PROSEDUR TINDAKAN
INSTALASI ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
RS BUMI WARAS
55
tersedia) pada pasien,
3. Operator mencuci tangan,
4. Operator mengenakan topi, masker, gaun steril, dan
sarung tangan steril
5. Desinfektan kuli tleher dan dada bagian atas, tutup duk
lobang steril, injeksi lidokain sub kutis pada titik
trakheostomi,
6. Buat irisan kulit melintang 1,5 cm, perdarahan
dihentikan / ditekan dengan kasa steril, jaringan subkutis
dibebaskan dengan klem pean sampai menyentuh
kartilago trakhea.
7. Tusuk jarum Seldinger dengan tekanan negatif pada spuit
pada celah antarkar tilago trachea 1-2, sampai spuit
menyedot udara dari dalam trachea (bila memungkinkan
dengan panduan bronkoskopi). Kemudian jarum
diarahkan kekaudal dan spuit dilepas, kawat pemandu
dimasukkan kedalam jarum, kemudian jarum dicabut,
8. Dilakukan dilatasi lubang bekas tusukan jarum dengan
dilator primer melalui kawat pemandu,
9. Dilakukan dilatasi lubang bekas tusukan jarum tersebut
melalui kawat pemandu dengan dilator Cula Badak
sampai garis batas atas, kemudian dilator cula badak
dilepaskan,
10. Pipa trakhea dipasang dituntun kawat pemandu, balon
(cuff) diisiudara, kemudian kawat peman dudilepas,
dilakukan penghisapan jalan napas memalui pipa trakea,
kemudian pipa trakea dihubungkan dengan alat bantu
napas (Bag-Mask, atau Ventilator)
11. Dilakukan fiksasi dengan pita melingkar leher.
7. Tingkat Evidensi IV
8. Tingkat C
Rekomendasi
9. Penelaah Kritis - Tim Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi
danTerapi Intensif Indonesia
- Tim Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia
56
10. Indikator Prosedur Angka keberhasilan 70-80%, komplikasi minimal
Tindakan
11. Kepustakaan 1. Irwin &Rippe’s Intensive Care Medicine 7th Ed. Editor :
Irwin, R.S. &Rippe, J.M., Wolters Kluwer Lippincott
Williams & Wilkins, Philadelpia, 2012, hal : 105-116.
2. Oh’s Intensive Care Manual 6th Ed. Editor : Bersten, A.D
and Soni, N., Butterworth Heinemann Elsevier,
Philadelpia, 2009, hal : 68, 332-334.
Seterio,
Direktur RS Bumi Waras
57