Anda di halaman 1dari 64

PRESENTASI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIÐANAN INTRA NATAL CARE PADA


NY. “Y" DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK
BLUD RUMAH SAKIT KONAWE
TANGGAL 14-01-2022

OLEH :
KELOMPOK ORIENTASI BIDAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini (KPD) atau sering disebut premature rupture of


the membrane (PROM) adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan (Teuku, 2018).

Pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan


perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen
matriks ekstra selular amnion, korion, dan apoptosis
membran janin (Jannah, 2018).
Faktor predisposisi dari ketuban pecah dini

Infeksi, jumlah paritas, serviks yang inkompeten, overdistensi


uterus, trauma, dan kelainan letak

Klasifikasi ketuban pecah dini

KPD preterm
( 34 sampai < 37 mgg )
Klasifikasi
KPD aterm
( > 37 mgg, pembukaan < 4 cm )
Batasan ketuban pecah dini

 Ada teori yang menghitung berapa jam sebelum inpartu,


misalnya 2 atau 4 atau 6 jam sebelum inpartu.
 Ada juga yang mengatakan dalam ukuran pembukaan serviks
atau leher Rahim pada kala I, misalnya ketuban pecah sebelum
pembukaan serviks 3 cm Pada primipara atau 5 cm pada
multipara.
 Prinsipnya adalah ketuban pecah sebelum waktunya (Norma
Dan Dwi, 2013: 247).
Komplikasi Ketuban Pecah Dini

Pada Ibu Pada Janin

• Infeksi • Prematuritas
• Intrapartal dlm persalinan • Hipoksia dan asfiksia
• Partus lama sekunder
• Pendarahan post partum • Kompresi tali pusat
• tindakan operatif • Sindrom deformitas janin
obstetric • morbiditas dan
• morbiditas dan mortalitas mortalitas perinatal
maternal.
Penatalaksaan Ketuban Pecah Dini

Konservatif • Berikan antibiotik


• UK 32–37 minggu, belum inpartu, tidak ada
infeksi, tes busa negatif berikan
deksametason.
• 32–37 minggu, sudah inpartu, tidak ada
infeksi, berikan tokolitik (salbutamol),
eksametason, dan induksi sesudah 24 jam.
• 32–37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan
lakukan induksi, nilai tanda-tanda infeksi
• Pada usia kehamilan 32–37 minggu, berikan
steroid untuk memacu kematangan paru janin
Penatalaksaan Ketuban Pecah Dini

Aktif

• Kehamilan >37 minggu, induksi dengan oksitosin.


Bila gagal seksio sesarea.
• Apabila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotik
dosis tinggi dan terminasi kehamilan.
BAB II
LAPORAN KASUS
Tanggal / jam masuk : 14 -01-2022, jam 16.40 wita
Tanggal / jam pengkajian : 14-01-2022, jam 16.45 wita
Diagnosa : Inpartu G1P0A0 + Ketuban Pecah Dini

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Data Subyektif
Identitas Ibu / Suami :
Nama : Ny.Y / Tn. H
Umur : 27 tahun / 31 tahun
Suku : Bugis/ Tolaki
Agama : Islam/ Islam
Pendidikan : D4/ SI
Pekerjaan : IRT/ PNS
Alamat : Desa Sambeani
Lama Nikah : 2 tahun
Ibu mengatakan keluar air-air jernih
dari jalan lahir berbau amis dan
Keluhan Utama merasakan pegal-pegal pada pinggang
sejak tanggal 14-01-2022 pukul 06.00
WITA.

 Timbul sejak tanggal 14-01-2022


pukul 06.00 wita
 Bersifat hilang timbul
 Lokasi dibagian abdomen
Riwayat Keluhan
tembus belakang
Utama
 Keluhan mengganggu aktivitas
 Usaha ibu untuk mengatasi
keluhan tirah baring sambil
mengatur nafas dan mengelus-
elus perut serta pinggang.
 Tdk sedang menderita penyakit seperti
Kesehatan saat ini & batuk, demam, dan flu.
riwayat kesehatan yang  Tdk memiliki riwayat penyakit sistemik
lalu  Tdk ada riwayat penyakit menular dari
kelurga maupun keluarga suami

 Riwayat Haid berlangsung normal.


 Riwayat obstetri G1P0A0, UK 39
minggu 5 hari, HPHT 11-04-2021, TP
18-01-2022, Pergerakan janin sejak UK
20 mg – skrg, tidak pernah
spotting/blooding, sakit kepala/pusing
Riwayat reproduksi kadang timbul, mual muntah pd TM I,
Imunisasi TT lengkap (UK 20 & 24
mgg).
 Riwayat Ginekology tidak ada
riwayat infertilitas.
 Riwayat KB tidak pernah menjadi
akseptor KB
Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar

Pola nutrisi Pola eliminasi BAK dan BAB


 Selama hamil pola makan ibu baik,
 Frekuensi BAB 1x/hari, warna
frekuensi 3x Sehari, minum 8-9
kuning & konsistensi lunak. Selama
gelas/hari, tidak ada pantangan
inpartu, ibu belum BAB.
makanan.
 Frekuensi BAK 4-5x/hari, warna
 Selama inpartu Nafsu makan dan
kuning jernih & bau khas amoniak.
minuman ibu berkurang karena
Ibu telah BAK selama inpartu.
rasa sakit yang dialaminya.

Personal
Pola istirahat & tidur
 Selamahygiene
hamil Mandi & gsok gigi
2x/hari, keramas 3x/mgg,  Kebiasaan tidur siang 1 jam,
Genatalia dibersihkan setelah BAB tidur malam + 7 jam
& BAK, Kuku dipotong jika panjang.  Perubahan memasuki persalinan
 Selama inpartu, Ibu blm mandi & ibu istirahat jika nyeri berkurang
Genitalia kurang brsih krna
pengeluaran cairan berbau amis.
Lanjutan………

Data psikologis
 Ibu mengatakan khawatir dengan cairan keluar dari jalan lahir dan
berbau amis.
 Ibu mengatakan cemas dengan hal yang terjadi pada dirinya.

Riwayat sosial budaya


 Dukungan keluarga : Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung
kelahiran bayinya.
B. Data Objektif
Pemeriksaan fisik

 Bibir lembab, tdk ada


 Kesadaran composmentis, sariawan, carries, & tdk ada
TTV dalam batas normal (TD pembengkakan pada tonsil,
: 110/70 mmhg, N : 70x/m, mulut & gigi tampak bersih.
S : 36,5 oC, P : 20x/m)  Telinga Simetris , tdk ada
 Tdk terdapat massa secret, pendengaran baik.
disekitar kepala, rmbut tdk  Tdk ada pembesaran
rontok & tdk berketombe. kelenjar tiroid dan vena
 Tdk ada cloasma jugularis di leher.
gravidarum dan oedema  Payudara simetris , puting
diwajah, ekspresi meringis menonjol, tdk ada
saat ada his. benjolan ,dan belum ada
 Mata simetris, konjungtiva pengeluaran colostrum.
tampak pucat, sklera tdk  Pembesaran abdomen
ikterus & penglihatan baik. sesuai UK, tampak striae
 Lubang hidung simetris , tdk livide dan linea nigra, tonus
ada secret & polip otot perut tdk tegang.
Lanjutan………

 Hasil palpasi Leopold :  Pada pemeriksaan dalam


ditemukan :
Leopold I : TFU 3 jr bwh px (30 cm)
Leopold II: Teraba keras, panjang & Vulva / vagina normal, portio tebal
ada tahanan di sisi kanan perut ibu. pembukaan 1 cm, ketuban
Leopold III: Teraba bulat, keras dan merembes, presentasi kepala , tdk
melenting (presentase kepala) ada moulase, tdk ada
Leopold IV: Kepala sudah masuk PAP. penumbungan, penurunan Hodge I,
kesan panggul normal, pelepasan
 Auskultasi DJJ terdengar jelas & lendir & cairan ketuban.
teratur ,frekuensi 140x/menit
disebelah kanan perut ibu.  Tungkai atas simetris, terpasng
 TBJ : TFU x LP : 100x 30 = 3.000 gr infus disebelah kanan. Kaki
 Tdk ada varises & oedema pd simetris, Tdk ada oedema dan
genitalia, terdapat pengeluaran varises
cairan ketuban berwarna jernih
dgn bau khas amis
WBC : 10.2 x 103/μL
RBC : 4.24 x 106μL
HGB : 12.02 g/dl
B. Data Objektif HCT : 35,7%
Pemeriksaan penunjang MCV : 84.2 fL
MCH : 28.8 pg
MCHC : 34.2 g/dl
Hbsag : Negatif
Rapid Antigen : Negatif

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH AKTUAL

GI P0 A0, Umur kehamilan 39 minggu 5 hari, intrauterine, janin tunggal &


hidup, punggung kanan, presentase kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan
umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase laten dengan masalah ketuban
pecah dini.
GI P0 A0

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan hamil pertama & tdk pernah keguguran
• DO :
Tonus otot perut tampak tegang, tampak striae alba & linea nigra

Analisis dan interpretasi


• Pada pemeriksaan tonus otot perut tampak tegang karena belum
pernah mengalami peregangan sebelumnya.
• Adanya linea nigra dipengaruhi oleh peningkatan Melanophore
Stimulating Hormone (MSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior
hipofisis (Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019)
Umur Kehamilan 39
Minggu 5 Hari

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan HPHT tanggal 11-04-2021
• DO :
Ibu masuk RS tanggal 14-01-2022, TP : 18-01-2022, TFU 3 jr bwh px

Analisis dan interpretasi


• Di lihat dari HPHT 11-04-2021 hingga tanggal kunjungan 14-01-
2022, UK ibu adalah 39 minggu 5 hari.
• Pada palpasi abdomen, TFU didapatkan 3 jari dibawah prosesus
xyphoideus yang menandakan bahwa umur kehamilan sekitar 40
minggu (Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Kehamilan Intra Uterine

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan tidak pernah merasakan nyeri perut hebat sejak
amenorea.
• DO :
Auskultasi DJJ (+) : 140x/menit

Analisis dan interpretasi


Tidak adanya nyeri perut hebat selama kehamilan dan pada saat
palpasi abdomen, menandakan bahwa kehamilan ibu merupakan
kehamilan intra uterin, didukung pula dengan adanya pembesaran
uterus selama kehamilan (Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Janin Tunggal

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan pada area abdomen
sebelah kiri
DO :
DJJ terdengar pada sisi kanan perut ibu frekuensi 140x/menit
Pada pemeriksaan leopold II hanya teraba 2 bagian besar janin.

Analisis dan interpretasi


Pada pemeriksaan Leopold II hanya teraba dua bagian besar janin
yakni bokong dan kepala. Saat auskultasi DJJ terdengar hanya pada
salah satu sisi perut ibu. Ini menandakan bahwa janin tunggal
(Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Janin Hidup

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan janin bergerak aktif sejak umur kehamilan 5 bulan.
• DO :
DJJ terdengar pada sisi kanan perut ibu frekuensi 140x/menit
Ibu mengatakan janin bergerak sejak usia kehamilan 20 minggu -
sekarang.

Analisis dan interpretasi


Adanya pergerakan janin dan terdengarnya DJJ pada pemeriksaan
asukultasi serta adanya pembesaran uterus menandakan janin hidup
dan bertumbuh. (Dartiwen & Nurhayati,. 2019).
Punggung Kanan

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin pada perut sebelah kiri
• DO :
Pada leopold II teraba punggung janin disebelah kanan perut ibu.

Analisis dan interpretasi


Pada saat palpasi leopold II terdapat tahanan yang teraba datar
disebelah kanan perut ibu sedangkan bagian-bagian kecil janin teraba
pada perut sebelah kiri ibu, begitupun dengan pergerakan janin,
menandakan punggung janin berada pada sebelah kanan perut ibu
(Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Presentase Kepala

Dasar
• DS : -
• DO :
Pada leopold I : Pada fundus teraba bokong.
Leopold III : Teraba kepala pada bagian terendah dari janin.

Analisis dan interpretasi


Pada pemeriksaan Leopold III, Teraba bulat, keras dan melenting pada
bagian terendah janin, itu menandakan bahwa bagian terendah janin
adalah kepala. (Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Kepala sudah masuk PAP

Dasar
• DS : -
• DO :
Leopold IV kepala sudah masuk pintu atas panggul (PAP)

Analisis dan interpretasi


Pada pemeriksaan Leopold IV, kedua jari-jari tidak saling bertemu
yang menandakan bahwa bagian terbawah dari kepala janin masuk ke
dalam rongga panggul (Dartiwen & Nurhayati, Y. 2019).
Keadaan ibu baik dan
janin baik

Dasar
• DS :
Kesadaran ibu composmentis.
Ibu mengatakan janinnya bergerak aktif .
• DO :
TTV Ibu dalam batas normal.
Tidak ada oedema pada wajah, sklera mata tidak ikterus, dan
konjungtiva tidak pucat.

Analisis dan interpretasi


Tanda-tanda vital dalam batas normal, keadaan fisik baik, dan dapat
berkomunikasi dengan baik serta tetap kooperatif. Auskultasi DJJ
terdengar kuat dan teratur serta pergerakan janin terasa aktif
menandakan bahwa ibu janin dalam keadaan baik (Dartiwen &
Nurhayati, Y. 2019).
Inpartu kala 1 fase laten
dengan KPD

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan keluar air dari jalan lahir sejak 14-01-2022 jam 06.00
Wita.
Ibu mengatakan ada nyeri perut tembus belakang.
• DO :
GI P0 A0, Usia gestasi 39 minggu 5 hari.
Pemeriksaan dalam pada jam 16.50 wita dengan hasil : vagina normal,
portio tebal, pembukaan 1 cm, ketuban merembes, presentasi kepala,
tdk ada moulage & penumbungan, penurunan kepala hodge I, kesan
panggul normal, pelepasan lendir dan air ketuban.

Analisis dan interpretasi


Ketuban pecah dini merupakan keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Pecahnya selaput ketuban berkaitan dengan
perubahan proses biokimia yang terjadi dalam kolagen matriks ekstra
selular amnion, korion, dan apoptosis membran janin (Jannah, 2018).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
 Potensial terjadi pada ibu : intrapartal dalam persalinan, infeksi &
partus lama.
 Potensial terjadi pada bayi : hipoksia dan asfiksia

Dasar
• DS :
Ibu mengatakan keluar air dari jalan lahir sejak 14-01-2022 jam 06.00
Wita.
Ibu mengatakan ada nyeri perut tembus belakang.
• DO :
GI P0 A0, Usia gestasi 39 minggu 5 hari.
Pemeriksaan dalam pada jam 16.50 wita dengan hasil : vagina normal,
portio tebal, pembukaan 1 cm, ketuban merembes, presentasi kepala,
tdk ada moulage & penumbungan, penurunan kepala hodge I, kesan
panggul normal, pelepasan lendir dan air ketuban.
Lanjutan………

Analisis dan interprestasi


Kompilkasi yang dapat terjadi dalam kasus ketuban pecah dini ialah
infeksi intrapartal dalam persalinan, infeksi puerperalis meningkatnya
tindakan operatif obstetric, morbiditas, dan mortalitas maternal.
Sedangkan pada janin yaitu prematuritas, hipoksia dan asfiksia
(Marnik, dkk 2016).

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/ KOLABORASI

Kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn untuk penanganan lebih


lanjut serta pemberian obat-obatan antibiotik dan vitamin.
• Bidan : observasi kemajuan dilatasi serviks setiap 4 jam sekali atau
<4 jam bila pembukaan lengkap, observasi TTV, kontraksi uterus
dan DJJ.
• Dokter : Menganjurkan pasang infuse RL + Pemberian Gastrul 1/4
tab jam 00.00 Wita.
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN

Tujuan
• Kala I fase aktif berlangsung normal
• Kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik
• Ibu mendapat dukungan psikologis dari keluarga dan
petugas.
• Ibu dapat beradaptasi terhadap keluhan yang dirasakan

Kriteria keberhasilan
• Kala I primipara tidak lebih dari 12 jam.
• Keadaan ibu dan janin baik.
• Kontraksi terus adekuat 4-5 x dalam 10 menit,durasi > 40
detik
• DJJ dalam batas normal, kuat dan teratur 120-160x/menit.
Lanjutan………

Rencana tindakan
Tanggal 14-01-2022. pukul : 16.50 wita

 Jelaskan tindakan yang akan dilakukan


 Observasi tanda tanda vital dan DJJ
 Minta ibu untuk atau keluarga untuk menandatangani
informed consent untuk tindakan medis selanjutnya.
 Pasang infus RL
 Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang dirasa nyaman oleh
ibu, dan ibu Tidak dianjurkan untuk jalan-jalan dan turun
dari tempat tidur.
 Anjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin
 Pemberian gastrul ¼ tab pervaginam
Lanjutan………

 Anjurkan ibu untuk makan dan minum


 Observasi pembukaan/dilatasi serviks setiap 4 jam atau <4
jam bila ada indikasi dan observasi TTV.
 Anjurkan ibu untuk relaksasi/pengaturan nafas panjang
 Observasi His dan DJJ setiap 30 menit
 Lakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
 Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran
persalinan dan juga untuk kesehatan dan keselamatan ibu
dan janin.
 Dokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam partograf
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14-01-2022, jam : 00.00 wita

 Memberitahu ibu dan keluarga tindakan atau prosedur


yang akan dilakukan.
 Mengobservasi tanda- tanda vital ibu dan janin
 Meminta ibu untuk atau keluarga untuk menandatangani
informed consent untuk tindakan medis selanjutnya
 Memasang infus RL
 Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman dan
ibu tidak dianjurkan untuk jalan-jalan dan turun dari
tempat tidur.
 Memberian gastrul ¼ tab pervaginam sesuai arahan dokter
 Menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
Lanjutan………

 Melakukan observasi pembukaan/dilatasi serviks setiap 4


jam atau <4 jam bila ada indikasi dan observasi TTV.
 Menganjurkan ibu untuk relaksasi/pengaturan nafas
panjang
 Melakukan observasi His dan DJJ setiap 30 menit
 Melakukan vulva hygiene dengan kapas DTT
 Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran
persalinan dan juga untuk kesehatan dan keselamatan ibu
dan janin.
 Mendokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam
partograf
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal : 15-01-2022, jam 10.00 wita

 Ibu mengerti penjelasan bidan dan bersedia untuk


ditangani.
 Keadaan umum ibu baik, dan tanda-tanda vital dalam batas
normal yaitu TD: 110/70 mmhg, N : 80x/menit, S: 36,5C P:
20x/menit. DJJ : 140 kali/menit.
 Telah dipasang infus RL di tangan kanan
 Ibu merasa nyaman dengan berbaring miring kiri.
 Ibu berkemih sesering mungkin.
 Telah dilakukan pemberian gastrul ¼ tab pervaginam pada
tanggal 14-01-2022 pukul 00.00.
 Ibu telah makan dan minum.
 Dilakukan observasi pembukaan serviks setiap 4 jam atau
saat ada indikasi.
Lanjutan………

 Ibu mengatur nafasnya saat ada his.


 Hasil kontraksi uterus, durasi, dan denyut jantung janin
( DJJ) dalam keadaan normal.
 Telah dilakukan vulva hygiene.
 Menganjurkan ibu untuk selalu berdoa untuk kelancaran
persalinan dan juga untuk kesehatan dan keselamatan ibu
dan janin.
 Dokumentasikan hasil pemantauan kala I, II, III, IV dalam
partograf .
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
(SOAP)

Anda mungkin juga menyukai