Anda di halaman 1dari 3

RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen : SOP/UKP/CLXXXVI/2018

No. Revisi : 02
SOP Tanggal Terbit: 20 Januari 2018

Halaman : 1/3
UPT. Puskesmas Rawat dr. Rocky J.D. Sihombing
Inap Sidomulyo NIP.198207232010011014
1. Pengertian Resusiatsi bayi baru lahir adalah suatu intervensi yang dilangsungkan saat lahir untuk
penyokong penetapan pernafasan dan sirkulasi bayi baru lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam memberikan ventilasi adekuat, pemberian oksigen,
curah jantung  yang cukup, unuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung, dan organ vital
lainnya dalam jumlah cukup.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo No. 010 Tahun 2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.514 tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan A. 2 kain hangat, kering dan bersih
Bahan B. Sarun tangan
C. Alat penghisap lender (suction)
D. Radiant warmer
E. Alat observasi berupa stetoskop, jam tangan, thermometer
F. Alat rersusitasi : balon dan sungkup untuk bayi yang cukup bulan dan kurang ulan, o2
G. T-pieace Resusutasion
H. Piulse oxymeter
I. 1 umbilicus set : 1 gutning pemotong taki pusat, 3 helai kassa steril, klem umbilikus
dan umbilikus kateter
J. Pipa nasogastric no.3.5 dan 5

6. Prosedur Langkah awal


Segera setelah bayi baru lahir lakukan penilaian :

A. Apakah ketuban bersih dari mekonium


B. Apakah bayi bernafas/menangis
C. Apakah tonus otot baik
D. Apakah warna kulit kemerahan

1/4
E. Apakah bayi cukup bulan

Jika salah satu dai 5 pertanyaan tersebut jawabannya tidak maka lanjutkan langkah awal
resustasi

A. Letakkan bayi dibawah radiant warmer, selimuti bayi bayi dengan kain kering dan
hangat kecuali kepala, muka dan dada (bayi denganBB < 1500 gram, dibungkus
dengan plastik polietelien setinggi leher, kepala bayi diberi topi)
B. Posisikan bayi sedikit ekstensi untuk membuka jalan nafas
C. Bersihkan jalan nafas (bila perlu) dengan menghisap mulut kemudian hidung
D. Keringkan sambil memberikan rangsangan taktil (bila bayi belum menangis gunakan
rangsangan taktil: dengan menepuk/menyentil telapak kaki, menggosok punggung
/perut, dada)
E. Posisikan bayi sedikit ekstensi
F. Lakukan penilaian (evaluasi pernafasan, frrekusensi pernafasan jantung dan warna
kulit)
Lagkah awal dilakukan 30 detik

Ventilasi tekanan positif

A. Bila bayi apneu/denyut jantung <100x/m, diberi ventilasi tekanan positive (VTP)
menggunkan balon sungkup dengan oksigen dengan 21% selama 30 detik
kecepatan 20 – 30 kali dalam detik
B. Lakukan penilaian ulang pernafasan, denyut jantung dan warna kulit
C. VTP dihentikan bila bayi bernafas spontan/denyut jantung >100x/m, dilanjutkan
dengan perawatan pasca resusitasi
D. Apabila bayi masih tidak bernafas dan denyut jantung < 100 x/m VTP tetap
dilakukan.
E. Apabila bayi bernafas tidak adekuat dan denyut jantung >100 x.m maka
dilanjutkan dengan pemakaian CPAP.

Kompresi Dada

A. Apabila bayi masih tidak bernafas dan denyut jantung turun >60x/m tetap berikan VTP
dan dilakukan kompresi adda denagn hitungan 1 siklus 3 kali kompresi dada dan 1
VTP
B. Setelah 30 detik lakukan penilaian ulang pernafasan, denyut jantung dan wana kulit.
Kompresi dada dihentikan bila denyut jantung > 60 x/m. VTP dihentikan bila bayi
bernafas spontan atau denyut jantung >100x/m.

7. Unit Pendaftaran, UGD, Farmasi


Terkait

2/3
8. Rekaman Historis

NO Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl


1. 1/3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT 20 Januari 2018
Puskesmas Rawat Inap
Sidomulyo No. 010 Tahun 2018
tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis.

2. 1/3 Referensi Keputusan Menteri Kesehatan 20 Januari 2018


Republik Indonesia No.514
tahun 2015 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

3/3

Anda mungkin juga menyukai