Anda di halaman 1dari 33

1.

Obat anti hipertensi berikut yang sering

di gunakan untuk post operative sedation adalah:

A. Minoxidil

B. Dexmedetomidine

C. Terazosin

D. Amiloride

E. Valsartan

2. Rebound Hypertension bisa terjadi

pada pemakaian obat di bawah ini :

A.Bisoprolol

B.Dietiazem

C.Clonidine

D. Hydralazine

E. Furosemide
3. Yang tidak menentukan potensi obat anestesi lokal

A. Batas molekul anestesi lokal

B. Water solubility

C. Jumlah total carbon dalam molekul anestesi lokal

D. Kemampuan molekul anestesi lokal menembus

membran hidrofilik

E. Lipid solubility

4. Nilai Apgar Scores bagi bayi dengan SC terpengaruh langsung oleh :

A. Kondisi ibu saat hamil

B. Kondisi anak dalam kandungan

C. Tehnik anestesi dengan general anestesi

D. Tehnik anestesi dengan regional anestesi

E. Obat yang dipakai selama proses persalinan

Pembahasan:

 APGAR score 1 menit: skin incision to delivery time dan type of anesthesia
 APGAR score 5 menit: skin incision to delivery time, gestational age, dan blood pressure
5. Absorbsi atelectasis terjadi :

A. Oksigen konsentrasi rendah

pada area dengan rasio V/Q yang tinggi

B. Oksigen konsentrasi tinggi

pada area dengan rasio V/Q yang rendah

C. Oksigen konsentrasi tinggi

pada area dengan rasio V/Q yang tinggi

D. Oksigen konsentrasi rendah

pada area dengan rasio V/Q yang rendah

E. Tidak ada hubungannya

dengan konsentrasi oksigen

6. Hypothermia dapat menimbulkan :

A. Cardiac arrhytmia dan ischemia

B. Menurunkan peripheral vascular ressistance

C. kurva dissosiasi oksigen bergeser kekanan

D. Menurunkan insiden infeksi

E. Meningkatkan metabolisme obat


7. Diantara gas anestesi berikut ini yang uptakenya

ke sirkulasi paru paling besar adalah: A.Sevoflurane

B.Isoflurane

C.N2O

D. Halothane

E. Desflurane

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi cepatnya

recovery dari gas anestesi inhalasi adalah, KECUALI :

A. Fresh Gas Flow yang tinggi

B. Volume circuit anestesi yang rendah

C. Kelarutan dalam lemak yang rendah

D. Cerebral blood flow yang tinggi

E. Absorbsi tinggi oleh sirkuit mesin anestesi

9. Diantara opioid berikit ini yang kelarutannya

dalam lemak paling tinggi adalah :

A.Sufentanil

B. Alfentanil

C. Morfin

D. Remifentanil

E. Meperidin
10. Obat mana yang bukan merupakan intermediate

nondepolarizing muscle relaxant :

A.atracurium

B.cisatracurium

C.mivacurium

D.rocuronium

E.vecuronium

11. Onset cepat pada succinylcholine dikarenakan:

A. low lipid solubility

B. high lipid solubility

C. high water solubility

D. low water solubility

E. Dosis yang besar

12. Obat – obatan yang tidak berpotensiasi

terhadap nondepol muscle relaxant :

a. antibiotik

b. inhalasi anesthestic

c. Ketamine

d. Anticonvulsant

e. Magnesium sulfate
13. Obat–obat dibawah ini yang eliminasinya

tergantung pada fungsi ginjal adalah :

A. atracurium

B. Rocuronium

C. mivacurium

D. Vecuronium

E. Cisatracurium

14. Obat kolinesterase inhibitor yang bekerja paling cepat adalah :

A. onset 5 menit, peak 10 menit, bekerja 1 jam

B. onset 10-15 menit, bekerja 2 jam

C. onset 1-2 menit

D. tidak cocok untuk reversal NMDB

E. antikolinergik

15. Obat kolinesterase inhibitor yang bisa menyebabkan diffuse excitation pada otak adalah

A. aneostigmin

B. pyridostigmin

C. Edrophonium

D. Physostigmin

E. Glycopirolate
16. Antikolinergik yang paling efektif untuk mengobati bradiaritmia adalah:

A. atropin

B. scopolamin

C. glycopyrolate

D. edrophonium

E. neostigmine

17. Obat antikolinergik yang tidak menyebabkan sedasi :

A. atropin

B. scopolamin

C. glycopyrolate

D. edrophonium

E. neostigmin
18. Obat adrenergik agonist dibawah ini yang paling mempengaruhi reseptor alpha-1 yaitu :

A.Phenylephrine

B.Clonidine

C.Fenoldopam

D.Dobutamine

E.Methyldopa

19. Dari obat-obat adrenergik agonist dibawah ini yang paling meningkatkan renal blood flow :

A.Epinephrine

B.Dobutamine

C.Fenoldopam

D.Ephedrine

E.Dopexamine
20.Obat anestesi lokal yang paling cepat dimetabolisme oleh tubuh adalah :

A.Lidocaine

B.Prilocaine

C. Bupivacaine

D. Mepivacaine

E. Ropivacaine

21. Dosis maksimum dari Lidocaine adalah :

A. 3 mg / kgBB

B. 5 mg / kgBB

C. 7 mg / kgBB

D. 8 mg/ kgBB

E. 12 mg/ kgBB
22. Dosis maksimum dari Lidocaine setelah ditambah Adrenaline adalah :

A. 3 mg / kgBB

B. 5 mg / kgBB

C. 7 mg / kgBB

D. 8 mg/ kgBB

E. 12 mg/ kgBB

23. Obat anti hipertensi yang didalam anestesi digunakan sebagai tambahan untuk epidural infusion

dalam mengatasi nyeri adalah ….

A. Captopril

B. Nifedipine

C. Amlodipine

D. Clonidine

E. Propanolol

24. Hal-hal tersebut dibawah ini adalah kontraindikasi anestesi blok perifer, KECUALI:

A. Infeksi

B. Toksisitas lokal anestesi

C. Perifer neuropathy

D. Pasien tidak kooperatif

E. Anak-anak

25. Chemical mediator timbulnya nyeri

yang bekerja via aktivasi reseptor

N-methyl D Aspartate adalah :

A.Acetylcholine B.Endorphin

C. Glutamate

D.Serotonin

E.Substance-P
26. SA node merupakan special

pacemaker sel yang terletak pada:

A. sulcus terminalis

B. posterior dari hubungan antara

atrium kanan dengan vena cava superior

C. anterior dari hubungan antara

atrium kanan dengan vena cava superior

D. bundle of His

E. dinding atrium kiri

27. Tiga gelombang yang terdapat saat kontraksi atrium yakni gelombang a, c, v ; gelombang ‘a’
menyatakan :

A.kontraksi ventrikel

B.penonjolan katup AV ke ventrikel

C.hasil tekanan vena sebelum katup AV terbuka kembali .

D.sistolik atrium

E.penonjolan katup AV ke atrium


28. Ditundanya operasi pasien hypertensi dengan organ failure ,tekanan diastole yang tidak diijinkan

A.>100 mmHg

B.>105 mmHg

C.>110 mmHg

D.>115 mmHg

E.>120 mmHg

29. Penggunaan Pancuronium pada hipertensi tidak terkontrol ,harus ditunda kerena alasan ;

A.merupakan steroid

B.melepaskan histamin

C.blokade vagal dan katekolamin release

D.blokade parasimpatis dan histamin release

E.blokade simpatis

30. Faktor-faktor dibawah ini dapat meningkatkan dead space, KECUALI:

A.Umur

B.Obat-obat anticholinergik

C. Emboli paru

D.Emfisema

E. Flexi leher
31. Berikut ini adalah hal yang benar tentang shunting, KECUALI :

A. Shunting adalah suatu proses desaturasi darah dari jantung kanan kembali ke jantung kiri
tanpa resaturasi dengan oksigen diparu-paru.

B. Shunt intrapulmonal sering diklasifikasikan menjadi shunt absolut dan shunt relatif

C. Shunt absolut adalah shunt anatomi dan V/Q adalah nol

D. Hipoksemia yang disebabkan oleh shunt relatif dapat diperbaiki

E. Shunting dari kiri ke kanan tidak menyebabkan hypoxemia

32. Dibawah ini yang merupakan penyebab demam pada perioperatif yang berhubungan dengan
gangguan metabolik adalah, KECUALI :

A.Alergi

B.Granulomatous disorders

C.Trombosis

D.Pheochromocytoma

E.Neoplastik disorders
33. Faktor-faktor yang memicu terjadinya komplikasi disfungsi pulmonal post operatif KECUALI

A. Penyakit paru yang dialami sebelumnya

B. Merokok

C. Obesitas morbid

D. Usia > 60 tahun

E. Anestesi umum < 3 jam

34. Mengenai kurva dissosiasi oksigen-hemoglobin:

A. Hemoglobin tipe F akan menggeser kurva ke kiri

sehingga mengganggu pelepasan oksigen ke jaringan

B. Hipertermia akan menggeser kurva ke kiri

sehingga affinitas Hb terhadap oksigen semakin tinggi

C. 2,3 Difosfogliserat akan menggeser kurva ke kiri

sehingga affinitas Hb terhadap oksigen semakin tinggi

D. Asidosis akan menggeser kurva ke kanan

sehingga menurunkan pelepasan oksigen ke jaringan

E. Kerja otot (exercise) akan menggeser kurva ke kiri

karena terjadi peningkatan karbondioksida


35.Pernyataan yang paling benar mengenai autoregulasi serebral adalah:

A. Perubahan mean arterial pressure < 60 mmHg atau >150 mmHg, tidak akan mempengaruhi
autoregulasi aliran serebral secara bermakna

B. Hipertensi kronik akan menggeser kurva ke kanan sehingga bila terjadi penurunan tekanan darah
selama MAP masih > 50 mmHg aliran darah serebral tidak akan terganggu

C. Autoregulasi tidak berubah dan mempertahankan aliran darah di daerah sekitar tumor atau infark
serebral

D. Metabolik asidosis akan menimbulkan vasokonstriksi yang akan menurunkan aliran darah serebral

E. Autoregulasi dan aliran darah serebral dipengaruhi oleh peningkatan atau penurunan
PCO2, PO2 dan MAP

36.Saraf dari sympathetic nervous system :

A.T1 – L1

B.T1 – L2

C.T1 – L3

D. T2 – L1

E. T2 – L2
37.Keuntungan LMA dibandingkan dengan intubasi trachea adalah :

A. Sangat berguna pada intubasi sulit

B. Menaikkan resiko aspirasi

C. Kurang aman pada posisi tengkurap

D. Resiko polusi gas anestesi lebih besar

E. Dapat menyebabkan perut kembung

38. Posisi pasien pada waktu operasi yang menyebabkan penurunan kapasitas vital dan meningkatkan
kemungkinan aspirasi adalah :

A. Telungkup (prone)

B. Lateral decubitus

C. Trendelenburg

D. Lithotomy

E. Anti trendelenburg

39. Pada pemberian Midazolam untuk pasien yang mendapatkan analgetika dengan opioid, maka efek
dari opioid sebagai analgetiknya akan :

A. Tidak terpengaruh

B. Menurunkan efek analgetiknya

C. Terpengaruh sedikit meningkat

D. Meningkat tajam
E. Bisa meningkat atau menurun, tergantung kondisi pasien

40. Pemberian Total Parenteral Nutrition menggunakan jalur :

A. Pulmonary Artery Catheterization

B. Pheripheral vena catheterization

C. Central Vena Catheterization

D. Pulmonary Vena Catheterization

E. Femoralis Artery Catheterization

41. Seorang laki laki 40 th, 60kg, TD 180/95 mmHg, tidak ada keluhan menderita Hernia Inguinalis
Lateralis dextra, akan dilakukan bedah herniorrhaphy elektif. Hasil foto thorax dan laboratorium
dalam batas normal. Pasien ini termasuk:

A. PSASA I D. PSASA I-D

B. PSASA II E. PSASA II-D

C. PSASA III

42. Pemeriksaan laboratorium sebelum tindakan bedah elektip pasien usia 50 th, dengan kasus
perdarahan :

A. Leukosit

B. Gula darah sewaktu

C. Hb

D. Serum creatinin
E. Cholesterol

43. Perioperative mortality rate pada pasien dengan PSASA –IV

A. 0.05%

B. 1%

C. 20%

D. 40%

E. >50%

44.Shock didefinisikan sebagai :

A.tekanan darah rendah

B.oxygen consumption lebih rendah dari oxygen delivery

C.VO2 < DO2

D.DO2 < VO2

E.Gagal jantung

45.Masalah utama pada cardiogenic shock adalah :

A.volume loss

B.expanded venous capacity

C.uptake oksigen dijaringan

D.obstruksi extra cardiac


E.pump failure

46. Bila diinfuskan cairan RL 1 liter, maka pada keseimbangan, yang akan bertahan dalam
intravascular:

A.750 ml

B. 500 ml

C. 250 ml

D. 100 ml

E. BSSD

47. Bila dinfuskan 1 liter Albumin 5%, maka provisinya akan sama dengan bila yang diinfuskan :

A. Gelatine 1 liter

B. Albumin 20%, 250 ml

C. HES 6%, 1 liter

D. Dextran 40, 1 liter

E. RL 2 liter
48. Pada pemeriksaan pasien KLL didapat : pulse rate 125x/m, T 90/70 mmHg, R: 35 x/m,
kebingungan, maka estimasi jumlah perdarahan :

A. 10% EBV

B. 15% EBV

C. 15-30% EBV

D. > 30% EBV

E. > 40% EBV

49. Bila terjadi perdarahan 1000 ml, maka replacement cairan :

A. RL 3000 ml

B. Tutofusin 1000 ml

C. Exfafusin 100 ml,

D. D5W 3000 ml

E. Ivelip 500 ml

50. BB 50 kg, KLL, perdarahan banyak Hb 5 gr%, transfusi s/d Hb 9 gr% dengan WB (1 unit =250
ml) :

A. 2 unit

B. 3 unit

C. 4 unit

D. 5 unit.

E. 6 unit

1 unit meningkatkan 0,75 g/dL pada 50 kg

4/0.75 = 4,3
51. Shock yang terjadi pada kasus cardiac-tamponade termasuk :

A.shock septic

B.shock hypovolemia

C.shock cardiogenic

D.shock obstructive

E.BSSD

Kasus Untuk no. 52 s/d 56

52. Seorang laki-laki dengan BB. 70 kg, TB. 165 cm Bila diketahui Cardiac output = 5 L/menit, Hb =
15gr% SaO2 = 100%, SvO2 = 75% 52. Delivery Oxygen (DO2)

A. 2000 ml/menit

B. 1000 ml/menit

C. 1500 ml/menit

D. 350 ml/menit

E. 250 ml/menit

53. DO2 -Index :

A.1100 ml/menit/m2

B.550 ml/menit/m2

C.750 ml/menit/m2

D.660 ml/menit/m2

E.100 ml/menit/m2
1. CaO2 (kandungan oksigen dalam darah arteri)
A. 15 ml/dl
B. 20 ml/dl
C. 25 ml/dl
D. 30 ml/dl
E. 35 ml/dl
CaO 2=¿) + (0.0031 x PaO2)
CaO2 = Arterial Oxygen Content
Hb = Haemoglobin
SaO2 = Oxygen Saturation
PaO2 = Partial pressure of oxygen

2. O2ER (Oxygen Extraction Ratio)


A. 100%
B. 75%
C. 50%
D. 25%
E. BSSD
CaO 2−CvO 2
O 2 ER=
CaO 2
O2ER = Oxygen Extraction Ratio
CaO2 = Arterial Oxygen Content
CvO2 = Venous Oxygen Content

3. VO2
A. 250 ml/menit
B. 140 ml/menit
C. 100 ml/menit
D. 75 ml/menit
E. 50 ml/menit
VO2 max orang normal = 35-45 ml/kg/mnt.
4. Yang termasuk dalam sign of circulation adalah
A. Buka mata
B. Reaksi pupil
C. Mengeluarkan suara
D. Batuk
E. Mengeluh sakit
Poor circulation:
 Nyeri / kelemahan otot
 Sensasi tertusuk pada kulit
 Pucat
 Akral dingin
 Bengkak
 Kebas / mati rasa

5. DC shock dilakukan bila gambaran EKG


A. PEA
B. Asystole
C. EMD
D. VT with pulse
E. VF
6. Tindakan RJPO dengan 2 penolong, perbandingan ventilasi paru dengan kompresi
jantung
A. 5:1
B. 15:2
C. 15:1
D. 5:2
E. 30:2
7. Bila gambarn EKG Ventrikular Takikardi, dan nadi karotis teraba, maka tindakannya
adalah
A. DC shock 200 J
B. Adrenalin 1 mg/iv
C. Lidokain 1 mg/kg/iv
D. SA 0.5 mg/iv
E. BSSD

8. Bila gambaran EKG asystole , maka tindakannya adalah


A. DC shock 200 J
B. CPR
C. Adrenalin 1 mg/iv
D. Kardioversi
E. Automated External Defribillation
9. Pijat jantung luar pada CPR
A. 60 x/menit
B. 80 x/menit
C. 100 x/menit
D. 30 x pompa/30 detik
E. 30 x pompa/15 detik

10. Bila gambaran EKG VT dan nadi teraba lemah, TD rendah, tindakannya adalah
A. DC shock 360 J (bila VT polimorfik)
B. Cardioversi 1 J/kg
C. Lidokain 1 mg/kg/iv
D. SA 1 mg/iv
E. Adrenalin 1 mg/iv

11. Sewaktu visite, tiba-tiba pasien cardiac arrest (witness cardiac arrest), maka tindakannya
adalah:
A. Kardioversi
B. DC shock 200 J
C. DC shock 300 J
D. DC shock 360 J
E. Arenaline 1 mg/iv
12. Dosis awal DC shock pada kasus VF:
A. 50 J
B. 200 J
C. 300 J
D. 360 J
E. 1 J/kg

13. Yang tidak tepat dilaporkan pada waktu menghubungi Emergency Medical System adalah
A. Keadaan pasien saat itu
B. Petugas yang ada
C. Tindakan yang dilakukan
D. No HP yang bisa dihubungi
E. Alamat keluarga korban
14. Satu siklus bantu nafas dan pompa jantung luar adalah
A. 5 kali
B. 4 kali
C. 3 kali
D. 2 kali
E. 1 kali

15. CPCR dihentikan bila


A. Tidak jelas apakah sudah ROSC atau belum
B. Nafas terlihat satu, lambat, tetapi jantung belum ROSC
C. Penolong kelelahan
D. Belum ROSC tangan hangat
E. Apparat keamanan setempat datang menolong
Indikasi CPR dihentikan:
 ROSC
 Tampak tanda-tanda kematian biologis
 Penolong kelelahan
 Perintah do not resuscitate

16. Paru-paru neonates dan bayi mudah terjadi atelectasis disebabkan, kecuali
A. RR cepat
B. Compliance paru rendah
C. FRC rendah
D. Compliance dinding dada yang besar
E. Diameter trakea kecil
Frekuensi pernafasan pada neonatus normal 40x/menit, bayi 30x/menit, balita
25x/menit, anak 20x/menrt. Volume tidal dan ruang rugi perkilogram berat badan
relative konstan 2-2,5 ml/kg BB. Resistensi jalan nafas relatif lebih besar karena
kecilnya saluran jalan nafas terutama pada cabang yang kecil. Beban nafas menjadi
lebih berat sehingga otot pernafasan cenderung lebih mudah capai. , jumlah dan
ukuran alveoli lebih kecil sehingga komplians paru menurun namun tulang rawan
pada rusuk menyebabkan dinding dada sangat komplians. Kedua kombinasi tersebut
menyebabkan dinding dada kolaps saat inspirasi dan paru kolaps selama ekspirasi
sehingga FRC (Functional Residual Capacity) menurun. Hal ini penting karena
cadangan 02 selama periode apnea (saat intubasi) neonatus dan bayi cepat menjadi
hipoksemia dan atelektasis. Frekuensi nafas yang tinggi memperberat keadaan ini
karena kebutuhan oksigen yang meningkat 2x dewasa.

17. Kesulitan intubasi pada neonates dan bayi disebabkan, kecuali


A. Kepala dan lidah relative lebih besar
B. Chuby neck
C. Epiglottis Panjang
D. Epiglottis Panjang
E. Plica vocalis letak rendah
Anatomi respirasi pada bayi:
 Kepala dan lidah besar
 Rongga mulut kecil
 Rongga hidung sempit
 Mandibula kecil
 Leher pendek
 Epiglottis Panjang
 Trakea pendek
 Adenoid dan tonsil dominan

18. Tanda utama deplesi cairan intravascular pada neonatus dan bayi adalah
A. Takikardi
B. Bradikardi
C. Hipotensi dengan takikardi
D. Hipotensi dengan bradikardi
E. Hipotensi tanpa takikardi
Sistem vaskuler kurang berespon terhadap hipovolemi sehingga kekurangan cairan
intravaskuler pada neonatus dan bayi mengakibatkan hipotensi tanpa takikardi.
Tekanan darah neonatus 65/40 mmHg, bayi 95/65 mmHg, balita 100/70 mmHg, anak
110/60 mmHg

19. Hipotermia pada neonatus dan bayi disebabkan oleh hal di bawah ini, kecuali:
A. Luas permukaan tubuh relative lebih besar dari BB
B. Temperature yang rendah di dalam OT
C. Dry anesthetic gases
D. Kauterisasi pada luka operasi
E. Efek obat anestesi pada regulasi temperatur tubuh
Anak mempunyai luas permukaan tubuh per kilogram BB lebih besar dari dewasa.
Pada neonatus kehilangan panas lebih mudah terjadi karena kulit yang tipis, cadangan
lemak yang sedikit serta luas permukaan tubuh yang lebih besar
20. Produksi panas pada bayi dan neonatus didapat dari
A. Proses menggigil
B. Metabolisme air
C. Metabolisme karbohidrat
D. Metabolisme lemak coklat
E. Metabolisme protein
Pada neonatus kehilangan panas lebih mudah terjadi karena kulit yang tipis, cadangan
lemak yang sedikit serta luas permukaan tubuh yang lebih besar. Terdapat 2
mekanisme produksi pada neonatus, pertama non shivering thermogenesis oleh
metabolism lemak coklat kedua, menggigil. Pada 3 bulan pertama kelahiran bayi
kurang mempunyai kemampuan menggigil, oleh karena itu mekanisme produksi
panas lebih utama pada metabolisme lemak coklat. Proses tersebut menjadi terbatas
pada bayi prematur dan anak yang sakit
21. Puasa sebelum anestesi dan pembedahan pada bayi <6 bulan
A. Makan padat 6 jam, clear liquid 3 jam
B. Makan padat 4 jam, clear liquid 2 jam
C. Makan padat 3 jam, clear liquid 2 jam
D. Makan padat 8 jam, clear liquid 4 jam
E. Makan padat 4 jam, clear liquid 1 jam
Pada umumnya, sebelum dilakukan tindakan pembedahan elektif penderita harus
dipuasakan selama 6 jam untuk makanan padat. Sedangkan untuk dear fluids dapat
dalam waktu minimal 2 jam sebelum pembedaan dengan jumlah yang tidak banyak.
Pasien belum memberikan informed consent.
22. Pemeriksaan laboratorium yang wajib dilakukan sebelum anestesi dan pembedahan
A. Urine
B. Feces
C. Hemoglobin
D. Darah rutin
E. Factor pembekuan darah
Pemeriksaan rutin:
 Hb, lekosit, hitung jenis lekosit, golongan darah, PTT, PTTK.
 Urin: Protein, reduksi dan sedimen.
 Foto X-ray, terutama untuk bedah mayor.
 EKG, terutama untuk pasien usia 40 tahun ke atas
Pemeriksaan khusus:
 EKG pada anak.
 Spirometri dan bronkospirometri pada pasien tumor paru.
 Fungsi hati pada pasien ikterus.
 Fungsi ginjal pada pasien hipertensi

23. Yang menjadi pilihan untuk rute pemberian premedikasi pada neonatus dan bayi
A. Oral
B. Transdermal
C. Nasal
D. Intramuscular
E. Rektal

24. Sucinylcholine pada bayi dan neonatus dapat menyebabkan


A. Hemoglobinuria
B. Cardiac dysrhythmia
C. Hypokalemia
D. Hyponatremia
E. Hypercalcemia

25. Drug of choice untuk fasilitasi intubasi pada bayi dan anak
A. Vecuronium
B. Atracurium
C. Pavulon
D. Rocuronium
E. Succinylcholine
Minimal cardiovascular effects and histamine release have made vecuronium a
popular choice for use in critically ill children. Vecuronium is clearly a long-
acting neuromuscular blocking agent in newborns and infants

26. Pilihan cara extubasi pada akhir anestesi pada bayi


A. Light sedation
B. Light anesthesia
C. Fully awake
D. Fully relaxation
E. TOF 30%

27. Pemasangan kateter urin adalah rutin pada prosedur operasi


A. Operasi appendectomy
B. Operasi cardiovascular
C. Operasi eksisi lipoma
D. Debridement fraktur tulang terbuka
E. Operasi labioplasty

Anda mungkin juga menyukai