Anda di halaman 1dari 6

SOP PENJAHITAN LUKA

PERINEUM
No.Dok :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit:
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr.Tri Nur Alis Rahmawati


Ttd. Kepala Puskesmas
KALIWUNGU NIP.197310272009042001

1. Pengertian Suatu cara untuk meyatukan kembali jaringan perineum dengan penjahitan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penjahitan luka perineum
3. Kebijakan SSurat Keputusan Kepala Puskesmas Kaliwungu Nomor
870.001/KALIWUNGU/C/VII/1/2017 tentang Kebijakan pelayanan
Klinisi
4. Referensi  Permenkes No. 36 Tahun 2014 tentang kesehatan.
 Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.

5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan


Langkah-  Sarung tangan
langkah  Pemegang jarum
 Jarum jahit
 Catgut chromic
 Pinnset
 Kassa steril
 Betadin
 Spuit 3 ml
 Lidocain
B. Persiapan Penjahitan
a. Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat tidur, dengan
posisi litotomi.
b. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu.
c. Atur lampu sorot/senter kearah vulva/perineum ibu.
d. Pakai satu sarung tangan.
e. Isi spuitt 3 ml dengan larutan lidokain 1 %.
f. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua tangan
g. Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan daerah luka dari darah
atau bekuan darah, dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan
pada daerah perineum.
C. Anestesi penjahitan
a. Beritahu ibu akan di suntik dan mungkin timbul rasa kurang
nyaman.
b. Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/ robekan perineum,
masukkan jarum suntik secar subkutan sepanjang tepi luka.
c. Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap. Bila
ada darah, tarik jarum sedikit dan kembali masukkan. Ulangi lagi
aspirasi (cairan lidokain yang masuk ke dalam pembuluh darah
dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur).

1/1
d. Suntikkan cairan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik pada
tepi luka daerah perineum.
e. Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan jarum
suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi,
suntikkan cairan lidokain 1 % sambil menarik jarum suntik. (bila
robekan besar dan dalam, anestesi daerah bagian dalam robekan –
alur suntikan anestesi akan berbentuk seperti kipas : tepi
perineum, dalam luka, tepi mukosa vagina).
f. Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk
mendapatkan hasil optimal dari anestesi.
A. Penjahitan Robekan
a. Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk melihat robekan.
b. Jika ada perdarah yang terlihat menutupi luka episiotomy, pasang
tampon atau kasa ke dalam vagina. (sebaiknya enggunakan
tampon berekor benang ).
c. Tempatkan jarum jahit pada pemegang jarum, kemudian kunci
pemegang jarum.
d. Pasang benag jahit (chromic 3-0) pada mata jarum.
e. Lihat dengan jelas atas luka episiotomi.
f. Lakukan penjahitan pertama ± 1 cm di atas puncak luka robekan
di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati. Potong
jung benang yang bebas (ujung benang tanpa jarum) hingga
tersisa ± 1 cm.
g. Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga
tepat di belakang lingkaran himen.
h. Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran
hingga menembus luka robekan bagian perinium,bila robekan
yang terjadi sangat dalam :
 Lepaskan jarum dari benang
 Ambil benang baru dan pasang pada jarum
 Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam untuk
menghindari rongga bebas atau dead space
 Gunting sisa benang
 Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur semula
i. Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perinium sampai
kebagian bawah luka robekan.
j. Jahit jaringan subkutis kanan-kiri ke arah atas hingga tepat di
muka lingkungan himen.
k. Tusukkan jarum didepan lingkaran himen ke mukosa vagina
dibelakang lingkaran himen. Buat simpul mati dibelakang
lingkaran himen potong benang hingga tersisa ± 1cm.
l. Bila menggunakan tampon/kasa di dalam vagina, keluarkan
tampon/kasa. Masukkan jari telunjuk ke dalam rectum dan rabalah
dinding atas rectum. (bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan
lakukan penjahitan ulang)
m. Nasehati ibu agar :
 Membasuh perinium dengan sabun dan air, terutama setelah
buang air besar (arah basuhan dari muka ke belakang).
 Kembali kunjungan tindak lanjut setelah 1 minggu untuk
pemeriksaan jahitan dan rectum (segera rujuk jika terjadi

1/1
fistula).
 Lanjutkan langkah/kegiatan untuk kebersihan dan keamanan
sesuai dengan persalinan normal
n. Membereskan alat dan merendam ke larutan klorin.
o. Melepaska sarung tangan
p. Cuci tangan

6. Bagan Alir
Memakai sarung
Menyiapkan Menjelaskan prsedur pada
tangan
alat pasien

Menyuntikan anestesi pada luka robekan

Menjahit luka robekan perineum

Membereskan alat dan melepaskan sarung tanga

Cuci tangan

Mecatat hasil

7. Unit Terkait PONED

8 Rekam History No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl


perubahan

1/1
SOP PENJAHITAN LUKA
PERINEUM
No.Dok :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK TanggalTerbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS dr.Tri Nur Alis Rahmawati


Ttd. Kepala Puskesmas
KALIWUNGU NIP. 197310272009042001

NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK


APAKAH
PERSIAPAN PENJAHITAN
1. Apakah Posisikan bokong ibu pada sudut ujung tempat
tidur, dengan posisi litotomi?
2. Apakah Pasang kain bersih di bawah bokong ibu?
3. Apakah Atur lampu sorot/senter kearah vulva/perineum
ibu
4. Apakah Pakai satu sarung tangan?
5. Apakah Isi spuitt 3 ml dengan larutan lidokain 1 %?
6. Apakah Lengkapi pemakaian sarung tangan pada kedua
tangan?
7. Apakah Gunakan kasa bersih, untuk membersihkan
daerah luka dari darah atau bekuan darah, dan nilai
kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah
perineum?
ANESTESI PENJAHITAN
1. Apakah Beritahu ibu akan di suntik dan mungkin timbul
rasa kurang nyaman.
2. Apakah Tusukkan jarum suntik pada ujung luka/
robekan perineum, masukkan jarum suntik secar
subkutan sepanjang tepi luka.
3. Apakah Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah
yang terhisap. Bila ada darah, tarik jarum sedikit dan
kembali masukkan. Ulangi lagi aspirasi (cairan lidokain
yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat
menyebabkan denyut jantung tidak teratur).
4. Apakah petugas menyuntikkan cairan lidokain 1%
sambil menarik jarum suntik pada tepi luka daerah
perineum.
Tanpa menarik jarum suntik keluar dari luka, arahkan
jarum suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina,
lakukan aspirasi, suntikkan cairan lidokain 1 % sambil
menarik jarum suntik. (bila robekan besar dan dalam,
anestesi daerah bagian dalam robekan –alur suntikan
anestesi akan berbentuk seperti kipas : tepi perineum,
dalam luka, tepi mukosa vagina).
5. Apakah Tunggu 1-2 menit sebelum melakukan

1/1
penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari
anestesi.
PENJAHITAN ROBEKAN
1. Apakah Lakukan inspeksi vagina dan perineum untuk
melihat robekan.
2. Apakah ada perdarah yang terlihat menutupi luka
episiotomy, pasang tampon atau kasa ke dalam vagina.
(sebaiknya enggunakan tampon berekor benang ).
3. Apakah petugas meempatkan jarum jahit pada
pemegang jarum, kemudian kunci pemegang jarum.
4. Apakah petugas memasang benag jahit (chromic 3-0)
pada mata jarum.
5. Apakah petugas meLihat dengan jelas atas luka
episiotomi.
6. Apakah petugas melakukan penjahitan pertama ± 1 cm
di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan
pertama dengan simpul mati. Potong jung benang yang
bebas (ujung benang tanpa jarum) hingga tersisa ± 1 cm.
7. Apakah petugas meJahit mukosa vagina dengan
menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di belakang
lingkaran himen.
8. Apakah petugas meusukkan jarum pada mukosa vagina
dari belakang lingkaran hingga menembus luka robekan
bagian perinium,bila robekan yang terjadi sangat dalam :
 Lepaskan jarum dari benang
 Ambil benang baru dan pasang pada jarum
 Buat jahitan terputus pada robekan bagian dalam
untuk menghindari rongga bebas atau dead space
 Gunting sisa benang
 Pasang kembali jarum pada benang jahitan jelujur
semula
9. Apakah petugas meeruskan jahitan jelujur pada luka
robekan perinium sampai kebagian bawah luka
robekan.
Jahit jaringan subkutis kanan-kiri ke arah atas hingga
tepat di muka lingkungan himen.
Tusukkan jarum didepan lingkaran himen ke mukosa
vagina dibelakang lingkaran himen. Buat simpul mati
dibelakang lingkaran himen potong benang hingga
tersisa ± 1cm.
Bila menggunakan tampon/kasa di dalam vagina,
keluarkan tampon/kasa. Masukkan jari telunjuk ke
dalam rectum dan rabalah dinding atas rectum. (bila
teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan
penjahitan ulang)
10. Apakah petugas meNasehati ibu agar :
 Membasuh perinium dengan sabun dan air,
terutama setelah buang air besar (arah

1/1
basuhan dari muka ke belakang).
 Kembali kunjungan tindak lanjut setelah 1
minggu untuk pemeriksaan jahitan dan
rectum (segera rujuk jika terjadi fistula).
 Lanjutkan langkah/kegiatan untuk kebersihan
dan keamanan sesuai dengan persalinan
normal
11. Apakah petugas Membereskan alat dan merendam ke
larutan klorin.
12. Apakah petugas Melepaska sarung tangan
13. Apakah petugas Cuci tangan

Σ Ya
Compliance rate (CR) = x 100 %
Σ Ya+Tidak

1/1

Anda mungkin juga menyukai