Anda di halaman 1dari 3

BANTUAN HIDUP NEONATUS

No Kode : No Revisi : Halaman :


……/SPO/KEP/RSUD.SR/VI/2022 00 1/3

STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur RSUD Sjafrie Rachman,
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
30 Juni 2022
dr. Ricky Harry
NIP : 198008302010011008

1. Pengertian Memberikan pertolongan pada usaha napas bayi baru lahir

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi perawat untuk bantuan


hidup neonatus.

3. Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Sjafrie Rachman Nomor : 188.4/1502/SK/


RSUD.SR/2021 tentang Standar Pelayanan Keperawatan RSUD Sjafrie
Rachman.

4. Prosedur 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis).

2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur.

3. Slakukan persiapan tim resusitasi dan pembagian tugas

4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan;


a. Laringoskop dengan baterei dan lampu cadangan
b. Daun laringoskop (no. 1 dan no. 0)
c. Pipa ET no. 2.5, 3.0, 3.5, dan 4.0
d. Stilet, jika tersedia
e. Pendeteksi CO2, jika tersedia
f. Kateter penghisap no. 10 atau lebih
g. Plester dan gunting
h. Oropharyngeal airway (OPA), sesuai ukuran
i. Aspirator mekonium
j. Stetoskop
k. Balon resusitasi, sungkup dan manometer
l. Epinefrin 1 : 10.000
m. NaCl 0,9 %
n. Naloxon hidroklorida
o. Pemancar panas (radian marmer)
p. Sarung tangan bersih

5. Hangatkan pemancar panas 30 menit sebelum menolong persalinan

6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah

1
BANTUAN HIDUP NEONATUS

No Kode : No Revisi : Halaman :


……/SPO/KEP/RSUD.SR/VI/2022 00 2/3

7. Pasang sarung tangan bersih.

8. Lakukan penilaian awal saat bayi lahir:


a. Apakah bernapas, menangis atau memliki tonus otot baik?
b. Lakukan perawatan rutin jika Ya, dan lanjutkan resusitasi, jika
Tidak

9. Lakukan langkah awal resusitasi selama 30 detik


a. Pastikan bayi tetap hangat
b. Atur posisi kepala sedikit ekstensi dan bersihkan jalan napas
c. Keringkan dan bersihkan stimulasi
d. Posisikan kembali

10. Periksa usaha napas,laju denyut jantung (LDJ) dan tonus otot
a. Jika bayi bernapas spontan, masih ada sianosis sentral persisten
tanpa distres napas maka pertimbangan pemberian oksigen dan
monitor SpO2
b. Jika terdapat distres napas (takipnea, retraksi atau merintih) maka
berikan CPAP dengan TPAE 7-8 cmH2O dan monitor SpO2. Jika
setelah diberikan CPAP, bayi tidak bernapas, pertimbangkan
intubasi
c. Jika bayi tidak bernapas atau napas megap-megap dan/atau LDJ
kurang dari 100 x/menit, maka lakukan Ventilasi Tekanan Positif
(VTP) selama 20-30 kali tiap 30 detik sambil monitor SpO2

11. Lakukan penilaian awal VTP, jika tidak efektif maka lakukan evaluasi
pelekatan sungkup, reposisi, isap lendir, buka mulut, tekanan dinaikan
dan lakukan alternatif jalan napas

12. Lakukan penilaian VTP kedua


a. Hasil penilaian LDJ 60-90 x/menit, lanjutkan evaluasi ventilasi dan
jika denyut jantung lebih atau sama dengan 100 x/menit maka
lanjutkan ke perawatan pasca resusitasi
b. Hasil penilaian LDJ kurang dari 60 x/menit maka lakukan evaluasi
ventilasi, pertimbangkan intubasi, VTP (O2 100%) ditambah
dengan kompresi dada (3 kompresi : 1 napas), dan monitor LDJ
serta usaha napas tiap 60 detik

13. Lakukan pemberian obat-obatan dan cairan jika LDJ kurang dari 60
x/menit

14. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan

15. Lepaskan sarung tangan

16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah


2
BANTUAN HIDUP NEONATUS

No Kode : No Revisi : Halaman :


……/SPO/KEP/RSUD.SR/VI/2022 00 3/3

17. Lakukan koordinasi untuk pemindahan bayi ke ruang intensif neonatus

18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan kondisi bayi


5. Unit Terkait 1. IGD
2. Rawat Inap
3. Rawat Jalan/Poliklinik

6. Referensi PPNI (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan. Edisi


1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai