Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS

PADA NY. D USIA 22 TAHUN G1P0A0 8 HARI POSTPARTUM


DI PUSKESMAS BATURRADEN I

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Januari 2024
Waktu : 08.30 WIB
Tempat : Puskesmas Baturraden I
Biodata :
Identitas Pasien Penanggung Jawab
Status : Suami

1 Nama : Ny. D 1 Nama : Tn. G


. .
2 Umur : 22 tahun 2 Umur : 25 tahun
. .
3 Agama : Islam 3 Agama : Islam
. .
4 Pendidikan : SMA 4 Pendidikan : SMP
. .
5 Pekerjaan : IRT 5 Pekerjaan : Wiraswasta
. .
6 Suku Bangsa : Jawa 6 Suku Bangsa : Jawa
. .
7 Alamat : Kebumen 7 Alamat : Kebumen
. .
A. DATA SUBYEKTIF
1) ALASAN DATANG :
Ibu masih pemantauan 3 hari postpartum di klinik.
2) KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan merasa nyeri bekas luka jahitan.
Uraian keluhan utama :
Ibu mengatakan sedikit nyeri pada luka bekas jahitan jalan lahirnya dan merasa tidak
nyaman.

3) RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid :
Menarche : 15 tahun
Nyeri Haid : tidak ada
Siklus : ± 30 hari
Lama : ± 7 hari
Warna darah : merah kecoklatan
Leukhorea : tidak ada
Banyaknya : 3-4x ganti pembalut sehari
b. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) Hamil ke 1, usia 39+5 minggu
2) HPHT : 14 Oktober 2023
3) HPL : 7 Januari 2024
4) Gerakan janin
 Pertama kali : terasa ‘dut’ pertama akhir bulan april
 Frekuensi dalam 12 jam : lebih dari 10x
5) Tanda bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada
7) Imunisasi TT : lengkap
8) ANC : 13x

c. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas yang lalu : belum pernah

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Keadaan


Frek Keluhan/ UK Jenis Penolong JK/ Penyulit IMD Penyulit ASI Eks anak
ANC Penyakit BB sekarang
- - - - - - - - - - - -

d. Riwayat KB : belum pernah


Jika pernah :
Jenis Kontrasepsi Lama Pemakaian Keluhan Alasan dilepas
- - - -
Rencana Setelah Melahirkan : belum ada rencana
e. Riwayat Persalinan Sekarang :
Paritas : 1 Abortus : 0
Tempat persalinan : Puskesmas Baturraden I
Ditolong oleh : Bidan
Jenis persalinan : Spontan
Masalah dalam persalinan : Tidak ada
Keadaan Plasenta : Lengkap
Kedaan tali pusat : Basah
Keadaan bayi : Sehat
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal/jam lahir : 12 Januari 2024/ 08.30 WIB
BB : 3700 gram, PB : 48 cm, LK: 34 cm, LD: 34 cm
Kelainan bawaan : Tidak ada
f. Riwayat Kesehatan :
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit hipertensi : pusing, kepala
berat, jantung : berdebar-debar, nyeri dada, DM : sering kencing, mudah haus, TBC :
batuk berdahak disertai darah, hepatitis : sakit perut, mual, demam,
PMS/HIV/AIDS : keputihan banyak berbau, gatal dan ibu mengatakan tidak ada
alergi makanan ataupun obat-obatan.
Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis, PMS dan penyakit menurun seperti hipertensi, jantung, DM
dan ada keturunan kembar.

g. Riwayat KB : Pernah/Tidak pernah *)

Jenis KB Lama Penggunaan Keluhan Alasan Berhenti


-
- - -
Rencana KB : ibu mengatakan belum tahu
h. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Nutrisi
a) Makan
 Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
 Komposisi
 Nasi : 3 x @ 1 piring sedang
 Lauk : 3 x @ 1 potong sedang; jenisnya telur, tahu, tempe, ayam,
ikan
 Sayuran : 3 x @ 1 mangkuk sayur; jenis bayam, sawi, kangkung
 Buah : 2 x sehari; jenis pepaya, jeruk, pisang
 Camilan : 1 x sehari; jenis keripik, biskuit
 Pantangan : tidak ada
b) Minum
 Jumlah total 7-8 gelas perhari, jenis air putih, teh
 Susu : tidak pernah minum susu
2) Eliminasi
a) Buang Air Kecil :
Frekuensi perhari : 4-5x, warna kuning jernih
Keluhan/masalah : tidak ada
b) Buang Air Besar :
Frekuensi perhari : 1x, warna kecoklatan, konsistensi lembek
Keluhan/masalah : tidak ada
3) Personal hygiene
 Mandi 2x sehari
 Keramas 3x seminggu
 Gosok gigi 2x sehari
 Ganti pakaian 1x sehari, celana dalam 2x sehari
 Kebiasaan memakai alas kaki : ibu selalu memakai alas kaki apabila keluar
rumah
1) Hubungan seksual
 Frekuensi 3x seminggu
 Keluhan lain : tidak ada
2) Istirahat/tidur
 Tidur malam 7-8 jam
 Tidur siang 1 jam
 Keluhan/masalah : tidak ada
3) Aktivitas fisik dan olahraga
 Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : sebelum dan ketika hamil ibu setiap hari
bekerja sebagai karyawan swasta mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 16.00
WIB. Sebelum dan sepulang bekerja ibu memasak untuk suami, menyapu,
mengepel, dan membersihkan rumah.
 Olahraga: ibu mengatakan tidak melakukan olahraga.
 Senam nifas: belum pernah
4) Kebiasaan yang merugikan kesehatan :
 Merokok : ibu mengatakan tidak merokok
 Minuman bealkohol : ibu mengatakan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
 Obat-obatan : ibu mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan
 Jamu : ibu mengatakan tidak mengonsumsi jamu
5) Pola menyusui : Ibu sudah menyusui bayinya
6) Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah, umur waktu menikah : 19 tahun
2) Pernikahan ini yang ke 1, sah, lamanya 7 tahun
3) Hubungan dengan suami : baik
b. Kehamilan ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga
Respon & dukungan keluarga terhadap nifas ini : sangat mendukung
c. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : berdiskusi
d. Ibu tinggal serumah dengan : suami
e. Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
f. Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri
g. Orang terdekat ibu : suami
h. Yang menemani ibu untuk kunjungan PNC : suami keluarga
i. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan nifas : belum ada
j. Penghasilan perbulan : Rp 4.500.000, cukup
k. Praktek agama yang berhubungan dengan nifas : berdoa
l. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
☑ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
 lainnya : ..................................................................................

m. Tingkat pengetahuan ibu :


Hal-hal yang sudah diketahui ibu : Ibu sudah mengetahui tentang cara
menyusui
Hal-hal yang ingin diketahui ibu : Ibu ingin mengetahui tentang mengurangi
rasa nyeri pada luka jahitannya dan tanda bahaya nifas

B. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 120/80 mmHg
4) Suhu : 36,6oC
5) Nadi : 86 x/menit
6) RR : 21 x/menit

b. Status Present
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut bersih, tidak rontok
Muka : Tidak pucat, tidak ada bengkak
Mata : Simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva merah
Hidung : Simetris, tidak ada pertumbuhan jaringan abnormal,
septum di tengah
Mulut : Bibir lembap, tidak pucat, tidak ada radang mukosa
mulut, tidak adalubang gigi, tidak ada rongga gigi,
lidah bersih
Telinga : Simetris, tidak ada sekret
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,
vena jugularis
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada
bunyi napas mengi
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Lipat Paha : Tidak ada pembesaran pembuluh darah vena, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
Vulva : Tidak ada bengkak, tidak ada pembesaran pembuluh
darah vena
Ekstremitas : Tidak ada bengkak, tidak ada pembesaran pembuluh
darah vena, vaskularisasi cepat
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang
Anus : Tidak ada pembesaran pembuluh darah vena
c. Status Obstetrik
Muka : Tidak pucat, tidak ada oedem
Mamae : Simetris, puting susu menonjol, terdapat hiperpigmentasi
areola mamae, ASI sudah keluar (kolostrum)
Abdomen : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi keras
Genetalia : Lokea rubra berwarna merah ±10 cc, luka perineum
basah, tidak ada tanda-tanda infeksi
2. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

C. ANALISA
Ny. D Usia 22 Tahun P1A0 8 Hari Postpartum Fisiologis

D. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 20 Januari 2024 Jam : 08.30WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dalam keadaan baik dan dalam batas
normal.
Hasil : Ibu mengerti dan merasa lega dengan hasil pemeriksaan.
2. Memberikan penkes cara mengurangi rasa nyeri pada luka jahitan perineum yaitu
dengan melakukan senam nifas atau kompres dingin. Tujuan senam nifas untuk
mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, memulihkan,
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian
punggung, dasar panggul, dan perut serta mencegah terjadinya komplikasi. Sedangkan
kompres dingin bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, termasuk nyeri luka perineum,
dapat mengurangi perdarahan serta oedema dan meningkatkan proses penyembuhan
jaringan yang mengalami kerusakan dengan memperlambat pekembangan bakteri.
Kompres dingin membuat analgesik pada area luka sehingga menyebabkan pembuluh
dara mengecil. Caranya menggunakan handuk kecil, kain atau kasa yang dibasahi
dengan air dingin biasa kemudian di letakan pada daerah tempat luka dengan lama
waktu pemberian selama ± 15 menit setiap pemberian kompres dingin.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan dapat mempraktikkannya perlahan.
3. Memberikan penkes kebutuhan nutrisi dan cairan ibu nifas yaitu mengkonsumsi
makanan yang tinggi serat seperti buah pepaya, pisang, dan sayur yang dapat mencegah
konstipasi, makanan tinggi protein seperti telur dan ikan lele, kemudian jambu biji
merah dan madu dapat mempercepat penyembuhan luka. Ibu nifas juga tidak ada
pantangan terhadap makanan. Apabila ibu nifas melakukan kebiasaan pantang mkaanan
maka akan mengakibatkan penurunan asupan gizi bagi ibu anaknya, yang berakibat
dapat memperlambat proses pengembalian alat kandungan seperti sebelum masa
kehamilan. Kemudian menganjurkan ibu minum pada 6 bulan pertama minimal 14 gelas
(setara 3-4 liter) perhari, dan 6 bulan kedua minimal 12 gelas (setara 3 liter).
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan bersedia mengonsumsi makanan
tinggi serat dan tinggi protein dan minum 14 gelas perhari.
4. Memberikan penkes tentang mobilisasi dini yang bertujuan melancarkan sirkulasi darah,
menghindari pembengkakan dan mencegah terjadinya gangguan pembuluh darah. Pada
2 jam pertama ibu dapat menggerakkan lengan dan tangan, menggerakan ujung jari
kaki, memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menenangkan otot betis, menekuk
dan menggeser kaki. Pada 4 jam postpartum ibu belajar miring ke kiri dan ke kanan,
belajar duduk, dan belajar berjalan. Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan
kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan
dapat mengurangi rasa sakit (nyeri).
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan bersedia melakukan mobilisasi dini.
5. Memberikan penkes tentang eliminasi. Ibu postpartum diharapkan
dapat buang air kecil secara spontan dalam 2 hingga 6 jam postpartum. Latihan yang
dapat merangsang pengeluaran urin antara lain pemberian air minum sebanyak 200 ml,
membantu ibu ke kamar mandi, dan menganjurkan ibu untuk duduk sambil menyiram-
nyiram perineumnya dengan air. Dalam 24 jam pertama ibu harus dapat BAB, karena
semakin lama feses tertahan dalam usus, maka akan mengeras karena cairan yang
terkandung dalam feses akan terserap oleh usus. Buang air besar agar dapat dilakukan
secara teratur dapat dilakukan dengan diit pemberian cairan, makanan yang cukup serat
seperti pepaya dan pisang dan olahraga.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan bersedia melakukan anjuran.
6. Memberikan penkes cara menjaga personal hygiene, yaitu perawatan payudara dengan
membersihkan puting susu dengan air yang telah dimasak sebelum dan sesudah
menyusui bayi, menjaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi
kulit pada bayi, membersihkan daerah kelamin dengan air dan sabun setiap kali selesai
BAB atau BAK, dimulai dari daerah sekitar vulva dari depan ke belakang ke daerah
sekitar anus, lalu mengeringkan dengan handuk bersih atau tisu, sering mengganti
pembalut atau kain setidaknya 4-5 kali sehari. Jangan lupa untuk mencuci tangan
dengan air dan sabun, sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukan anjuran.
7. Memberikan penkes kepada ibu untuk istirahat cukup yaitu 1-2 jam perhari pada siang
hari dan 7-8 jam perhari pada malam hari. Jika ibu kesulitan istirahat ibu dapat memakai
aromaterapi lavender.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia istirahat cukup.
8. Memberikan penkes tentang ASI Eksklusif, yaitu ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dilahirkan selama 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan
atau minuman lain. ASI diberikan secara on demand atau sesering mungkin sesuai
dengan kebutuhan bayi, paling sedikit 8x/hari tanpa menggunakan botol atau dot. Untuk
memperbanyak ASI, ibu dapat mengonsumsi daun katuk, daun kelor, daun kentang
manis, daun kacang panjang, atau daun pepaya.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia menyusui bayinya sesering
mungkin.
9. Memberikan penkes tentang hubungan seksual boleh dilakukan apabila darah berwarna
merah sudah tidak keluar lagi dan tidak ada gangguan nyeri pada luka jahitan.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
10. Memberikan penkes tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu keluar darah banyak
dari jalan lahir, sakit kepala, nyeri perut, penglihatan kabur, bengkak pada wajah dan
tangan atau kaki, demam, muntah, rasa nyeri saat buang air kecil, payudara berubah jadi
merah, panas dan terasa sakit, dan kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.
Jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya masa nifas sebaiknya keluarga segera
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Hasil : Ibu dan keluarga mengerti atas penjelasan yang diberikan dan bersedia
membawa ke petugas kesehatan jika terdapat tanda-tanda tersebut.
11. Mengingatkan ibu melanjutkan terapi suplemen tablet Fe 200 mg diminum 1x sehari
setiap malam, kaplet amoxcilin 500 mg diminum 3x sehari, dan vitamin A 200.000 IU
pada 24 jam setelah minum vitamin A yang pertama.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk melanjutkan terapi yang diberikan.

12. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 hari kemudian atau jika ada
keluhan.
Hasil : Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang atau jika ada keluhan.
13. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan.
Hasil : Telah dilakukan pendokumentasian.

CATATAN PERKEMBANGAN

20 Januari S = Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Neneng K


2024 O = a. Pemeriksaan Umum
10.00 WIB KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 36,6°C
b. Status Obstetrik
Muka : Tidak pucat, tidak ada oedem
Mamae : Puting susu menonjol, ASI lancar
Abdomen : TFU 1 jari di atas simfisis pubis,
kontraksi keras
Genetalia : Lokea serosa berwarna kecoklatan,
luka perineum kering, tidak ada tanda-tanda
infeksi
A = Ny. D Usia 262 Tahun P1A0 8 hari Postpartum
Fisiologis
P = a. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa kondisi
ibu dalam keadaan baik dan dalam batas normal.
Hasil : Ibu mengerti dan merasa lega dengan
hasil pemeriksaan.
b. Mengingatkan ibu penkes kebutuhan nutrisi ibu
nifas yaitu mengkonsumsi makanan yang tinggi
serat dan tinggi protein untuk mempercepat
penyembuhan luka perineum.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan,
dan sudah mengonsumsi makanan yang
dianjurkan.
c. Mengingatkan ibu penkes cara menjaga
kebersihan genetalia dan jahitan perineum.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan
dan sudah melakukannya.
d. Mengingatkan ibu penkes tentang hubungan
seksual.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan.
e. Mengingatkan ibu penkes tentang ASI dan
diberikan secara on demand.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan.
f. Mengingatkan ibu untuk istirahat cukup.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan.
g. Mengingatkan penkes tentang asuhan pada bayi,
tali pusat dan merawat bayi sehari-hari.
Hasil : Ibu mengingat penjelasan yang diberikan.
h. Mendokumentasikan asuhan yang telah
dilakukan
Hasil : Telah dilakukan pendokumentasian.

1.

Anda mungkin juga menyukai