Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL

PADA Ny S, G3P1A1, UMUR 32 TAHUN, HAMIL 37 MINGGU


DI PUSKESMAS HALMAHERA KOTA SEMARANG

Tanggal pengkajian : 05 Desember 2023


Jam : 11.45 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Bersalin Puskesmas Halmahera

I. PENGUMPULAN DATA
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Identitas Pasien Identitas Penanggung Jawab/Suami
Nama : Ny. S Nama : Tn. T
Umur : 32 Tahun Umur : 33 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Pedon RT 3/RW 1
Kab Karanganyar
2. Alasan masuk ruang bersalin:
Tanggal 5 Desember 2023 pukul 11.45 WIB Ny. S G3P1A1 Umur 32 Tahun Hamil 37
minggu ingin melakukan persalinan
3. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan perut kenceng-kenceng sejak semalam, keluar lendir darah pukul 05.30
wib
4. Riwayat Kesehatan :
a. Riyawat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak punya riwayat penyakit jantung, asma, tubercolusis, ginjal,
diabetes militus, malaria, HIV/AIDS
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak menderita penyakit jantung, hipertensi,
tubercolusis, ginjal, diabetes militus, malaria, HIV/AIDS, catat fisik/psikologis
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit jantung,
asma, hipertensi, tubercolusis, ginjal, diabetes militus, malaria, HIV/AIDS, cacat
fisik/psikologis
5. Riwayat Perkawinan
Nikah 2 kali, umur 32 tahun, dengan suami umur 33 tahun, lama pernikahan 11 bulan.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : Tidak teratur
Lama haid : 5-7 hari
Jumlah : 2-3 kali ganti pembalut
Bau : Khas darah
Dismenorhoe : Kadang-kadang
Flour Albus : Tidak Ada
HPHT : 18-03-2023
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
(Dapat menggunakan narasi atau matrik)
No Tanggal UK Persalinan Penolong Tempat Bayi Nifas Ket
partus
JK BB
1 2019 7 mg Normal Bidan Bidan Pr 2900 normal -
gr
2 2021 37 Curet Bidan & RSWN - - normal -
mg Dokter
SpOg
3 Hamil ini
(2023)

c. Riwayat Kehamilan sekarang


 Hamil yang keberapa (G3P1A1 UK ; 37 mg )
 HPHT : 08 Maret 2023
HPL : 25 Desember 2023
 BB sebelum hamil 68 kg
BB sekarang : 84 kg
 Periksa (ANC) sebelumnya di Puskesmas 3 kali dan RS 1kali (TMI 1x, TMII
1x, TMIII 2x)
 Keluhan pada TM I : Mual dan pusing
TM II : Tidak Ada
TM III : Keluar Flek
 Obat-obat yang dikonsumsi berdasarkan apa yang dikasih oleh bidan
 Gerakan janin: pada saat usia kehamilan 4 bulan, gerakan janin kuat
 Tidak ada Kebiasaan ibu/keluarga yang berpengaruh negative terhadap
kehamilannnya (merokok, narkoba, alcohol, minum jamu, dll)
d. Riwayat KB
Kontrasepi yang pernah dipakai : Suntik 3 bulan
Lamanya memakai kontrasepsi : 4 Tahun
Alasan berhenti : Ibu mengatakan ingin memiliki anak lagi
Rencana yang akan datang setelah melahirkan : Kb Steril
7. Pola Kebutuhan sehari-hari (sebelum dan sesudah)
a. Pola Nutrisi
 Makan terakhir jam 20.00 jenis makanan (nasi lauk sayur )banyaknya 1 porsi
 Minum terakhir jam 23.20 jenis minuman air putih banyaknya 200 ml
 Gangguan makan/minum ketika persalinan ( tidak ada )
b. Pola Eliminasi
 BAB terakhir jam 18.00 WIB
 BAK terakhir jam 10. 15 banyaknya 100 cc
 Keluhan BAB/BAK ketika persalinan (tidak ada )
c. Pola Istirahat
 Tidur terakhir jam 23.30 selama 2 jam
 Keluhan selama persalinan (tidak ada)
d. Pola Aktifitas
Aktivitas saat ini ibu berbaring ditempat tidur
e. Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi, gosok gigi dan ganti baju dan pakaian dalam terakhir pukul
10.30 WIB tanggal 05 Desember 2023
8. Psikososial Spiritual
a. Respon ibu terhadap kehamilan dan persalinannya ( ibu mengatakan sedikit cemas )
b. Respon keluarga terhadap kehamilan ibu, adakah dukungan keluarga (keluarga
mendukung kehamilan ini)
c. Siapakah pengambil keputusan dalam keluarga (keputusan dilakukan dengan
musyawarah bersama )
d. Lingkungan yang berpengaruh
 Tinggal bersama siapa (ibu mengatakan tinggal Bersama suami )
 Punya hewan peliharaan (tidak ada )
 Cara pengolahan daging (dimasak > 30 menit)
B. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 105/78 mmHg Nadi : 103x/menit
RR : 22x/menit Suhu : 360 C
TB : 154 cm
BB : (sebelum : 68 kg dan sesudah : 84 kg)
2. Pemeriksaan Fisik/Status Present
Kepala : rambut hitam lurus , kulit kepala bersih , tidak rontok
Muka : bersih, tidak pucat, tidak ada chloasma gravidarum.
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Mulut/Gigi : bersih, tidak ada sariawan, tidak ada gigi berlubang.
Hidung : simetris,bersih tidak ada Tanda infeksi
Telinga : tidak ada penumpukan sekret
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening maupun kelenjar
tyroid.
Payudara : simetris, bersih, ada hiperpigmentasi areola, puting susu
menonjol, kolostrum sudah keluar dan tidak ada benjolan abnormal.
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada Benjolan
Dada : simetris tidak ada benjolan
Ekstremitas Atas : turgor baik , tidak Ikterik, tidak ada sianosis
Ekstremitas bawah : ikterik, tidak ada Sianosis, tidak ada Oedem tibia, Reflek
patella+
Anus : tidak hemorrhoid
3. Pemeriksaan Khusus/Status Obstetri
a. Inspeksi
Muka : tidak ada cloasma gravidarum, tidak Oedem
Payudara : : tidak ada benjolan abnormal, simetris, ada
hiperpigmentasi, puting menonjol, tidak ada massa, ada
pembesaran, ada kolostrum
Abdomen : tidak ada striae gravidarum, tidak ada operasi obstetrik
Genetalia : pengeluaran per vagina lendir darah
b. Palpasi
Payudara : tidak ada benjolan abnormal, ada colostrum
Abdomen :
Leopold I : Pada bagian atas perut ibu teraba satu bagian besar, bulat, lunak dan
tidak melenting yaitu bokong bayi. Tinggi Fundus Uteri 36cm.
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan memanjang seperti
papan dan keras yaitu punggung janin dan bagian kiri ibu teraba bagian-bagian
kecil janin yaitu ekstremitas.
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras yaitu
kepala janin
Leopold IV : Pada bagian terbawah janin sudah masuk panggul
(PAP)/Divergen.
Tinggi Fundus Uteri/panjang uterus : 36 cm.
Tafsiran Berat Janin : (TFU-11) x 155
(36-11) x 155
3875gram
c.Auskultasi
DJJ : 131x/menit (Reguler)
d. Pemeriksaan dalam (VT)
keadaan jalan lahir : Normal Point of Direction (POD) : UUK
keadaan portio : Lunak Penurunan : Hodge 1
Pembukaan : 1 cm Kulit Ketuban (KK) : (-) jernih, pecah
Efficement 25 % sejak pukul 18.00 wib
presentasi kepala Bagian janin terkemuka/menumbung : (-)

4. Pemeriksaan Penunjang
Tangal : 10 Oktober 2023
HB : 11,9 gr/dl
GDS : 103 mg/dl
Golongan Darah : A
Protein Urine : Negatif
Urine Reduksi : Negatif
II. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa Kebidanan
Ny.S, Umur 32 Tahun, usia hamil 37mg, G3P1A1 janin tunggal hidup intra uteri,
letak puka presentasi kepala , U, inpartu kala I fase laten
Data Dasar
DS
a. Ibu mengatakan bernama Ny.S saat ini berumur 32 tahun.
b. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke-3nya dan pernah keguguran 1 kali
c. Ibu mengatakan HPHT nya adalah tanggal 8 maret 2023
d. Ibu mengatakan sudah keluar lendir darah dari jalan lahir pada pukul 05.30
wib
DO
Keadaan Umum :Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD : 110/83 mmHg Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit Suhu : 360C
Px Leopold :
 Leopold I : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan memanjang
seperti papan dan keras yaitu punggung janin dan bagian kiri ibu teraba
bagian-bagian kecil janin yaitu ekstremitas.
 Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan memanjang
seperti papan dan keras yaitu punggung janin dan bagian kiri ibu teraba
bagian-bagian kecil janin yaitu ekstremitas.
 Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras
yaitu kepala janin
 Leopold IV : Pada bagian terbawah janin sudah masuk panggul
(PAP)/Divergen. Tinggi Fundus Uteri/panjang uterus : 36 cm
DJJ : 144x/menit (Reguler)

2. Masalah
Tidak ada
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV. KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan atau BAK ke kamar mandi
3. Berikan dukungan emosional pada ibu untuk mengatasi cemas
4. Persiapan ruangan, perlengkapan (alat-alat dan obat-obatan) yang dibutuhkan
dalam persalinan
5. Anjurkan ibu untuk tarik nafas panjang apabila merasa kenceng-kenceng
6. Anjurkan pada keluarga dan ibu supaya ibu tetap mendapat asupan nutrisi.
7. Anjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu saat persalinan.
8. Berikan massase dan sentuhan pada ibu

VI. PELAKSANAAN & EVALUASI


1. Memberitahu pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bahwa kondisi
ibu saat ini telah memasuki proses prersalinan dengan tanda-tanda persalinan
yaitu mules pada perut bagian bawah, keluar lendir berwarna kecoklatan
bercampur sedikit darah, kondisi bayinya sehat dengan posisi normal DJJ
142x/menit, proses persalinannya sudah memasuki 1 cm.
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui kondisinya dan bayinya saat ini.
2. Memberitahu ibu jalan-jalan atau BAK ke kamar mandi
Evaluasi : Ibu bersedia untuk BAK dikamar mandi
3. Memberikan dukungan emosional pada ibu untuk mengatasi rasa cemas
Evaluasi : Ibu sudah tidak cemas lagi
4. Mempersiapkan perlengkapan prsalinan seperti alat- persalinan (partus set dan
heating set), alat resusitasi, pakaian bayi dan alat penanganan syok serta
perdarahan.
Evaluasi : Ruangan, alat-alat dan segala yang dibutuhkan sudah siap untuk
persalinan.
5. Menganjurkan ibu untuk mencoba posisi yang nyaman selama persalinan
berlangsung dan memastikan ibu mendapatkan asupan nutrisi dengan makan dan
minum.
Evaluasi : Ibu bersedia untuk makan dan minum saat persalinan
6. Meminta suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan
Evaluasi : Keluarga ibu sudah mendampingi ibu saat persalinan nanti
7. Memberikan massase dan sentuhan kepada ibu dengan mengelus-elus tangan dan
punggung.
Evaluasi : Ibu merasa nyaman dan ras nyerinya berkurang
PERKEMBANGAN
KALA II

A. DATA SUBYEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 19.40 WIB
Ibu mengatakan perut terasa kenceng-kenceng semakin sering dan ia tidak mampu lagi
menahan keinginan untuk meneran

B. DATA OBJEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 19.50 WIB
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Composmentis
 Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
RR : 21x/menit
Nadi : 81x/menit
Suhu : 36,70C
 Inspeksi
Anus membuka, perineum menonjol, vulva membuka, PVV lendir darah, ketuban jernih
 Auskultasi
DJJ : 148x/menit (reguler)
Irama : Teratur
 Palpasi
His : 4x dalam 10 menit lamanya 40 detik
Sifatnya : Kuat dan teratur
Penurunan kepala : 2/5 bagian
 Pemeriksaan dalam
Indikasi : kenceng-kenceng teratur, ada dorongan ingin meneran
Tujuan : untuk mengetahui ibu sudah masuk persalinan atau belum
Hasil : Vulva uretra tenang, dinding vagina licin, porsio lunak, pembukaan 10 cm,
selaput ketuban (-), air ketuban jernih, presentasi kepala, efficement : 15%, Hodge 1,
POD (Point Of Direction) : UUK

C. ASESSMENT
Diagnosa Kebidanan
Ny. S, umur 32 tahun, usia kehamilan 37 minggu, G3P1A1 dengan inpartu kala II

D. PENATALAKSANAAN & EVALUASI


Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan baik bahwa pembukaan lengkap dan ibu sudah masuk
masa persalinan
Evaluai : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui ibu memasuki masa
persalinan
2. Menghadirkan suami, keluarga saat bersalin untuk mendampingi ibu
Evaluasi : Suami bersedia mendampingi ibu
3. Mengatur posisi ibu dorsal recumbent
Evaluasi : Ibu sudah dalam posisi dorsal recumbent
4. Melakukan persalinan sesuai 60 langkah APN :
Melihat Tanda Dan Gejala Kala Dua
1) Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua:
a) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
b) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya
c) Perineum menonjol
d) Vulva-vagina dan sfingter anal membuka
Menyiapkan Pertolongan Persalinan
2) Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan
ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam
partus set.
3) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.
4) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali
pakai/pribadi yang bersih.
5) Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
6) Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung tangan
disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus set/wadah
disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik).
Memastikan Pembukaan Lengkap Dengan Janin Baik
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi
tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang.
Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti
sarung tangan jika terkontaminasi (meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan
benar di dalam larutan dekontaminasi)
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
bahwa pembukaan serviks sudah lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan
pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.
9) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam
keadaan terbalik serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Mencuci kedua tangan (seperti di atas).
10) Memeriksa Denyut Jantung Janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir untuk memastikan
bahwa DJJ dalam batas normal ( 100 – 180 kali / menit ).
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal.
 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil
penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.
Menyiapkan Ibu & Keluarga Untuk Membantu Proses Pimpinan Meneran.
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. Membantu ibu
berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
 Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan
pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman
persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan-temuan.
 Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan
memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu utuk meneran. (Pada saat ada
his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat Ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran :
 Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinganan untuk meneran
 Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran.
 Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak meminta ibu
berbaring terlentang).
 Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.
 Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu.
 Menganjurkan asupan cairan per oral.
 Menilai DJJ setiap lima menit.
 Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam waktu 120
menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60/menit (1 jam) untuk ibu multipara,
merujuk segera.
Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih
diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi. Letakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian,
dibawah bokong bayi.
15) Membuka partus set.
16) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya kelapa
17) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di kelapa bayi dan lakukan
tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar
perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat
kepala lahir.
18) Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang
bersih.
19) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
 Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala
bayi.
 Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan
memotongnya.
20) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahir bahu
21) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua tangan di masing-masing
sisi muka bayi.Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan
lembut menariknya ke arah bawah dan kearah keluar hingga bahu anterior muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah atas dan ke arah luar
untuk melahirkan bahu posterior.
Lahir badan dan tungkai
22) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala bayi yang berada di
bagian bawah ke arah perineum tangan, membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke
tangan tersebut. Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum,
gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan. Menggunakan
tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat
keduanya lahir.
23) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas (anterior) dari
punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat panggung dari kaki lahir.
Memegang kedua mata kaki bayi dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
24) Menilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi
kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu pendek, meletakkan
bayi di tempat yang memungkinkan).
25) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian pusat.
26) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan
pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem
pertama (ke arah ibu).
27) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari gunting dan memotong
tali pusat di antara dua klem tersebut.
28) Mengganti handuk yang basah dan menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang
bersih dan kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
29) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya dan
memulai pemberian ASI jika ibu menghendakinya.
Oksitosin
30) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi abdomen untuk
menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
31) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
32) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikan oksitosin 10 unit IM
di 1/3 paha kanan atas ibu bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
Penegangan tali pusat terkendali
33) Memindahkan klem pada tali pusat
34) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang pubis, dan
menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus.
Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
35) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan penegangan ke arah bawah pada
tali pusat dengan lembut. Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah
uterus dengan cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial) dengan hati-
hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah
30 – 40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikut
mulai.
Mengeluarkan plasenta
36) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke arah
bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurve jalan lahir sambil meneruskan tekanan
berlawanan arah pada uterus. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva.
37) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan
menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati
memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan
selaput ketuban tersebut.
 Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril
dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan
atau klem atau forseps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian
selapuk yang tertinggal.
Pemijatan Uterus
38) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan
telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
39) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
40) Meletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus.
41) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi
yang mengalami perdarahan aktif.
42) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
43) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %,
membilas kedua tangan yang masih bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat
tinggi dan mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
44) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril atau mengikatkan tali
disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
45) Mengikat satu lagi simpul mati dibagian pusat yang berseberangan dengan simpul mati
yang pertama.
46) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan klorin 0,5 %.
47) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya. Memastikan handuk atau
kainnya bersih atau kering.
48) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
49) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam :
 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
 Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
50) Mengajarkan ibu/keluarga bagaimana melakukan massase uterus dan memeriksa
kontraksi uterus.
51) Mengevaluasi kehilangan darah.
52) Memeriksa tekanan darah, nadi dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan.
Kebersihan dan keamanan
53) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10
menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah dekontaminasi.
54) Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang sesuai.
55) Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tingkat tinggi. Membersihkan
cairan ketuban, lendir dan darah. Membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
56) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI. Menganjurkan
keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang diinginkan.
57) Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan klorin
0,5%.
58) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, membalikkan bagian
dalam ke luar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
59) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
Dokumentasi
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
Evaluasi : Telah dilakukan 60 langkah APN sesuai prosedur
5. Bayi lahir spontan pukul 20.15 WIB, Apgar Score : 9-10-10, Jenis kelamin : Laki-laki, tali
pusat dipotong setelah tidak teraba adanaya denyut tali pusat, bayi dibiarkan di perut ibu
sampai dengan menemukan putting susu dan menyusu dengan sendirinya (IMD)
Evaluasi : Tali pusat telah dipotong dan bayi telah IMD
PERKEMBANGAN
KALA III

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.25 WIB
 Ibu mengatakan bahagia karena bayinya telah lahir
 Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran
 Ibu mengatakan perutnya masih mules

B. DATA OBJEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.30 WIB
 Lahir spontan jam 20.15 WIB, jenis kelamin laki-laki, menangis kuat, kulit kemerahan.
 Plasenta belum lahir , uterus teraba bulat dan keras, TFU setinggi pusat.

C. ASESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Ny. S, P2A1 umur 32 tahun dalam inpartu kala III
DS :
Ibu mengatakan lega karena bayinya telah lahir dan masih terasa mules di perut bagian
bawah.
DO :
Bayi lahir spontan tanggal 5-12-2023, jam 20.15 WIB, jenis kelamin laki-laki, bayi
menangis kuat, warna kulit kemerahan, TFU setinggi pusat
2. Diagnosa Masalah
Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN & EVALUASI


Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.35 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan ibu dalam keadaan baik
Evaluasi : Ibu sudah mengetahui keadaannya dan keadaan bayinya dalam keadaan baik.
2. Melakukan MAK III
a. Memakai sarung tangan
b. Memeriksa kembali uterus dengan meraba abdomen untuk memastikan tidak ada janin
kedua
c. Menjelaskan dan memberitahu ibu akan disuntik agar uterus berkontraksi dengan baik
d. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, berikan injeksi oksitosin IM 1/3 paha atas
bagian distallateral
e. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
f. Memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva
g. Melakukan PTT (Peregangan Tali Pusat Terkendali)
h. Tangan kiri melakukan dorsoeranial hingga plasentalepas dan tangan kanan melakukan
PTT
i. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan pegang
dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin, kemudian lahirkan dan tempatkan
plasenta pada wadahnya
j. Lakukan masasse uterus sampai uterus berkontraksi dengan baik
k. Evaluasi laserasi jalan lahir pada vagina dan perineum
l. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
m. Cuci sarung tangan dengan larutan klorin dan rendam dalam keadaan terbalik
n. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Evaluasi : Telah dilakukan MAK III sesuai prosedur

3. Plasenta lahir spontan tanggal 5-12-2023 jam : 20.45 WIB


Evaluasi : Plasenta telah lahir
PERKEMBANGAN
KALA IV

A. DATA SUBJEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.50 WIB
Ibu mengatakan perutnya masih merasa mules

B. DATA OBJEKTIF
Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 20.55 WIB
 Kontraksi uterus baik, TFU 4 jari di bawah pusat, KU baik, kesadaran composmentis
 Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Suhu 36,70C, Nadi 82x/menit, Respirasi 21x/menit
 VU kosong, darah yang keluar 100 cc

C. ASESSMENT
1. Diagnosa Kebidanan
Seorang Ibu Ny. S umur 32 tahun P2A1 dengan inpartu kala IV
DS :
Ibu mengatakan lemas
Ibu mengatakan perutnya masih merasa mules
DO :
Kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, darah yang keluar 100 cc

2. Diagnosa Masalah
Tidak ada

D. PENATALAKSANAAN & EVALUASI


Tanggal : 5 Desember 2023
Jam : 21.00 WIB
1. Memeriksa kelengkapan plasenta
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dengan hasil sisi maternal
kotiledon lengkap, dari sisi fetal tali pusat disentralis, terdapat 2 arteri 1 vena, selaput corion
utuh
2. Memeriksa TFU ibu
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan TFU dengan hasil TFU ibu 2 jari di bawah pusat
3. Memeriksa keadaan ibu
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan pada ibu dengan hasil KU baik, kesadaran
composmentis, TD 110/70 mmHg, Suhu 36,70C, Nadi 82x/menit, Respirasi 21x/menit,
perdarahan 150cc
4. Melakukan penimbangan dan mengukur antropomentri pada bayi
Evaluasi : Telah dilakukan penimbangan dan pengukuran antropomentri pada bayi dengan hasil
BB : 3500 gram, PB 50 cm, LK : 33 cm, LD : 34 cm, Lila : 11 cm
5. Memberikan salep mata antibiotik profilaksis
Evaluasi : Telah dilakukan pemberian salep mata antibiotik profilaksis
6. Memberikan injeksi vitamin K IM 10 mg di paha kiri anterolateral
Evaluasi : Telah dilakukan pemberian injeksi vitamin K1 secara IM dengan dosis 10 mg di paha
kiri anterolateral
7. Melakukan pemantauan kontraksi uterus 2-3x dalam 15 menit pertama, setiap 15 menit pada
jam pertama, dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan dan hasilnya kontraksi
uterus ibu baik
Evaluasi : Telah dilakukan pemantauan kontraksi uterus sesuai prosedur
8. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase uterus dengan telapak tangan searah jarum jam
sampai kontraksi dan ibu serta keluarga sudah bisa melakukan massase sehingga kontraksi
uterus ibu baik
Evaluasi : Telah mengajarkan ibu dan keluarga cara masas uterus
9. Melakukan observasi jumlah perdarahan pada ibu dalam batas normal
Evaluasi : telah dilkukan observasi jumlah perdarahan ibu
10. Melakukan observasi nadi dan kandung kemih ibu tiap 15 menit pada jam pertama pasca
persalinan dan 30 menit pada jam kedua pasca persalinan, nadi ibu 81x/menitdan kandung
kemihnya kosong
Evaluasi : Telah dilakukan observasi nadi dan kandung kemih sesuai prosedur
11. Melakukan pemeriksaan ulang kondisi bayi untuk memastikan kondisi bayi bernafas dengan
baik dan suhu dalam batas normal
Evaluasi : Telah dilakukan pemeriksaan ulang dengan hasil kondisi bayi dalam keadaan baik
serta bernafas secara teratur
12. Membersihkan ibu dengan air DTT menggunakan waslap memakaikan pembalut dan kain
bersih
Evaluasi : Telah dilakukan dan ibu sudah terlihat nyaman
13. Memberikan makanan dan minuman kepada ibu untuk menggantikan cairan yang hilang
selama persalinan
Evaluasi : Telah dilakukan ibu sudah mau makan dan minum.

Anda mungkin juga menyukai