Anda di halaman 1dari 3

SPO BANTUAN HIDUP NEONATUS

No Dokumen No Revisi Halaman


RS. HarapanBunda
Lampung Tengah
0 1 Dari 2

Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

(SPO)
04 April 2022 (dr. Ari Hidayat, MM,MARS)

PENGERTIAN Memberikan pertolongan pada usaha napas bayi baru lahir

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam


melakukan tindakan resusitasi bayi baru lahir

KEBIJAKAN Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional


Indonesia Nomor: 112/DPP.PPNI/SK/K.S/IX/2021
Tentang Pedoman Standar Prosedur Operasional (SPO)
Keperawatan

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua


identitas ( nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau
normor rekam medis )
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan persiapan tim resusitasi dan pembagian
tugas
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Set Laringoskop bayi
b. Pipa ET no. 2.5, 3.0, 3.5, dan 4.0
c. Stilet, jika tersedia
d. Pendeteksi CO2 jika tersedia
e. Kateter penghisap no.10 atau lebih
f. Plester dan gunting
g. Oroharyngeal airway ( OPA ), sesuai ukuran
h. Aspirator mekonium
i. Stetoskop
j. Balon resusitasi,sungkup, dan manometer
k. Epineprin 1:10.000
l. Nacl 0,9%
m. Naloxon hidroklorida
n. Pemancar panas ( radian marmer )
o. Sarung tangan bersih
5. Hangatkan Pemancar panas ( radian marmer ) 30
menit sebelum menolong persalinan
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Gunakan sarung tangan bersih
8. Lakukan penilaian awal saat bayi lahir:
a. Aapakah bernapas, menangis atau memiliki
tonus otot baik?
b. Lakukan perawatan rutin jika Ya, dan lanjutkan
resusitasi, jika Tidak
9. Lakukan langkah awal resusitasi selama 30 detik
a. Pastikan bayi tetap hangat
b. Atur posisi kepala sedikit ekstensi dan bersihkan
jalan napas
c. Keringkan dan berikan stimulasi
d. Posisikan kembali
10. Perikasa usaha napas, laju denyut jantung ( LDJ )
dan tonus otot
a. Jika bayi bernapas spontan, masih ada sianosis
sentral persisten tanpa distress napas maka
pertimbangkan pemberian oksigen dan monitor
SpO2
b. Jika terdapat distress napas ( takipnea, retraksi
atau merintih ) maka berikan CPAP dengan
TPAE 7-8 cmH2O dan monitor SpO2. Jika
setelah diberikan CPAP, bayi tidak bernapas,
pertimbangkan intubasi
c. Jika bayi tidak bernapas atau napas megap-
megap dan/atau LDJ kurang dari 100x/menit,
maka, lakukan Ventilasi Tekanan Positif ( VTP )
selama 20-30 kali tiap 30 detik sambil monitor
SpO2
11. Lakukan penilaian awal VTP, jika tidak efektif maka
lakukan evaluasi pelekatan sungkup, reposisi, isap
lender, buka mulut, tekanan dinaikan dan lakukan
alternatif jalan napas
12. Lakukan penilaian VTP kedua
a. Hasil penilaian LDJ 60-90 x/menit, lanjutkan
evaluasi ventilasi dan jika denyut jantung lebih
atau sama dengan 100 x/menit maka lanjutkan ke
perawatan pasca resusitasi
b. Hasil penilaian LDJ kurang dari 60x/menit maka
lakukan evaluasi ventilasi, pertimbangkan
intubasi, VTP ( O2 100% ) ditambah dengan
kompresi dada ( 3 kompresi : 1 napas ), dan
monitor LDJ serta usaha napas tiap 60 detik
13. Lakukan pemberian obat-obatan dan cairan jika LDJ
kurang dari 60 x/menit
14. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Lakukan koordinasi untuk pemindahan bayi ke ruang
intensif neonates
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
kondisi bayi

Unit Terkait Perawat/Bidan NICU

Anda mungkin juga menyukai