Anda di halaman 1dari 9

SOP DEKONTAMINASI ALAT PONED

UPT PUSKESMAS
TAJURHALANG
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

1/1
PROSEDUR …………………….. ………………………
TETAP Tanggal terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Tajurhalang

……………………. dr. Fransiskus Misi


NIP. 196611212002121004
Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan dengan cara merebus, kukus, panas tinggi atau
menggunakan bahan kimia.
Tujuan Membunuh berbagai jenis virus ( hepatitis B, hepatitis C, dan
HIV/AIDS) serta berbagai jenis kuman.
Ruang Lingkup Bidan yang berkaitan dengan penggunaan alat untuk melakukan
tindakan
Kebijakan Semua bidan yang melakukan tindakan
Dokumen Terkait
Dasar Hukum
Prosedur A. Dekontaminasi
1. Memakai sarung tangan
2. Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan klorin
0,5 %
3. Memasukkan alat – alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam bak perendaman.
Biarkan selama kurang lebih 10 menit.
B. Pencucian dan Pembilasan
1. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi
(hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting
dan jarum jahit). Agar tidak merusak benda – benda yang terbuat
dari plastik atau karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan
peralatan dari logam atau kaca.
2. Membilas benda- benda tersebut satu persatu di bawah air
mengalir.
Mengulangi prosedur tersebut untuk benda- benda lain.
3. Peralatan yang akan di desinfeksi tingkat tinggi dengan cara
dikukus / rebus, atau di sterilisasi di dalam autoclave / oven
panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses
sterilisasi dimulai.
4. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan dan sabun, kemudian bilas dengan seksama
menggunakan air bersih. Melepas sarung tangan. Menggantung
sarung tangan dan biarkan kering dengan cara diangin-anginkan.
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

C. Desinfeksi Tingkat Tinggi / Sterilisasi


1. AUTOCLAVE
a. Menuangkan air suling secukupnya ke dalam autoclave.
b. Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam autoclave.
c. Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di dalam
wadah aluminium bagian dalam sedemikian rupa hingga
tersedia ruangan untuk bergeraknya uap air secara bebas
diantara alat- alat selama sterilisasi.
d. Letakkan wadah ke dalam autoclave dengan cara : tabung
reaksi diambil satu-persatu dengan korentang, kemudian
disusun di dalam wadah alumunium yang sudah terdapat di
dalam autoclave dengan jarak minimal 0,5 cm dengan alat
yang lain.
e. Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan
meletakkan baut-baut penahan ke atas tempat yang sesuai
dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan masing-
masing murnya secara bersama pada tempat yang berlawanan
dengan cara : memutar baut pada sudut yang bersilangan dan
diputar kearah kanan, baru pada dua baut pada sisi
sebelahnya kearah kanan sampai erat dan tidak bisa diputar
lagi.
f. Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan terbuka
penahan tersebut letaknya lurus. Pasang pemanasnya. Uap
yang terbentuk pada dasar sterilisator akan mengalir ke atas
di seputar wadah bagian dalam dan kemudian ke bawah
diantara labu-labu dan tabung-tabung ke dasar wadah,
memaksa keluarnya udara dari dasar ke atas melalui tabung
pengeluran fleksibel dan klep pengaman.
g. Bila uap air mulai keluar dengan deras ( menimbulkan bunyi
mendesis ) tutuplah klep pengaman dengan cara mendorong
pengaturnya ke bawah sehingga posisinya mendatar. Tekanan
dalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada alat
pengukur tekanan.
h. Mempertahankan tekanan pada suhu 1210C, dengan cara
mengurangi pemanasan seperlunya untuk mempertahankan
tekanan tersebut dengan cara : mengecek tekanan dan suhu
pada alat penunjuk suhu dan tekanan.
i. Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit dengan
cara : membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit sambil
terus diawasi pada tekanan 1 atm.
j. Mengawasi tekanan selama proses sterilisasi dengan cara :
mengawasi angka yang tertera pada penunjuk tekanan.
k. Mematikan pemanasan dan tunggulah sampai tekanan
kembali nol. dengan cara : mematikan alat dengan cara
mencabut steker listrik dan mendiamkannya selama 15 menit
sambil dibuka penutupnya.
l. Bila alat penunjuk tekanan sudah mencapai nol dan suhu
telah turun sampai jauh di bawah 1000C, bukalah pengatur
klep pengaman dengan cara meluruskannya untuk
mengeluarkan sisa uap yang tertinggal di dalam. Kendurkan
mur, lepaskan baut-bautnya dan angkat tutupnya.
m. Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya dengan cara :
menunggu sampai alatnya dingin kemudian membersihkan
air yang tersisa sebanyak kurang lebih 1 cm dengan lap yang
bersih sampai kering.
2. STERILISASI PANAS KERING ( OVEN )
a. Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang akan
disterilisasi dengan rapi. Bila memungkinkan letakkan dalam
nampan sesuai dengan klasifikasi penggunaannya ( misal :
heacting set, partus set, THT set dan lain-lain )
b. Memasukkan bak instrumen yang telah disusun ke dalam
oven.
c. Menutup pintu oven
d. Tunggu sampai suhu mencapai 1700 C dan biarkan selama 60
menit.
e. Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun.
f. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang membuka
bungkus atau tutupnya.
3. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS
a. Menaruh panci dan penutupnya di tempat yang datar
berdekatan dengan alat pemanas.
b. Merendam peralatan di dalam air sehingga semuanya
terendam
c. Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer
selama 20 menit.
d. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih
setelah penghitungan waktu mulai. Rebus selama 20 menit,
catat lama waktu perebusan di dalam buku khusus.
e. Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan
sebelum digunakan atau disimpan. Pada saat peralatan kering
gunakan segera atau simpan dalam wadah disinfeksi tingkat
tinggi bertutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu
asalkan penutup tidak dibuka.
f. Mengganti air setiap kali mendisinfeksi peralatan, membuang
sisa air, mengulangi kembali prosedur di atas.
4. METODE ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN UAP
PANAS (BAHAN KARET / SARUNG TANGAN )
a. Mengambil panci perebus dengan tiga susun nampan
pengukus. Gulung sarung tangan bagian atas sehingga setelah
DTT selesai, dapat dipakai tanpa membuat terkontaminasi
baru.
b. Melipat sarung tangan sedemikian rupa sehingga bagian
dalam sarung tangan berada di luar.
c. Meletakkan bahan yang akan disterilisasi pada nampan
pengukus yang berlubang di bawahnya. Agar mudah
dikeluarkan dari bagian atas nampan pengukus.
d. Ulangi proses tersebut hingga semua nampan terisi. Susun
tiga nampan pengukus di atas panci perebus berisi air.
Letakkan panci perebus kosong di sebelah kompor.
e. Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling atas.
f. Jika uap air keluar dari celah-celah di antara panci pengukus,
mulailah penghitungan waktu. Catat lamanya pengukusan.
g. Kukus bahan selama 20 menit, buka tutup panci dan letakkan
dalam posisi terbalik.
h. Angkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung
tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air yang tersisa
dapat menetes keluar.
i. Biarkan kering dengan di angin-anginkan sampai kering
dalam nampan selama 4-6 jam.
j. Jika sudah kering, letakkan dalam wadah DTT lalu tutup
rapat, bisa bertahan sampai satu minggu.
k. Catatan Memberi label pada peralatan yang sudah steril
dengan mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal dan
jam disterilkan.
Unit terkait Rawat inap PONED dan IGD PONED
SOP PEMELIHARAAN ALAT PONED
UPT PUSKESMAS
TAJURHALANG
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

1/1
PROSEDUR …………………….. ………………………
TETAP Tanggal terbit Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Tajurhalang

……………………. Dr. Dini Srie Agustin


Nip: 197408162007012007
Pengertian Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat
kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan, menyeterilkan
dan menyimpannya
Tujuan Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan

Ruang Lingkup Bidan yang berkaitan dengan penggunaan alat untuk melakukan tindakan

Dokumen Terkait

DasarHukum

Kebijakan Semua bidan yang melakukan tindakan


Prosedur Pemeliharaan Peralatan dari Logam
1. Membersihkan dan desinfektan :
a. Peralatan :
o Alat kotor
o Larutan desinfektan, gelas pengukur
o Bak/ember tempat merendam
o Air mengalir
b. Prosedur :
o Memakai sarung tangan
o Membersihkan alat dari kotoran yang melekat dibawah air
kran mengalir
o Dikeringkan (setelah kering dimasukan kesteroilisator)
2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam
a. Peralatan :
o Alat-alat logam
o Sterilisator
o Panas kering
o Kain pembungkus bila perlu
b. Prosedur :
o Memakai panas kering (sterilisator)
o Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen dalam keadaan
bersih/kering
o Membungkus bak instrumen berisi alat dengan kain
o Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral) selama 30
menit untuk yang dibungkus, 20 menit untuk yang tidak
dibungkus.
o Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan dalam
tempatnya
Unit Kerja Rawat inap PONED, IGD PONED
PROSES DEKONTAMINASI ALAT PONED

DEKONTAMINASI PENCUCIAN DAN BILAS


Rendam alat dalam larutan Gunakan detergen & sikat, pakai
klorin 0,5% selama 10 sarung tangan tebal/sarung tangan
menit rumah tangga untuk menjaga agar tidak
terluka oleh benda-benda tajam

METODE STERILISASI METODE DESINFEKTAN


TINGKAT TINGGI
(Membunuh kuman 100%)

AUTOKLAF PANAS KERING REBUS/KUKUS KIMIAWI

106 kPa 1700C Panci tertutup Rendam

1210C 60 menit 20 menit 20 menit

30 menit jika terbungkus

20 menit jika tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN BISA DIGUNAKAN

(Peralatan yang sudah diproses dapat disimpan dalam wadah tertutup yang di
DTT sampai satu minggu jika wadahnya tidaibuka

Anda mungkin juga menyukai