a. Cortical Blindness
b. Anterior Ischemic Optic Neuropathy
c. Retinal detachment
d. Posterior Ischemic Optic Neuropathy
e. Ophtalmic venous obstruction
41. Anak usia 11 tahun obese telah dilakukan pembedahan tonsilektomi.
Pada waktu petang tampak pucat dan hipotensi, nampak cemas. Diagnosis
pendarahan pasca tonsilektomi, direncanakan ekplorasi perdarahan.
Setelah resusitasi cairan, metode induksi yang disarankan untuk kasus
tersebut adalah :
a. Rapid Sequence intubation dengan etomidate dan succinylcholine
b. Rapid sequence intubation dengan thiopental dan rocuronium
c. Induksi inahalasi dengan desflurane posisi ‘head down’
d. Induksi inhalasi dengan sevoflurane posisi ‘head down’
e. Rapid sequence intubation dengan propofol dan rocuronium
42. Anak usia 3 tahun menjalani operasi tonsilektomi. Setelah operasi
selesai dan pasien sudah bernafas secara spontan, dilakukan ekstubasi pipa
ET. Beberapa saat paska ekstubasi pasien nampak sesak, refraksi sela iga,
disertai suara batuk ‘croupy’. Saturasi turun hingga 90%. Pernyataan yang
tepat dari keadaan tersebut adalah :
a. Intubasi trakhea menggunakan pipa endotracheal ID 4.5
b. Saat intubasi pipa mudah masuk glottis tapi sesak setelah lewat glottis
c. Situasi tersebut disebabkan stimulasi sensorik n. Glossopharyngeal
d. Merupakan gejala yang spesifik dari spasme larynx
e. Terjadi edema pada jalan nafas level cartilage thyroid
43. Seorang pria 72 tahun dengan riwayat perokok berat mengeluh
nyeri kronis tungkai bawah. Pada pemeriksaan klini didapatkan ulkus
iskemik di kedua tungkainya. Oleh ahli bedah vaskuler dikonsulkan ke
klinik nyeri untuk pengelolaan nyerinya. Terapi yang paling efektif untuk
pasien tersebut adalah :
a. Blok serabut saraf
b. Steroid epidural lumbal
c. Blok plexus hipogastik superior
d. Simpatektomi kimiawi lumbar
e. Morpin regular
44. Pria 45 tahun berat badan 60 kg riwayat perokok berat dan penderita
asma bronkiale, diantar keluarga ke IRD karena serangan asma. Dokter IRD
yang merawat akan memberikan obat aminofilin dengan mempertimbangkan
berbagai hal termasuk dalam asap rokok terkandung polycyclic hydrocarbons
yang berpengaruh terhadap metabolisme berbagai obat di hepar. Apakah
pengaruh asap rokok terhadap aminofillin pada pasien diatas?
a. 60 menit
b. 10 menit
c. 15 menit
d. 5 menit
e. 45 menit
76. Seorang wanita 66 tahun direncanakan pembedahan AMP, dengan
komorbid Parkinson’s disease. Pasien tersebut mendapatkan terapi
Levodopa, dari anamnesis sering mengalami PONV. Terapi antiemetik
yang sesuai untuk pasien tersebut adalah
93. Pada pasien dengan kelainan fungsi hati akan terjadi perubahan
farmakokinetik berupa :
a. Peningkatan plasma protein binding
b. Penurunan plasma free drug
c. Peningkatan volume distribusi
d. Peningkatan klirens obat dari hati
e. Tidak direkomendasikan penggunaan atrakurium/cisatrakurium
94. Kondisi berikut yang menyebabkan kelainan perdarahan adalah
a. Peningkatan tromboxane
b. Penurunan prostacycline
c. Peningkatan tromboxane dan penurunan prostacyclin
d. Penurunan tromboxane
e. Penghambatan prostacyclin
95. Agen anestesi inhalasi yang paling unik memiliki sifat mild beta
adrenergic agonist ialah
a. Nitrous Oxide
b. Halothane
c. Sevoflurane
d. Desflurane
e. Isoflurane
96. Kecepatan uptake suatu zat anestesi inhalasi di paru tidak
dipengaruhi oleh
a. Blood:gas coefficient partition
b. Solubilitas anestesik di jaringan tubuh
c. Ventilasi alveolar
d. Cardiac output
e. Arterial to venous partial pressure
97. Agen anestesi inhalasi yang menyebabkan peningkatan Cerebral
Metabolik Rate ialah
a. Nitrous Oxide
b. Halothane
c. Sevoflurane
d. Desflurane
e. Isoflurane
98. Yang benar mengenai Koefisien partisi darah/gas obat anestesi ialah
a. Halothan lebih kecil dibanding isoflurane
b. N2O lebih besar dibanding sevoflurane
c. Sevoflurane lebih kecil dibanding desflurane
d. Desflurane lebih besar dibanding N2O
e. Isoflurane leih besar dibanding sevoflurane
99. Gangguan penglihatan akan akut pasca operasi yang paling sering
menyebabkan kebutaan adalah
a. Kebutraan kortikal
b. Iskemik optik Neuropathy
c. Oklusi Arteri Retinal
d. Obstruksi Vena ophtalmik
e. Kearns – sayer Sindroma
100. Riwayat penggunaan obat antiepilepsi terhadap pengaruh obat-obat anestesi
perioperatif adalah:
a. Obat Antiepilepsi mengurangi potensi obat-obat anestesi
b. Obat Antianestesi hanya berpengaruh terhadap farmakokinetik obat-obat
Anestesi
c. Obat Antiepilepsi terutama Fenitoin dan Carbamazepin akan memperpendek
durasi obat pelumpuh otot non-depolarisasi
d. Obat Antiepilepsi terutama Fenitoin dan Carbamazepin akan memperpanjang
durasi obat pelumpuh otot non-depolarisasi
e. Obat Antiepilepsi tidak mempengaruhi durasi obat pelumpuh otot non-
depolarisasi