PENANGANAN KETUBAN Ditetapkan : UPTD

PECAH DINI Puskesmas Sipayung

No. Dokumen : ……../SOP/PKM / I/2021 Kepala

No.Revisi : 000
SOP Tanggal Terbit : 10/01/2021
MUHAMMAD ZUHDI, SKM
UPTD PUSKESMAS Halaman : 1/2 NIP: 19870319 200604 1 002
SIPAYUNG

Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban

1. Pengertian
sebelum persalinan.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam
melakukan pelayanan pada pasien persalinan.
3. Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan
PMK No. 28 Tahun 2017 Tentang izin dan penyelenggaraan praktik
4. Referensi
Bidan
5. Prosedur a. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan dan gejala utama.
1) Keluar air ketuban berupa cairan jernih/ berwarna dari vagina yang
kadang-kadang disertai tanda-tanda lain dari persalinan.
2) Menentukan usia kehamilan,
3) Demam.
b. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
(Objective)
1) Pemeriksaan Fisik
a) Menentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya cairan
ketuban di vagina.
b) Jika tidak ada cairan amnion, dapat dicoba dengan menggerakkan
sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau
mengejan.
c) Tidak ada tanda inpartu.
d) Adanya tanda-tanda infeksi pada ibu dengan mengukur suhu
tubuh (suhu ≥ 380C).
2) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan pH vagina (cairan ketuban) dengan strip urine
terjadi perubahan warna dari merah ke biru.
b) Pemeriksaan darah rutin, leukosit > 15.000/mm 3.
c. Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
 penunjang.
d. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1) Pembatasan aktivitas pasien
2) Apabila belum in partu berikan eritromisin 4 x 250 mg selama 10
hari
3) Apabila sudah in partu segera dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis obstetri dan
ginekologi
6. Diagram alir
7. Unit terkait
8. Dokumen terkait

9. Rekaman histori perubahan

Tgl mulai
No Isi perubahan
diberlakukan

2/2