Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

EKLAMSI
No Dokumen :

No Revisi:

SOP Tanggal terbit :

Halaman : PUSKESMAS
HAURPANGGUNG

PEMERINTAH
Rohmahalia M.Noor, SKM, MKM
KABUPATEN GARUT NIP. 19670101 198903 2 003

1. Pengertian Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau


berat, dalam kehamilan , persalinan atau nifas yang ditandai
dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran
(gangguan sistem saraf pusat).
2. Tujuan Tujuan Umum :
Melakukan penilaian klasik , klasifikasi dan
penatalaksanaan serta mencegah komplikasi.

Tujuan Khusus :
1. Mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan dan
menentukan diagnosis yang paling mungkin dalam hubungan
dengan hipertensi yang dipicu karena kehamilan.
2. Melakukan penatalaksanaan preeklamsia/eklamsia dan
hipertemsi kronik pada ibu hamil.
3. Melakukan pemberian obat anti kejang (Magnesium
sulfat dan Diazepam) serta obat antihipertensi
penatalaksanaan preeklamsi berat eklamsi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.


/2016
tentang upaya untuk mendeteksi sedini mungkin komplikasi
hipertensi karena kehamilan di UPT Puskesmas Haurpanggung

4. Referensi Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Materrnal dan NeonataI,


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ,Jakarta, 2006.

5. Alat dan Bahan 1. Cairan infua RL


2. MgSO4
3. Pengisap lender
4. Spuit
5. Sudip lidah
6. Anti konvulsan
7. Inform consent
8. Surat rujukan
6. Prosedur Pengobtan medisinal

1. Infus cairan RL

2. Pemberian obat : MgSO4

Cara pemberian MgSo4 sama dengan preeklamsi berat.Bila


timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan 2g MgSO4
40 %.IV selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah
pemberian terakhir, dosis tambahan 2 g hanya diberikan sekali
saja.

Perawatan pasien dengan serangan kejang

▪ Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.


▪ Kepala direndahkan: lendir dihisap.
▪ Rujuk ke rumah sakit

1.Bagan Alur

8. Unit terkait 1. Bidan Ruang Bersalin Puskesmas


2. Dokter Puskesmas

9. DokumenTerkait Buku KIA


Hasil Anamnesa :
1.Umur kehamilan > 20 minggu
2.Hipertensi
3. kejang.
4. Penurunan kesadaran
5.Pengelihatan kabur
6.Nyeri kepala hebat
7.Nyeri ulu hati

Hasil Pemeriksaan Fisik 1.Kesadaran


somnolen sampai koma 2.Tanda vital
TD: >140/90 mmHg 3.Proteinuria
minimal 1+
4.Penurunan kesadaran tanpa disertai kejang

Anda mungkin juga menyukai