Anda di halaman 1dari 4

Pemberian Mgso4 Pada Peb Dan Eklamsia

Sebelum Merujuk
No.Dokumen : SOP/…./BAB VII/PKM-GDG/2022
No. Revisi : 06
SOP
Tanggal Terbit : 07 Februari 2022
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. PUNGKI ARIYANTI


Gending NIP. 19651222 199703 1 004

1. Pengertian Pemberian MGSO4 sebagai antikonvulsan merupakan suatu tindakan untuk


mengatasi kejang kasus PEB / Eklamsi sebelum pasien dirujuk.
2. Tujuan Menjelaskan tata cara pemberian MGSO4 pada PEB/Eklamsi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : KEP/007/AKRD/PKM-GDG/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas
4. Referensi 1. Direktorat Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan 2021
5. Prosedur/ 1. Petugas menyiapkan alat dan pasien
Langkah- 2. Petugas meminta persetujuan informed consent
langkah 3. Melakukan cek syarat pemberian MGSO4 antara lain
4. Petugas memakai Alat Pelindung Diri
5. Penilaian Bayi Lahir: Evaluasi usaha napas (bernapas atau menangis)
dan tonus otot.
6. Petugas melakukan Langkah awal dan AirWay:
• Pastikan bayi tetap hangat: baringkan bayi di infantwarmer posisi
kepala didepan penolong dan pasang topi
• Atur posisi kepala setengah tengadah bahu diganjal kain dan
bersihkan jalan napas.Bersihkan jalan nafas dari mulut kemudian
hidung bayi dengan penghisap
• Keringkan kepala dan seluruh tubuh bayi kemudian singkirkan kain
basah. Rangsangan taktil lakukan rangsangan berupa tepukan/
menyentil telapak kaki bayi.
• Posisikan kembali. Observasi usaha napas, laju denyut jantung (LDJ)
dan tonus otot
7. Petugas melakukan VTP,Breathing
A. Bernapas spontan:
a. Jika terdapat distres napas (takipneu, retraksi, atau merintih), maka
berikan sungkup dan hubungkan dengan continous positive airway
pressure (CPAP) atau alat T-piece resusitator dengan tekanan positif
akhir ekspirasi (TPAE) 7-8 cmH2O, lakukan pemantauan saturasi
oksigen perifer.
b. Jika terdapat sianosis sentral persisten tanpa distres napas, maka
pertimbangkan suplementasi oksigen dan lakukan pemantauan
Pemberian Mgso4 Pada Peb Dan Eklamsia
Sebelum Merujuk
No.Dokumen : SOP/…./BAB VII/PKM-GDG/2022
No. Revisi : 06
SOP
Tanggal Terbit : 07 Februari 2022
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. PUNGKI ARIYANTI


Gending NIP. 19651222 199703 1 004

saturasi oksigen perifer di tangan kanan.


B.Tidak bernapas/megap-megap dan atau LDJ kurang dari 100 x/menit
maka dilakukan pemberian ventilasi tekanan positif (VTP):
• Pilih sungkup yang sesuai dengan kondisi bayi, yaitu menutupi ujung
dagu, mulut dan hidung.
• Hubungkan sungkup dengan T-piece resuscitator.
• Berikan VTP dengan tekanan inspirasi positif 25-30 cmH2O dan TPAE
5 cmH2O, FiO2 21% yang dinaikkan bertahap sesuai dengan target
saturasi pasien.
• Kecepatan 30x selama 30 detik, “satu lepas-lepas” .Lakukan
pemantauan saturasi oksigen perifer.
Penilaian awal VTP (setelah 15 detik)
1.Jika LDJ naik, dada mengembang (VTP efektif), lanjutkan VTP 15 detik
lagi.
2.Jika LDJ tidak naik, dada mengembang, lanjutkan VTP 15 detik lagi.
3.Jika LDJ tidak naik, dada tidak mengembang, evaluasi sungkup,
reposisi, isap, buka mulut, tekanan dinaikan, alternatif jalan napas
(pemasangan LMA) lanjutkan VTP ini sampai 30 detik.
Penilaian kedua VTP
1. Jika LDJ > 100 kali per menit napas adekuat stop VTP lakukan
perawatan pascaresusitasi
2. Jika LDJ <100 kali per menit , lanjutkan VTP
3. Jika LDJ < 60 per menit, evaluasi ventilasi, Lakukan kompresi dada.
Kompresi dada dilakukan setelah bayi terintubasi.
8. Petugas melakukan Pijat Jantung (penekanan dada)
1. 1 orang melakukan pijat jantung (posisi di kanan atau kiri bayi) dan 1
orang yang melanjutkan VTP (posisi di atas kepala bayi)
2. Pijat jantung dilakukan diantara xiphoid pada sepertiga bawah sternum
(dibawah garis imajiner yang menghubungkan papilla mammae) dan
kedalamannya sepertiga diameter anteroposterior dada.
3. Metode ibu jari: a. Dua ibu jari bisa berdampingan dan jari jari lainnya
mengelilingi toraks untuk menyokong punggung b. Tekan sternum
dengan ibu jari dan jari yang lain menyangga punggung bayi.
Pemberian Mgso4 Pada Peb Dan Eklamsia
Sebelum Merujuk
No.Dokumen : SOP/…./BAB VII/PKM-GDG/2022
No. Revisi : 06
SOP
Tanggal Terbit : 07 Februari 2022
Halaman : 1/2

Puskesmas dr. PUNGKI ARIYANTI


Gending NIP. 19651222 199703 1 004

4. Metode 2 jari a. Menggunakan jari manis dan jari tengah untuk menekan
sternum dengan arah tegak lurus dan posisi jari mengikuti garis tengah.
b. Tangan yang bebas bisa digunakan untuk menyangga punggung
bayi.
5. Kekuatan menekan: gunakan kekuatan secukupnya untuk menekan
sedalam 1,5 cm atau ± 1/3 diameter anteroposterior, jangan
mengangkat ibu jari atau jari jari tangan dari dada diantara penekanan.
6. Kompresi dada dilakukan dengan rasio yang tepat adalah 3:1 dengan
total 90 kali kompresi dan 30 napas setiap menitnya.
7. Setelah 60 detik kompresi dada dan ventilasi, evaluasi LDJ Dan usaha
nafas
8. Jika LDJ lebih dari 60 kali/menit, hentikan kompresi dan lanjutkan VTP
9.Jika LDJ kurang dari 60 kali/menit, setelah ventilasi adekuat dan
kompresi dada dilakukan dengan benar, pertimbangkan pemberian obat
dan cairan intravena. *
10. Adrenalin diberikan dalam dosis 10-30 mikrogram/kgBB (0,1- 0,3
mL/kgBB dari larutan 1:10.000) secara bolus.

9. Petugas Melakukan stabilisasi pada bayi baru lahir pasca resusitasi


10 . Petugas Melakukan rujukan pada bayi baru lahir pasca resusitasi ke
RS

10. Diagra
m Alir
11. Unit 1.
Terkait
12. Dokum 1.
en

Rekaman Historis

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


diberlakukan
1 Nomor Dokumen SOP

2 Tanggal Terbit

3 Pengertian

4 Diagram alir

5 Dokumen Terkait

6 Rekaman Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai