No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian
Ketuban pecah sebelum proses persalinan berlangsung
7. Dokumen
Terkait
SOP KEHAMILAN SEROTINUS
No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari
perkiraan yang dihitung dari HPHT, di mana usia kehamilannya
melebihi 42 minggu dan belum terjadi persalinan.
3. Kebijakan
4. Referensi
Penentuan keadaan janin dapat dilakukan :
5. Posedur/
Langkah- 1. Tes tanpa tekanan (non stress test).
langkah
Bila memperoleh hasil non reaktif maka dilanjutkan dengan
tes tekanan oksitosin. Bila diperoleh hasil reaktif maka nilai
spesifisitas 98,8% menunjukkan kemungkinan besar janin
baik.
2. Gerakan janin.
3. Amnioskopi.
7. Dokumen
Terkait
SOP IUFD
No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian Kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari
rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005
.
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi IUFD.
2. Untuk mengetahui etiologi terjadinya IUFD.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari IUFD.
4. Untuk mengetahui manisfestasi klinik dari IUFD.
5. Untuk mengetahui klasifikasi IUFD.
6. Untuk mengetahui faktor resiko IUFD.
7. Untuk mngetahui diagnosa dan diagnosis banding IUFD.
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan IUFD.
9. Untuk mengetahui jenis-jenis persalinan untuk jenin mati?
3. Kebijakan
4. Referensi
1. Diagnosa dan Diagnosa Banding
5. Posedur/
Anamnesis
Langkah-
langkah Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari, atau gerakan
janin sangat berkurang. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah
besar, bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya.
Atau wanita belakangan ini merasakan perutnya sering menjadi
keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.
Inspeksi
Tidak terlihat gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat
terutama pada ibu yang kurus.
Palpasi
Tinggi fundus lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan, tidak
teraba gerakanan janin. Dengan palpasi yang teliti, dapat dirasakan
adanya krepitasi pada tulang kepala janin.
Auskultasi
Baik memamakai setetoskop monoral maupun dengan dopler tidak
terdengar terdengar DJJ.
Reaksi kehamilan
Reaksi kehamilan baru negatif setelah beberapa minggu janin mati
dalam kandungan.
2. Penatalaksanaan
a.
2. Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan berkolaborasi dengan dokter
spesialis kebidanan melalui hasil USG dan rongen foto abdomen,
maka bidan seharusnya melakukan rujukan.
3 Menunggu persalinan spontan biasanya aman, tetapi penelitian oleh
Radestad et al (1996) memperlihatkan bahwa dianjurkan untuk
menginduksi sesegera mungkin setelah diagnosis kematian in utero.
Mereka menemukan hubungan kuat antara menunggu lebih dari 24
jam sebelum permulaan persalinan dengan gejala kecemasan. Maka
sering dilakukan terminasi kehamilan.
Unit kamar bersalin, UGD,Dokter SpOG dan Apotik
6. Unit Terkait
7. Dokumen
Terkait
SOP MENGUKUR TEKANAN
DARAH
No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian Merupakan tatacara pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah
merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler bersamaan
dengan pemeriksaan nadi.
2. Tujuan Mengetahui nilai tekanan darah.
3. Kebijakan
4. Referensi
1. Alat dan bahan:
5. Posedur/
Langkah- Sphigmomanometer (tensi meter) yang terdiri dari :
langkah Manometer air raksa dan klep penutup dan pembuka.
Manset udara
Slang karet
Pompa udara dari karet dan sekrup pambuka
penutup.
Stetoskop.
Buku catatan nadi dan pena
2. Prosedur :
Cara Palpasi
Cara Auskultasi
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian getaran/denyut darah yang terjadi didalam pembuluh darah arteri
akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Pada umumnya ada 10 tempat
untuk merasakan denyut nadi yaitu frontalis, temporalis, karotid,
apikal(apekscordis), brankialis, femoralis, radialis, poplitea,
dorsalispedis dan tibialis posterior.
2. Tujuan Untuk Mengukur nadi pasien yang sebagai salah satu bagian dari
tanda-tanda vital tubuh.
3. Kebijakan
4. Referensi
1. Persiapan
5. Posedur/
Langkah- PersiapanAlat :
langkah Jam tangan
Hanscoen & APD lainnya
catatan dan alat tulis
3. Setelah Prosedur:
7. Dokumen
Terkait
SOP PEMERIKSAAN
PERNAPASAN
No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian
Suatu tindakan untuk mengukur jumlah pernafasan pasien yang
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
3. Kebijakan
4. Referensi
2.Persiapan Pasien
3. Persiapan Petugas
Masker k/p
4. Pelaksanaan Tindakan
4. Dokumen
Terkait
SOP MENGUKUR SUHU
No. :
Dokumen
SOP No.Refisi :
Tanggal :
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS Sofia Yasinntha
WAIPARE NIP. 19610911
199002 2 001
1. Pengertian
Suatu tindakan untuk mengukur suhu tubuh seseorang dengan
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
3. Kebijakan
4. Referensi
2. Persiapan Pasien
5. Persiapan Petugas
6. Pelaksanaan Tindakan
7. Dokumen
Terkait