Anda di halaman 1dari 40

ANESTESI

dr. M. Dipi Abdallah


Anestesi
Definisi
Peristiwa hilangnya sensasi, perasaan (panas, raba, posture) dan
nyeri bahkan hilangnya kesadaran

Trias Anestesi:
1. Analgesia (hilangnya nyeri)
2. Hipnotik (hilangnya kesadaran)
3. Relaksasi otot (muscle relaxan)
Ruang lingkup kerja anestesi:
1. Ruang operasi
2. ICU
3. UGD
Persiapan Anestesi
Sebelum proses anestesi dimulai, ada 3
hal yang perlu dipersiapkan yaitu:
1. Pasien
2. Alat-alat dan mesin
3. Obat-obatan
Persiapan Pasien (Pre-Op)
Identitas : nama, No. RM, jenis kelamin, usia.
KU
Anamnesis: diutamakan masalah kardiovaskular dan
penyakit sistemik spt Riwayat DM, hipertensi, penyakit
jantung, alergi, asma, riw operasi sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik: head to toe, lebih dikhususkan daerah
mulut, leher, pulmo, dan kardio.
Persiapan Pasien (Pre-Op)
Hasil lab : Hb,ht, trombosit, leukosit (darah rutin), lama
perdarahan (PT,APTT, LED), gula darah, urem kreatinin,
dll.
Hasil konsultasi dengan spesialis lain: penyakit dalam,
paru, jantung, dsb.

Dari proses persiapan diatas, nanti pasien akan diputuskan


bisa dilakukan anestesi/operasi atau tidak dengan melihat
klasifikasi ASA (American Society Anaesthesists)
Contoh Laporan Pre-Op
 Lab 2/8/19
 Tn. X, lk, 13th, bb:40kg, RM 888383  Dpl: 8.2/21/6.3/206
 Dx. Cf. radius ulna distal sinistra+open fraktur tibia  Ct/bt: 8/2
fibula sinistra post debridement
 GDS: 114
 Pro ORIF
 Ur/Cr: 12/0.60
 S/ Riwayat KLL 13 hr yll, Riwayat op (+) pada 2/8/19  Na/K/Cl: 136/5.7/104
 O/sens CM, TD 112/70mmHg, nadi 90x/mnit, RR  Kesan ASA II
20x/i, SaO2 98%, temp 36
 -Anemia Hb 8.2
 Mata: conj tidak anemis dan tidak ikterik
 P/Saran:
 Airway clear, mallampati I, maksimal buka mulut>3
Koreksi Hb, target Hb 11gr/dl
jari. Paru: vesikuler (+/+), rhonki wheezing tidak
dijumpai  Jika dikerjakan tangan dan kaki,
 Jantung: BJ 1> BJ 2. Tidak ada murmur dan gallop. sedia PRC 250cc
Abdomen soepel, hepar lien tidak teraba, shifting  Jika target tercapai,
dullnes (-)  Rencana GA
 Post OP ruangan
Persiapan Alat-alat dan Mesin
Ingat STATICS
 S= Scope, stetoskop
 T= Tubes, pipa trakea
 A= Airway, OPA/NPA
 T= Tape, plaster
 I = Inducer, stilet/mandrain
 C= Connector, penyambung ETT dgn alat anestesi
 S= Suction
Persiapan Obat
 Secara garis besar ada 3 “Trias Anestesia”:
1. Hipnotik
2. Analgesia
3. Relaksasi otot rangka
Premedikasi
 Pemberian obat 1-2 jam sebelum dilakukan induksi anestesi.
Tujuannya:
1. Meredakan kecemasan dan ketakutan
2. Memperlancar induksi
3. Mengurangi sekresi saliva dan bronkus
4. Mengurangi dosis obat anestetik
5. Mengurangi mual muntah pasca bedah
6. Menciptakan amnesia
7. Mengurangi isi lambung
8. Mengurangi refleks yang membahayakan
Premedikasi
Contoh obat:
Untuk cemas, Diazepam 10-15mg
Untuk nyeri, Petidin 50mg i.m
Untuk mengurangi asam lambung (bisa jdi
pneumonitis asam), AH2 Ranitidine 150mg
Mengurangi mual muntah, Ondansentron 2-4mg
Induksi
Airway Management
Most important thing to learn in anesthesiologist division

Kegawatdaruratan Airway
Berdasarkan derajat: Parsial dan Total.
Obstruksi Parsial: masih ada usaha napas, masih terdengar suara
napas.
Aktivitas otot bantu napas (+), ada retraksi suprasternal dan
intercostal, stridor, terdapat tanda hipoksia dan hiperkarbia
Obstruksi Total: sama sekali ga ada suara napas, tidak terasa desiran
udara, timbul Gerakan dada paradoksal dan otot bantu napas lebih (+),
tanda hipoksia dan hiperkarbia lebih (+)
Airway Management
Obstruksi di atas laring
Lidah yg jatuh karena tidak sadar,
terdengar suara ngorok (Snoring)
Th: TRIPLE AIRWAY MANUEVER
 Ekstensi kepala
 Dorong mandibula kedepan
 Buka mulut
Jika tidak berhasil, bisa dipasang OPA. Benda asing
seperti lender atau cairan (akan terdengar Gargling)
Th: muntahan, darah dan secret di tangani dengan
penghisap (suction).
Kalau pasien sadar, bisa dengan Heimlich maneuver atau
Back Blow
Obstruksi di Laring
Benda asing menyumbat rima glottis-> sumbatan airway.
Gejala: Memegang leher seperti tercekik, tidak bisa napas, bicara, dan
batuk. Diikuti sianosis dan penurunan kesadaran
Th: kalau sadar, Heimlich manuever
Tidak sadar, tidurkan terlentang dan lakukan hentakan pada ulu hati. Kalau
tidak berhasil juga -> Laringoskopi
Reaksi alergi-> udem laring. Th: medikamentosa (Adrenalin), kalau makin
berat bisa Krikotirotomi atau Trakeostomi
Spasme laring krn refleks vagal(suara khas Crowing seperti botol ditiup).
Th: memberikan obat muscle relaxan
 Dibawah Laring
Sumbatan pada trakea oleh tumor yg mendesak, trauma trakea akibat
operasi, trauma langsung
Th: Pasang ETT (endotracheal tube)
Sumbatan Bronkus, Th: Bronkoskopi Terapeutik
Sumbatan Bronkus karena spase (wheezing), Th: Bronkodilator
ETT (Endotracheal Tube)
Indikasi:
1. Anest-bedah lama
2. Bedah khusus (kepala,leher,thorax,perut, rongga mulut, hidung)
3. Posisi khusus (telungkup, duduk, miring)
4. Ventilatory (OR,ICU)
5. Potensi jalan nafas (resusitasi, bersihkan jalan nafas)
Suction
Bangunkan dan pancing nafas spontan
Rumus-rumus Penting Di Stase
Anestesi
 EBV (Estimated Blood Volume)
EBV = BV x BB
(P: 70ml/kg, W:65cc/kg, infant:80ml/kg, neonates:85ml/kg, premature: 90ml/kg)
 Estimasi blood loss
...% x EBV = ... ml
 Sistol 120, nadi 80, hangat = Normovolemia
 100, nadi 100, pucat = 15%
 <90, nadi >120, dingin = 30%
 <60-70, nadi >140, basah = 50%
 Allowable Blodd Loss *ABL*
EBV x (Hb sekarang – Hb target)/Hb target = ... cc
 Tau berapa banyak hilang darah?
=cairan suction saat operasi, kasa (kasa kecil 10cc, kasa sedang 15cc)
Maintenance Cairan Selama
Operasi
 M = (10kg I x 4) + (10 kg II x 2) + (sisa BB x 1) = ...
 O (Operasi) = Jenis operasi x BB = ...
 Kecil  Dewasa: 4 Anak: 2
 Sedang  Dewasa: 6 Anak: 4
 Besar  Dewasa: 8 Anak: 6
 P (puasa) = total jam puasa x M = ...
Maintenance Cairan Selama
Operasi
 Jam 1 : M+O+1/2P = ... ml
 Jam 2 : M+O+1/4P= ... ml
 Jam 3 : M+O+1/4P= ... ml
 Jam 4 : M+O=... ml
 Jam seterusnya: M+O= ...ml
Pain Management In
Anesthesiology
 Indikasi Obat Analgesik

a. Nyeri Ringan (VAS 1-3) seperti sakit gigi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid dll
dapat diatasi dengan asetosal, paracetamol bahkan placebo.
b. Nyeri Sedang (VAS 4-6) seperti sakit punggung, migraine, rheumatic
memerlukan analgetik perifer kuat.
c. Nyeri Hebat (VAS > 6) seperti kolik/kejang usus, kolik batu empedu, kolik batu
ginjal, kanker harus diatasi dengan analgetik sentral atau analgetik narkotik.
Klasifikasi Analgetik
 Analgetik Opioid/Analgetik Narkotika
 Tramadol

Indikasi: nyeri sedang hingga berat seperti nyeri akut dan kronik dan berat
atau nyeri pasca operasi
 Fentanil

Indikasi: suplemen analgesic narkotik pada anestesi regional atau general


 Kodein
Indikasi: penghilang rasa nyeri minor
 Analgesik Non-Narkotik
 Sanmol Syrup
Indikasi: sakit kepala, sakit gigi, menurunkan demam yang menyertai
influenza dan demam setelah imunisasi
 Ibuprofen
Ibuprofen adalah salah satu jenis NSAID yang diindikasikan untuk
meredakan nyeri ringan sampai sedang, nyeri setelah operasi, nyeri pada
penyakit sendi, nyeri otot, nyeri haid, serta menurunkan demam. Ibu
profen juga memiliki efek anti radan dan anti pembekuan darah yang
lemah.
 Mefinal (Asam Mefenamat)
Kelompok NSAID yang bekerja dengan cara menghambat sistesis
prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim COX sehingga
mempunyai efek analgesic, antiinflamasi dan antipiretik.
Indikasi: nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore
primer/nyeri saat haid, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri
sesudah operasi.
Salisilat
Substansi yang ditemukan secara alami pada beberapa tanaman dan merupakan
pecahan dari asam salisilat. Tidak semuanya bekerja sebagai anti nyeri,
beberapa digunakan untuk antiseptic. Beberapa obat salisilat yang mengurangi
nyeri cara kerjanya mirip dengan NSAID.
Contoh obat: Aspirin, Diflunisal, Magnesium Salisilat, Salsalate.
Bantuan
Hidup
Dasar

Anda mungkin juga menyukai