Anda di halaman 1dari 6

TATALAKSANA ASFIKSIA PADA BBL

No. Dokumen : SOP/RB-KD/25


No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 07/11/2022
Halaman : 1/6
PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas :
dr. Linda Lidya, M.Epid
KECAMATAN NIP 197007071999032005
KALIDERES

Prosedur pertolongan dalam menyelamatkan bayi yang kesulitan berhapas


1. Pengertian karena kekurangan oksigen sehingga mengalami gangguan pernapasan,
mulai dari sesak napas hingga henti napas

Sebagai acuan langkah-langkah untuk melakukan resusitasi pada bayi


2. Tujuan
asfiksia bagi petugas medis

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Kalideres nomor 1 tahun


3. Kebijakan
2020 mengenai Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Kecamatan Kalideres

Permenkes 43 tahun 2019 mengenai Pusat Kesehatan Masyarakat


Buku Acuan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
4. Referensi
dan Modul Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
( GADAR MATNEO) tahun 2020
5. Prosedur/ A. Persiapan Alat/Obat-obatan
Langkah- 0. Resusitasi set
1. Oksigen, penghisap lendir, Medikamentosa
langkah
2. Alat penghangat bayi
3. Lampu sorot
4. Meja resusitasi/ incubator,meja
5. Ganjal bahu 3cm
6. Obat - Obatan ( epinefrin dan bikarbonat)
7. Stetoskop
8. Ari timer
9. Pulse oksimetri
10. Pipa endotrakeal ( ETT)
11. Laringoskop
12. Pemenuh kebutuhan cairan ( cairan infus Dekstrose 10%)
13. Infus Set
14. Spuit

B. Persiapan Pasien
1. Petugas memberi inform consent kepada pasien/keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan.
2. Posisi pasien kepala setengah ekstensi.
3. Tetap menjaga kehangatan bayi.

C. Persiapan Petugas
1. Menggunakan APD yang terdiri dari:
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Skort/celemek
d. Sepatu boot
e. Pelindung kepala
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter jaga

D. Petugas
1. Dokter
2. Bidan
3. Perawat

E. Langkah – langkah
1. Melakukan penilaian terhadap bayi baru lahir :
a. Apakah bayi cukup bulan?
b. Apakah tonus otot baik?
c. Apakah bayi bernapas adekuat atau menangis?

Jika semua jawaban di atas iya maka lakukan asuhan


perawatan bayi baru lahir tapi jika ada salah satu jawaban
ada yang tidak maka lakukan langkah awal resusitasi

2. Langkah awal resusitasi :


a. Jaga bayi tetap hangat
b. Atur posisi bayi
c. Isap lendir
d. Keringkan dan rangsang taktil
e. Posisikan kembali kepala bayi
f. Menilai ulang bayi ( menilai pernapasan, menilai tonus otot,
warna kulit)

Jika penilaian bayi baik maka lakukan asuhan bayi baru


lahir tapi jika bayi masih tidak bisa napas spontan atau
megap – megap atau frekuensi jantung < 100 x/m maka
langkan VTP (Ventilasi Tekanan Positif)atau jika bernapas
dan frekuensi jantung > 100x/m tetapi bernapas berat atau
sianosis menetap maka lakukan pemberian pertimbangan
CPAP ( continuous positive airway pressure )

3. Melakukan VTP ( Ventilasi Tekanan Positif )


a. Pasang balon sungkup resusitasi menutup hidung dan mulut
berikan tekanan 2x dengan tekanan 30cm air bila dada
mengembang, dilanjutkan 20x selama 30 detik dengan
tekanan 30 cm air.
b. Lakukan penilaian bila bayi bernafas, FJ > 100x/menit, ke-
merahan lanjutkan perawatan BBL lanjut, atau jika tampak
ada tanda- tanda distres terhadap bayi maka lakukan
pemberian oksigen dengan CPAP.
c. Bila setelah dilakukan VTP, FJ < 60x/menit lakukan VTP
dan kompresi dada.
d. Perbandingan kompresi dada dengan ventilasi adalah 3 : 1,
ada 2 cara kompresi dada :
 Kedua ibu jari menekan sternum sedalam 1 cm dan
tangan lain mengelilingi tubuh.
 Jari tengah dan telunjuk menekan sternum dan tangan
lain menahan belakang tubuh bayi.
e. Lakukan penilaian denyut setiap 60 detik setelah kompresi
dada.
f. Denyut jantung > 60x/menit kompresi dada dihentikan,
lakukan VTP sampai denyut jantung > 100x/menit dan bayi
dapat bernafas spontan.
g. Lakukan penilaian denyut jantung janin, jika > 100x/menit
hentikan tindakan VTP.
h. Jika denyut jantung < 60 x/m, lakukan pemberian obat
epineprin 1 : 10.000 dosis 0,1 – 0,3 mL / kg BB secara IV
dan dapat di ulang setiap 3 – 5 menit jika denyut jantung
masih < 60 x/m.
i. Lakukan penilaian denyut jantung, jika denyut jantung
tetap / tidak respon terhadap di atas dan tanpa ada
hiporolemi beri bikarbonat dengan dosis 2 MEQ/kgBB
secara IV selama 2 menit ( melakukan kolaborasi dengan
dokter jaga untuk melakukan rujukan)
j. Keputusan untuk menghentikan resusitasi neonatus
resusitasi kardiopulmonal dihentikan bila setelah 10 menit
melakukan tindakan resusitasi dengan benar,atau tetap
tidak ada denyut jantung

4. Pemberian oksigen dengan CPAP


a. Melakukan kolaborasi dengan dokter jaga untuk pemberian cpap
b. Petugas mengatur pemberian FiO2 21% - 40% atau sesuai
ketentuan instruksi dokter jaga.
c. Petugas mengatur FiO2 Flow pada CPAP Generator :
 6 – 8 LPM untuk bayi dengan berat badan yang kurang.
 8 – 10 LPM untuk bayi dengan berat badan yang normal
d. Petugas meberikan PEEP 5 – 8 cmH20 atau sesuai instruksi
dokter jaga
e. Evaluasi kembali TTV bayi setelah pemberian CPAP
 Jika setelah pemberian cpap pernapasan bayi adekuat (40 –
60 x/m), tidak ada retraksi, tidak ada NCH,tidak ada
sianosis,maka PEEP dapat di turunkan secara bertahan
disertai dengan penurunan FiO2 dan CPAP dapat dilepas
kemudian observasi bayi untuk melakukan rawat gabung
dengan ibu
 Jika setelah pemberian CPAP FiO2 40 % dengan PEEP 8
masih terdapat retrasi, NCH, Takipnea, turun nya saturasi
oksigen, bradikardi atau apnea maka pemakaian CPAP
gagal dan lakukan rujukan
6. Diagram Alir

7. Hal-hal yang Observasi ketat TTV bayi


perlu Tanda bahaya pada bayi
diperhatikan Pemantauan pemasangan alat bantu nafas

8. Unit terkait Ruang Bersalin

9. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Formulir Rujukan
3. Formulir informed concent

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

Historis Mengubah kebijakan


dengan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas
Kecamatan Kalideres
1 Kebijakan nomor 1 tahun 2020 07/11/2022
mengenai Kebijakan
Pelayanan Klinis
Puskesmas Kecamatan
Kalideres
Mengubah referensi den-
gan Permenkes 43 tahun
2019 mengenai Pusat Ke-
sehatan Masyarakat dan
Buku Acuan Pelayanan
Obstetri Dan Neonatal
2 Referensi 07/11/2022
Emergensi Dasar
(PONED) dan Modul
Pelatihan Penanganan
Kegawatdaruratan
Maternal Neonatal
(GADAR MATNEO) 2020
3 Diagram Alir Menambahkan diagram 07/11/2022
alir
4 Hal-hal yang Menambahkan hal-hal 07/11/2022
perlu yang perlu diperhatikan
diperhatikan

Anda mungkin juga menyukai