Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN EKLAMPSIA

Ditetapkan : UPTD Puskesmas


Sipayung
No. Dokumen : …../SOP/PMB/I/2022 Kepala
No.Revisi : 000
SOP Tanggal Terbit : 10/01/2022
MUHAMMAD ZUHDI, SKM
Halaman : 1/3 NIP: 19870319 200604 1 002
UPTD PUSKESMAS
SIPAYUNG

Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat, dalam
kehamilan , persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya
1. Pengertian
kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf
pusat).
a. Tujuan Umum : melakukan penilaian klasik , klasifikasi dan
penatalaksanaan serta mencegah komplikasi.
b. Tujuan Khusus :
1) Mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan dan
menentukan diagnosis yang paling mungkin dalam hubungan
2. Tujuan dengan hipertensi yang dipicu karena kehamilan.
2) Melakukan penatalaksanaan preeklamsia/eklamsia dan hipertemsi
kronik pada ibu hamil.
3) Melakukan pemberian obat anti kejang (Magnesium sulfat dan
Diazepam) serta obat antihipertensi penatalaksanaan preeklamsi
berat eklamsi.
3. Kebijakan Mengacu pada standar operasional asuhan kebidanan
Permadi, wiryawan dr.Dr. SpOG(K) dkk. 2015. Panduan praktek klinis
Obstetri & Ginekologi. Penerbit: DEP./SMF Obstetri dan Ginekologi
4. Referensi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran RSUP DR. HASAN
SADIKIN.
5. Prosedur a. Anamnesis
1) Umur kehamilan > 20 minggu
2) Hipertensi
3) kejang.
4) Penurunan kesadaran
5) Pengelihatan kabur
6) Nyeri kepala hebat
b. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran somnolen sampai koma
2) Tanda vital TD: >140/90 mmHg
3) Proteinuria minimal 1+
4) Penurunan kesadaran tanpa disertai kejang
c. Diganosa banding
1) Hipertensi menahun
2) kelainan ginjal
d. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan penunjang
2) Preeklamsi Ringan : Urin Lengkap
3) Preeklamsi Berat/Eklamsi :
4) Pemeriksaan Laboratorium
a) Pemeriksaan Hb, Ht, Leukosit, trombosit, urin lengkap.
b) Pemeriksaan USG.
e. Penatalaksanaan
Pengobatan medisinal
1) Infus cairan RL
2) Pemberian obat : MgSO4
Cara pemberian MgSo4 sama dengan preeklamsi berat.
Bila timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan 2g MgSO4
40 %.IV selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah
pemberian terakhir . dosis tambahan 2 g hanya diberikan sekali saja.
Bila setelah di beri dosis tambahan masih tetap kejang maka
diberikan amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv pelan-pelan.
Perawatan pasien dnegan serangan kejang.
a) Dirawat dikamar isolasi yang cukup terang.
b) Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.
c) Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap.
Fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup longgar guna mencegah
fraktur.

6. Diagram alir
7. Unit terkait
8. Dokumen terkait

9. Rekaman histori perubahan

No Tgl mulai
Isi perubahan
diberlakukan

2/3
3/3

Anda mungkin juga menyukai