Anda di halaman 1dari 7

PENJAHITAN LASERASI JALAN LAHIR

No. Dokumen : MTG/SOP/UKP/RB-04


No. Revisi :2
SOP
Tanggal Terbit : 15 Januari 2019
Halaman : 1/7
PUSKESMAS
drg. Alamas Hidayati, MPH
KECAMATAN
NIP 196709181993032007
MENTENG
Penjahitan laserasi jalan lahir adalah menyatukan kembali luka/robekan
jalan lahir untuk mencegah perdarahan dan infeksi.
Batasan laserasi jalan lahir:
1. Grade 1 : Laserasi hanya pada mukosa vagina, fourchette posterior
hingga kulit perineum.
2. Grade 2 : Laserasi terjadi pada mukosa vagina, fourchette posterior,
kulit perineum hingga mengenai otot perineum.
1. Pengertian 3. Grade 3 : Laserasi terjadi pada mukosa vagina, fourchette posterior,
kulit perineum, otot-otot perineum hingga mengenai otot sfingter ani
eksternal.
4. Grade 4 : Laserasi terjadi pada mukosa vagina, fourchette posterior,
kulit perineum, otot-otot perineum, otot sfingter ani eksternal hingga
mencapai dinding rektum anterior.
Catatan : Segera lakukan rujukan pada laserasi grade 3 dan grade 4 karena
laserasi ini memerlukan teknik dan prosedur khusus.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan
2. Tujuan
penjahitan laserasi jalan lahir di Puskesmas Kecamatan Menteng.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Menteng Nomor 203
Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
3. Kebijakan
Indonesia Nomor 514 tahun 2015 Sebagai Pedoman Praktik Klinis Bagi
Dokter di Puskesmas Kecamatan Menteng.
4. Referensi 1. Prawiroharjo. Sarwono. 2012. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
3. JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan
Normal.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun
2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah- 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah a. Tampon vagina 1 buah Hecting Set
b. Sarung tangan DTT atau steril
c. Kasa steril 10 lembar
d. Betadin
e. Benang Catgut 3.0/2.0
f. Tampon vagina 1 buah Hecting Set
g. Sarung tangan DTT atau steril
2. Petugas yang Melaksanakan :
a. Dokter
b. Bidan
c. Perawat
3. Langkah-Langkah :
a. Petugas menggunakan kasa steril untuk membersihkan darah sambil
menilai dalam dan luasnya luka.
b. Petugas memastikan bahwa laserasi perineum hanya derajat satu
atau dua. petugas memasukkan jari yang bersarung tangan ke dalam
anus dengan hati-hati dan angkat jari tersebut perlahan-lahan untuk
mengidentifikasi sfingter ani dan meraba tonus atau ketegangan
sfingter. Jika sfingter terluka, ibu mengalami laserasi derajat tiga atau
empat atau mengalami laserasi pada serviks maka harus dirujuk
segera.
c. Petugas mengganti sarung tangan setelah melakukan pemeriksaan
rektum.
d. Petugas dapat memasang tampon vagina dengan meletakkan tali
pengikatnya diluar vagina dan ditandai dengan memasang klem atau
Hal 2|7
lakukan penekanan selama 3 detik pada area laserasi dengan
menggunakan kassa steril.
e. Petugas menempatkan jahitan pertama 1 cm diatas puncak luka
dalam vagina.
f. Petugas memegang jarum dengan tangan lainnya untuk memegang
jarum (pinset) untuk menarik jarum melalui jaringan.
g. Petugas memegang ujung jahitan dengan simpul mati dan potong
sisa benang dengan menyisakan ± 1 cm.
h. Petugas menjahit mukosa vagina dengan jahitan jelujur sampai cincin
hymen yang berbeda di bawahnya.
i. Petugas menggerakkan jarum menembus mukosa vagina kearah
bagian dalam hymen dan keluarkan pada luka perineum.
j. Petugas melanjutkan jahitan jelujur pada seluruh dasar luka.
k. Petugas memutar jarum ke atas begitu mencapai luka tepat di atas
rektum dan memulai lagi jahitan jelujur pada seluruh dasar luka.
l. Petugas memutar jarum ke atas begitu mencapai luka tepat di atas
rektum dan memulai lagi jahitan jelujur untuk menutup jaringan
subkutikuler sendiri bersamaan dengan penyembuhan luka, jahitan
lapisan kendur akan meninggalkan luka tebuka sepanjang 0,5 cm
yang menutup sendiri bersamaan dengan penyembuhan luka.
m.Petugas menggerakkan lagi jahitan dari perineum kembali ke vagina
untuk ditambatkan, diikat dan dipotong.
n. Petugas mengikat jahitan dengan simpul bedah dan memotong ujung
benang dengan meninggalkan kira-kira 1 cm.
o. Petugas memeriksa lagi untuk memastikan bahwa tidak
meninggalkan kassa atau alat-alat didalam vagina ibu.
p. Petugas memeriksa rektum apakah terasa jahitan dalam rektum.
q. Petugas mencuci vulva dengan air DTT.
r. Petugas mengeringkan dan membuat ibu senyaman mungkin.

Hal 3|7
Petugas menilai
Petugas memeriksa Petuas memastikan
dalam dan luasnya
vagina, serviks dan bahwa laserasi/sayatan
luka perineum hanya derajat
perineum secara
lengkap satu atau dua.

Petugas Petugas
memegang menempatkan Petugas
pemegang jarum Petugas mengganti
jahitan pertama 1
(pinset) untuk memasang sarung tangan
cm diatas puncak
menarik jarum tampon vagina
luka dalam vagina
melalui jaringan

Petugas mengikat Petugas menggerakan


Petugas menjahit jarum menembus
ujung jahitan dengan
mukosa vagina mukosa vagina kearah
simpul mati dan
dengan jelujur bagian dalam hymen dan
sisakan benang ± 1
sampai cincin
6. Diagram cm.
hymen
keluarkan pada luka
perineum.
alir

Petugas melanjutkan jahitan


Petugas menjahit dengan Petugas menjahit lagi jelujur pada seluruh dasar luka,
simpul bedah dan dari perineum kembali
hingga menutup jaringan
potonglah ujung benang ke vagina
subkutikuler begitu luka
lalu sisakan benang ± 1 cm
sampai tepat diatas rektum

Petugas memeriksa dan Petugas memeriksa


memastikan lagi tidak ada rektum apakah terasa
kassa/alat-alat yang tertinggal jahitan dalam rektum

Petugas mencuci vulva dengan air DTT


dan dikeringkan

7. Unit Terkait Unit Pelayanan 24 Jam


8. Dokumen 1. Catatan Perkembangan Medis Ibu
Terkait 2. Partograf
9. Riwayat Perubahan Dokumen

PENJAHITAN LASERASI JALAN LAHIR

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai

Hal 4|7
Revisi diberlakukan
Langkah- Sebelum Revisi :
langkah - 1 Oktober 2015
Setelah Revisi :
Penambahan isi:
1. Untuk menjaga area laserasi 1 Oktober 2017
mudah terlihat dapat dipasang tampon
vagina dengan meletakkan tali
pengikatnya diluar vagina dan tandai
dengan memasang klem atau lakukan
penekanan selama 3 detik pada area
1. laserasi dengan menggunakan kassa
steril.
2. Petugas memeriksa lagi untuk
memastikan bahwa anda tidak
meninggalkan kassa atau alat-alat didalam
vagina ibu.
Kebijakan Sebelum Revisi:
Surat Keputusan Kepala BLUD Puskesmas 1 Oktober 2015
Kecamatan Menteng No 52 Tahun 2015
tentang Jenis-Jenis Layanan Puskesmas
Setelah Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas 1 Oktober 2017
Kecamatan Menteng Nomor 141 Tahun 2017
tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas
Diagram Alir Sebelum Revisi :
Tidak ada diagram alir 1 Oktober 2015
Setelah Revisi :
Ada diagram alir 1 Oktober 2017
2. Kebijakan Sebelum Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas 1 Oktober 2017
Kecamatan Menteng Nomor 141 Tahun 2017
tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas
Hal 5|7
Setelah Revisi:
Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Kecamatan Menteng Nomor 203 Tahun 2018 15 Januari 2019
tentang Pemberlakuan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514
tahun 2015 Sebagai Pedoman Praktik Klinis
Bagi Dokter di Puskesmas Kecamatan
Menteng.
Referensi Sebelum Revisi:
1. Prawiroharjo. Sarwono. 2012. Buku 1 Oktober 2017
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Prawiroharjo.
2. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
3. JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Pelatihan
Klinik Asuhan Persalinan Normal.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Setelah Revisi:
1. Prawiroharjo. Sarwono. 2012. Buku 15 Januari 2019
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Prawiroharjo.
2. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
3. JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Pelatihan

Hal 6|7
Klinik Asuhan Persalinan Normal.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 514 Tahun 2015
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.

Hal 7|7

Anda mungkin juga menyukai