Anda di halaman 1dari 3

RS.

ELIM BANTUAN HIDUP NEONATUS


RANTEPAO
No. Dokumen
Nomor Revisi
001/RSE-GT/Adm.02/ Halaman : 1/3
0
Yanmed-Kep/X/2021

Ditetapkan
Direktur RS.ELIM Rantepao
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
01 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Adrian Benedict Wijaya
NIP : 1101.1.022020.168
PENGERTIAN Memberikan pertolongan pada usaha napas bayi baru lahir.
1. Ventilasi spontan meningkat
TUJUAN
2. Sirkulasi spontan meningkat
Seluruh pelayanan keperawatan berorientasi pada mutu dan keselamatan
KEBIJAKAN pasien sesuai SK Direktur No:044/RSEGT/TU.01/VI/2018 tentang
keselamatan pasien.
A. Persiapan alat
1. Laringoskop dengan baterai dan lampu cadangan
2. Daun laringoskop (no.1 dan no.0)
3. Pipa ET No 2.5, 3.0, 3.5 dan 4.0
4. Stilet, jika tersedia
5. Pendeteksi CO2, jika tersedia
6. Kateter penghisap no.10 atau lebih
7. Plester dan gunting
8. Oropharyngeal airway (OPA), sesuai ukuran
PROSEDUR
9. Aspirator mekonium
10. Stetoskop
11. Balon resusitasi, sungkup, dan manometer
12. Epinefrin 1 : 10.000
13. Nacl 0,9 %
14. Naloxon hidroklorida
15. Pemancar panas (radian marmer)
16. Sarung tangan bersih
B. Prosedur kerja
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan persiapan tim resusitasi dan pembagian tugas
4. Hangatkan pemancar panas 30 menit sebelum menolong persalinan
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Gunakan sarung tangan yang bersih
RS. ELIM BANTUAN HIDUP NEONATUS
RANTEPAO
No. Dokumen
Nomor Revisi
001/RSE-GT/Adm.02/ Halaman : 2/2
0
Yanmed-Kep/X/2021
7. Lakukan penilaian awal saat bayi lahir :
a. Apakah bernapas, menangis atau memilki tonus otot baik?
b. Lakukan perawatan rutin jika Ya, dan lanjutkan resusitasi, jika
Tidak
8. Lakukan langkah awal resusitasi selama 30 detik
a. Pastikan bayi tetap hangat
b. Atur posisi kepala sedikit ekstensi dan bersihkan jalan napas
c. Keringkan dan berikan stimulasi
d. Posisikan kembali
9. Periksa usaha napas, laju denyut jantung (LDJ) dan tonus otot
a. Jika bayi bernapas spontan, masih ada sianosis sentral persisten
tanpa distress napas maka pertimbangkan pemberian oksigen dan
monitor SpO2
b. Jika terdapat distress napas (takipnea, retraksi atau merintih) maka
berikan CPAP dengan TPAE 7-8 cmH 2O dan monitor SpO2. Jika
PROSEDUR setelah di berikan CPAP, bayi tidak bernapas, pertimbangkan
intubasi
c. Jika bayi tidak bernapas atau napas megap-megap dan /atau LDJ
kurang dari 100 x/menit, maka lakukan Ventilasi Tekanan Positif
(VTP ) selama 20-30 kali tiap 30 detik sampai monitor SpO2
10. Lakukan penilaian awal VTP, jika tidak efektif maka lakukan evaluasi
pelekatan sungkup, reposisi, isap lendir, buka mulut, tekanan di
naikkan dan lakukan alternatif jalan napas
11. Lakukan penilaian VTP kedua
a. Hasil penilaian LDJ 60-90x/menit, lanjutkan evaluasi ventilasi dan
jika denyut jantung lebih atau sama dengan 100 x/menit maka
lanjutkan ke perawatan pasca resusitasi
b. Hasil penilaian LDJ kurang dari 60 x/menit maka lakukan evaluasi
ventilasi, pertimbangkan intubasi, VTP (O2 100% ) ditambah
dengan kompresi dada (3 kompresi :1 napas), dan monitor LDJ
serta usaha napas tiap 60 detik
12. Lakukan pemberian obat-obatan dan cairan jika LDJ kurang dari 60
x/menit
13. Rapikan pasien dan alat-alat yang di gunakan
14. Lepaskan sarung tangan
15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
16. Lakukan koordinasi untuk pemindahan bayi ke ruang intensif neonatus
17. Dokumentasikan prosedur yang telah di lakukan dan kondisi bayi
RS. ELIM BANTUAN HIDUP NEONATUS
RANTEPAO
No. Dokumen
Nomor Revisi
001/RSE-GT/Adm.02/ Halaman : 3/3
0
Yanmed-Kep/X/2021

1. Unit Kamar Bedah


UNIT 2. Unit Kamar Bersalin
TERKAIT 3. Unit Kamar Perinatologi
4. Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai