Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR

No. Dokumen :
MTG/SOP/UKP/
RB-11
No. Revisi :2
Tanggal
SOP Terbit : 15 Januari 2019
Halaman : 1/6
PUSKESMAS
drg. Alamas Hidayati, MPH
KECAMATAN
NIP 196709181993032007
MENTENG
Manajemen asfiksia bayi baru lahir adalah melakukan tindakan resusitasi
pada bayi asfiksia.
1. Pengertian
Batasan Asfiksia pada bayi baru lahir yaitu terjadinya kegagalan nafas
secara spontan dan teratur segera setelah bayi lahir.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan asfiksia


2. Tujuan
pada bayi baru lahir di Puskesmas Kecamatan Menteng.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng Nomor 203
Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
3. Kebijakan
Indonesia Nomor 514 tahun 2015 Sebagai Pedoman Praktik Klinis Bagi
Dokter di Puskesmas Kecamatan Menteng.
1. JNPK-KR, POGI, IDAI, USAID Indonesia-Health Services Program. Buku
Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. 2008.
2. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Neonatal Esensial.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
untuk Bidan.
4. Referensi
4. DR.dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K). 2014. Buku Resusitasi Neonatus.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun
2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Sarung tangan DTT.
b. Tiga helai kain bersih.
c. Pengganjal bahu bayi.
d. Alat penghisap lendir De Lee atau bola karet.
e. Alat resusitasi Balon dan Sungkup atau Pipa dan Sungkup.
f. Jam tangan atau pencatat waktu
2. Petugas yang Melaksanakan
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
3. Langkah-Langkah
a. Petugas melakukan persiapan keluarga, tempat, alat resusitasi dan
dan persiapan diri.
b. Petugas melakukan penilaian resusitasi sejak bayi belum lahir dan
segera sesudah dilahirkan.
5. Langkah-
c. Petugas membuat keputusan klinik.
langkah
d. Petugas melakukan tindakan resusitasi.
e. Petugas menjaga bayi tetap hangat.
f. Petugas mengatur posisi bayi pada kepala sedikit ekstensi.
g. Petugas melakukan isapan lendir dari mulut kemudian hidung.
h. Petugas mengeringkan dan melakukan rangsangan taktil.
i. Petugas mengatur kembali posisi kepala bayi sedikit ekstensi.
j. Petugas melakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, megap -
megap, atau tak bernafas.
k. Petugas melakukan asuhan pasca resusitasi/ perawatan rutin bila
bernafas normal.
l. Petugas memulai ventilasi jika bayi tidak bernafas atau bernafas
megap – megap menggunakan Mix Safe.

Hal 2|6
Persiapan keluarga, tempat, alat resusitasi dan persiapan diri
Melakukan penilaian
Buat keputusan klinik Lakukan
Resusitasi
resusitasi

Isap lendir dari Mengatur posisi bayi pada Menjaga bayi tetap
Mengeringka mulut kemudian kepala sedikit ekstensi hangat
n dan hidung
melakukan
rangsangan
taktil

Mengatur kembali posisi


kepala bayi sedikit

Perawatan rutin :
Nilai apakah bayi bernafas normal?  Pastikan bayi tetap hangat
Ya
 Keringkan bayi
 Lanjutkan observasi peernapasan, laju
denyut, dan tonus

Tidak

Observasi usaha napas, laju denyut jantung (LDJ), dan tonus otot

Tidak berpas/megap-
megap, dan atau LDJ < Bernapas spontan
6. Diagram 100x/ menit
Alir
Ventilasi tekanan positif
(VTP) Distre napas (Takipnu, Sianosis sentral
Pemantauan SpO2 retraksi, atau merintih) persisten tanpa
distres napas

Bila LDJ tetap


Continuous positive Pertimbangan
<100 kali/ menit
airway pressure (CPAP) suplementasi oksigen
PEEP 5-8 cmH2O Pemantauan SpO2
Pemantuan SpO2
Pengembangan dada

Dada mengembang Bila dada tidak


adekuat namun mengembang adekuat
LDJ<60x/ menit Evaluasi :
 Posisi kepala
VTP (O2 100%) +
bayi
kompres dada (3
kompresi tiap 1 napas)  Obstruksi jalan RUJUK
napas
Pertimbangkan intubasi  Kebocoran
sungkup
Observasi LDJ dan
usaha napas tiap 60  Tekanan puncak
detik

LDJ < 60x/ menit Petimbangkan pemberian obat dan cairan intravena

Hal 3|6
7. Unit Terkait Unit Pelayanan 24 Jam
1. Catatan Perkembangan Medis Bayi
2. Surat Rujukan Eksternal
8. Dokumen
3. Buku Rujukan
Terkait
4. Surat Persetujuan Tindakan Medis
5. Formulir Pemakaian Oksigen
9. Riwayat Perubahan Dokumen
MANAJEMEN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR

No Tanggal mulai
Yang diubah Isi Perubahan
Revisi diberlakukan
1. Kebijakan Sebelum Revisi:
Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas 1 Oktober 2015
Kecamatan Menteng No 52 Tahun 2015
Tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas.
Setelah Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas 1 Oktober 2017
Kecamatan Menteng No 141 Tahun 2017
Tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas.
2. Kebijakan Sebelum Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas 1 Oktober 2017
Kecamatan Menteng No 141 Tahun 2017
Tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas
Setelah Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas 15 Januari 2019
Kecamatan Menteng Nomor 203 Tahun
2018 tentang Pemberlakuan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 514 tahun 2015 Sebagai Pedoman
Praktik Klinis Bagi Dokter di Puskesmas
Kecamatan Menteng.
Langkah- Sebelum Revisi:
langkah Penatalaksanaan Asfiksia menggunakan 1 Oktober 2017

Hal 4|6
BVM.
Setelah Revisi:
Penatalaksanaan Asfiksia menggunakan 15 Januari 2019
Mix Safe.
Referensi Sebelum Revisi:
1. JNPK-KR, POGI, IDAI, USAID 1 Oktober 2017
Indonesia-Health Services Program.
Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar. 2008.
2. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buku
Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2011.
Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
untuk Bidan.
4. DR.dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K).
2014. Buku Resusitasi Neonatus.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Setelah Revisi:
1. JNPK-KR, POGI, IDAI, USAID 15 Januari 2019
Indonesia-Health Services Program.
Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar. 2008.
2. Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buku
Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2011.
Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
untuk Bidan.
4. DR.dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K).

Hal 5|6
2014. Buku Resusitasi Neonatus.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.

Hal 6|6

Anda mungkin juga menyukai