Anda di halaman 1dari 4

RESUSITASI NEONATUS

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/-
SPO.___ 01

Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan:
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Novita Krisnaeni, M.P.H
NIP 19661104 199803 2001

PENGERTIAN Perawat/ Bidan mempersiapkan dan memberikan pertolongan


dalam menyelamatkan bayi yang kesulitan bernafas karena
kekurangan oksigen.
TUJUAN 1. Memastikan sirkulasi darah tetap terjaga dan mecukupi kebutuhan
oksigen dalam tubuh
2. Mampu memahami faktor–faktor risiko ibu dan bayi yang perlu
diperhatikan saat melakukan resustasi pada bayi baru lahir
3. Mampu membebaskan dan membersihkan jalan napas pada bayi
dan anak.
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur RSUD Sleman Nomor 001 Tahun 2018 tanggal
02 Januari 2018 tentang Pelayanan di RSUD Sleman
2. Peraturan Direktur RSUD Sleman Nomor 003 Tahun 2018
Tanggal 02 Januari 2018 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
RSUD Sleman
3. Peraturan Direktur RSUD Sleman Nomor 054 Tahun 2018
Tanggal 02 Januari 2018 Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi
Rawat Inap RSUD Sleman
PROSEDUR A. Pra Interaksi
1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
2. Siapkan alat dan bahan/ obat
a. Infarm warmer
b. Alas/ perlak
RESUSITASI NEONATUS

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/-
SPO.___ 01

c. Pipa orofaring ukuran bayi dan anak


d. Kateter penghisap
e. Masker resusitasi
f. Balon resusitasi tipe mengembang sendiri
g. Balon resusitasi tipe tidak mengembang sendiri
h. Pipa lambung
i. Pipa endotrakeal no 3.0-7,0
j. Bak instrumen injeksi
k. Sarung tangan bersih, bila perlu
l. Epineprin
B. Orientasi
1. Berikan salam
2. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas
(nama lengkap, tanggal lahir dan/ atau nomor rekam medis)
3. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
C. Tahap Kerja
1. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
2. Jika bayi cukup bulan cairan amnion berwarna jernih, bayi
bernafas dan menangis kuat dan tonus otot baik maka
lakukan perawatan rutin yaitu :
a. Berika kehangatan dalam infarm warmer
b. Bersihkan jalan nafas
c. Keringkan
d. Lalu nilai warna
3. Tetapi jika bayi tidak cukup bulan, cairan omnion berwarna
keruh, bayi tidak berbafas dan menagis lemah, tonus otot
tidak kuat, maka lalukan langkah awal kurang ± 30 menit
yaitu:
RESUSITASI NEONATUS

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/-
SPO.___ 01

a. Berikan kehangatan dalam infarm warmer


b. Posisikan kepala bayi sedikit tengadah agar jalan
nafas terbuka
c. Keringkan bayi dan rangsang taktil, kemudian
reposisi kepala agar sedikit tengadah
4. Lalu nilai pernafasan , Frekuensi jantung, dan warna kulit
5. Jika apneu taua Frekuensi jantung < 100 dan sianosis maka
berikan ventilasi tekanan positif :
a. Sebelum dilakukan VTP pastikan posisi kepala bayi
dalam keadaan setengah tengadah
b. Pilihlah ukuran sungkup yang sesuai
c. Sungkup harus menutupi hidung dan mulut, tidak
menekan mata dan tidak menggantung di dagu
d. Tekan sungkup dengan jari tangan, jangan ada suara
yang keluar dari sungkup
e. VTP dengan balon sugkup silakukan sekitar 30 detik
dengan kecepatan 40-60 kali/menit atau 20-30kali/30
detik
f. Pastikan dada bergerak naik turun
g. Lakukan penilaian setelah VTP 30 detik
6. Setelah dilakuakan VTP dan frekuansi jantung <60 detik
maka dilakukan kompresi dada yang terkoordinasi dengan
ventilasi selama 30 detik dengan kecepatan 3 kompresi : 1
ventilasi selama 2 detik.
7. Epinefrin diberikan jika setelah pemberian VTP selama 30
detik dan pemberian secara terkoordinasi VTP + kompresi
dada selama 30 detik, frekuensi jantung tetap <60 kali/menit
8. Penghentian resusitasi dilakukan jika :
RESUSITASI NEONATUS

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/-
SPO.___ 01

a. Jika sesudah 10 menit resusitasi yang benar, bayi


tidak bernafas dan tidak ada denyut jantung,
pertimbangkan untuk penghentian resusitasi
b. Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan
keputusan, jelaskan keadaan bayi.
c. Persilahkan ibu memegang bayinya jika ia
menginginkan
D. Terminasi
1. Kaji respon pasien
2. Berikan salam penutup
3. Rapikan dan kembalikan alat ke tempat semula
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
E. Dokumentasi
1. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon
pasien di catatan pemberian obat, lembar implementasi dan
evaluasi
UNIT TERKAIT 1. Instalasi rawat inap
2. ICU
3. IGD
REFERENSI 1. Nurlela, T. 2015. Efektivitas Penggunaan Kompres Lidah Buaya
Dalam Penurunan Skala Tingkat Nyeri Phlebitis. Jurnal FIK UMP
Hal. 15-16. DOI: 54532522299
2. PPNI. (2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional, Edisi I.
Jakarta: DPP PPNI.
3. PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai