Anda di halaman 1dari 1

ABDOMINAL PREGNANCY : LAPORAN KASUS

Pratiwi1 , Diah Ratri2


1
Dokter Umum, RSUD Umbu Rara Meha, Waingapu, Sumba Tmur, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia
2
Dokter Spesialis Obstetrik dan Ginekologi, RSUD Umbu Rara Meha, Waingapu, Sumba
Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

ABSTRAK
Pendahuluan
Kehamilan Abdominal adalah kehamilan ektopik yang terjadi di dalam Kavum Peritonium,
dapat terjadi secara primer maupun sekunder. Kasus ini merupakan kasus yang sangat jarang
terjadi dan sering terlewatkan saat asuhan antenatal. Diagnosis kehamilan abdominal memiliki
indeks keraguan yang tinggi sehingga deteksi dini dan tatalaksana yang tepat menjadi hal
penting untuk menurunkan resiko kematian ibu dan bayi.
Kasus
Seorang wanita usia 31 tahun G2P1A0 usia kehamilan 41-42 minggu dengan keluhan tidak
merasakan gerak janin sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Hasil pemeriksaan USG
ditemukan janin meninggal dengan suspect kelainan kongenital dan Mola Partial. Pasien
direncana tindakan section caesaria elektif dan pemberian antibiotic serta terapi suportif
lainnya. Selama operasi tampak omentum membungkus ketuban dan plasenta, tampak colon
sigmoid terdorong ke cranial, insersi plasenta di mesocolon sigmoid dan omentum. Plasenta
tidak bisa dilepaskan dari insersi, evaluasi perdarahan tidak ada, sehingga diputuskan untuk
meninggalkan plasenta untuk mencegah perdarahan masif. Pasien direncanakan untuk
pemeriksaan Beta HCG dan pemberian Metotrexate namun tidak tersedia di rumah sakit.
Pasien dan keluarga menolak untuk rencana rujuk ke rumah sakit di Bali karena masalah biaya.
Setelah perawatan selama 14 hari, pasien diperbolehkan pulang dengan keadaan stabil.
Kesimpulan
Kehamilan abdominal merupakan kasus yang jarang namun memiliki morbiditas dan
mortalitas yang tinggi. Meskipun dengan keterbatasan pemeriksaan dan pilihan obat-obatan,
tatalaksana yang tepat dapat menurunkan mortalitas.

Anda mungkin juga menyukai