VAD) bila dibutuhkan
Wessel D. Preoperative care of the Pediatric Cardiac Surgical Patients In Rogers textbook of Pediatric Intensive Care. Fourth edition 2008.
Hipotesis kelainan vaskular dgn karakteristik PPH yg dipicu oleh akumulasi peran genetik dan.atau lingkungan pada individu yang rentan.
Kombinasi germline BMPR2 mutation (first hit) dan masuknya suppersor intake (second hit) membangkitkan perjalanan penyakitnya
Kategori PH ditentukan oleh sejumlah variable :
PH diklasifikasikan sebagai idiopatik bila penyebab tidak diketahui
atau sekunder saat terkait dengan penyakit parenkim paru, penyakit
jantung, vaskulitis pulmonal, kolagen, tromboemboli paru.
Runo JR, Loyd JE. Primary pulmonary hypertension. Lancet
2003;361(9368):1533-44.
Klasifikasi PH
1. Primary Pulmonary Hypertension tidak jelas kausanya, biasanya akibat zat tertentu yg sensitif memicu konstriksi
pembuluh darah, atau predisposisi keturunan
2. Secondary Pulmonary Hypertension, yang disebabkan kondisi medis tertentu seperti
a. Penyakit Jantung kongenital
b. Penyakit Paru Fibrotik
c. Pulmonal emboli (PE)
d. COPD seperti emfisema
e. Penyakit Jaringan Konektif seperti skleroderma
f. Sleep apneu --- upper airway obstructed during sleep
g. Obesitas dgn gangguan pernapasan (PICKWICKIAN SYNDROME)
h. Neuromuscular disease\Infeksi HIV
Beghetti M, Tissot C. Pulmonary Hypertension in Congenital Shunts. Rev Esp Cardiol. 2010;63(10):1179-93
Patofisiologi
Intinya, dalam PH terjadi tiga perubahan pada pembuluh darah paru yaitu :
1. Vasokonstriksi
2. Proliferasi otot polos dan sel endotel
3. Pembentukan trombus dalam pembuluh darah
PH ini adalah proses yg dinamis dan multifaktorial tergantung vasokonstriksi dan remodelling pulmonal vascular bed yg dapat
diperburuk oleh trombosis.
Aliran PA yg high flow dan high pressure merangsang kerusakan endotelial vaskular paru sehingga menyebabkan:
- fungsi barrier endotelial hilang akibat degradasi matriks ekstraselular (aktivasi dari elastase vaskular endogenous dan
matriks metalloproteinase) seiring dengan pelepasan growth factor. Fraktor ini merangsang hipertrofi dan proliferasi
sel otot polos shg terjadi pelebaran sel otot polos hingga ke vaskular paru perifer,
- Aktivasi platelet dan leukosit inflamasi imun dan trombosis
- Produksi vaskokosntriktor (endothelin 1 dan thromboxan)
Beghetti M, Tissot C. Pulmonary Hypertension in Congenital Shunts. Rev Esp Cardiol. 2010;63(10):1179-93
Tes vasodilator akut tanpa tes NO atau tes oksigen mrpkn gold standart
pengukuran reaktivitas pulmonary vascular bed. Pd PAH idiopatik, vasodilator testing
dipakai utk mnentukan responsivitas pasien thdp anatagonis kanal kalsium.
Penentuan operabilitas pasien dgn CHD dan PVR tinggi prl dipertimbangkan stlh
melakukan tes vasodilator. Masih blm jelas parameter hemodinamik pulmonal mn yg
berkorelasi dgn outcome terbaik.
Faktor pasien individual spt tipe lesi jantung dan predisposisi genetik sgt
mempengaruhi outcome. Kriteria tersebut diatas tdk bisa digunakan pd pasien single
ventricle yg mrpkn kandidat sirkulasi Fontan. Pasien Fontan hrs memiliki PVR normal
dan < 3 Wood unit per m2 dan jg upaya pengukuran hemodinamik pada single ventricle
Profesor Antonio A Lopes, Cardiolog jauh lebih kompleks
Dept Pediatric & Adult Congenital Heart
Disease Univ Sao Paolo Brazil, Lopes AA, OLeary PW. Measurement, interpretation and use of haemodynamic parameters in
peneliti pulmonal vascular disease. pulmonary hypertension associated with congenital cardiac disease. Cardiol Young.2009;19:431-5.
(dr HSB,21/3/2012) Kasus mortalitas An Farhan, VSD SADC (20 mm) + PHT berat bidirectional shunt post VSD closure dgn double
flap goretex patch. Problems:
- Durantee op:
o Pada kasus borderline. JANGAN LUPA untuk mengevaluasi PA/sistemik dgn PA tancap sebelum kanulasi utk
memastikan kembali operable tidaknya. Bila bermasalah dan operasi dilanjutkan, pasien sulit lepas CPB.
- Post Op :
o Penatalaksanaan pasien dgn PH akan jauh berbeda dibanding pasien tanpa PH. Pasien sebaiknya diberikan
milrinon terlebih dahulu post bypass. Pencetus PH juga harus ditiadakan. Pasien dijaga agar tidak terbangun dan
tetap tenang dalam ventilator selama 24 jam, adanya anemia (Hb) juga harus segera dikoreksi.
Pada kasus ini dari echo didapatkan ;
- Dilatasi RV Gambaran foto toraks kalo curiga PHT :
- VSD residual dengan bidirectional shunt dgn dominan R to L shunt 1. Cardiomegali
- Oversistemik dimana PAP 90 dgn sistolik 50 & dilakukan RJPO. 2. Plethoric lung prune tree
Tanda2 krisis PH disini yg dpt dilihat desaturasi, pe tek darah, bradikardi 3. PA menonjol
(singkirkan kmgkn tension pneumotoraks).
Apa pentingnya PDA pada janin dan bagaimana fisiologi normalnya saat fetal?
Sekitar 65% dari cardiac output fetal berasal dari RV dan hanya 5-10% yang melalui paru. Sebagian besar output RV
masuk ke ductus arteriosus menuju Ao descenden. Jadi duktus arteriousus fetal adl struktur penting utk perkembangan fetal
normal, memungkinkan output RV jauh dari sirkulasi pulmonal resistensi tinggi. Konstriksi atau penutupan prematur akan memicu
right heart failure fetal hydrops.
Mengapa duktus arteriosus dapat menutup dan mengapa ada juga yg tetap terbuka patensinya (PDA)?
Patensi fetal duktus arteriosus dipengaruhi sejumlah faktor
- relatively low fetal oxygen tension dan
- cyclooxygenase mediated products dari metabolisme asam arakhidonat (PGE2 dan PGI2) yg memicu vasodilatasi
setelah berinteraksi dengan reseptor prostanoid duktal. Kadar PGE2 dan PGI2 tinggi pada janin akibat produksi plasenta
dan penurunan metabolisme pada paru janin.
Setelah lahir, peningkatan tension oksigen mendadak menghambat ductal smooth muscle voltage dependent potassium
channels sehingga terjadi influx kalsium dan konstriksi ductal. PGE2 dan PGI2 menurun kadarnya karena metabolisme paru mulai
mendominasi dan peran plasenta makin tereliminasi. Jaras otot polos medial dlm duktus berkontraksi shg tjd penebalan dinding,
obliterasi lumen dan pemendekan duktus arteriosus. Complete closure terjadi dlm 24-48 jam setelah lahir. Dalam 2-3 minggu
kedepan, terbentuk fibrosis dan permanent seal yang disebut ligametum arteriosum
Schneider DJ, Moore JW. Patent Ductus Arteriosus. Circulation 2006;114:1873-82
Sistolik thrill pada PDA pada batas kiri sternum atas. (Gibson murmur)
Machinery murmur pada area infraclavicular kiri atau batas kiri sternum atas.
(OQR, Mei 2014) Pada PDA, chamber apa saja yg mengalami dilatasi? Bagaimana menjelaskannya?
Jawaban : Dilatasi LA, LV dan PA ,sama seperti halnya VSD
Darah dari aorta akan mengalir melalui PDA masuk ke PA.
Bila PDA cukup besar, volume darah dlm PA juga akan meningkat dan masuk ke LA dilatasi LA dan LV
Kateterisasi jantung
Pemeriksaan kateterisasi jantung hy dilakukan bila ada : PH, keraguan adanya kelainan anatomi jantung lain & utk evaluasi pd
pemasangan Amplatzer Duct Occluder (ADO) atau coil.
- Peningkatan saturasi oksigen di arteri pulmonalis.
- Peningkatan tekanan di arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.
- Bila sudah ada PH:
o Ukur tekanan PA dgn menutup PDA
o Hitung resistensi vaskuler paru (PARi).
o Nilai reaktifitas vaskuler paru dg test oksigen 100 % indikasi & kontraindikasi ligasi PDA.
Pada bayi prematur < 10 hari upaya menutup PDA dg Indometasin 3x 0,2 mg/kg BB intravena interval waktu 12 jam.
Berapa sih panjang PDA? 1,5 35 mm
(dr Dicky Fahri/ PIT HBTKI III) PDA pd neonatus ada HF atau tdk? Kalo tidak ada, bs ditunda 3-4 bln. Kalo ada HF evaluasi
prematur /tdk, perlu tidaknya obat2an jika tdk respon thdp obat maka lakukan tindakan operatif tp sebaiknya jgn > usia 3 bln.
(dr HSB, weekly report 9/12/08) Konsekuensi PDA pada anak dan dewasa apa bedanya? Risiko PDA sebagai left to right shunt?
Kapan PDA diterapi pada anak dan pada dewasa? Kapan PDA dipotong/diikat?
Kapan PDA ditutup?
1. PDA kecil menutup pd usia 2-3 bulan saat tekanan di paru me & bila tidak menutup dpt direncanakan ligasi
2. PDA besar (diatas 3 mm) biasanya memberikan gejala dan dapat menyebabkan lung overflow
Pada kasus duct dependent dan bayi menjadi sangat sianotik akibat penutupan duktus, apa yg hrs dilakukan?
- Beri infus prostaglandin untuk stabolisasi kondisi bayi dan siapkan intervensi bedah
Willis J Potts (1895-1968) brsama Diane Schnell muda, pasien dimana Potts bermain catur dengan salah satu pasiennya di Children Memorial
Potts menyempurnakan teknik bedah aortopulmonary connection Hospital di Chicago
(dr HSB, weekly 9/12/08 , ARH, Forum Jumat 2011) Kapan dilakukan
ligasi PDA dan potong PDA?
Sebaiknya semua PDA diligasi dan potong terutama
o pada usia 3-10 tahun (usia> 10 thn biasanya rapuh)
o ukuran besar, panjang dan tidak rapuh
o bukan post endocarditis
(Prof PT) Pada kasus PDA dgn kelainan jantung kompleks, sblm ligasi lebih baik di klem terlebih dahulu bbrp menit dan evaluasi
hemodinamik untuk menilai ada kelainan kongenital lainnya dan bukan kasus ductus dependen PDA sebagai jalan hidupnya.
(AF, 7/6/2012) Dari embriologi, PDA itu berasal dari mana? Dari sisi pulmonal atau dari sisi aorta? -- Aorta---
Waktu melakukan double ligasi, sisi mana dulu yg diligasi? Sisi aorta atau sisi pulmonal? Mengapa? Sisi Aorta, sisi aorta diligasi lbh
dahulu krn risiko rapuh. Bila sisi pulmonal diligasi maka aliran dari aorta yg masuk ke PDA bertekanan tinggi dpt menyebabkan
ruptur PDA
(dr Budi Rahmat, 7/6/12) Saat meligasi harus tegak lurus kalo miring bisa mengiris
(dr Salomo, 24/8/12) Bagaimana marker untuk identifikasi PDA saat dibuka lewat sternotomi sebelum ligasi ?
Intinya sebelum melakukan ligasi PDA, harus diidentifikasi terlebih dahulu RPA dan LPA yang keluar dari MPA (konfluensi) sehingga
tidak terjadi salah ligasi LPA nya.
Macam ASD ;
1. ASD primum (25%)
2. ASD sekundum (70%)
3. ASD sinus venosus (5%)
Termasuk ASD juga Coronary sinus ASD, bila LA bhub lgsg dg sinus
koronarius (unroofed coronary sinus) shunt dari LA ke RA mell
sinus koronarius
(OQR, Juni 2014) Pada ASD, chamber apa saja yang mengalami dilatasi? Bagaimana menjelaskannya?
Jawaban : Dilatasi RA, RV dan PA
Pada ASD, darah mengalir dari RA ke LA krn sistolik LA relatif lebih tinggi
Bila defek kecil sekali, pertambahan volume di RA tidak seberapa
Bila defek itu cukup besar ( 2 cm) dpt tjd dilatasi RA dan RV.
Darah yg dipompa RV juga bertambah shg PA jg melebar beserta seluruh cabangnya. Demikian juga PV.
Darah yg kembali ke LA tidak menyebabkan dilatasi dari LA karena sebagian darah langsung masuk ke RA.
Jadi pada ASD LA dan LV nya tetap normal
Bila L to R Shunt makin besar maka LV dan aorta dapat mjd kecil. PA menjadi 2-3 kali lebih besar dari aorta
Ekokardiogram
Ekokardiogram M-Mode:
- Dilatasi RV.
- Pergerakan septum ventrikular yang paradox akibat overload volume RV
Ekokardiogram 2-Dimensi:
- Lokasi celah ASD pada pandangan subsifoid: ASD primum. ASD sekundum dan SVD superior atau inferior.
- Tentukan semua muara vena pulmonalis khususnya SVD, karena disertai anomalous pulmonary venous drainage (APVD).
- MI akibat prolaps katup mitral pada ASD sekundum besar atau akibat celah daun katup mitral anterior pada ASD primum.
Ekokardiogram berwama dan Doppler:
- Tentukan arah aliran pirau ASD.
- Hitung tingginya tekanan arteri pulmonalis bila ada trikuspid insufisiensi (TI).
Trans Esophageal Echocardiography (TEE)
- Dilakukan bila direncanakan penutupan ASD sekundum secara non bedah dengan pemasangan Amplatzer Septal Occluder
(ASO) atau adanya keraguan ada tidaknya ASD.
Kapan ASD dan VSD di cath? Jadi informasi yg tdk didapatkan dari echo misalnya tekanan dan flow, kalau dari echo yg diukur
pressure gradien ?
1. bila curiga PHT
1. Ro toraks prune tree (sepi tp rame di hilus)
2. Echo
1. Bidirectional shunt
2. TR gradien
3. Usia, menjelang dewasa sebaiknya mendapat cath
4. PVOD pulmonal vascular obstruction disease
Penutupan ASD
Kapan ASD ditutup?
1. Darurat ; bila telah terjadi PHT atau decomp sehingga harus langsung ditutup
2. Elektif ; segera sebelum usia sekolah atau Qp: Qs ratio > 1,5:1
ASD yang tidak dapat menutup spontan sendiri?
- ASD primum
- ASD defek sinus venous
Mengapa ASD cukup ditutup dengan pericardial patch?
1. Tekanan diantara atrium tidak besar seperti pd interventrikel sehingga cukup kuat dg pericardial patch
2. Penggunaan patch seperti gortex, karena berada ditempat yang alirannya lambat dapat memicu terjadinya endokarditis
oleh karena adanya thrombus
Surgeon view dari berbagai jenis ASD :
A. Foramen Ovale
B. ASD sekundum
C. ASD primum
D. ASD defek sinus venosus
E. Common atrium
RUPV Right Upper Pulmonary Vein
RLPV Right Lower Pulmonary Vein
IVS paradoksal mnrt mas YNR ialah IVS yang cembung ke arah LV artinya ada
volume overload di RV biasanya pada kasus ASD.
Case : Girl 26 thn --- ASD sekundum besar L to R Shunt, MVP, PH sev, TR mod sev PR mild
Echo : Dilatasi RA,RV, PA. TAPSE 2,3 EF 80%. IVS paradox. LA-LV normal. ASD sekundum besar 20-27 mm L to R shunt. Mild MVP
(AML), TR moderate TVG 125 mmHg, PR mild
What to do ?
A. Dotted line memperlihatkan insisi untuk ASD sinus venosus ASD sinus venosus biasanya tdpt pd perbatasan SVC dan RA.
Besarnya hampir sama dgn diameter SVC. Bila tidak ada PAPVD, maka ASD dapat ditutup dngan pericardial patch
B. Single patch closure dari ASD sinus venosus dengan pericardial patch dimana drainase vena anomaly ke superior vena cava right
atrial junction
C. Cross section hubungan antara patch, SVC , RA, dan PV yang anomali
A. Coronary sinus septal defect timbul akibat unroofing sinus coronarius pd LA baik parsial maupun total
B. Penutupan coronary sinus septal defect dgn patch pericard autolog. Patch harus dijahit diantara mulut sinus coronarius jika mungkin
untuk menekan risiko injury pd AV node dan menghindari blok jantung. Sinus coronarius venous return kmd masuk ke LA trivial right to
left shunt
Klasifikasi
Tipe I outlet, conal, supracristal, infundibular, subarterial doubly
committed (SADC), bila lubang di daerah septum infundibuler
Tipe II perimembranous (70% kasus), bila lubang di daerah septum
membranus dan sekitarnya
Tipe III inlet (atrioventricular canal type), bila lubang di posterior atau
tepat dibawah daun katup septal tricuspid
Tipe IV trabecular atau muskular,bisa mid muskular atau apical
muscular bila lubang terletak di daerah septum muskuler
Defek perimembran melibatkan area septum muscular yg mengelilingi septum membranosa dan istilah membranous tidak cocok
utk defek ini shg disebut perimembran. Defek perimembran dpt meliputi area baik itu inlet, trabekular atau septum infundibular
yg berbatasan dg area normal ditutupi oleh septum membranous
Berbeda dgn defek perimembran, dimana bagian rim defek selalu dibentuk oleh bagian dari central fibrous body, defek lain
memiliki rim muscular, sehingga disebut secara kolektif defek muskular yang dapat berada di area antara inlet dan septum
trabekular (inlet muscular defect) atau diantara trabekular itu sendiri (trabecular muscular defect)
B Soto, A E Becker, A J Moulaert, J T Lie, R H Anderson. Classification of ventricular septal defects.
Br Heart J. 1980 March; 43(3): 332343.
VSD yang kecil dan asimptomatis dikenal dengan sebutan Maladie de Roger (Roger's disease),
sedangkan Bruit de Roger (Roger's murmur) adalah murmur pansistolik keras akibat VSD.
Anamnesis
o Dari asymptomatic hingga keluhan ISPA berulang, sesak, gagal jantung kongestif, dan gagal tumbuh kembang.
Pemeriksaan fisik.
o Takipneu.
o Aktivitas ventrikel kiri meningkat.
o Auskultasi jantung :
BJ II komponen pulmonal mengeras o.k. PH.
Bising pansistolik di ICS 3-4 parastemal kiri menyebar ke apeks
Bising middiastolik di daerah katup mitral o.k. aliran yg deras.
o Tanda2 gagal jantung kongestif pd VSD dg aliran pirau yang besar
C. Pd VSD kecil murmur sistolik regurgitan pd batas sternum kiri bawah holosistolik terutama pada awal sistol
D. Pd VSD besar murmur holosistolik regurgitan pd batas sternum kiri bawah. Mid diastolik rumble akibat MS relatif pada
apeks. Bila ada PH, ejection click dpt terdgr pd batas sternum kiri bawah
Pemeriksaan Penunjang
o Foto Rontgen Toraks
Kardiomegali (LVH) .
Penonjolan segmen pulmonal.
Plethora.
Bila telah PVOD Gambaran vaskularisasi paru mengurang di tepi. Umumnya ukuran jantung normal
o Elektrokardiogram.
a. Pada VSD kecil, EKG biasanya normal
b. Pada VSD moderate terjadi LVH kadang + LAH
c. Pada VSD besar terjadi RVH + LVH dengan atau tanpa LAH
d. Bila telah PVOD RVH
o Ekokardiogram.
a. Ekokardiogram M-mode: dilatasi LV dan LA
b. Ekokardiogram 2-Dimensi:
Tentukan lokasi dan besar celah VSD
i. Tipe perimembranousPLAX/PSAX + pandangan apikal dkt TV atau di bwh katup aorta.
ii. Tipe muskuler PLAX dan apikal view di septum muskuler / PSAX antara katup TV & pulmonal.
iii. Tipe subarterial doubly committedPSAX di bawah katup pulmonal. Katup aorta dan pulmonal sama tinggi
& lubang VSD terletak di bwh kedua katup tsb pd potongan sagital subxifoid view.
iv. Prolaps katup aorta ke dlm celah VSD dengan atau tnp regurgitasi katup aorta (tipe SADC atau PM kecil)
v. Aneurisma septum membranus (tipe perimembranus).
vi. Hipertrofi infundibulum ventrikel kanan (perjalanan alamiah VSD).
o Ekokardiogram berwarna dan Doppler:
i. Tentukan arah dan besarnya aliran pirau melalui VSD.
ii. Nilai ada tidaknya PH dengan:
a. Hitung perbedaan tekanan antara LV dan RV melalui VSD
b. Hitung perbedaan tekanan antara RV dan PA
Posisi VSD sangat berhubungan erat dgn natural history. VSD PM moderate dan large terbanyak memerlukan intervensi bedah.
Setelah usia 6 tahun, hampir 1/3 kasus dari seluruh VSD PM dan 2/3 kasus dari seluruh VSD muskular yg menutup spontan. VSD
PM diatas usia 10 tahun jarang menutup spontan dan memiliki risiko AI yang berlanjut. Insiden bacterial endocarditis pada VSD yg
tidak ditutup mencapai 14,5/10.000 pasien setiap tahunnya
Turner SW, Hunter S, Wyllie JP. The Natural History of Ventricular Septal Defects. Arch Dis Child 1999;81:413-16
(dr Dicky Fahri, diskusi 14/8/12) Jika ada anak usia 2 thn berat 11 kg dengan VSD muskular 5-6 mm, apa yg akan kamu lakukan. Di
tutup atau tidak? bagaimana persentase VSD dpt menutup sendiri? 80% VSD muskular akan menutup pd usia 1 thn
VSD pd anak < 1 tahunevaluasi periodik tiap bulan selama setahun shunt dapat berubah akibat resistensi paru yang menurun
saat terjadi pematangan vaskuler paru. Bila terjadi GJK, diberikan obat-obat anti gagal jantung yaitu digitalis. diuretika dan
vasodilator persiapkan operasi tutup VSD
PA banding hy dilakukan pd bayi VSD multiple atau bayi dgn berat yg blm mengijinkan utk open heart (minimal 3 kg) setelah
kondisi memungkinkan operasi tutup VSD
(VAN, diskusi Sabtu 5/11/11). Kalo VSD itu pressure overload sedangkan ASD volume overload, terus yg pressure overloadnya itu
dimana? Ventrikel kiri. Flow ratio hanya tau dari Cath VSD kecil nyarinya susah
(DPR) Prinsip bejana berhubungan untuk pemahaman PHT pada VSD
- Shunt
- Pressure kalo lubang makin kecil, aliran akan makin deras,
- Bila gradien trans VSD makin PHT makin , kl pbedaan tekanan dikedua ventrikel mkn kecil artinya mkn PHT
Tipe VSD yg dapat konservatif kalau ukuran kecil ialah
VSD muscular kmngkinan terbesar akan menutup spontan karena tumbuh
Tipe VSD yg harus dioperasi walaupun ukuran kecil ialah
VSD SADC paling sulit menutup sendiri karena terletak di dekat outlet dengan shunt yang tinggi dan bukan
(dr Dicky Fahri, diskusi 14/8/12) Menurut Myung Park, dituliskan bahwa kemungkinan IE pada VSD kecil ditutup atau tidak
memiliki presentasi yang sama, menurut dr DF, bila tertutup rapi maka kemungkinan IE pasti lebih kecil kecuali ada residual
Pulmonal hipertensi (PH) pada VSD besar me risiko operasi. Bila dicurigai PVOD perlu dilakukan pemeriksaan kateterisasi
jantung dahulu untuk menilai reaktifitas vaskular paru.
PARI< 8 U/m2 maka risiko operasi penutupan VSD kecil. Bila PARi 8 U/m2 dan dg pemberian 02 100% dpt turun sd < 8 U/m2,
maka operasi penutupan dpt dilakukan tetapi dgn risiko tinggi. Tetapi bila dengan 02 100% ternyata masih 8 U/m2, maka operasi
penutupan tidak dianjurkan lagi. Operasi penutupan VSD dianjurkan bila FR (Qp/Qs) 1,5.
(DPR) VSD besar dgn flow ratio < 1,5 tidak bisa ditutup, pressure mau balans eisenmenger tahunya dari 2 test untuk
menilai PA pressure di paru ini sifatnya reversible atau tdk.. saat ini mulai digunakan milrinon test. VSD kecil lihat flow ratio
Apa beda menutup VSD pada VSD PM dan TOF?
(VAN, 22/12/11) TR berat post VSD closure? biasanya karena asisten 1 narik hak terlalu kencang, narik hak harus smooth
VSD closure dengan double flap patch sama dengan PFO creation di tingkat atrial
Semacam window untuk pengaman sebenarnya tindakan banci karena jika mau menutup ya harus dipastikan melalui echo.
Belum ada evidence based untuk efikasi dari double flap tersebut.
(dr Dicky Fahri, 30/8/12) Kasus M Erdiansyah, 11 thn dengan VSD PM + SAS. Saat RA dibuka, melalui transtrikuspid didapatkan VSD
PM 10 mm dan melalui lubang VSD tampak SAS, dilakukan reseksi SAS dan VSD closure dengan gortex patch. Saat akan
memberikan cardioplegia, ternyata tidak keluar di sinus koronarius dan tersedot dalam left vent yang dipasang pada vena
pulmonalis. Akhirnya dilakukan aortotomi dan didapatkan adanya aorta insufficiency ec perforasi pada RCC, dilakukan repair AI
dan ekstensifikasi RCC dengan pericardial patch. Evaluasi post op : AI mild. Semula diharapkan dpt mempersingkat cross clamp utk
reseksi SAS tanpa membuka aorta, kini malah cross clamp mkn pjg karena harus melakukan repair AI.
(Prof Teddy Ontoseno, 20 Juni 2013) MSA memberikan efek masking terhadap hasil echo sehingga salah interpretasi, risiko
terbentuknya thrombus, hati hati walaupun ada kemungkinan spontaneous closure, tetapi sangat jarang dan hanya pada 10-20%
kasus. Darimana asalnya MSA?
a. Early Sistole --- aortic aorta di RCC terdorong naik oleh jet vsd
b. Mid Systole --- aortic cuspis & dinding sinus aorta, yg tidak disokong septum ventricular, tdorong masuk dlm defek ke arah RVOT
c. Early Diastole --- saat diastol, cuspis yg prolaps itu menggembung ke RVOT & terpisah dari cuspis aorta yg lain shg timbul AR
(VAN) Knp VSD SADC plg sering memicu prolaps katup? Katup mana? Karena adanya venturi effect, katup anterior NCC, RCC
Andersen H, de Leval MR, Tsang VT, Elliott MJ, Anderson RH, Cook AC.
Is Complete Heart Block After Surgical Closure of Ventricular Septum Defects
Still an Issue? Ann Thorac Surg 2006;82:948-956
(Myung Park, 16/8/12) Approach ventriculotomi kanan risiko
RBBB krn kerusakan jaras Purkinje maupun pd right bundle itu sndr
Gambaran defek inlet (atrioventricular canal type). Septum inlet Gambaran defek muskular antara inlet septum dan septum
tampak kurang kanan thdp crux jantung. A. aspek LV B. Aspek RV. trabekular. A. Pandangan RV dan Pandangan LV
Tidak ada cleft pd MV
Pandangan subarterial septal defect dilihat dari sisi RV (A) dan sisi LV (B)
Konsekuensi fisiologi defek Gerbode sangat tergantung pada besarnya shunt dan
PVR. Shunting dari LV ke RA terjadi saat sistol akibat perbedaan gradien sitolik yg
cukup besar diantara kedua ruang. Defek yg kecil menyebabkan shunt yg kecil
sehingga sering kali tidak terdeteksi.
Bila defek besar maka seluruh aliran shunt kembali menuju ke kedua ventrikel saat
diastolik sehingga memicu overload volume biventrikular dan pembesaran dari
keempat ruang jantung. Sangat berbeda sekali dibanding VSD dimana hanya terjadi
overload volume di LV, atau pada ASD dimana overload volume terjadi pada RV.
Tampak view open RA. Trikuspid tampak pada lingkaran garis putus putus biru dan terlihat defek Gerbode. Probe 4 mm digunakan menilai defek
ventrikuloarterial. Insuflasi RV dgn salin; trikuspid tampak kompeten; tidak ada salin keluar dari defek Gerbode shg menandakan tidak ada hubungan
RV dgn kanal anatomi antara LV dan RA. Hanya sedikit darah keluar dari defek Gerbode. Tutup defek dgn goretex 4 mm
A B
Gambar A menunjukkan approach RA. Katup trikuspid ditarik utk ekspose VSD dan sekitarnya, Jahitan dg pledget
ditempatkan 2-3 mm dari tepi defek di sisi RV area kontak antara patch dan miokard lbh lebar shg mencegah injury
pd konduksi yg berjalan dekat alur defek.
Gambar B Tricuspid valve pouch dipotong hingga anulus dan diretraksi utk ekspose VSD. Utk mencegah trauma pd
sistem konduksi, jahitan diletakkan superfisial sepanjang sisi inferior dan posterior VSD, dimulai dari area masuknya
otot Lancisi hingga anulus trikuspid dekat apeks triangle Koch. Pada pertautan ini, jahitan ditempatkan dari arah RA ke
dlm melalui daun katup septal TV 1-2 mm dari annulus. Teknik penjahitan dilanjutkan ke arah atas hingga area
transisional, dimana batas atas VSD dibentuk oleh otot septum infundibular dan risiko trauma konduksi disini minimal
tapi ada risiko mengenai katup aorta.
Gambar C. Pledget ditempatkan melalui TV yg dipotong dan Complete VSD Closure dg repair Tv yang diinsisisi
Illustration showing a trans-right atrial view of the VSD in a patient with ccTGA-DORV that is depicted through the mitral valve
The fibromuscular rim of the VSD, or hole, lies anterior to both semilunar valves as noted in the drawing.
The bifurcated arrow is originating in the left ventricle and then passing through the VSD (hole)
to communicate with the pulmonary artery and the aorta. Both great arteries arise from the right ventricle
2. TRANSPULMONARY APPROACH
Catatan Henry Sintoro 2014 277
Biasanya utk repair conal/ supracristal VSD. Pd conal VSD,
aplikasi patch sgt penting utk penyokong prolaps katup aorta
dan mencegah katup agar tdk jatuh ke bawah. VSD closure
menghilangkan venturi effect. Gambar dibawah menunjukkan
hub sutura thdp anulus katup pulmonal
3. TRANSAORTIC APPROACH
Penutupan VSD transaortic dipertimbangkan bila ada
keperluan koreksi lesi lain terkait spt aortic valvuloplasty atau
repair stenosis subvalvar ata valvar. Biasanya pada DORV dg
subaortic VSD. Risiko blok jtg yg tinggi menyebabkan ahli
bedah lebih suka approach VSD yang lain.
Perlu diperhatikan bhw ostium koroner dpt muncul letak
tinggi pa sinus aortic dan dapat terluka akibat insisi aorta.
4. VENTRICULAR APPROACH
Jarang digunakan
Indikasi insisi pada RV :
1. Tidak dapat dicapai dari RA atau PA
2. Ekstensi superior defek hingga septum infundibular
3. Optimalisasi ekspos dg adanya obstructive
infundibular muscle bundle
4. Kesulitan ekspos margin inferior defek conal
-
The origin and termination points of ASV. The numbers indicate the relative frequency of
ruptures of the right coronary sinus (RCS), noncoronary sinus (NCS), and left coronary sinus (LCS)
into the various areas of the heart. (Higher numbers indicate greater frequency.)
Definisi
Atrio ventricular Septal Defect (AVSD) adalah kelainan dimana
tjd defisiensi / gangg pertumbuhan jrgn septum tepat di atas/di bawah
katup atrio-ventrikular (AV), atau di daerah septum atrio-ventrikular dan
katup2 AV jg akan mengalami kelainan bentuk. Keadaan ini tjd akibat
ptumbuhan endocardial cushion yg tdk sempurna pd masa janin.
Klasifikasi
AVSD dibagi menjadi 3 tipe, yaitu
1. COMPLETE, bila hanya ada 1 katup AV (common AV valve), ASD primum besar dan VSD muskuler inlet besar,
2. INTERMEDIATE, bila 2 katup AV terpisah, ASD primum besar + VSD muskuler inlet kecil
3. PARSIAL, bila 2 katup AV terpisah (mitral dan trikuspid) dan hy ada ASD primum atau VSD muskular inlet saja
Perbedaan struktur skeleton fibrosa dimana ada AV junction (kanan) dan AV junction kanan & kiri yang terpisah (kiri). Septum membran menyatu
dengan trigonum fibrosa kanan.
Bdsrkn hub anterior bridging leaflet (ABL) hingga puncak septum ventrikel atau otot papilaris RV
Diagnosis
Keluhan
a. Infeksi saluran nafas berulang.
b. Gagal jantung kongestif (GJK) bila pirau kiri ke kanan besar atau insufisiensi katup AV berat: sesak nafas, kesulitan menyusu
dan gagal tumbuh kembang.
Pemeriksaan fisik
Aktivitas ventrikel kiri dan kanan meningkat.
Auskultasi jantung:
o Bunyi jantung dua yang terpisah, lebar dan menetap.
o Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal (HP).
o Bising pansistolik di sela iga parasternal kiri bila ada VSD.
o Bising pansistolik di daerah apeks dari regurgitasi katup AV
o Bising middiastolik di daerah apeks akibat aliran yang deras melalui katup AV.
- Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada AVSD dgn aliran pirau yang besar atau dgn regurgitasi katup AV berat.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
- Deviasi sumbu QRS ke kiri atau superior.
- Interval PR yang memanjang
- Hipertrofi ventrikel kanan dan kiri.
Foto Rontgen Toraks
o Kardiomegali akibat pembesaran atrium kanan, ventrikel kanan dan ventrikel kiri.
o Penonjolan segmen pulmonal.
o Gambaran vaskularisasi paru yang pletora.
o Gambaran vaskuler paru yang berkurang di daerah tepi pada HP yang sudah terjadi penyakit vaskuler paru (PVP).
Ekokardiogram
Ekokardiogram M-Mode:
Dilatasi ventrikel kanan.
Pergerakan septum ventrikular yang paradoks akibat beban volum pada ventrikel kanan.
Ekokardiogram 2-Dimensi:
ASD primum pada pandangan subsifoid dan apikal.
VSD muskuler inlet pd apical view, terletak di bawah katup AV yg tunggal /katup trikuspid dan mitral bila terpisah.
AVSD parsial: katup mitral dan trikuspid terpisah clan terlihat pada satu level
Ekokardiogram berwarna dan Doppler :
Tentukan arah aliran pirau ASD dan VSD.
Derajat beratnya regurgitasi katup AV kiri atau kanan.
Hitung tingginya tekanan arteri pulmonalis bila ada trikuspid insufisiensi (TI)
(dr Budi Rahmat, 26/7/12) Tidak semua pasien AVSD memerlukan pemeriksaan Cath, anak umur 3 bln s/d 1 thn biasanya masih
reaktif thdp oksigen test, kecuali ada riwayat desaturasi atau gambaran paru-paru yang oligemi
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Pasien dengan down syndrome, dengan diagnosa AVSD biasanya lbh cepat mengalami pulmonary
hypertension, sehingga koreksi lebih dini lebih dianjurkan. Sekitar 40% CAVSD disertai sindrom down
(dr Dicky Fahri, diskusi, 14/8/12) Kapan AVSD ditutup?
c. Sedini mungkin, paling cepat biasanya 3 bulan karena kaitan dengan resistensi paru. Untuk teknik operasi , paling enak pada
usia 6 bulan karena tissue handlingnya lebih mudah
(dr Budi Rahmat, 26/7/12) Kapan dilakukan PA banding dan kapan complete repair pada AVSD?
PA banding pada CAVSD sudah jarang dilakukan dan hanya dilakukan pada kasus yang kompleks atau menunggu kondisi yang lebih
baik untuk repair. Prinsipnya jika bisa repair maka dilakukan repair
(dr Dicky Fahri, diskusi 14/8/12) Bagaimana teknik operasi pada AVSD?
Single Patch dan Double patch. Pemakaian goretex strip sebagai anulus baru kemudian ASD primum ditutup dengan pericardial
patch. Goretex strip tidak harus. Sejumlah ahli misal Christian Bizzard kmrn tidak menggunakan goretex strip tetapi menggunakan
pericard yang dilapisi gluteraldehid
(dr Budi Rahmat, 26/7/12) Mana yang dilakukan lebih dahulu repair valve atau tutup ASD-VSDnya?
Intinya disini yang penting adalah eksposurenya bila melakukan repair valve lebih dahulu biasanya akan mengalami kesulitan
saat menutup VSD/ASD. Lebih mudah menutup VSD lebih dahulu, jahit bawah dahulu setelah itu septasi.
(dr Budi Rahmat, 26/7/12) Bagaimana cara menentukan titik tengah atau supaya septasinya bisa ditengah dalam repair AVSD?
Prinsipnya;
d. Korbankan trikuspid lebih banyak daripada mitral
e. Bentuk tidak perlu bagus tetapi lebih penting tidak ada regurgitasi walau ada cleft
f. Perhatikan sumber chordae, jgn sampe tertarik saat menutup karena memicu regurgitasi
(dr Budi Rahmat, 26/7/12) Bagaimana jika ada straddling?
Prinsipnya VSD ditutup tanpa mengorbankan chordae, sebaiknya dibuat artificial chordae
(Jonas, 17/7/12) AP window terjadi akibat kegagalan perkembangan conotruncal septum. Pada tingkat yang lebih berat, anomali
ini bergabung dengan truncus arteriosus, atau berhubungan dengan muara RPA dari aorta
Russell HM, Jacobs ML, Anderson RH et al. A simplified categorization for common arterial trunk.
J. Thorac. Cardiovasc. Surg. 141, 645653 (2011).
Surgical view CAT pulmonary dominance (Russel clasification) PDA besar mensuplai aorta descenden dan small ascending
Tampak PDA berlanjut ke aorta descenden dan aorta ascending aorta mensuplai RSA (right subclavian artery), Right dan left
yg kecil terpisah dari PDA. Tampak anatomi RCA dan LCA. carotid artery. Tampak trakea diantara kedua arteri karotis
shg dapat dipahami bhw pendorongan berlebih dari ao
descending ke ao ascending dlm koreksi IAA dapat memicu
kompresi bronkial atau trakeal
(dr BR,1/5/2012) Mengapa trunkus arteriosus perlu dicath? Untuk menilai resistensi vaskular paru
Barbero-Marcials modification dengan jaringan autolog untuk repair trunkus arteriosus bila lubang ke PA terletak jauh dari
ventrikulotomi kanan
Definisi sianosis :
Jenis sianosis
1. Sianosis sentral
2. Sianosis perifer
Apa itu acracyanosis?
Apa itu Hyperoxia test? 100% O2 10 mnt ?
Manifestasi sianosis mulai tmpk bila saturasi < 80%
Bila reduced Hb > 5 gr% sianosis jelas terlihat.
Sebenarnya >3 gr%, sianosis sudah mulai kelihatan.
Contoh :
Anak dengan saturasi O2 90%, pada Hb 90% defisit 10% ; 100/10 x 3 gr% = 30 gr%
berapakah ia baru tampak sianosis ? Hbnya harus > 30 gr% barulah sianosis mulai tampak.
Anak dengan saturasi O2 80%, pada Hb 80% defisit 20% ; 100/20 x 3 gr% = 15 gr%
berapakah ia baru tampak sianosis ? ? Maka anak tersebut Hbnya harus > 15 gr% barulah tampak sianosis.
Hb 12 g/dl , pada saturasi berapa mulai 100 (100 12/3) = 100 -25 = 75%
tampak sianosis? Pada saturasi 75% anak dengan Hb 12 g/dl mulai tampak sianosis
(dr Dicky /HBTKI III) Sianosis sentral akan biru selamanya walaupun menangis atau tidak
Dengan demikian, gangguan keseimbangan kecepatan pbentukan eritrosit di sumsum tulang dan kecepatan pemecahan
eritrosit di sirkulasi darah pd low basal level. Pe produksi eritrosit ini bersifat reversibel dan berbanding terbalik dengan
penurunan saturasi oksigen arteri
2. Polisitemia Hipoksik
Polisitemia hipoksik pe massa eritrosit (Hct) di sirkulasi darah akibat eritrositosis sbg respons adaptasi thdp pe
saturasi oksigen arteri (hipoksia). Polisitemia hipoksik menunjukkan telah terjadi hipoksia sel dan peningkatan
produksi Epo oleh sel fibroblas pada intertisial tubuli ginjal serta proliferasi sistem eritropoietik di sumsum tulang. Hal ini
mengakibatkan gangguan keseimbangan antara masa eritrosit (Hct) dan jumlah total Hb.
Pe Hct > 75% pe pelepasan O2 ke jaringan dan tampilan klinis semakin memburuk. Gejala hiperviskositas, yaitu
sakit kepala, gangguan pengelihatan dan mudah capai mulai timbul pd saat Hct > 65%. Hiperviskositas me kecepatan
aliran darah dan mempermudah agregasi eritrosit serta pe deformabilitas eritrosit. Agregasi eritrosit rouleaux yg
mengganggu fungsi eritrosit dan mudah tbntk trombus di mikrovaskuler. Deformabilitas dan agregasi eritrosit sgt
berpengaruh thdp hiperviskositas darah.
Polisitemia hipoksik juga dpt terjadi pd pasien dgn penyakit paru yg disertai gang.n ventilasi dan perfusi yg menahun,
hidup di dataran tinggi dan walaupun jarang dapat juga terjadi pada pasien dengan hipoventilasi central
3. Perubahan Eritrosit dlm sirkulasi darah
Pada pasien TOF dgn defisiensi besi, di dlm sirkulasi darah mgdg CIDE yg mengalami pe jumlah, perubahan morfologi
dan gangguan fungsi serta gangguan metabolisme thdp oksigen. Pada pasien TF tanpa defisiensi besi, di sirkulasi darah
terjadi peningkatan jumlah eritrosit tnp disertai perubahan morfologi dan gangguan fungsi. Hal ini ditandai pe Hct dan
Hb yg seimbang dan optimal utk me kapasitas angkut serta pelepasan oksigen ke dlm sel di slrh jaringan tubuh.
Pada pasien TOF, saturasi oksigen arteri yg masih bisa ditoleransi agar kelangsungan hidup sel di seluruh jaringan tubuh
masih tetap terjamin bila tercapai keseimbangan antara kadar Hb 15 - 17 g/dl dgn Hct antara 45 -50%. Pd kondisi ini
pe jumlah eritrosit yg telah terjadi masih cukup efektif untuk pelepasan oksigen ke jaringan (effective erythropoiesis).
Pada kondisi lebih lanjut, pe Hct sampai 65% akan me viskositas darah secara linier, selanjutnya pe Hct > 65%
hubungan Hct dan viskositas mjd eksponensial justru terjadi pe pelepasan O2 ke jaringan (ineffective erythropoiesis).
Ke Hct sering tanpa diikuti ke kadar Hb shg nilai Hct ttp berada atau bahkan lebih rendah dari normal sesuai usianya.
Oleh karena itu, kejadian polisitemia hebat tanpa diikuti kenaikan kadar Hb yg seimbang dapat dipakai sebagai petunjuk
bahwa telah terjadi defisiensi besi (negative iron balance) yang bersifat relatif .
Perubahan morfologi dan fungsi serta metabolisme eritrosit
A. Penurunan MCV (mikrositosis) sampai di bawah 80 fl, sedangkan luas permukaan tetap konstan, sehingga surface
area-to-volume ratio lebih besar.
B. Penurunan kadar MCHC sehingga eritrosit tampak kepucatan (hipokromik).
C. Penurunan elastisitas membran yang diduga akibat kerusakan kerangka membran eritrosit.
D. Gangguan metabolisme oksigen akibat penurunan kadar MCHC, enzim katalase dan glutation peroksidase.
Jumlah trombosit dipengaruhi oleh saturasi oksigen darah. Saturasi oksigen arteri dgn cut off point 57%, korelasi
negatif dg trombositopenia. Hipoksia trombositopenia pada 50% pasien TOF dg sat < 60% dan HCt > 60%. Jumlah
trombosit pd PJB sianotik dg sat < 60% rata2 185.000/mm3, dibandingkan dgn sat > 80% sebesar 315.000/mm3.
Trombositopenia pd PJB sianotik akhir dari suatu proses yg didahului jumlah trombosit yg normal rendah. Adanya
shear stress tinggi akibat hematokrit tinggi me destruksi trombosit di perifer. Tdpt hub berbanding terbalik antara pirau
kanan ke kiri yang diwakili oleh hematokrit dan saturasi oksigen dgn jumlah trombosit. Semakin besar pirau, semakin
rendah saturasi oksigen, maka semakin tinggi nilai hematokrit dan semakin rendah jumlah trombosit.
Faktor usia berkaitan dg progresivitas spasme infundibulum. Semakin tua, infundibulum makin hipertrofik mperberat
obstruksi jalan keluar RV aliran darah ke paru semakin dan makin hipoksia. Trombositopenia lbh srg ditemukan pada
PJB sianosis usia >3 tahun. Pada PJB sianotik tdpt perfusi yg jelek pada limpa akibat hipoksia menahun mperburuk
fungsinya sbg organ retikuloendotelial. Hal ini menyingkirkan hipersplenisme sebagai penyebab trombositopenia.
Eritrosit untuk dpt berfungsi baik mbutuhkan zat besi. Defisiensi besi anemia kurang besi shg tjd pe deformabilitas
eritrosit kekakuan eritrosit, shg tdk mampu melewati kapiler terbentuk rolleaux dan me viskositas darah. Eritrosit
mjd rapuh dan melepaskan ADP aggregasi trombosit shg penggunaan trombosit meningkat trombositopenia.
Gangguan fungsi trombosit dilaporkan pd 2550% penderita PJB sianotik, meliputi perpanjangan waktu perdarahan dan
abnormalitas agregasi trombosit. Fungsi trombosit abnormal disebabkan oleh gangguan platelet release mechanism yakni
berkurangnya kemampuan trombosit melepaskan bahan C-serotonin sebagai respon terhadap ADP, sedangkan uptake
dari C-serotonin masih normal. Kejadian ini memudahkan terjadinya trombus dan trombositopenia.
Pd pasien TOF yg msh mengalami perdarahan sesudah operasi baik paliatif maupun koreksi total sgt penting mencari
faktor yg berperan, dari 5 faktor penting faal hemostasis (pembuluh darah, faktor pembekuan, trombosit, faktor inhibitor,
dan fibrinolisis), diduga kualitas dan atau kuantitas trombosit sbg penyebab perdarahan, hipoksi menahun dan
hiperviskositas diduga faktor yg berpengaruh. Jumlah trombosit normal sbg salah satu persaratan utk dioperasi. Angka
kejadian trombositopenia pada penderita TOF berkisar 42% dgn jumlah trombosit antara 33.000/mm3135.000/mm3.
Trombositopenia pd TOF berhub bermakna dgn derajat polisitemia dan saturasi oksigen arteri mjd normal kembali stlh
operasi koreksi jantung dgn saturasi oksigen arteri yg sdh normal. Ada kaitan dgn pe kecepatan aliran darah, hipoksia
sumsum tulang, pepemecahan trombosit, penggunaan trombosit yg berlebihan dan pemendekan masa hidup
trombosit serta gang. distribusi trombosit, pe produksi trombosit dan megakariosit serta pe aktivasi trombosit.
Terdapat empat mekanisme yang sangat berpotensi mendasari trombositopenia pada PJB biru, yaitu:
A. penurunan produksi trombosit
B. penurunan produksi megakariosit
C. peningkatan destruksi trombosit
D. peningkatan aktivasi trombosit.
(Gb Kanan) Mekanisme spell hipoksik. Penurunan saturasi (Gb Kiri) Konsep sederhana TOF pengaruh perubahan
memicu pusat pernapasan hiperventilasi. Hiperpneu me SVR atau RVOT (PVR) thdp arah dan tekanan shunt
systemic venous return, (ditambah adanya RVOT) me R to L ventrikular
shunt , memperburuk sianosis
Sianosis ini memberikan respon terjadinya POLISITEMIA
(dr HSB,weekly 21/2/12) Apa bedanya TOF pada anak dan dewasa?
TOF pada orang dewasa lebih sulit karena telah mengalami penyesuaian seiring cellular changes.
Apa dampak spell? Hiperpnea dan hipoksia yg memicu SVR dan venous return sehingga shunt R to L mkn hebat.
Manifestasi klinis nya:
1. Pasien semakin biru akibat shunt dari R ke L lewat VSD yang berupa darah kotor
2. Takipneu napas cepat dan dalam (rapid and deep)
3. Gelisah, iritable
(dr Novik Budiwardhana, CME Harkit 2010) Angka harapan hidup TOF,
bila tidak ditatalaksana ialah:
o 88% pada usia 12 minggu
o 64% pada usia 1 tahun
o 49% pada usia 5 tahun
o 23% pada usia 10 tahun
o 4% pada usia 15 tahun
o Dengan total koreksi maka angka harapan hidup
hingga dewasa mencapai 85%
Akibat adanya darah venous dlm sirkulasi sistemik memicu kurangnya oksigen dalam darah sehingga terjadi :
- Klinis : ujung jari bentuk pemukul gendang/jari tabuh clubbing finger atau kuku berbentuk gelas arloji glass hour nail
- Laboratorium dijumpai polisitemia atau peningkatan kadar hematokrit dan gangguan faal pembekuan darah
(dr Salomo, 18/8/12) Pada TOF dg spell, pemilihan inotrop yg dpt me saturasi adlh vascon utk me resistensi vaskular sistemik
shg aliran pressure RV makin tinggi untuk me stenosis pulmonal. Jgn diberikan dobutamin memperberat spasme
infundibular.
(Prof Tedy Ontoseno) Hubungan Hiperviskositas dan Aktivasi Trombosit pada TOF ?
Gangguan pembekuan darah pada TOF lbh byk dijumpai pada keadaan hematokrit > 65% (hiperviskositas) serta Hb> 16g/dl karena
proses hipoksia kronis.
Bila didapatkan pasien TOF dgn hiperviskositas (hematokrit 65%), tindakan yg berhub dgn pembedahan atau intervensi pd
pembuluh darah harus hati-hati krn trombosit yg sudah teraktivasi tdk dpt berfungsi dgn sempurna. Aktivasi trombosit pd pasien
TOF akan me jumlah GP Ib dan IIb/IIIa pada membran trombosit. Bila tjd pe pd reseptor GP Ib karena teraktivasi, maka
adhesi trombosit akibat perlukaan dinding pembuluh darah tdk terjadi fungsi untuk menutup luka tidak terjadi.
Pada reseptor GP IIb/IIIa bila teraktivasi, maka ikatan antar trombosit yang dijembatani fibrinogen tdk terjadi kegagalan
agregasi trombosit.
1.ANATOMI
Tetralogi of Fallot, sesuai kronologis embriologis (Prof PR):
1. Overiding aorta
2. VSD
3. RVOTO (PS) hampir selalu tipe infundibuler
4. RVH
(Mosca RS, 26/5/12) Normalnya septum conal (IS, infundibular septum) berada antara limb anterior dan posterior septal band
Pada TOF, septum conal ini berdeviasi baik anterior dan superior malalignment VSD dan RVOT obstruction
(Mosca RS, 26/5/12) Variasi anatomi pada TOF ; (dr IND,SpJP, 23/7/12) tipe varian TOF?
a. Obstruksi mid-infundibular terlokalisir dg distal infundibular chamber a. TOF
b. Obstruksi infundibular hipertrofik panjang b. TOF pink Fallot
c. Obstruksi infundibular hipertrofik pendek c. DORV + PS
d. Obstruksi infundibular hipoplastik panjang d. PA-VSD
e. Obstruksi infundibular hipoplastik pendek
Pemeriksaan fisik
o Sianosis pada mukosa mulut dan kuku jari tangan serta kaki.
o Jari seperti tabuh (clubbing finger).
(Prof PR) Mengapa dpt tjd clubbing finger pd penyakit jtg-paru khususnyaTOF?
Mekanisme msh blm jelas diperkirakan ada hipoksia kronis yg memicu
pnambahan jaringan ikat pd bagian lunak di dasar kuku, sehingga pangkal kuku
tidak dpt bertemu dan mbentuk sudut 165
o Aktivitas ventrikel kanan meningkat.
o Auskultasi jantung :
Bunyi jantung dua umumnya tunggal.
Bising sistolik ejeksi PS terdengar di sela iga 2 parasternal kiri yang menjalar ke bawah klavikula kiri.
(dr Budi Rahmat, 25/5/12) Apa yang menyebabkan murmur pada TOF?
Murmur TOF adalah murmur sistolik akibat adanya PS (RVOTO) dgn intensitas yg moderate. Jika pasien mengalami spell sehingga
terjadi spasme infundibulum maka murmurnya bisa tidak terdengar.( Mavroudis h.385)
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
o Deviasi sumbu QRS ke kanan.
o RVH +RAH
Foto Rontgen Toraks
o Gambaran jantung khas boot shaped
o Segmen pulmonal yang cekung.
o Apeks jantung terangkat (hipertrofi ventrikel kanan).
o Gambaran vaskularisasi paru oligemi.
Ekokardiogram
Ekokardiogram 2-Dimensi:
o Tentukan tipe VSD (perimembranus subaortik atau subarterial doubly committed).
o Overriding aorta.
o Deviasi septum infundibular ke anterior.
o Dimensi dan fungsi ventrikel kiri.
o Tentukan konfluensi dan diameter cabang-cabang arteri pulmonalis.
Gambar.
Parasternal long-axis :
AO Aorta
IVS interventricular septum
AV aortic valve
LA left atrium
LV left ventricle
MV mitral valve
RV, right ventricle.
(dr Dicky Fahri, 29/09/11) Kegunaan kateterisasi pada penderita TOF (yg tidak tampak dg echocardiografi) :
1. Untuk melihat arborisasi pd parenkim kedua paru evaluasi lengkap tdk cabangnya.. apakah injeksi kontras mngisi
slrh cabang2 menilai bhw aliran sepenuhnya berasal dari PA atau ada cabang lain yg mengisi misalnya MAPCAs.
2. Data hemodinamik intracardiac pressure dsb
3. Menilai LV function
4. Menilai morfologi dan anomali dari koroner (YNR kalo koronernya melintang di RVOT knp? Ya akan kesulitan saat
melakukan reseksi PS dan transanullar patch pemikiran utk rastelli)
5. Menilai konfluensi, ukuran PA dan stenosis pada distal PA bisa dari echo
6. Menilai adanya additional VSD bisa dari echo
Distal LPA atau RPA dievaluasi dari cathetherization penting utk menentukan tindakan apakah paliatif atau korektif? Jadi ini
yang dilihat dlm menentukan MacGoon ratio, bukan ukuran LPA dan RPA setelah percabangan MPA tapi distalnya
(OQR, PPJT 25/1/12) Berat badan 6 kg , half sizenya 6.
The left pulmonary artery (LPA) is usually a direct continuation of the pulmonary trunk; with the right pulmonary artery (RPA) arising almost at right
angles and close to it, but this pattern varies. In TOF is uncommon to have the distal pulmonary trunk and origin of RPA and LPA being moderately or
severely narrowed (bifurcation stenosis), and in this situation the bifurcation may have a Y shape
3.TATALAKSANA
Keputusan tindakan operasi :
1. Tabel Kirklin
2. Mc Goon Ratio
3. Nakata Index
Bila RV obstruction mild atau moderate, konfigurasi duktus makin normal, yg mencerminkan aliran duktal dari trunkus
pulmonalis ke aorta saat kehidupan janin; dan akan lebih dari itu pada pulmonary atresia RVOT berat, mencerminkan aliran
duktal dari aorta ke pulmonal saat janin. Bila duktus muncul dari LPA, maka segmen proksimal LPA yg pendek antara pulmonary
trunk dan duktus akan menjadi hipoplastik dan LPA dimana duktus keluar akan menjadi stenotik atau tertutup (oklusi)
coartatio LPA. (CoLPA)
Coartatio pulmonary artery pertama kali dideskripsikan pada tahun 1954 oleh Sondergaard. Pulmonary artery stenosis
juxtaductal lebih sering dijumpai (hampir 60%) pada kasus pulmonary atresia dan 10% pada kasus dengan pulmonary stenosis.
De Oliveira D, Monteiro A. Approach for surgical correction of pulmonary artery coarctation without cardiopulmonary bypass.
Revista Brasileira de Cirurgia Cardiovascular 2009; 24(4), 562-566
Atresia pulmonal dapat terjadi secara spontan setelah lahir pada pasien TOF dengan stenosis pulmonal. Atresia didapat ini
biasanya bersifat valvar dan dapat timbul segera pada regio subvalvar atau pada infndibulum. Tipe ini memiliki karakteristik
morfologi pada TOF dengan stenosis pulmonal.
True left pulmonary artery (LPA) bifurcates to upper lobe and lingula only, and
true right pulmonary artery (RPA) distributes to upper and middle lobes only.
Three collateral vessels are present: one distributes to left lower lobe (APC1) and
two distribute to right lung, one to right upper lobe (APC2) and one to right lower
lobe (APC3).
(dr Dicky Fahri, visite besar 27/6/12) Apa itu TOF + Absent Pulmonary Valve? Apa yg perlu dipertimbangkan pre operatifnya?
Resection of the parietal extension of the infundibular septum, using a trans tricuspid approach.
A Hegar dilator has been passed from the PA into the RV to demonstrate the outlet
(dr Budi Rachmat 15/5/12) Transanular patch lebih diarahkan paada anak < 6 bln
Kekurangan : Jaringan pada bayi tidak seenak pada anak diatas 6 bln
(dr Dicky Fahri, diskusi 15/5/12) Apa beda transanullar patch dengan MPA patch?
MPA patch anulusnya tidak dipotong dan PA nya diperlebar dengan pericardial patch
(dr Budi Rahmat, conference 24/5/12) Saat ini tatalaksana (Mavroudis h.388) Keuntungan Early Complete Repair TOF
TOF mengarah pada koreksi total dini (early repair) terutama - Normal Growth and Development of Organ
bila RPA dan LPA nya cukup karena TOF sebaiknya dikoreksi - Eliminasi hipoksemia
sebelum terjadi hipertrofi sekunder RV. - Tidak memerlukan eksisi otot RV yg ekstensif
Kontroversi early repair pada anak - Fungsi LV yang lebih baik nantinya
Kelebihan : Saat usia bertambah, anulus tidak bertambah - Insiden disritmia yg lebih kecil
besar sdgkn RV terus membesar discrepancy makin lebar
Stenosis dari LPA. Garis putus putus menunjukkan arah insisi dilakukan single patch repair stenosis LPA dan hasil lengkapnya
tampak pada gambar C. Perhatikan bahwa LPA memiliki aksis yang sama dengan pulmonary trunk.
Vinicius Jos da Silva Nina. Surgical Repair of Stenotic Pulmonary Arteries in Tetralogy of Fallot.
In : Cardiac Surgery - A Commitment to Science, Technology and Creativity. 2014
Ekspos RPA dengan menarik aorta. RPA diputus dari MPA. Insisi tampak pada garis putus putus. Dilakukan Single patch repair
pada aspek anterior RPA, dilakukan reanastomosis bagian RPA yg besar dgn MPA
(dr Eva Miranda, IBMA 01/13)Prinsip tatalaksana pada post total koreksi TOF :
Lama intubasi tergantung hemodinamik & perdarahan
Pada disfungsi RV
pengisian volume secara bertahap,
inotropik utk membantu ventrikel kanan (&kiri), lusitropik (milrinone), dan vasopressor (utk menjamin aliran
darah koroner kanan),
balans cairan dengan diuretik/peritoneal dialyse
Prinsip : TANK & TIGHT, DRY & DILATE
Pernapasan spontan untuk memperoleh preload jantung yang lebih baik
Pemberian milrinon menurunkan SVR atau PVR untuk membuka jalur ke pulmonal
(dr HSB, weekly 21/2/12) bagaimana kita tahu eksisi infundibulum itu sudah cukup?
o Evaluasi dengan businasi
o Gradien RV-PA
o Pastikan juga PS residual itu ada dimana? Karena penilaian saat jantung arrest itu berbeda dengan saat jantung
berkontraksi dan businasi dipakai saat jantung itu berhenti. Ada yang dikenal sebagai systolic functional PS atau dynamic
PS karena pengaruh kontraktilitas
Bila eksisi infundibulum terlalu agresif dinding RV menjadi terlalu tipis disfungsi atau RV Failure
(dr Budi Rahmat, conference 24/5/12) Evaluasi post op total koreksi, bagaimana tahu adanya PS residual?
o Perbandingan tekanan RV-LV harus > 0,7, misal RV 70 dan LV 100, Jika tekanan RV< 75% tekanan LV residual PS
o Gradien RV-PA diatas 40
o Lebih baik residual PS dibanding PR karena
Efek protektif pada ventrikel atau katup pulmonal
(dr Budi Rahmat, diksusi 31/7/12) Adanya shunt dari residual VSD dapat memicu terjadinya RV failure. Residual VSD 2-3 mm masih
dapat ditoleransi dengan observasi. Bila VSD residual hingga 5 mm sebaiknya dibuka.
Apa bahaya PR post operatif TOF? PR merupakan penyebab utama chronic volume overload, RV dilatasi dan RV dysfunction.
Buchel. EV, Stambach D. The right ventricle in tetralogy of Fallot Kardiovaskulre Medizin 2009;12(9):234238
(dr Dicky Fahri dr Eva Miranda, SpA, 21/9/12, diskusi) Diskusi kasus Fajar Ilham 2 tahun 10 bln dgn TOF. Pasien post extubation
dalam 20 jam kemudian harus direintubasi kembali dengan kecurigaan lung oedem. Pertanyaannya. Kapan suatu TOF merupakan
straight forward operation dan kapan yang tidak ? Pasien TOF yg bkn straight forward operation ialah :
1. Bila dengan riwayat hipoksia yg lama akibat spell berulang yang tentunya akan mempengaruhi pompa jantung
2. Bila TOF bukan merupakan konfigurasi klasik dimana RV tebal LV normal, VSD besar dgn overriding aorta
Pada pasien ini didapatkan VSD yang kecil dgn PS infundibular, bukan merupakan konfigurasi klasik. Didapatkan LV-RV tebal
sehingga volume lebih kecil tetapi tekanan makin tinggi. LV memompa ke aorta dan takut ada AS sempat dilihat lewat aortotomi.
Pasien dgn LV tebal akan makin jelek setelah terpapar CPB dan efek inotropik yg diberikan juga tdk optimal. Saat pasien
diekstubasi, tekanan transpulmonal gradien makin tinggi, LVDP makin naik dan tekanan di LA makin naik sehingga memicu
terjadinya oedem paru. Jadi harusnya pasien ini tidak cepat diekstubasi dan harus dengan afterload yang cukup
Pulmonal Insuficiency (PI) dpt diperburuk oleh hilangnya downstream compliance dan diminimalisir oleh resistensi
prokimal. PI menyebabkan dilatasi RV yg kmd akan menekan LV. Jadi PI secara kronis akan menyebabkan penurunan functional
reserve dan kontraktilitas miokard dari RV dan LV. Fenomena ini muncul paling cepat dalam 3 BULAN setelah onset PI.
Geva melaporkan bahwa disfungsi LV seringkali menyertai disfungsi/dilatasi RV akibat PI dan dipertimbangkan
berhubungan dengan interaksi LV dengan volume loaded RV, akibat faktor humoral, geometri, shared myofibres dan
electromechanical (EM) dyssynchrony.
Bbrp pasien dpt toleransi, tetapi bbrp tidak dan berlanjut mengalami dilatasi RV progresif dan failure memicu late
threatening ventricular arrhytmia. Dilatasi RV berat dan disfungsi terkait, RV wall motion abnormalities, sinkop, QRS duration >
180 menit dan sustained ventricular tachycardia prediktor late heart failure dan sudden death.
Tom K. Tetralogy of Fallot : Current Surgical Perspective. Annals of Pediatric Cardiac 2008
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan memicu LCOS pasca repair TOF :
- Volume
- Kontraktilitas
- Kemungkinan adanya gawat darurat
- Tension pneumothorax
- Cardiac tamponade
- Hematotoraks
- Residual post repair
- Residual PS
- Residual VSD
- Acute Right Ventricular Restrictive Physiology
After TOF repair, acute restrictive physiology is associated with greater intraoperative myocardial injury and postoperative
oxidative stress with severe iron loading of transferrin
Chaturvedi RR. Acute Right Ventricular Restrictive Physiology After Repair of Tetralogy of Fallot. Circulation 1999; 100:1540-1547
Fisiologi RV restriktif dijumpai pada 50% pasien segera pasca TOF repair. Berhubungan erat dgn transanullar patch pada
rekonstruksi RVOT dan merupakan salah satu pemicu LCOS dan lama rawat di ICU.
Fisiologi RV restriktif berhubungan dg
- proses fibrosis endomiocardial intrinsik akibat penyakit itu sendiri dan bertambah berat seiring dengan waktu,
- dampak ventrikulotomi dan infundibulum
- dampak interposisi patch pada septum interventricular (VSD closurenya)
- dampak imaturitas RV terkait adaptasi dengan sirkulasi ekstracorporeal, cardioplegi dan hipotermia
Cardoso, Miyague. RV diastolic dysfunction in the postoperative of Fallot. Arq Bras Cardiol 2003; 80: 198-201.
Dari echo didapatkan RV diastolic dysfunction tanda pe aliran retrograde pd IVC dan v hepatika, pemendekan deselerasi
gelombang E pd inflow TV & aliran diastolik antegrade pd MPA saat sistol atrial.
- Bersifat transien hingga 2 minggi, membaik seiring klinis
- Fisiologi restriktif dini prediktif untuk restriksi lanjut.
- Pasien dgn PR dan fisiologi restriktif menunjukan pemendekan durasi QRS pada EKG, CTR yg lbh rendah pada EKG
Buchel. EV, Stambach D. The right ventricle in tetralogy of Fallot Kardiovaskulre Medizin 2009;12(9):234238
Chaturvedi RR, Shore DF, Lincoln C. Acute Right Ventricular Restrictive Physiology After
Repair of Tetralogy of Fallot Association With Myocardial Injury and Oxidative Stress.Circulation. 1999; 100: 1540-1547
Median sternotomi, Eksisi timus untuk ekspos. Buka Perikardium, preservasi utk transanullar patch. Kanulasi bicaval, hipotermia
moderate (28-30 C), low flow bypass. Moderate hypotermia 28-30. Pakai left vent baik melalui PV superior kanan / septum atrial
agar lap operasi bebas darah. Buka PA lebih dahulu dan evaluasi. Cross clamp on, cardioplegia in (diulang bila cross clamp > 20-
30 menit). Buka RA scr oblique atriotomi dari posterior kanan hingga RAA (sejajar AV groove) -anterior orificium IVC.
(Shiavosh Khonsari, reading 20/8/12) Teknik Continuous Suture utk VSD closure.
Dg prolene 5.0 dua jarum, jahitan dimulai pd posisi jam 12 sepanjang rim muskular dan Goretex pacth berulang kali keluar masuk.
Setelah jalan benang habis, goretex patch diturunkan dan jahitan dilanjutkan berlawanan arah jarum jam sepanjang rim superior
dekat katup aorta, hingga central fibrous junction dari septum, aortic root dan anulus trikuspid tercapai. Jarum kemudian
ditembuskan melalui sisi septal katup trikuspid.
Bundles of His pierces central fibrous body dan anulus trikuspid sebelum menembus septum ventrikular dan berjalan sepanjang
margin inferior defek terhadap sisi septum ventricle kiri. Mengingat jahitan sepanjang jalur ini berbahaya dan berpotensi blok
jantung maka jahitan superifisial yg diambil adalah endocardium berwarna keputihan dekat defek. Pendekatan lebih konservatif
dan aman ialah saat menempatkan jahitan 3 hingga 5 mm dari rim inferior pd defek.
AV concordance VA discordance
L TGA ventricular inversion ccTGA, bila aorta terletak dianterior dan kiri
PA
Merupakan tipe yang corrected jadi tidak ada masalah dengan arah aliran
AV discordance VA discordance
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Knp os TGAIVS dibawah 1 bln hrs sgr dioperasi, bahkan pd 2 minggu pertama kelahiran (kalau bs) ?
Karena semakin dini, maka LV diharapkan masih bagus sehingga nantinya mampu sebagai pompa sistemik. Bila dibiarkan berlama
lama,maka RV akan berkompensasi tekanannya semakin besar, sedangkan LV tekanannya semakin kecil, karena tahanan paru
anak akan semakin berkurang sesuai dengan pertambahan usia si anak.
(dr Dicky Fahri, 13/5/12) Diskusi pasien Gabriel Hotbonar dengan TGA + post BAS, 1 bulan 3 minggu
Pasien direncanakan untuk arterial switch, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan;
o Usia sebaiknya < 1 bulan
o Berat badan < 3 kg , pada bayi kecil fungsi imunitas dan faal hemostasis masih rendah.
o Fungsi ventrikel kiri harus baik, ketebalan dinding (LVPW) harus 3,5 keatas bila kurang maka tindakan yang dilakukan
adalah PA banding, tujuannya adalah melatih ventrikel kiri karena nantinya ventrikel kiri akan menjadi pumping
sistemik, sebab selama ini ventrikel kiri bekerja sebagai pumping ke paru
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Mengapa TGA tanpa shunting berakibat fatal? Karena aliran darah pararel dimana sistemik sistemik dan
pulmonal-pulmonal sehingga darah sistemik tidak teroksigenasi desaturasi
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Mengapa TGA-VSD-PS survival lebih baik? Karena aliran darah paru terproteksi oleh PS sehingga
vaskularisasi paru tidak cepat rusak akibat PBF berlebihan
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Bagaimana timbul Egg on String pada chest X ray TGA?
- Basis jantung terdiri aorta dan pulmonal, keduanya posisi anterior posterior sehingga bayangan pulmonal tertutupi aorta/
segaris sehingga tidak nampak lebar
- Pembesaran RV mengakibatkan jantung tampak besar dan apeks upward
316 Catatan Henry Sintoro 2014
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Pada TGA usia diatas 1 bulan, perlu dievaluasi fungsi LV
i. Harus di atas 2/3 sistemik, inilah yang dianggap akan mampu bertindak sebagai pompa sistemik.
ii. Penilaian dilakukan dengan Cath maupun ECHO besarnya tekanan ruangan ventrikel, LVWP, keadaan Septum
interventrikel (semakin D shape tekanan kiri semakin kecil tidak baik)
(dr Dicky Fahri, 14/8/12) TGA usia diatas 3 bulan sebaiknya di Cath apalagi Taussig Bing
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Penilaian PARi pada TGA tidaklah akurat, knapa?
o Karena adanya / banyaknya shunting, sehingga Qp/Qs tidak dapat dihitung secara akurat.
o (DF) PARi tetaplah dpt kita jadikan pegangan. Yg ptg asal kita tau aja bahwasannya nilai tersebut tdklah 100% benar.
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Apa yg dimaksudkan dengan resectable pada TGAVSDLVOTO (PS) ? Yg perlu diperhatikan adalah yg
otototot yg mau direseksi, karena ia bakal menjadi aorta. Jika tidak adekuat dlm mereseksi, akan bs mengakibatkan Aortic
stenosis. Selain itu pula reseksi tdk dpt dilakukan bila daerah yg rentan mencederai conduction tissue.
Neonatus dg TGA besar dpt mjadi hipoksia berat. PGE1 0.03-.05mcg/kg/menit juga sangat membantu pada pasien ini menjaga
PDA bila ada.Tapi bila PO2 mjd < 30 mmHg pasien memerlukan septostomi baik secara operasi maupun dg balon.
Ketebalan dinding posterior dihitung saat end diastol pada midcavity level.
Bentuk kavitas LV dinilai dari subcostal short axis pada end sistol. LV geometri
menurut rasio dimensi lateral dan anteroposterior dibagi menjadi (Gb dismpg)
1. Tipe I Favorable jika rasio < 2
2. Tipe II Acceptable jika rasio antara 2 dan 3
3. Tipe III Unfavorable jika rasio > 3
Foran JP, Sullivan IP. Primary Arterial Switch Operation for Transposition of the Great
Arteries With Intact Ventricular Septum in Infants Older Than 21 Days.
J Am Coll Cardiol. 1998;31(4):883-889
Hubungan besarnya PDA pada pasien TGA IVS dgn fungsi LV?
Gambar.
LV cineangiog ram memperlihatkan :
A. Sisi posterola tera l
B. Sisi la tera l
Memperliha tka n finely tr abec ulate d morfo
logi ven trikel kiri d engan opa sifikas i pad a
pulmona l artery (PA). PA terleta k in ferior
dan p os terior dari p os is i b iasa nya.
R a o S . D ia g no s is a n d M a na g e me n t o f C ya no tic
C o n ge n i ta l H e a rt D is e a s e P a r t I .
I n di a n J P e di a t r 2 0 0 9; 7 6( 1) : 5 7 - 7 0
Penatalaksanaan
TGA IVS
Penatalaksanaan TGA IVS meliputi operasi Atrial Switch atau ASO yang dilakukan pada pasien usia 2 atau 3 minggu pertama.
Mengenai usia ini masih kontroversial. Usia dini ini dipertimbangkan karena regresi dari LV mass yg menyebabkan kerja LV pasca
operasi yang tidak mempu memenuhi kebutuhan perfusi sistemik,
Oleh sebab itu, dapat dipertimbangkan tindakan baik atrial switch operation (Senning atau Mustard) atau prosedur dua tahap dgn
lebih dahulu melakukan PA banding untuk melatih LV sebagai persiapan sebelum ASO.
Blalock-Hanlon operation.
Baffes Operation
Senning operation. Diagrams of preoperative anatomy (1),surgical correction (2), and postoperative condition (3). The X and
XX indicate incisional edges to be sutures together. The arrows represent blood flow. (Art. pulm. _ pulmonary artery; LA _ left atrium; V. cava _
vena cava; V. pulm. _ pulmonary vein.) (Reprinted from Senning A, Surgery; 1959;45:96680 [10], with permission.)
(dr Pribadi, 3/9/2012). Apa yang dimaksud dengan TGA kompleks? Taussig Bing Anomaly atau DORV-VSD Subpulmonik
(dr Eva Miranda, SpA 5/9/2012). Mengapa pada TGA mixing di tingkat atrial lebih baik daripada tingkat ventrikel?
Karena mixing di tingkat atrial tidak dipengaruhi oleh fungsi sistolik dan diastolik, beda dgn mixing di tingkat ventrikel.
Aortic translocation untuk d-TGA, VSD dan PS pertama kali dilakukan Juni 1983
a. Insisi sirkular aortic root hingga tmpk lubang bebas RV. PA dipotong.
b. Melalui lubang VSD, septum ventrikular, dan stump PA hipoplastik dpt terlihat
garis vertikal dgn titik2 pada septum ventrikular
(inset kecil pada B) rencana insisi mell septum infundibulum
c. Pada inset, insisi septum infundibulum mbtk lubang besar mcakup anulus PA,
stump & VSD
d. Pada inset besar, posterior aorta dijahit lgsg ke stump PA yg mbtk VSD besar.
Translokasi aorta thdp posisi PA aslinya tlh selesai. Garis putus2 tebal oval
melalui dpn aortic root yg dipotong mrpkn tempat patch LVOT yg mengalirkan
darah LV ke aorta
e. Tunnel yg terbentuk (Patch LVOT menuju LV mengalir ke aorta). Distal segmen
MPA difiksasi pd aorta. LECOMPTE manuver dpt dilakukan menarik RPA ke
dpn Ao ascenden
f. Pericardial patch dijahit utk menyempurnakan RV-PA connection (RVOT patch)
Damus Kaye Stansel anastomosis untuk single ventricle dan SAS (anastomosis PA dgn aorta)
A. PA dipotong proksimal bifurcation. Insisi pada aorta ascenden
B. Distal PA ditutup dan proksimal PA dihubungkan dengan aorta
C. Dilapisi dengan Dacron tube pada anatomosis, ditambah dengan BT shunt
(dr Pribadi/ Mavroudis, 31/7/12) Keputusan Lecompte manuever diputuskan sejak awal operasi. Lecompte manuver tidak perlu
dilakukan bila aorta dan arteri pulmonalis terletak side by side atau bila aorta sedikit anterior dari PA.
A. Koreksi Mustard pd TGA. Panah biru menunjukkan aliran vena dari SVC dan
IVC masuk dlm intra atrial baffle ke atrium venous sistemik dan mitral valve
orifisium. Panah merah menunjukkan aliran vena pulmonalis menuju atrium
PV ke tricuspid valve
Syarat senning :
1. LA dan RA harus besar cukup
2. Tidak ada gangguan katup
Jadi pada senning itu menggunakan dinding RA , atrium menjadi dalam
Pada mustard rekonstruksi aliran dengan
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Halhal yang MUTLAK harus diperhatikan oleh surgeon pada operasi TGA :
1. Reseksi yang dilakukan harus dipertimbangkan masak2 terutama pada pembebasan PA dan aorta, pembebasan
koroner, penempatan koroner, reseksi otototot PS.
2. Resiko terjadinya Iskemik karena gangguan pada koroner. Pencegahan :
a. Implantasi coroner harus baik, JANGAN TENSION & bebaskan dari muscular semaksimal mungkin, button
coroner yang besar, atur perlu tidaknya dan arah J shape.
b. Anastomosis aortaneoaorta JANGAN TENSION.
c. Anastomosis PAneoPA jangan menekan koroner.
d. Tempatkan koroner pada daerah yang nantinya tidak tertekan oleh PA.
3. Long term morbiditas yang mungkin terjadi adalah stenosis (makanya perlu sekali diperhatikan penjelasan 1.)
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Kegagalan pada operasi Arterial Switch utamanya adalah karena :
1. Insufisiensi Koroner !
2. Insufisiensi Koroner !
3. Insufisiensi Koroner !
4. Perdarahan.
(dr Budi Rahmat, 19/7/12) Ada 3 kunci keberhasilan operasi TGA menurut Roger Mee :
1. Pembebasan arteri koroner yang memadai
2. Botton coroner yang cukup lebar sehingga mengurangi resiko stenosis akibat jahitan yang ada disekitarnya.
Neufeld mendeskripsikan DORV Kedua great artery dan arterial trunk muncul dari
morfologi RV, tidak ada fibrous continuity antara katup semilunar dgn katup
atrioventrikular dan biasanya disertai VSD yg mrpkn satu satuya jalan keluar dari LV
(dr BR, 8/5/12) Ada 3 hal penting yg karena menentukan talaksana DORV :
Tipe VSDnya
Ada tidaknya Pulmonary Stenosis
Ada tidaknya Malposisi GA
Klasifikasi DORV berdasarkan hub VSD dg great arteries: Beda TOF dengan DORV ? (diskusi dr AI dan OQR)
A. Subaortic VSD. TOF fibrous continuity aorta mitral tetep
B. Subpulmonary VSD. DORV fibrous contuinuity mitral aorta tidak ada
C. Doubly committed VSD. (karena kebalik)
D. Noncommitted VSD.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
- Aksis QRS ke kanan, kadang aksis QRS superior (DORV dengan VSD subaortik tanpa PS)
- RVH - LAH
Foto Rontgen Toraks
Tanpa PS Dengan PS
- Kardiomegali - Ukuran jantung masih normal
- Penonjolan segmen pulmonal - Segmen Pulmonal cekung
- Gambar vaskularisasi paru plethora - Gambaran vaskularisasi paru oligemik
A.DORV + VSD subaortic B. DORV + VSD subaortic +PS C.DORV + VSD subpulmonary (Taussig Bing)
Kateterisasi jantung
Pemeriksaan kateterisasi jantung dilakukan baik pada yang dengan atau tanpa PS (dengan PH) atau diduga ada penyulit atau
kelainan lain yang tidak terlihat jelas pada pemeriksaan ekokardiografi.
o Peningkatantekanan di ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
o Bila tanpa PS (dengan PH) tentukan dan nilai:
Tinggi resistensi vaskuler paru (PARI).
Reaktifitas vaskuler paru thdp test oksigen 100% menentukan indikasi dan kontraindikasi operasi.
- Bila dengan PS
Mengukur PA &cabang2nya menentukan indikasi kontra operasi.
Tatalaksana
a. DORV + VSD SADC + PS variasi TOF dg Ao overriding > 90 %. Tatalaksana sama seperti TOF
b. DORV + VSD SADC + tanpa PS .
a. Karena tekanan PA = sistemik , maka utk mencegah PVODPAB dulu utk menunggu usia 1 tahun agar tehnik
penutupan VSD dgn tunneling patch tdk tll sulit. Kateterisasi jantung menentukan PARI & derajat PVOD.
b. VSD closure dg tunneling patch hrs dilakukan sblm terjadi PVOD atau bila vaskuler paru msh reaktif. Tetapi bila
tidak reaktif lagi maka VSD ditutup dg perforated patch atau konservatif
(dr Dicky Fahri, 21/6/12) Apa saja perlu diperhatikan pada DORV , apa tujuannya dan modalitasnya?
Ada tidaknya VSD dan malposisi GA, tujuannya terkait dg tatalaksana apakah mengarah univentricular atau biventricular tract
- Untuk univentricular tract jalannya bisa berupa PA Banding, BT Shunt, BCPS dan Fontan
- Untuk biventricular bisa mel Intraventricular tunneling, Total koreksi spt pd TOF, Arterial Switch dan Rastelly
(dr Dicky Fahri, 21/6/12) Apa saja beda cara menutup VSD pada DORV dan VSD biasa?
(dr Dicky Fahri, 21/6/12) Apa saja pertimbangan univentricular pada DORV?
- Imbalance ventricle RV/LV smallish
- VSD tipe remote letaknya jauh dari great artery
- Atrioventricular connection ada banyak chordae
Evolusi repair bedah pd Taussig Bing Anomaly byk berkembang dari operasi
artrial baffle dgn VSD closure kmd Damus Stansel Kaye proc hingga ASO dgn
VSD closure dan intraventricular repair.
Dari intraventricular repairs;
- Operasi Patrick McGoon utk kasus dg anatomi GA anteroposterior dgn
tunneling flow LV anterior dari katup pulmonal,
- Operasi Kawashiwa digunakan utk kasus dg anatomi GA side by side dgn
tunneling flow LV posterior ke katup pulmonal.
Gambar. Repair intraventricular Kawashima pada Taussig Bing heart dengan GA side by side.
C. VSD subpulmonik dan conus subaortik dlm hub dgn GA dan valve semilunar
D. Conus subaortik yg dieksisi dlama persiapan untuk C
E. Tunnel intraventricular dari LV ke Ao, dikonstruksi dgn patch Dacron dan jahitan interrupted dg pledget
Constantine Mavroudis. Taussig-Bing Anomaly: Arterial Switch Versus Kawashima Intraventricular Repair.
Ann Thorac Surg 1996;61:1330-1338
(INU/dr Pribadi, diskusi 16/11/12) Kasus Nn Fauziah, 17 thn dgn DORV + PS subvalvar severe, VSD inlet besar ke subpulmonik.
keluhan biru dan capek sejak usia 8 tahun. Dari echo didapatkan situs solitus dgn IVC dilatasi, AV concordance, VSD subpulmonik, 1
pembuluh besar keluar dari ventrikel bercabang menjadi Ao dan PA. PG 50 mmHg. ASD sekundum 22 mm. L to R shunt, Ao keluar
dari RV. Kateterisasi didapatkan DORV- VSD inlet + ASD seundum. Ao-PA anterior posterior, PS subvalvar dgn diameter LPA 23
mm, RPA distal tidak tervisualisasi. Dari hasil keputusan direncanakan untuk..
Temuan durantee op ; v innominata (+), Ao di anterior kiri MPA, Ao 2x MPA, Ao dan MPA keluar dari RV. RPA-LPA konfluens.
Diameter LPA 23 mm, RPA 15 mm dgn stenosis di pangkal. PDA 5 mm. Pengukuran mPAP 11 mmHg. Dilakukan tindakan BCPS +
ligasi v. azygos + ligasi PDA dan repair pangkal RPA dgn pericardial patch. Pertanyaannya mengapa BCPS? Kenapa tidak di lakukan
intraventricular tunneling?
(dr Budi Rahmat/VAN, diskusi 23/07/13) Kasus An Dwi 7 thn 18 kg dgn CAVSD + DORV + PS
Dari Echo didapatkan Single Atrium + Common AV valve + VSD diameter 1,86 + overriding aorta > 50% RPA 11,5 LPA 11 (HS 10)
Pada prinsipnya pada DORV harus jelas tipe VSD nya.
CAVSD belum tentu VSD nya inlet
Bila vSD nya remote? Akan mengalami kesulitan
DEFINISI
Anomaly Pulmonary Venous Drainage (APVD) kelainan di mana PV seluruhnya (total) /sebagian (parsial) tdk bermuara di LA.
EMBRIOLOGI
Castaneda h.157) Paru berkembang dari evaginasi (outpouching) dari foregut dan disertai pleksus venosus yang berasal dari
sistemik (splanknik) yg bermuara ke jantung mell vena kardinalis & umbilicovitelline. TAPVD tjd akibat kegagalan PV yg muncul
dari posterior LA untuk bersatu dgn pleksus venosus dari paru.
ANOMALI PENYERTA
(Castaneda h.158) Sebagian besar TAPVD tidak disertai defek jantung besar lainnya, walau ada beberapa laporan menunjukkan
adanya TOF dan DORV yg menyertai. Anomali lain seperti single functional ventricle disertai heterotaxia syndrome.
Pd pasien TAPVC, srgkl dijumpai volume LA yg kecil dan volume LV jg sering dibawah batas normal. Hal ini mgkn disebabkan
karena deviasi kearah kiri septum ventricular yg terjadi karena adanya hipertensi RV.
PATOFISIOLOGI
Karena aliran darah paru dan sistemik kembali ke RA pada semua bentuk TAPVD, maka harapan hidup anak sangat tergantung
pada right to left intracardiac shunt dan sebagian besar melalui PFO shg jarang restriktif
KRITERIA DIAGNOSIS
Keluhan
Timbul akibat bendungan vena pulmonalis (yang obstruktif) atau peningkatan aliran darah ke paru (yang non-obstruktif);
- Infeksi saluran nalas berulang.
- Gagal jantung kongestif : sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal tumbuh kembang atau cepat capai
Pemeriksaan fisik
- Takipnoe dan sianosis ringan sampai beral (yang obstruktif)
- Aktivitas ventrikel kanan meningkat
- Auskultasi jantung:
Bunyi jantung dua lerpisah. leliar dan menelap
Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras karena hipertensi pulmonal (PH).
Kadang-kadang terdengar venous hum (hambatan aliran vena pulmonalis)
Bising sistolik ejeksi di sela iga 2 parasternal kiri (aliran deras ke paru)
Bising mid-diastolik yang bertambah keras pada inspirasi di daerah katup trikuspid akibat aliran yang deras.
Hepatomegali bila vena pulmonalis bermuara di vena porta.
Gambar. TAPVD akibat anomali dari hubungan SVC kiri memperlihatkan Classic Snowman appearance atau Figure of 8 ; disebut
juga cottage loaf atau dumb-bell countour. Kepala snowman dibentuk oleh SVC dan dilatas vena vertikalis; badan snowman
dibentuk oleh RA yg besar. Gambar plg kanan adalah TAPVD supracardiac
(OQR, Mei 2014) Pada PAPVD, chamber apa saja yg mengalami dilatasi? Bagaimana menjelaskannya?
Jawaban : Dilatasi RA, RV, dan PA
Gambaran radiologis PAPVR sama dengan ASD dgn dilatasi RA, RV dan PA.
Ekokardiogram
Ekokardiogram M-Mode:
Dilatasi ventrikel kanan.
- LA dan LV kecil
- Pergerakan septum ventrikular paradoks akibat beban volum pada ventrikel kanan.
Ekokardiogram 2-Dimensi:
- Muara PV : tipe suprakardiak, intrakardiak atau infrakardiak dg pandangan apikal, subsixiphoid dan suprasternal.
Ekokardiogram berwarna dan Doppler:
- Tentukan ada tidaknya obstruksi: aliran turbulensi {pulsatile) di muara atau di vena pulmonalisnya.
- Hitung perbedaan tekanan pada obstruksi tersebut.
- Hitung tingginya tekanan arteri pulmonalis bita ada trikuspid insufisiensi (Tl).
Ekokardiografi dgn temuan pembesaran RA, tekanan PA me, dan aliran pirau dari kanan ke kiri melalui PFO atau ASD
mberikan petunjuk kuat ke arah TAPVD. Evaluasi lanjut, apakah PV bermuara ke LA atau tdk (anomali) dan perlu dicari ada tdknya
obstruksi. Lokasi muara TAPVD suprakardiak terlihat plg baik dari suprasternal view, sedangkan TAPVD intrakardiak dari 4-
chamber view, dan TAPVD infrakardiak dari subkostal view.
CT angiogram memperlihatkan :
a. Coronal oblique multiplanar reconstruction (MPR) tampak konfluensi PV ke common channel, yg bermuara ke SVC
b. 3D reconstruction memperlihatkan TAPVC infracardiac. Semua PV membentuk saluran yang sempit dan panjang bermuara
ke vena portal melalui vena vertikalis descenden yang panjang dan menyempit pada sisi bawahnya
Choudhary SK. Talwar S. Total Anomalous Pulmonary Venous Coneection.
In : Moller JH, Hoffman JIE, eds . Pediatric Cardiovascular Medicine.Wiley Blackwell 2012. H.482
SCIMITAR SYNDROME
(dr Salomo, visite 24/8/12) Ada brp macam APVD dan bgmn pembagiannnya?
- Total APVD
o Supracardiac
o Intracardiac
o Infracardiac
- Parsial APVD
(dr Salomo, visit 24/8/12) Tipe TAPVD yg plg berbahaya? Infracardiac Mengapa
- Memicu PH
- Memicu obstruksi paling banyak, krn diafragma itu otot yg berkontraksi
sehingga sering kali stenosis
- Approach sulit
(dr Salomo, visite 24/8/12) Pada TAPVD Supracardiac obstruksinya dimana? Apa
yang perlu ditanya?
- Stenosis di awal masuk dari PV ke vena vertikalis
ri - Pada IAS nya (PFO). Penting ditanyakan sebab mrpkn jln masuk ke LA. Jadi
kalo ada TAPVD supracardiac hrs dievaluasi ada tidaknya ASD Jika tidak,
pertimbangkan untuk BAS.
(dr Pribadi, 30/8/12) Apa problem post op TAPVD yang perlu diperhatikan?
- PH
- Obstruksi
- LA dan LV yang kecil shg memerlukan pemberian afterload reduction
(dr Pribadi, 17/10/12)
Post op TAPVD intracardiac, apa yg menyebabkan perawatan yg agak lama di ICU?
Biasanya aliran PV ke RA shg LA dan LV tdk bs menampung darah volume yg byk (jtg
kiri kecil)
Post TAPVD diberikan Captopril sebagai afterload reduction karena biasanya TAPVD
disertai dgn LV yg kecil
(VAN-HSB, ujian chief 13/12/2013) Komplikasi post operatif yang dapat terjadi?
- Gangguan irama jantung
- Restenosis
- Obstruksi IVC pd tipe infracardiac
TAPVD Infracardiac (A) Ligasi vena vertikalis descending pada level diafragma, insisi posterior wall dari LA sama panjang
dengan vena pulmonalis sentral (B) vena pulmonalis konfluens dan LA dianastomosiskan
(dr HSB, diskusi 15/8/2014) Kasus Rasya 1 thn 7 kg, post rerouting TAPVD + ASD Closure... TAPVD dgn menghubungkan vena
vertikalis ke LAA dgn side to side anastomosis (risiko twisting lebiih kecil)
Problem post op tidak bisa weaning --- setelah ASD kembali dibuka; akhirnya dapat di weaning
TAPVD biasanya disertai dengan LV yg smallish --- tapi tidak semua TAPVD memiliki LV yg smallish.
Pada pasien ini ASD nya kecil sehingga mixing interatrialnya tidak optimal shg timbul LV smallish.
KOMPLIKASI
Komplikasi pasca operasi yang dapat terjadi ialah :
1. Post-repair pulmonary venous obstruction
2. Pulmonary vein stenosis
3. Late arrythmia
Wilhelm Ebstein
(18361912)
Mayo Clin Proc
1979;54:197204
(dr Pribadi, 14/9/12) Kenapa dilakukan starnes operation pada Ebstein Anomaly?
The indications for operation were overt heart failure, cyanosis, and acidosis associated with tricuspid regurgitation, depressed
right ventricular function, and severe cardiomegaly.
(dr Pribadi, 27/8/12) Kasus Qisya, P, 19 hari dgn Ebstein Anomaly, ASD kecil 4 mm, PDA kecil, diputuskan utk melakukan Starnes
operation. Durantee op ditemukan v innominaa, RPA=LPA kecil 2 mm, PDA 1,5x LPA. ASD 4 mm. Dilakukan ligasi PDA, Atrial
septektomi, Katup trikuspid ditutup dgn pericardial patch dan R- BT Shunt dg goretex 4 mm. Setelah CPB off, pasien mengalami
desaturasi hingga 30%, PDA kembali dibuka. Di ICU saturasi bertahan di 60-65%
Tujuan operasi starnes pada kasus ini adalah
- Mengurangi trikuspid insufisiensi (TI) yg
- Mengurangi efek penekanan jantung kanan terhadap jantung kiri dan pada Ebstein jantung kanan tdk berfungsi
(INU, diskusi 4/11/12) Kasus Olivia Julia Putri 5 bln, dgn diagnosis Ebstein Anomaly, TR severe dan PS. Keluhan pasien biru sejak
lahir. Dari echo didapatkan situ solitus, AV-VA concorance, ASD (-), PFO strecthed?, IVS paradoks (+), D Shaped LV, Good LV
function, displacement TV ke apex, TR severe, RV-PA flow tidak jelas. MPA (+), Left Ao Arch, CoA (-). Kesimpulan Ebstein Anomaly,
TR severe, PS. Pasien dilakukan BCPS
Mengapa pasien dilakukan BCPS? Mengapa tidak dilakukan atrial septektomi? Apakah pada usia 5 bulan sudah cukup adekuat
untuk dilakukan BCPS? Kenapa pasien meninggal?
(INU/ dr Poppy Roebiono SpJP, diskusi 16/11/12) Anulus katup mitral lebih tinggi dibanding katup trikuspid pada kondisi normal.
Beda jaraknya adalah 3-4 mm. Pada Ebstein biasanya jika jaraknya lebih dari 3-4 mm. Kasus An. Dravin dgn Ebstein Anomaly + PA-
IVS + PDA + RV hipoplastik, jarak anulus mitral dan trikuspid berdasarkan echo adalah 7,5 mm. Pasien ini duct dependen dgn
prostin 5 nano. Pasien dengan PDA yg turtous tidak bisa dilakukan pemasangan stent dan direncanakan untuk BT Shunt ke arah
univentricular tract
(Data from Keith JD, Rowe RD, Vlad P: Heart Disease in Infancy and Childhood, 3rd ed. New York, Macmillan, 1978.)
Diagnosis
Keluhan
Tergantung pada jumlah aliran darah yang ke paru, besarnya lubang VSD dan koneksi ventrikulo-arterial
1. Dengan PS : aliran darah ke paru berkurang
- Sianosis
- Neonatus : sirkulasi paru tergantung pada Patent Ductus Arteriosus (PDA)
- Spel hipoksia (PS berat)
2. Tanpa PS : aliran darah ke paru berlebihan
- Infeksi saluran nafas berulang.
- Gagal jantung kongestif : sesak nafas, kesulitan menyusus dan gagal tumbuh kembang.
3. VSD kecil dengan koneksi ventrikulo-arterial konkordans (PS subvalvar) : aliran darah ke paru berkurang
- Sianosis
- Spel hipoksia (PS berat)
4. VSD kecil dengan koneksi ventrikulo-arterial diskordans / TGA (AS subvalvar) : aliran ke sistemik berkurang dan menjadi
duct dependent circulation
- Neonatus : sirkulasi sistemik tergantung PDA
- Sindroma syok sirkulasi
Pemeriksaan fisik
- Sianosis akan lebih nyata pada yang dengan PS atau VSD kecil
- Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada yang tanpa PS dan VSD besar.
- Auskultasi jantung:
o Bunyi jantung dua komponen pulmonal keras bila ada pulmonal hipertensi (PH)
o Bunyi jantung dua tunggal bila ada PS berat atau bila posisi PA di posterior (malposisi)
o Bising sistolik ejeksi yang keras di sela iga 2-3 para sternal kiri bila ada PS.
o Bising mungkin tak terdengar bila PS berat atau pufrnonai atresia (PA).
o Bising pansistolik di sela iga 3-4 parasternal kiri bila lubang VSD kecil.
o Bising mid diastolik di daerah apeks akibat aliran yang besar melalui katup mitral.
o Bising kontinyu dari PDA (kadang-kadang)
Ekokardiogram
Ekokardiografi 2-Dimensi Dengan pandangan apikal dan subsifoid
- Tentukan koneksi atrio-ventrikular (konkordans/ diskordans) dan ventrikulo-arterial (konkordans/ diskordans)
- Dilatasi atrium kanan dan mungkin vena kava inferior : tergantung besarnya ASD
- Lokasi dan besarnya VSD
- Fungsi ventrikel kiri
- Ada tidaknya obstruksi alur keluar ventrikel kanan (PS)
- Konfluensi dan ukuran arteri pulmonalis serta cabang-cabangnya (pandangan substernal)
Angiografi PA kiri dan kanan pada pasca bedah Bidirectional CavoPulmonary Shunt (BCPS)
- Menilai ada tidaknya Pulmonary Arterio-Venous Fistel
TERAPI DAN TINDAKAN YANG DIPERLUKAN
TA dengan obstruksi aliran darah ke paru (PS atau PA)
- Pd neonatus dgn hipoksi berat, infus Prostaglandin E9 (PGE-1) dg dosis awal 10 mcg/kgBB/menit mpertahankan
PDA shg aliran darah ke paru cukup.
- Bila ASD kecil Balloon Atrial Septostomy (BAS) kmd Blalock-Taussig Shunt (BTS), PDA diligasi dan PGE-1
dihentikan. Bila diagnosa sdh cukup jelas dg ekokardiografi, BTS dpt dilakukan tnp kateterisasi, pd semua bayi yg blm
memungkinkan operasi Bidirectional Cavo-Pulmonary Shunt (BCPS).
- Kateterisasi utk memperoleh data tekanan PA dari diameter PA baru dilakukan bila akan dilakukan BCPS pada usia
menjelang 1 tahun. Saat ini BTS dan PS yg ada akan tetap dipertahankan (Pulsatile BCPS).
- Pd bayi usia > 5 - 6 bulan dgn sianosis berat BTS hrs segera dikerjakan tnp kateterisasi.
- Bila kondisinya baik kateterisasi.
Bila ukuran PA ckp besar ~ berat badan anak (kriteria mnrt Kirklin), maka dpt lgsg dilakukan BCPS.
Bila ukuran PA kecil BTS dahulu dan 6 bulan kmd dievaluasi. Bila memenuhi kriteria BCPS.
- Bila usia anak sdh 2 - 4 tahun dan memenuhi kriteria maka dpt lgsg dilakukan Fontan atau TCPC.
- Bagi yg sudah menjalani operasi BCPS, maka operasi tahap terakhir yaitu Fontan atau TCPC hrs dilakukan bila kondisi
anak menurun, yaitu sianosis bertambah o.k. Pulmonary Arterio-Venous Fistel yg srg tjd pd pasca bedah BCPS. Bila
kondisi ttp baik dan sianosis tdk bertambah maka operasi Fontan atau TCPC mgkn tidak perlu dilakukan.
Kateterisasi dilakukan pada usia sekitar 1 tahun untuk persiapan BCPS atau usia > 2 tahun untuk persiapan Fontan. Tetapi bila
dlm perjalanannya PAB mjd terlalu ketat atau longgar maka perlu dilakukan intervensi lebih awal atau PAB diperketat.
- Pada usia 6 bulan sampai 2 tahun dg tekanan PA rerata < 18 mmHg atau PARi < 4 U.m2, BCPS dan PAB
dibiarkan (pulsatile BCPS), atau bila perlu diperketat atau dibuntukan. Bila sianosis bertambah akibat Pulmonary
Arterio-Venous Fistel yg dibuktikan dgn kateterisasi maka Fontan atau TCPC.
- Bila usia > 2 tahun dan memenuhi kriteria maka dpt langsung dilakukan operasi Fontan atau TCPC. Bila tekanan PA
rerata > 18 mmHg atau PARI > 4 U.m2, maka tidak dianjurkan utk dilakukan operasi lagi.
(Moss and Adams h.820) Obstruksi kongenital RVOT plg banyak disebabkan oleh pulmonary valve stenosis. Pulmonary stenosis
murni maupun disertai oleh kelainan lainnya dijumpai pada 25-30% pasien dengan penyakit jantung kongenital. PS dijumpai pada
80-90% pasien dengan RVOT obstruction. Pertamakali dideskripsikan oleh John Babptist Morgagni dan awalnya diperkirakan kasus
ini jarang dijumpai, namun seiring perbaikan sarana diagnostik, ditemukan frekuensinya 8-10% dari seluruh penyakit jantung
kongenital.
Sirkulasi pada PA
Aliran darah ke paru berasal dari PDA atau MAPCAs
Aliran darah sistemik dari RA masuk melalui ASD/PFO ke LA
RA hipertrofi utk mempertahankan R to L shunt
RV hipoplasti dengan dinding tebal namun biasanya ukuran normal, TR dapat
menyertai
(dr Dicky Fahri, diskusi 13/7/12) Diskusi kasus Filzah Shafira 2 thn dgn VSD PM (R to L Shunt) yang menjalani Rastelly dengan
Contegra 16. Post anastomosis contegra dari neo-RV ke pulmonal dan CPB off, contegra mengalami distensi, diikuti distensi pada
RA dan vena innominata. Problem? Mengapa bisa terjadi?
Pertimbangan ditujukan pada ukuran dari pulmonal yang kecil sehingga perlu dilebarkan untuk dapat menampung aliran dari
Rastelly. Contegra ini berasal dari pembuluh darah sapi sehingga ada katupnya dan dapat dipertahankan sampai usia 15 tahun
setelah itu kemungkinan nantinya harus ganti, karena tidak dapat tumbuh seperti halnya pembuluh darah pulmonal yang
merupakan pembuluh darah aslinya.
Diagnosis
Keluhan
Umumnya sudah terlihat pada hari-hari pertama kehidupan.
- Sianosis yg bertambah sesuai dengan proses penutupan spontan PDA
- Distres pernafasan akibat hipoksia berat dan asidosis metabolik.
Pemeriksaan fisik
- Sianosis berat
- Takipnoe
- Auskultasi jantung :
o Bunyi jantung 2 tunggal
o Umumnya tidak ada bising
o Kadang terdengar bising sistolik dari insufisiensi katup trikuspid atau bising kontinyu halus dari PDA.
Pemeriksaan penunjang
Elektrokardiogram
- Sumbu QRS normal atau deviasi kekanan
- Gelombang P yang tinggi (pembesaran atrium kanan)
- Tidak terlihat hipertrofi ventrikel kanan yang biasa ditemukan pada neonatus.
- Kadang hipertrofi ventrikel kiri
Foto Rontgen Toraks
- Ukuran jantung normal atau membesar akibat pembesaran atrium kanan.
- Segmen pulmonal cekung
- Gambaran vaskularisasi paru berkurang (oligemi).
Ekokardiogram
Ekokardiogram 2-Dimensi
- Katup pulmonal tebal, tidak bergerak dan atretik, atau berupa membran atretik.
- Katup trikuspid hipoplastik atau atretik.
- Rongga ventrikel kanan kecil dengan dinding hipertrofi, tipe tripartite, bipartite atau monopartit.
- Komunikasi inter-atrial: PFO atau ASD yang restriktif / besar.
- Besarnya PDA
- Konfluensi dan diameter arteri pulmonalis serta cabang-cabang utamanya.
Ekokardiogram berwarna dan Doppler
- Tidak adanya aliran dari RV ke PA
- Patensi katup trikuspid
- Aliran pirau dari kanan ke kiri melalui PFO atau ASD
- Aliran pirau dari kiri ke kanan melalui PDA
- Ada tidaknya sinusoid dan fistula koroner ke ventrikel kanan.
Kateterisasi jantung
Hanya dilakukan bila arteri pulmonalis dan cabang-cabangnya atau ada tidaknya sinusoid dan fistulasi koroner tidak terlihat
jelas dengan ekokardiografi.
- Tingginya tekanan atrium kanan (ASD restriktif)
- Perbedaan tekanan atrium kanan clan atrium kiri (ASD restriktif)
- Tekanan ventrikel kanan supra sistemik
Angiografi ventrikel kanan
- Sinusoid koroner
- Fistulasi arteri koroner ke ventrikel kanan
- Dilatasi atau obstruksi arteri koroner
Angiografi aorta asendens dan arkus aorta
- Stenosis atau interupsi arteri koroner
- Dimensi dan konfluensi arteri pulmonalis yang terisi melalui PDA
(dr Dicky Fahri, 21/6/12) Apa saja SYARAT PA IVS untuk dapat hidup?
- Adanya shunt misalnya PFO atau ASD
- Adanya undersource seperti kolateral MAPCAs
(dr Dicky Fahri, 21/6/12) Apa yang membedakan PA IVS dengan PA VSD?
- PA IVS memiliki risiko terjadinya problem pada koroner
- PA VSD tidak pernah terjadi problem pada koroner
(dr Pribadi, 9/7/12) Bagaimana tatalaksana PA-IVS? Apa syarat untuk dilakukan Brock procedure?
(dr Salomo, 1/8/12) Syarat untuk Brock Procedure utk PA IVS:
- Kriteria untuk biventricular repair
o Balanced ventricle
o RV tripartiet
o Katup trikuspid baik
- Tidak ada PS infundibular
Syarat lain ( dr ts cardio) :
- PA konfluens
- RV-PA kissing
(dr Dicky Fahri, diskusi 25/9/12) Kondisi pasien PA IVS biasanya lebih buruk daripada PA VSD, karena pompa jantung akan cepat
lelah akibat tidak ada jalan keluar. PA IVS sangat tergantung pada kondisi dari RV nya apakah akan digunakan atau tidak. Jika iya,
maka untuk membuka RV-PA maka sejumlah syarat harus terpenuhi seperti syarat RV tripartiet. Bila tidak maka diarahkan ke
univentricular repair, maka dapat dilakukan BAS dgn PDA stenting atau Septektomi ligasi PDA dan BT Shunt. Bila ada fistula maka
tidak bole di dekompresi ( dilakukan Brock) risiko steal
(dr HSB, MR 18/08/14) Kasus Bayi 1 bulan PA IVS + PDA besar + PFO + malnutrisi + sepsis;
Problem list : sianosis perlu segera BT Shunt ; perlu dilakukan septektomi tidak? Walaupun ada PDA, tetapi ekstracardiac shunt
tidaklah cukup.
(dr Budi Rahmat, 8/4/2012) Kasus Shafwan Shah 2 bln/4,3kg dengan PA+IVS+ASD 2nd bidirectional +TR + PDA
Pasien direncanakan Brock procedure + BT Shunt + ligasi PDA .
o Mengapa PDA diligasi? karena PDA bersifat reaktif dan dapat menyempit akibat adanya O2, kasus ini duct
dependent untuk mengatasi dibuat BT shunt
o Mengapa pada PA IVS ini aliran ASD bidirectional?
Aliran kiri tergantung PDA, jika mengisi maka PDA menutup L to R shunt
Aliran kanan terjadi akibat adanya PA
o Dibuat PS kenapa? Kenapa tidak agresif? Harapan lanjut setelahnya apa? Harapannya ialah mengusahakan tetap
biventrikuler, dimana dilakukan valvulotomi untuk membuat kondisi relatif PS dan dilakukan transanular patch. Tahap
berikutnya ialah Rastelli
Johnson WH, Kirklin JK. Left Ventricular Inflow Obstruction. In : Moller JH, Hoffman JIE, eds . Pediatric Cardiovascular
Medicine.Wiley Blackwell 2012. H.
http://books.google.co.id/books?id=LyxNF2kpYqEC&pg=PA476&lpg=PA476&dq=TAPVC+Wilson+1798
&source=bl&ots=22xnWR7lPx&sig=wGd2Z77MTWeXLmB8INC2COBRA6M&hl=en&sa=X&ei=VJ6qUqjg
FY3EkwXUnYDgAg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Definisi
Coarctatio Aorta (CoA) adalah kelainan bawaan berupa
penyempitan pd arkus aorta distal atau pangkal aorta desendens torakalis,
diatas duktus arteriosus (pre-ductal), didepan duktus arteriosus (juxta ductal)
atau dibawah duktus arteriosus (post ductal).
Pada neonatus sering ditemukan hipoplasi segmen isthmus atau
arkus aorta bagian distal, akibat aliran yang kurang melalui arkus selama masa
janin Katup aorta bisupid ditemukan pada 50% penderita CoA. Pada anak yang
lebih besar ditemukan kolateral antara aorta bagian proksimal CoA dengan
bagian distal CoA.
Pada neonatus dgn CoA preduktal diperlukan PDA untuk
kelangsungan hidupnya. Kelainan intrakardiak yang mungkin ditemukan
bersama CoA antara lain adalah VSD (paling sering), TGA dengan VSD, Anomali
Taussig-Bing, AVSD komplit, dan sebagainya.
CoA juga dapat ditemukan bersama kelainan jantung bagian kiri,
seperti hipoplasi aorta asendens, stenosis aorta supravalvar, valvar atau
subvalvar, atresia aorta, hipolasi ventrikel kiri dan stenosis katup mitral.
Kombinasi ini disebut sebagai Hypoplastic Left Heart Syndrome (HLHS).
Embriologi
(Mavroudis 4th, h, 258) Ada dua teori yang menjelaskan terjadinya coartatio aorta
1. Flow theory berdasarkan aliran darah melalui ruang jantung dan pembuluh darah besar saat janin. Pada janin,
kedua ventrikel memiliki stroke volume yang sama walaupun berfungsi pararel. Jika ada peningkatan aliran darah
melalui jantung kanan karena ada VSD, maka terjadi penurunan aliran di sisi jantung kiri dan juga aortic isthmus.
Bila ada lesi obstruksi pd jantung kiri menyebabkan aliran darah ke ascending aorta dan isthmus semakin sedikit
sehingga terjadi coartatio aorta
2. Ductal Sling Theory. Skoda 100 thn lalu menjelaskan adanya kelainan ekstensi dari jaringan duktal kontraktil yg
menjadi aorta adalah faktor signifikan patogenesis terjadinya coartatio aorta. Secara mikroskopis, obstructing
shelf pada coartatio aorta terdiri atas sejumlah sel yg sama dengan duktus arteriosus.
Diagnosis
Keluhan
- Gagal jantung kongestif pada neonatus atau bayi dengan CoA yang ber
- Asimptomatik pada anak yang lebih besar.
Pemeriksaan fisik
- Auskultasi jantung : Irama gallop Bising sistolik di sela iga kiri dan kadang-kadang didaerah scapula kiri
- Pulsasi arteri femoralis tak teraba, atau lemah dan terlambat bila dibandingkan arteri radialis atau brakhialis
- Tekanan darah di tungkai tidak terukur atau lebih rendah dari pada lengan.
- Pada CoA preduktal + PDA besar : pulsasi arteri femoralis teraba kuat dan tekanan darah tungkai = lengan.
- Sianosis di tungkai & lengan kiri bila lokasi CoA preduktal + PDA besar (aliran pirau pulmonal ke Ao desendens).
- Pulsasi di area para-skapular bila ada kolateral besar.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram
- Deviasi sumbu QRS ke kiri
- Hipertrofi ventrikel kiri
- Hipertrofi ventrikel kanan (neonatus)
Foto Rontgen Toraks
- Kardiomegali dengan tanda-tanda bendungan vena paru.
- Gambaran angka 3 o.k. dilatasi arteri subklavia ki, isthmus aorta,
& aorta desendens
- Rib notching akibat kolateral didaerah iga 4 - 8.: pada usia > 5 thn
Ekokardiogram
Ekokardiogram 2-Dimensi
- Arkus aorta terlihat pada pandangan suprasternal
- Lokasi dan beratnya CoA akan jelas terlihat pd neonatus dan bayi.
- Hipoplastik arkus aorta distal
- Shelf di dinding posterior arkus.
Ekokardiogram berwarna dan Doppler
- Gambaran khas: aliran turbulensi sistolik dan diastolik di aorta
desendens seperti gigi gergaji (seesaw).
Kateterisasi jantung
Pemeriksaan ini hanya dilakukan bila coarctatio tidak jelas atau meragukan dengan pemeriksaan ekokardiografi.
- Perbedaan tekanan antara aorta asendens dan desendens
- Ada tidaknya PDA
Angiografi aorta asendens atau arkus aorta
- Posisi dan beratnya penyempitan pada arkus aorta
Catatan Henry Sintoro 2014 355
Penatalaksanaan
o Isolated CoA - tanpa kelainan intrakardiak lain.
Ditemukan pada 82 % kasus CoA, dan tindakan operasi reparasi harus dilakukan segera setelah diagnosis
ditegakkan. Pada neonatus dengan kondisi yang berat mungkin perlu diberikan infus Prostaglandin E1 (PGE1)
dahulu untuk mempertahankan PDA, sementara operasi dipersiapkan.
o CoA dengan VSD tunggal.
Operasi reparasi CoA & VSD closure dlm satu tahap; kecuali bila kondisi anak kurang baik untuk operasi jantung
terbuka atau VSD yg ada kecil dan ada kemungkinan menutup spontan. Bila VSD besar atau multiple, sebaiknya
dilakukan operasi reparasi CoA dan Pulmonary Artery Banding (PAB) saja dahulu. Penutupan VSD dilakukan
dikemudian hari bila anak sdh lebih besar & kondisi memungkinkan.
o CoA dengan hipoplasi arkus aorta bagian distal.
Bila diperlukan reparasi CoA dan arkus aorta dgn CPB.
o CoA disertai dengan HLHS.
Dilakukan operasi tipe Norwood tahap I dgn risiko tinggi dan prognosis krg baik. Dikemudian hari setelah memenuhi
kriteria dilakukan operasi tahap II yaitu Fontan.
o CoA yang menyertai kelainan intra-kardiak lain (TGA, anomaly Taussig Bing dll).
Bila memungkinkan reparasi CoA dilakukan satu tahap bersama dengan rep intra-kardiak tersebut.
Resection with end-to-end anastomosis. A, Exposure through a left thoracotomy. The patent ductus arteriosus (PDA) has
been ligated and divided. Dotted lines show area to be resected. B, Clamps have been applied and the coarctation segment is being resected.
C, Anastomosis has been constructed with running suture for the back wall and interrupted suture anteriorly
(dr Budi Rahmat, 23/7/12) Apa beda implikasi klinis CoA preduktal dan post ductal pd kasus CoA+ PDA bila PDA diligasi?
- Pada Co A preduktal, bila PDA diligasi perbedaan tekanan / gradien pre dan post CoA mjd makin kecil, karena tekanan
di pre CoA dan post Co A semakin kecil perbedaannya.
- Pada Co A post ductal, bila PDA diligasi perbedaan tekanan sistolik/ gradien pre dan post CoA mjd makin besar karena
tekanan di pre Co A meningkat setelah PDA diligasi
(dr Budi Rahmat, 23/7/12) Kasus Fakhri 13 thn dg VSD PM Besar + Co A post ductal dilakukan repair Co A dg end to end
anastomosis. Saat end to end anastomosis selesai, klem mana yang dibuka dahulu? Proksimal atau distal?
Klem distal dibuka dulu, sebab kalo klem proksimal dibuka dahulu ruptur karena aliran dari aorta yang deras.
(dr Pribadi, 24/7/12) Sebelum repair CoA, hal yg mutlak dilakukan ialah membebaskan CoA nya dan percabangan pembuluh
darahnya harus terlihat jelas.
Metode repair Coartatio Aorta:
Paling sering digunakan ialah end to end dan subclavian
flap. Reseksi dikombinasi dengan flap pada neonatus
dan bayi dapat bermanfaat menekan risiko restenosis
Amato Galdieri RI, Cotroneo JV. Role of extended aortoplasty
related to the definition of coarctation of the aorta. Ann Thorac
Surg 1991;56:615-20
(dr Pribadi, 03/05/2012) Post op repair coartatio aorta sering terjadi hipertensi, mengapa?
Hipertensi post repair CoA hipertensi SISTOLIK, mrpkn komplikasi lanjut yg jg bisa tjd akibat POST SURGICAL RECOARTATION
Bbrp studi menganjurkan koreksi bedah repair CoA dilakukan pada usia di bawah 6 TAHUN utk mencegah hipertensi sistolik akibat
mekanisme BARORECEPTOR REFLEX, LEFT VENTRICULAR HYPERTROPHY dan/atau kerusakan pada ginjal dan pembuluh darah.
Hipertensi dlm tindak lanjut post repair berhubungan erat dgn recoartatio, aneurysmal formation dan kematian.
Giodarno U, Giannico S, Turchetta A Hammad F, Calzolari F. The influence of different surgical procedures
on hypertension after repair of coarctation. Cardiol Young 2005;15:477-80
(Van) Coartatio aorta dengan PDA yang menutup dapat syok akibat 2 hal yaitu :
1. Infant dg aliran tubuh bagian bawahnya tgt PDA, sedangkan kolateralnyaga cukup jadi pas PDA nutup timbul syok
2. Pada saat yang sama ketika PDA menutup terjadi peningkatan afterload tiba2 sehingga memicu acute congestive heart
failure dan berakhir dengan syok
Interposition graft.
A. Exposure through a left thoracotomy. Clamps are in place and the ligamentum has been ligated. The area to be resected is shown by the
dotted lines. Frequently, in long-standing coarctation there is pre- and poststenotic dilatation of the aortic wall.
B. Coarctation resection.
C. Proximal oblique anastomosis has been completed and the distal anastomosis is being performed.
D. Completed interposition graft
Shone syndrome
Terdiri dari :
1. syndrome supravalve mitral stenosis,
2. parachute mitral valve,
3. coarctation of the aorta
4. subaortic stenosis
(dr Pribadi, 24/7/12) Kasus Fadly 1 thn 3 bln, Coartatio Ao, VSD PM, PDA + Bilateral SVC
Temuan;
bilateral SVC, MPA = 2x Ao, PDA 4 mm, Coart 4mm,
Arcus Ao 6 mm, Ao Ascenden 8 mm, Ao Descenden 9 mm,
Dilakukan end to side anastomosis dari Ao Desc ke Arcus Ao- Ao Asc dan
VSD Closure dgn goretex patch
Evaluasi post op Pressure atas 94/62 dan bawah 93/60
Pertimbangan teknik bedah?
Mengapa bisa ada risiko terjadinya paraplegia post repair Coartatio aorta? Bagaimana cara mencegahnya?
Cara mencegahnya :
1. aortic cross-clamp time as short as possible,
2. careful technical anastomosis so reapplication of clamps is not necessary,
3. moderate hypothermia (3435 C),
4. high proximal blood pressure,
5. no acidosis, and
6. adequate distal mean blood pressure (>45 mmHg).
Klasifikasi Celoria and Patton Interruption in aortic arch berdasarkan lokasi, terbagi menjadi 3 tipe yaitu :
- Tipe A defek terletak distal dari LSA (left subclavian artery) 30% kasus
- Tipe B defek diantara left carotid dan LSA. 50% tdpt pada Di George Syndrome
- Tipe C defek antara a innominata dan left carotid 17% kasus
IAA berhubungan erat dengan PDA dan VSD (90% kasus), deformitas mitral (10%), trunkus arteriosus persisten (10%), subaortic
stenosis (10%)
(dr Dicky / dr Pribadi/ dr Budi Rahmat, diskusi 31 Mei 2012) Kasus Bryan Crenna, 11 thn dg IE + Supravalvar aortic stenosis +
vegetasi post + William Beuren Syndrome, post repair SVAS.
- William Syndromes gangguan neurodevelopmental akibat delesi 26 gen pada lengan panjang kromosom 7. Klinis :
Elfin face, hypertension, SVAS, vascular disorder, endocrine : hiperkalsemia, hipotiroid, mental retarded
- Supravalvar Aortic Stenosis (SVAS). Ada dua tipe :
o Discrete/ Localized SVAS (70%)
o Diffused SVAS (30%)
- Mengapa penebalan dinding aorta bisa mengenai distal?
o Post stenotic dilatation, jadi karena adanya stenosis
di proksimal memicu turbulensi sehingga tjd dilatasi
- Kapan SVAS di operasi
o Bila gradien Aorta ascenden sistolik > 50
o Bila ada gejala sinkop atau angina
o Bila ada gangguan perfusi koroner
o Bila ada insufisiensi katup aorta
- Mengapa operasi dini lebih baik? Utk meminimalisir efek merusak dari tekanan aorta proksimal yang tinggi memicu
terjadinya arterosklerosis, penebalan dinding aorta, stenosis ostium koroner
A B C
a. Single Patch / One Patch Techniques (McGoon)
b. Y Patch Techniques (Doty)
c. Three Pacth Techniques Brom procedures
Keuntungan dan kekurangan single patch dibanding multi sinuses procedures :
- Keuntungan waktu cross clamp & lama operasi lbh singkat pada pasien hipertrofi LV berat , menekan risiko iskemia
subendocardial & tenous myocardial protection. Menekan risiko distorsi ostial koroner dan miokard iskemik
- Kekurangan ; restorasi geometri dan simetri aortic root tidak sebaik multi sinus prosedur
(dr Pribadi, diskusi 30 Juni ) Kasus Bryan Crenna, 11 thn dg IE + Supravalvar aortic stenosis + vegetasi post + William Beuren
Syndrome, post repair SVAS
Catatan Henry Sintoro 2014 363
- Kasus ini banyak yang bisa dipelajari misalnya
o Infective endocarditis dan aneurisma mikotik
o Supravalvar aortic stenosis
o William Bueren Syndrome
o Acute Limb Ischemia & hipoperfusi jaringan
o ECMO
- Bagaimana cara myocardial preservationnya? Kanulasi di innominata
- Mengapa dipakai Broom procedures pada kasus ini?
o Pengalaman di PJNHK, mmg risiko untuk AS residual lebih kecil pada broom procedures dibanding teknik
lainnya, karena restorasi geometri yang lebih baik melalui insisi pada tiga sisi dan patch untuk memperlebar
stenosis
o
- Mengapa terjadi VT-VF dalam 3 jam post repair sehingga memerlukan ECMO akibat cardiogenic shock?
- Apa problem yang perlu diperhatikan pada William Sindrome ini? kenapa bisa reintubated kembali?
(Yopie, 30/6/12) Apa beda PH karena PVOD akibat shunt pada ASD dengan akibat mitral regurgitasi?
(dr Yusuf Rahmat, 30/6/12) Ada PH yang post op bisa langsung turun.. apa aja?
Kalo pada kasus mitral, terjadi bendungan pada vena pulmonalis, bisa terjadi perubahan struktur pada vena maupun arteri
pulmonalis. Jgn harap setelah mitral dibebaskan , PH dapat langsung turun?
Pada pasien kongenital dengan shunt intracardiac bila terjadi resistensi pulmonal yg meningkat, bila flow ratio turun bahkan
dibawah 1, apalagi diberikan oksigen test
Ao=aorta.
. IVC=inferior vena cava.
LPA=left pulmonary artery.
PV=pulmonary valve.
RPA=right pulmonary artery.
RV=right ventricle.
SVC=superior vena cava.
TV=tricuspid valve
Pada HLHS, aliran darah sistemik berasal dari RV via PDA. Bila PDA menutup ganguan perfusi sistemik mengancam jiwa
Figure 4. The stage II procedure: the cavopulmonary shuntAo=aorta. IVC=inferior vena cava. LPA=left pulmonary artery. PV=pulmonary valve.
RPA=right pulmonary artery. RV=right ventricle. SVC=superior vena cava. TV=tricuspid valve.
Figure 6. The stage III procedure: the total cavopulmonary connectionThe technique uses an extracardiac conduit to direct the inferior vena cava flow
into the pulmonary arteries. Ao=aorta. IVC=inferior vena cava. LPA=left pulmonary artery. RPA=right pulmonary artery. RV=right ventricle.
SVC=superior vena cava. TV=tricuspid valve.
(Mavroudis 4th. H 234) Kasus vascular ring pertama kali dilaporkan oleh Hommel pada tahun 1737 double aortic arch. Istilah
vascular ring sendiri pertamakali dikemukakan oleh Robert E Gross pada tahun 1945; saat ini beliau sukses melakukan repair
double aortic arch yg memicu obstruksi trakea pada bayi 1 bulan.
(Myung Park 8th, h.380) Prevalensinya adalah 1% dari seluruh kelainan kongenital pada jantung
Pulmonary artery sling ialah kelainan vaskular yang jarang dimana LPA muncul dari RPA dan melingkari bronkus utama kanan dan
trakea distal sebelum masuk ke hilus paru kiri. Pertama kali dilaporkan oleh Glaevecke dan Doehle tahun 1897 pada bayi 7 bulan
dengan distres respiratori
(Myung Park 8 th, h.381) Vascular ring mengacu pd kelainan arkus aorta yg memicu gejala respirasi atau feeding. Kelainan dari
arteri pulmonal yg mberikan gejala sama jg termasuk kelompok ini. Secara garis besar, vascular ring terbagi dua yaitu :
a. Complete vascular ring Kondisi dimana kelainan struktur vaskular membentuk lingkaran lengkap mengelilingi trakea
dan esofagus --- misalnya double aortic arch, right aortic arch dengan left ligamentum arteriosum
b. Incomplete vascular ring anomali vaskular yg tdk membentuk lingkaran lgkp mengelilingi trakea dan esofagus tetapi
menekan trakea dan esofagus --- misalnya anomalous innominate artery, aberrant right subclavian artery dan anomalous
left PA (vascular sling)
Double aortic arch mrpkn vascular ring yg plg srg dijumpai (40%). Anomali ini disebabkan kegagalan regresi arkus brankial keempat
kanan dan kiri yg msg msg mbentuk arkus aorta kanan dan kiri. Kedua arkus ini kmd melingkari & menekan esofagus. Arkus kanan
mpercabangkan dua pembuluh darah carotis komunis dan subclavia kanan, sedangkan arkus kiri mempercabangkan carotis
komunis dan subclavia kiri. Arkus aorta kanan biasanya lbh besar daripada kiri tetapi kadang dapat disertai obstruksi parsial atau
atresia lengkap dari arkus kiri. Double aortic arch sering disertai TGA, VSD, TOF, CoA maupun persisten truncus arteriosus.
Right aortic arch dengan ligamentum arteriosum merupakan vascular ring kedua yg plg banyak dijumpai (30%). Timbul akibat
adanya arkus branchial keempat kanan ( membentuk arkus aorta kanan). Dua varian yg sering ialah : retroesophageal left
subclavian artery yang berasal dari descending aorta dan berjalan di balik esofagus (65%) dengan ligamentum yg menghubungkan
descending aorta dan PA kiri dan mirror emage nya. Beberapa pasien memiliki divertikulum Kommerell yg berasal dari a.
subclavia kiri dari aorta descenden. Divertikulum ini dapat membesar dan menekan esofagus atau trakea. Kondisi lain yang
menyertai dapat berupa TOF (48%),
Arteri inominata anomali terjadi pd 10% pasien vascular ring. Jika a. innominata berjalan jauh ke kiri dari arkus aorta atau
lebih posterior, maka kmgkn dpt menekan trakea dan memicu gejala respirasi. Kelainan lain yg mgkn menyertai adalah VSD.
A. subclavia kanan aberran mrpkn anomali arkus paling sering (0,5% dari populasi umum dan bs lbh tinggi bila melibatkan
pasien yg asimptomatis). Insidennya sgt tinggi pd Down Syndrome (38%) dgn pykt jantung kongenital. Bila a. subclavia kanan
muncul terpisah dari aorta descending dan berjalan di belakang esofagus menekan sisi posterior esofagus dan memicu problem
feeding ringan. Seringkali, kompresi lbh brt di blkng esofagus disebabkan divertikulum aortik pada akhir perjalanan a. subclavian
kanan. Anomali ini biasanya terlokalisir tetapi berhubungan dgn TOF + arkus aorta kiri, CoA atau interrupted aortic arch. Sebagian
besar kasus asimptomatis.
Illustration of operative technique for pulmonary artery sling repair with tracheal resection (performed with cardiopulmonary bypass).
A. LPA encircles and compresses distal area of trachea and right main stem bronchus.
B. Relationship of LPA to trachea and esophagus.
C. Repair is by transecting LPA at its origin from RPA and anastomosing the LPA to the MPA at a site that approximates usual anatomic
configuration. The tracheal stenosis has also been resected, and an end-to-end tracheal anastomosis is shown.
D. Postoperative relationship of neo-LPA to MPA anastomosis shows the relatively long distance from the original LPA take off from the RPA.
Anomali PA kiri (vascular sling) adalah anomali yg jarang dijumpai dimana PA kiri muncul dari PA kanan. Arteri yg anomali
ini berjalan diatas bagian proksimal bronkus utama kanan di blkg trakea dan di dpn esofagus menuju hilus paru kiri shg muncul
masalah respiratori dan feeding. Anomali ini berhubungan erat dengan defek jantung lainnya seperti PDA, VSD, ASD, AVSD, single
ventrikel, anomali arkus aorta pd lebih dari 50% kasus.
AO = aorta;
AV = aortic valve;
LPA = left pulmonary artery;
MPA = main pulmonary artery;
PV = pulmonary valve;
RPA = right pulmonary artery
Gambar
A. Single Aortic Flap Technique. Reimplantasi dari RPA
yang anomalous pada MPA dgn aortic ring
B. Doube Flap Techniques dengan preparasi flap aortic
dan pulmonary diikuti dengan
C. Positioning anterior dari flap aorta dan pulmonal dan
anastomosis
D. Anastomosis baru antara RPA yang anomali dan MPA
yang telah dibentuk.
Dari keempat varian AMLCA, varian terakhir ini dianggap berbahaya dan
terkait dgn angina, syncope dan sudden death. Mekanisme pemicu iskemia
miokard tampaknya akibat slit like opening pada dinding aorta yg
menyempit saat aktivitas dgn kompresi dinamik dari ostium muara LMCA.
Anomalous Origin The LCA From PA BLAND WHITE GARLAND Syndrome ALCAPA Syndrome)
Pada kelainan dimana LCA muncul dari PA koroner kiri mengalirkan darah dari PA. Pasien awalnya asimptomatis saat neonatus
hingga tekanan PA turun dibawah critical level setelah lahir. Aliran darah dari RCA, melalui intercoronary collateral mengalir ke
LCA dan menuju ke PA memicu insufisiensi LV atau infark. Murmur jantung biasanya tidak ada kecuali bila ada MR sekunder
akibat infark miokard. Ekg juga memperlihatkan infark miokard anterolateral yg terdiri gelombang Q yg dalam dan lebar, inverted
T dan ST segment shift pada lead I, aVL dan lead precordial. Enzim jth juga berubah tapi biasanya berhubungan dengan
perkembangan infark miokard.
Bila LCA muncul dari PA maka anomali ini akan memberikan gejala iskemia dari LV yg berujung pada gagal jantung. Akan tetapi bila
RCA berasal dari PA; sering kali bayi yg menderita dapat bertahan hidup hingga dewasa tanpa gejala. Pasien seringkali muncul
tanpa gejala , tanpa angina dan tidak ada perubahan EKG. Risiko trombosis RCA dan aritmia sebagai sekuele jarang terjadi tanpa
ada penyerta penyakit jantung kongenital lainnya
Maluf MA, Smith M. Anomalous Origin of the Right Coronary Artery from Pulmonary Artery. Texas Heart Inst J 1997;24:226
Hanya 25-30% kasus ARCAPA disertai penyakit jantung struktural. Kolateralisasi masif antara pembuluh darah normal dan anomali
diperlukan utk mempertahankan perfusi miokard yg adekuat walau ada coronary steal. Coronary steal terjadi bila pembuluh darah
anomali berfungsi seperti vena yg mengumpulkan darah dari arteri koroner normal melalui kolateral dan mengalirkannya ke PA
Gupta R, Marwah A, Shrivasta S. Anomalous Origin of Right Coronary Artery from Pulmonary Artery. Ann Pediatr Cardiol 2012;5(1)95-96
A) The initial segment of the anomalous coronary artery is intramural into the aortic wall. (B) The aorta is opened. The intramural
segment is identified and unroofed creating a neo-left coronary ostium. The origin of the anomalous artery is ligated.
Raisky O, Vouh P. Chirurgie des anomalies congnitales des artres coronaires. Techniques chirurgicales. Thorax 2007;42:710
A. Basic Aritmia
1. Ritme berasal dari SA node
2. Ritme berasal dari Atrium
3. Ritme berasal dari AV node ditandai; gelombang P bisa hilang atau terbalik mengikuti kompleks QRS dan kompleks
QRS biasanya normal dalam konfigurasi dan durasi.
a. Nodal Premature Beats kompleks QRS normal muncul prematur. Gelombang P absent tapi inverted
gelombang P dapat mengikuti kompleks QRS.
b. Nodal Escape Beat impuls SA gagal mencapai AV node dan regio nodus His dari AV node mengawali
impuls dan
c. Nodal or Junctional Rhytm
d. Accelerated Nodal Rhytm
e. Nodal tachycardia
4. Ritme berasal dari Ventrikel
a. Premature ventricular contraction (PVC) kompleks QRS lebar dan aneh muncul lebih awal dan inverted T
wave
b. Accelerated Ventricular Rhythm lebih PVC dgn HR 120-300x/menit; QRS lebar dan aneh, inverted T wave
c. Ventricular Tachycardia rangkaian 3 atau
d. Ventricular Arrythmias in Children with Normal Hearts
i. Right ventricular outflow tract (RVOT) ventricular tachycardia (RVOT-VT) VT special dari RV
conal septum dgn morfologi LBBB dan aksis QRS inferior.
ii. RBBB ventricular tachycardia ( Belhassens tachycardia) muncul dari permukaan septal LV,
lebih jarang dijumpai daripada RVOT-VT ditandai morfologi RBBB dan aksis QRS superior.
e. Ventricular FIbrilation
5. Long QT syndrome
B. Gangguan konduksi Atrioventricular.
AV block adl gangguan konduksi antara impuls sinus normal dan respon ventrikular
1. First degree AV Block pemanjangan interval PR akibat gangguan konduksi melalui AV node
2. Second degree AV block bbrp tp tidak semua gelombang P diikuti oleh kompleks QRS (dropped beat)
a. Mobitz type I (fenomena Wenckebach) interval OR memanjang progresif hingga satu QRS
b. Mobitz type II AV conduction adl all or none
c. Mobitz type III Complete heart block
3. Third degree AV block
C. Irama pacemaker pada Anak
Pada tingkat seluler, akibat inflamasi pararel sel endotel mengeluarkan integrin 1 perlekatan mikroba (yang
membawa fibronectin binding protein) pada endotel yg rusak saat bakteremia. Rusaknya endotel mnyebabkan kontrak darah dg
faktor subendotel (ECM, Tromboplastin dan TF) koagulasi, aktivasi sitokin monosit & TF pbesaran progresif vegetasi
infeksi. Ekstensi lokal & kerusakan jaringan yg berlanjut akan mbentuk abses & berujung pd diseminasi emboli septik
Endokarditis secara klinis terbagi menjadi akut dan subakut
Endokarditis memiliki beberapa variasi yaitu
1. Native valve endocarditis (NVE) terbagi menjadi akut dan subakut
2. Prosthetic valve endocarditis (PVE) terjadi 10-20% kasus terbagi mjd early (<60 hari) dan late (> 60 hari)
Kecenderungan infeksi pada katup mekanikal biasanya terjadi dalam 3 bulan sdgkn bioprotesis rata2 stlh 1 tahun.
Katup mitral lebih rentan daripada katup aorta
3. Intravenous drug abuse endocarditis (IVDA), 75% dari kasus IVDA tidak mengenai katup dan bila mengenai katup maka
terbanyak adalah tricuspid (50%)
4. Pacemaker infective endocarditis CDRIE (cardiac device related IE)
5. Nosocomial infective endocarditis (NIE) John L Brusch, Medscape
Diagnosis ditegakkan dengan adanya kultur darah sebanyak 3 kali yang diambil dalam 24 jam. Cara pengambilan kulturnya ialah
dua kali pengambilan dengan selisih waktu 12 jam dan harus sama hasilnya.
Guidelines on the prevention, diagnosis, and treatment of infective endocarditis. Eur Heart J (2009) 30 (19): 2369-2413
Indikasi untuk bedah dan pendekatan perioperatif pada IVDAS dan pada non addict adalah sama dan harus lebih konservatif pada
IVDAS karena memiliki insiden IE rekuren yang lebih tinggi, akibat penyalahgunaan obat yg berkelanjutan. Bedah jantung pada HIV
infected IVDAS dengan IE tidak akan memperburuk prognosis IE maupun HIV.
(dr Budi Rahmat, 31/7/12) Kapan kontraindikasi repair pada pasien MR?
- Bila ESD > 50 mm. Artinya jantungnya tidak berkontraksi sepenuhnya dengan baik
The complex floppy pada katup mitral (Barlows). Insisi elliptical pada basis katup mitral
Barlow Disease
The complex floppy pada katup mitral (Barlows). Insisi elliptical pada basis katup mitral
Gambaran skematik sliding plasty terkait reseksi ovoid pada katup anterior
Zegdi R, Carpentier A, Doguet F, Berrebi A. Systolic anterior motion after mitral valve repair:
An exceptional cause of late failure. J Thorac Cardiovasc Surg 2005;130:1453-1454
Ectopic cordis tjdi akibat kegagalan maturasi midline mesoderm dan ventral body wall selama masa perkembangan embrionik.
Etiologi pastinya tidak diketahui.
Ectopic cordis akibat defek penutupan lateral body wall fold dari ventral body wall. Pada akhir minggu ketiga embrio, lateral plate
mesoderm terbagi menjadi lapisan somatic di luar dan splanknik di dalam. Sisi diantara lapisan tersebut merupakan lateral plate
mesoderm yang mengandung primitive body cavity
- Tipe cervical jarang dan biasanya merupakan akibat retensi jantung dari posisi embrioniknya di leher
- Tipe thoracic merupakan bentuk klasik ectopic cordis ditandai sternal cleft yg menyebabkan protrusi jantung diluar rongga
toraks. Frekuensinya berkisar 37% dari kasus ectopic cordis menurut Leca. Bbrp melaporkan frekuensi hingga 62%
- Tipe thoracoabdominal merupakan bentuk parsial dari ectopic cordis dan ditandai oleh adalah celah sternum bawah, defek
diafragmatik anterior midline, defek pericardium parietal diafragmatik, yang menyebabkan hubungan bebas pericardio-
peritoneal. Omfalokel, ventral abdominal defect atau diastasis recti juga sering dijumpai. Frekuensinya 37%.
- Tipe abdominal sangat jarang dan ditandai migrasi jantung ke rongga abdominal. Frekuensinya 11%.
Sharma S. Ectopia Cordis with Associated Foetal Anomalies :
Antenatal Ultrasonographic Detection. JK Science 1999; 1(4): 176-79
Cantrell JR thn 1958 mendeskripsikan Pentalogy Cantrell ; berhubungan erat dgn trisomi 18 dgn kelainan :
- Cardiac anomalies
- Pericardial defect
- Deficiency anterior diaphragm
- Lower part of sternum defect
- Abdominal wall defect
Balakumar K, Misha K. Ectopia cordis with endocardial cushion defect:
Prenatal ultrasonographic diagnosis with autopsy correlation. Ann Pediatr Cardiol. 2010 Jul-Dec; 3(2): 166168.
(Prof. Teddy Ontoseno, diskusi PPJT 15/5/13) Kasus Bayi Aseni 2 mgg dengan ectopic cordis + ASD + VSD + PDA. Pada kasus ini
ectopic cordis masih diliputi oleh pericardium. Pada prinsipnya upaya utk segera dpt menempatkan jantung ke dlm rongga toraks
lbh baik drpd membiarkan jtg diluar rongga dada dan ditutupi dgn amnion saja karena :
1. Hipotermi -
2. Tekanan atmosfer lebih tinggi dari pada tekanan intratorakal sehingga memicu jantung bergerak ke segala arah dan
menyebabkan gangguan diastolic dan sistolik -- mediastinal flutter
3. Risiko terjadinya infeksi
(Prof Paul Tahalele, diskusi PPJT 15/5/13) Risiko infeksi aplikasi tissue expander sebagai pelindung/ penutup pd ectopia cordis
cukup tinggi (??)
Problem : Ruang kavitas toraks biasanya kecil dan hanya sedikit ruang dlm mediastinum tersisa utk jantung, biasanya terdesak
oleh paru dan jaringan sekitar. Bila memaksakan utk memasukkan jantung ke dlm kavitas toraks maka dpt memicu gang
hemodinamik akibat kingking pembuluh darah besar atau kompresi otot jantung.
Hornberger LK, Colan SD, Lock JE, Wessel DL, Mayer JE.Outcome of patients
with ectopia cordis and significant intracardiac defects. Circulation 1996;94:32-7.
Ada bbrp ahli melakukan tindakan operatif bertahap dgn alasan meminimalkan kompresi jantung dan pembuluh drh besar serta
mberikan kesempatan rongga toraks utk berkembang bertahap. Ada juga ahli yg melakukan one stage repair ectopia cordis segera
setelah lahir dgn menggunakan transected ribs untuk rekonstruksi toraks
Barkai G, Goldman B, Ries L, et al. Expanding multiple marker screening for Downs syndrome
to include Edwards syndrome. Prenat Diagn 1993;13:843.
(dr DF, diskusi 28/4/14).Laki laki 5 bln 5,3 kg dg diagnosis TAPVD supracardiac, CAVSD, TOF, bilateral SVC, double aortic arch +
PDA.
Echo 14/3/14 didapatkan :
SS, AV concordance, RPV ke RPA dan LPV
ASD primum + ASD sekundum besar (L to R Shunt) + VSD muskuler inlet dan PM besar
Common AV valve
PS valvar infundibular moderate (grad 30 mmHg) PA konfluens RPA= LPA = 8 mm
Overriding aorta 50%. MAPCAs besar dan turtous dari a innominata ke LPA, katup Ao baik dan Arkus Ao normal.
Echo 28/3/14 didapatkan :
SS, IVC tidak interrupted, bilateral SVC, semua tampaknya masuk ke RSVC
ASD primum + ASD sekundum (L to R Shunt), VSD muskular inlet besar
Common AV valve tidak ada AVV regurgitation
PS valvar infundibular severe PA konfluens RPA = LPA = 7 mm, PDA kecil 2-3 mm
Overriding aorta 30%. Katup Ao baik dan Arkus Ao normal
MSCT didapatkan :
SA, interrupted IVC, CAVSD
PS infundibular RPA 7,2/9 LPA 7,2/7,1 MPA 10,7
RSVC bermuara ke RA
LSVC bermuara ke LA
V. innominata kecil
Semua PV kanan bawah, PV kiri atas dan bawah membentuk common PV dan bermuara ke SVC
PV kanan atas langsung masuk ke SVC
Double aortic arch cabang 1 membentuk arkus kiri yg kmd membentuk a carotis komunis kiri dan a subclavia kiri
kemudian membentuk PDA yang mengisi MPA
Aborted arkus kiri . Arkus kanan membentuk a. carotis komunis kanan dan a. subclavia kanan
Diameter AoD 7,7 mm, vascular ring (-), kolateral kecil dari AoD ke paru kiri