Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

PROSEDUR TINDAKAN
INSTALASI ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RS BUMI WARAS

Prosedur : PERCUTANEOUS DILATATION TRACHEOSTOMY (PDT)


ICD-9: 31.1
1. Pengertian (Definisi) Pembuatan lubang pada dinding depan trakea dengan cara
dilatasi lubang tusukan jarum pada celah antar kartilago
trakea dan pemasangan pipa trakea (tracheostomy tube, TT).
2. Indikasi 1. Obstruksi jalan napas atas
2. Tracheal toilets :
a. Tidak bisa membersihkan sekret karena kelemahan
umum, kesadaran menurun, sekresi berlebihan,
b. Penyakit-penyakit neuromuskular,
c. Menggunakan ventilator jangka panjang

3. Kontraindikasi 1. Kontraindikasi mutlak : tidak ada


2. Kontraindikasi relatif: koagulopati, ventilasi mekanik
dengan PEEP tinggi

4. Persiapan 1. Informed consent


2. Pengetahuan anatomi dan fisiologi sistem respirasi,
3. Persiapan Alat: Gaun & sarung tangan steril, Povidon
iodine, kain duk berlobang steril dan kasa steril, gel,
lidokain 2 %, spuit 3 ml, scalpel + blade, klem pean, pipa
trachea + pemandunya, PDT-set steril yang berisi :
jarum Seldinger 16 G + spuit 10 cc, kawat pemandu,
dilator primer, dilator Cula Badak, (jika tersedia:
bronkoskopi fleksibel dengan monitor).
4. Alat pengisap dan Kit emergensi yang berisi laringoskop,
pipa orotrakhea, pipa endotrachea, Bag-Mask dan obat:
epinefrin dan pelumpuh otot, dan sumber oksigen (+ pipa
& flometer)
5. Persiapan obat : midazolam, opioid, analgetika non
opioid.

5. Prosedur Tindakan 1. Pasien diposisikan terlentang dengan kepala ekstensi,


kalau perlu diganjal pundaknya, kemudian identifikasi
titik yang akan ditrakheostomi,
2. Diberikan sedasi dan analgetika (ditambahkan opioid jika

55
tersedia) pada pasien,
3. Operator mencuci tangan,
4. Operator mengenakan topi, masker, gaun steril, dan
sarung tangan steril
5. Desinfektan kuli tleher dan dada bagian atas, tutup duk
lobang steril, injeksi lidokain sub kutis pada titik
trakheostomi,
6. Buat irisan kulit melintang 1,5 cm, perdarahan
dihentikan / ditekan dengan kasa steril, jaringan subkutis
dibebaskan dengan klem pean sampai menyentuh
kartilago trakhea.
7. Tusuk jarum Seldinger dengan tekanan negatif pada spuit
pada celah antarkar tilago trachea 1-2, sampai spuit
menyedot udara dari dalam trachea (bila memungkinkan
dengan panduan bronkoskopi). Kemudian jarum
diarahkan kekaudal dan spuit dilepas, kawat pemandu
dimasukkan kedalam jarum, kemudian jarum dicabut,
8. Dilakukan dilatasi lubang bekas tusukan jarum dengan
dilator primer melalui kawat pemandu,
9. Dilakukan dilatasi lubang bekas tusukan jarum tersebut
melalui kawat pemandu dengan dilator Cula Badak
sampai garis batas atas, kemudian dilator cula badak
dilepaskan,
10. Pipa trakhea dipasang dituntun kawat pemandu, balon
(cuff) diisiudara, kemudian kawat peman dudilepas,
dilakukan penghisapan jalan napas memalui pipa trakea,
kemudian pipa trakea dihubungkan dengan alat bantu
napas (Bag-Mask, atau Ventilator)
11. Dilakukan fiksasi dengan pita melingkar leher.

6. Pasca Prosedur 1. Evaluasi fungsi pipa trakea, cek pengembangan kedua


Tindakan paru-paru, monitor mekanika pernapasan dan SaO2
2. Foto toraks dan periksaan alisis gas darah

7. Tingkat Evidensi IV

8. Tingkat C
Rekomendasi
9. Penelaah Kritis - Tim Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi
danTerapi Intensif Indonesia
- Tim Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia

56
10. Indikator Prosedur Angka keberhasilan 70-80%, komplikasi minimal
Tindakan
11. Kepustakaan 1. Irwin &Rippe’s Intensive Care Medicine 7th Ed. Editor :
Irwin, R.S. &Rippe, J.M., Wolters Kluwer Lippincott
Williams & Wilkins, Philadelpia, 2012, hal : 105-116.
2. Oh’s Intensive Care Manual 6th Ed. Editor : Bersten, A.D
and Soni, N., Butterworth Heinemann Elsevier,
Philadelpia, 2009, hal : 68, 332-334.

Seterio,
Direktur RS Bumi Waras

Dr. Hi, Arief Yulizar, MARS

57

Anda mungkin juga menyukai