Anda di halaman 1dari 2

BANTUAN HIDUP NEONATUS

No.Dokumen : No Revisi : Halaman :


01/KEPERAWATAN/I/2022 05 1/1
RSUD dr. SOEDOMO
KABUPATEN
TRENGGALEK
Ditetapkan
Tanggal Terbit : DIREKTUR RSUD dr. SOEDOMO
STANDAR 15 Januari 2022 KABUPATEN TRENGGALEK
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Mokh. Rofiq Hindiono, M.M.R.S
Pembina
NIP. 19671030 200212 1 002
Pengertian Memberikan pertolongan pada usaha napas bayi baru lahir
Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan Ventilasi Spontan
2. Gangguan Sirkulasi Spontan
Luaran Keperawatan 1. Ventilasi Spontan Meningkat
2. Sirkulasi Spontan Meningkat
Prosedur 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identifikasi
(Nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam
medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan persiapan tim resusitasi dan pembagian tugas
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan :
a. Laringoskop dengan baterai dan lampu cadangan
b. Daun laringoskop (No.1 dan No.0)
c. Pipa ET no. 2.5, 3.0, 3.5 dan 4.0
d. Stilet, jika tersedia
e. Pendeteksi CO2, jika tersedia
f. Kateter penghisap no.10 atau lebih
g. Plester dan gunting
h. Oropharyngeal airway (OPA), sesuai ukuran
i. Aspirator mekonium
j. Stetoskop
k. Balon resusitasi sungkup dan manometer
l. Epineprine 1:10.000
m. Nacl 0,9%
n. Naloxon hidroklorida
o. Pemancar panas (Radian marmer)
p. Sarung tangan bersih
5. Hangatkan pemancar panas 30 menit sebelum menolong
persalinan
6. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
7. Gunakan sarung tangun yang bersih
8. Lakukan penilaian awal saat bayi baru lahir:
a. Apakah bernapas, menagis atau memiliki tonus otot
baik ?
b. Lakukan perawatan rutin jika Ya, dan lanjutkan
resusitasi jika Tidak
BANTUAN HIDUP NEONATUS

No.Dokumen : No Revisi : Halaman :


01/KEPERAWATAN/I/2022 05 2/1
RSUD dr. SOEDOMO
KABUPATEN
TRENGGALEK
9. Langkah-langkah awal resusitasi selama 30 menit :
a. Pastikan bayi tetap hangat
b. Atur posisi kepala sedikit ekstensi dan bersihkan jalan
napas
c. Keringkan dan berikan stimulasi
d. Posisikan kembali
10. Periksa usaha napas, laju denyut jantung (LDJ) dan tonus
otot :
a. Jika bayi bernapas spontan, masih ada sianosis sentral
persisten tanpa distres napas maka pertimbangkan
pemberian oksigen dan monitor SpO2
b. Jika terdapat distres napas ( takipnea, retraksi atau
merintih) maka berikan CPAP dengan TPAE 7-8
cmH2O dan monitor SpO2. Jika setelah diberikan
CPAP bayi tidak bernapas pertimbangkan intubasi
c. Jika bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
dan/atau LDJ kurang dari 100x/menit, maka lakukan
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 20-30 kali tiap
30 detik sambil monitor SpO2
11. Lakukan penilaian awal VTP, jika tidak efektif maka
lakukan evaluasi pelekatan sungkup, reposisi, isap lendir,
buka mulut, tekanan di naikkan dan lakukan alternatif jalan
napas
12. Lakukan penilaian VTP kedua :
a. Hasil penilaian LDJ 60-80 x/menit, lanjutkan evaluasi
ventilasi dan jika denyut jantung lebih atau sama
dengan 100 x/menit maka lanjutkan ke perawatan
pasca resusitasi
b. Hasil penilaian kurang dari 60 x/menit maka lakukan
evaluasi ventilasi, pertimbangkan intubasi, VTP (02
100%) ditambah dengan kompresi dada ( 3 kompresi :
1 Napas) dan monitor LDJ serta usaha napas tiap 60
detik.
13. Lakukan pemberian obat-obatan dan cairan jika LDJ
kurang dari 60 x/menit
14. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Lakukan koordinasi untuk pemindahan bayi ke ruang
intensif neonatus
18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan
kondisikan
1. Instalasi Rawat Inap
Unit Terkait 2. Intsalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Intensive Care Unit

Anda mungkin juga menyukai