Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS PATOLOGI DAN

KOMPLIKASI
PADA NY.A G4P2A1 USIA KEHAMILAN 39 MINGGU
DENGAN
KETUBAN PECAH DINI DAN GAWAT JANIN DI RUANG
BERSALIN RSUD HAMBA BATANG HARI
TAHUN 2022
 
Latar Belakang
Dalam kehamilan air ketuban merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan
janin dalam kandungan. Kekurangan atau pun kelebihan air ketuban sangat mempengaruhi
keadaan janin. Oleh karena itu penting mengetahui keadaan air ketuban selama kehamilan
demi keselamatan janin.

Upaya pemerintah dalam mencegah kejadian ketuban pecah dini adalah pemerintah
membuat program Antenatal Care dimana program ini bermanfaat untuk mendeteksi
masalah atau penyulit pada ibu hamil lebih dini, sehingga dapat mengurangi resiko yang
mungkin akan terjadi serta mencegah hal-hal yang mungkin akan menjadi masalah dalam
kehamilan yang berdampak pada proses persalinan.
Program ini juga mengupayakan ibu dan bayi lahir selamat secara normal
serta meminimalisir adanya intervensi yang dapat menimbulkan trauma.
Dimana jadwal untuk pemeriksaan Antenatal Care sendiri minimal 4 kali
selama kehamilan.(dikutip dari aladokter.com pada tanggal 20 Mei 2019
pukul 20.07 Wib). Oleh sebab itu, klinisi yang mengawasi pasien harus
memiliki pengetahuan yang baik mengenai anatomi dan struktur membran
fetal, serta memahami patogenesis terjadinya ketuban pecah dini, sehingga
mampu menegakkan diagnosis ketuban pecah dini secara tepat dan
memberikan terapi secara akurat.

Bagaimana Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal


dengan manajemen 7 langkah Varney pada Ny.A G4P2A1 usia kehamilan 39
minggu dengan ketuban pecah dini dan gawat janin di Ruang Bersalin RSUD
Hamba Batang Hari?
BAB III
TINJAUAN KASUS
BIODATA
Nama klien/ibu : Ny.A Nama Suami : Tn. Y
Umur : 35 tahun
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Muaro Bulian Alamat : Muaro bulian
No. Telp/HP : -
No. Telp/HP :-
Bahasa : jawa
Bahasa : Indonesia
Alasan ibu masuk
Ibu masuk dengan dengan keluhan terdapat pengeluaran pervaginam
3. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah dan dari vagina keluar air sejak
tanggal 20-04-2022 pukul 11.00 wib secara merembes. Mules = Tidak ada
4.Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28-30 hari
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut per hari
Teratur/ tidak teratur : teratur
Konsistensi : encer
Disminore : tidak ada
Riwayat Pernikahan
Ibu menikah 1x secara sah dengan Tn Y pada tahun 2010, saat Ny. A
berusia 23 tahun dan Tn. Y berusia 24 tahun.
6.Riwayat kehamilan sekarang
a. Usia Kehamilan : 39 minggu
b. Hamil muda
Keluhan : mual dan muntah

Hamil tua
Keluhan : ibu sering BAK
Pemeriksaan ANC : Di Puskesmas Tebing Tinggi Sebanyak 6 kali
Trimester 1 : 2x
Trimester 2 : 2x
Trimester : 3x
e. Pergerakan anak pertama kali          : 16 minggu
7.Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu:

Anake Umur (thn) Tmpt Umur Jenis Peno Penyulit Anak Keadaan
 
partus hamil prslin long anak
JK BB (gr) PB sekarang
(cm)  

1 AB                    

2 10th PKM Aterm Spontan Bidan T.a L 2400 47 Hidup  

3 7th PKM Aterm Spontan Bidan T.a L 3200 49 Hidup  


4 H A M I L I N I
9. Riwayat penyakit keluarga
Didalam keluarga tidak ada menderita penyakit jantung,
hipertensi, DM, asma dan penyakit keturunan lainnya
10.Riwayat operasi : tidak ada
11.Riwayat social, psikososial, dan spiritual
Yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan sehari-hari
dalam keluarga adalah suami.
Hubungan ibu dengan suami, keluarga, maupun tetangga
baik.
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
Ibu rajin beribadah dan berdoa untuk kelancaran
persalinannya
 
12.Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
Kebutuhan nutrisi Kebiasaan :
Pola makan : nasi, sayur, lauk
Frekuensi : 3 kali sehari
Kebutuhan minum : 6 – 8 gelas per hari Selama inpartu : Ibu
makan, tetapi hanya sedikit dan lebih banyak minum
Kebutuhan eliminasi Kebiasaan:
BAK : 5-6 kali sehari, warna kuning muda.
BAB : 1 kali sehari, konsistensi padat, warna kuning
Personal hygiene Kebiasaan:
Mandi : 2 kali sehari (pagi dan sore)
Sikat gigi : 2 kali sehari
Keramas : 3 kali seminggu dengan menggunakan shampo
Ganti pakaian : 2 kali sehari
 
 
 
B.Data Objektif
Pemeriksaan umum:
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis 
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36o C   
Nadi : 83 X/menit
Respirasi : 20 X/menit
BB Sebelum hamil : 53 kg
Berat badan sekarang : 59 kg
Tinggi badan :157 cm
Pemeriksaan fisik (Head To Toe)
1. Kepala
Inspeksi : kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut hitam
Palpasi : tidak ada massa, tidak mudah rontok dan tidak ada nyeri Tekan
2. Wajah
Inspeksi : tidak pucat, tidak ada oedema pada wajah
Palpasi : tidak teraba adanya oedema
3. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sclera putih
(tidak ikterus)
4. Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada pengeluaran
secret Palpasi : tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan tidak nampak
adanya polip
 
5. Mulut dan gigi
Inspeksi : bersih, bibir merah muda dan tidak pecah-
pecah, tidak ada caries, tidak ada karang gigi, tidak ada
gigi yang tanggal, tidak ada stomatitis dan gusi tidak
berdarah.
6. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen dan
peradangan
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
7. Leher
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid,
kelenjar limfe, dan vena jugularis
 
8. Leher
Inspeksi : tidak ada kelainan
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,
dan vena jugularis
9. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, hiperpigmentasi areola mammae,
puting susu menonjol
Palpasi : tidak teraba adanya massa dan nyeri tekan, kolostrum ada saat
areola di tekan
10. Abdomen
Inspeksi : nampak pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan,
nampak striae alba dan linea nigra, tidak ada bekas luka operasi dan
otot perut kendor
Palpasi :
 
Leopold I : 3 jari dibawah processus xiphoideus, (tinggi fundus uteri 33
cm), teraba bokong
Leopold II : punggung kanan (puka)
Leopold III : Kepala
Leopold IV : bergerak dalam panggul (4/5)
Lingkar perut : 92 cm Tafsiran berat janin : 3.036 gram
Denyut jantung janin : Denyut jantung janin (DJJ) terdengar jelas, kuat
pada kuadran kanan bawah dengan frekuensi 164 x/menit
His : tidak ada
 
Genetalia
Inspeksi : tidak ada kelainan, tidak ada varises, nampak pelepasan lendir
bercampur dengan air ketuban Palpasi : tidak ada benjolan tidak oedema
dan tidak ada nyeri tekan
Anus
Inspeksi : tidak ada hemoroid Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan
Ekstremitas Inspeksi : pergerakan aktif, tidak ada varises
Palpasi : tidak ada oedema
C.Pemeriksaan khusus
1. Anogenital
Kebersihan : bersih
Oedema   : tidak ada
Varises : tidak ada
Pengeluaran cairan  : sedikit
Molase : Tidak ada
Penurunan : Hodge 1

2. Pemeriksaan inspekullo: tanggal 20-04-2022,


Hasil pemeriksaan yaitu terdapat pengeluaran cairan
berwarna hijau yang keluar dar kanalis servikalis.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG oleh dr. budi, SpoG diruang bersalin RSUD
Hamba Batang Hari
G4P2A1, gravida tunggal, hidup
Letak : Kepala
FHR : 168x/i
TBJ : 3.100gr
UK : 38-39 minggu
Oligohidramnion
b. Pemeriksaan Laboratorium:
HB : 10.2gr
Leukosit: 13.4x10³/µL
Eritrosit : 3.21x10³µL
Protein : Negatif
Reduksi : Negatif
HbsAg : Negatif
II.INTERPRETASI DATA
1.Diagnose
Ibu G4P2A1 hamil 39 minggu inpartu kala 1
fase laten dengan ketuban pecah dini dan gawat janin
Data  Subjektif :
a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama,
b. HPHT 18-08-2021
DataObjektif
ketuban pecah.
Janin hidup,tunggal, intrauterine, DJJ 110 x/menit,.
 
III.MASALAH POTENSIAL 
Pada ibu, yaitu infeksi intrapartal/ dalam persalinan, infeksi
puerperalis/ masa nifas, dry labour/ partus lama, perdarahan post
partum, meningkatnya tindakan operatif obstetric (khususnya SC),
morbiditas dan mortalitas maternal,
Pada janin, yaitu prematuritas (sindrom distres pernafasan, hipotermia,
masalah pemberian makan neonatal, retinopati premturit, perdarahan
intraventrikular, enterecolitis necroticing, gangguan otak dan risiko
cerebral palsy, hiperbilirubinemia, anemia, sepsis, penurunan tali pusat,
hipoksia dan asfiksia sekunder pusat, persalinan lama, skor
APGARrendah, ensefalopati, cerebral palsy, perdarahan intrakranial,
gagal ginjal, distres pernapasan), dan oligohidromnion (sindrom
deformitas janin, hipoplasia paru, deformitas ekstremitas dan
pertumbuhan janin terhambat), morbiditas dan mortalitas perinatal
IV.KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter SpOg
V.RENCANA   
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
Rasional : agar ibu dan keluarga memahami tentang keadaannya dan memberi
dukungan yang dapat mengurangi kecemasan dan siap menghadapi persalinan.
Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit)
Rasional : observasi tanda-tanda vital untuk memantau keadaan ibu seperti
memantau terjadinya demam yang merupakan tanda-tanda terjadinya infeksi
pada ibu sehingga dapat mempermudah melakukan tindakan.
Observasi denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit
Rasional : saat ada kontraksi, denyut jantung janin (DJJ) bisa berubah sesaat
hingga apabila ada perubahan dapat 70 diketahui dengan cepat dan dapat
bertindak secara cepat dan tepat.
penatalaksanaan pemberian infus RL 28 tetes per menit,
dan antibiotik cefotaxime 1 gram/ IV sesuai intruksi
dokter
Rasional : pemberian infus membantu untuk mengganti
cairan ibu yang hilang selama proses persalinan, serta
pemberian antibiotik dapat mencegah terjadinya infeksi
Menganjurkan kepada ibu untuk senang tiasa berdoa
untuk kelancaran persalinannya dan untuk kesehatan ibu
dan bayinya nanti
Rasional : agar ibu berserah diri dan bertawakkal kepada
sang pencipta
Persiapan SC
 
VI. TINDAKAN PELAKSANAAN      
Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwakehamilan i
bu berumur 39 minggu, ketuban sudah tidak ada
Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit),
Mengobervasi denyut jantung janin (DJJ) dan his tiap 1 jam pada kala I fase
laten dan tiap 30 menit pada kala I fase aktif, kecuali jika ada indikasi, maka
dilakukan tiap 30 menit.Melaporkan setiap perkembangan kepada dokter
Melakukan kolaborasi dengan dokterobgyn untuk penatalaksanaan pemberian
infus RL 28 tetes per menit, dan antibiotik cefotaxime 1 gram/ IV sesuai instuksi
dokter.
Menganjurkan kepada ibu untuk senang tiasa berdoa untuk kelancaran
persalinannya dan untuk kesehatan ibu dan bayinya dan untuk kesehatan ibu dan
bayinya nanti.
Mempersiapkan pasien untuk operasi
VII.EVALUASI
1. Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
2. Observasi tanda-tanda vital telah dilakukan.
3. Observasi DJJ telah dilakukan.
4. Dokter mengetahui setiap pekembangan ibu dan janin
5. Ibu bersedia mendengarkan anjuran untuk selalu berdoa agar
persalinannya lancar
THANKY
OU

Anda mungkin juga menyukai