Anda di halaman 1dari 11

Imunisasi

Vaksinasi dalam kacamata kebijakan merupakan proses penting dalam


mencegah keluarnya inefficient cost. Misalnya, dengan melakukan
vaksinasi DPT pada anak-anak kita, orang tua (dan negara) dapat
terhindar dari potensi pengeluaran biaya kesehatan yang harus ditanggung
bila anaknya menderita difteri, pertusis, atau tetanus.
Vaksinasi juga dapat mencegah kecacatan permanen yang mungkin
diderita anak bila ia menderita penyakit seperti polio. Dengan memberikan
imunisasi kepada anak, mereka dapat tumbuh sehat dan menjadi manusia
produktif.
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi, imunitas kelompok dapat tercapai. Artinya,
semakin banyak anak yang diimunisasi, penyakit akan tereradiksi dengan sendirinya,
sekaligus melindungi penularan kepada anak yang tidak diimunisasi.
Tentunya dapat disimpulkan bahwa imunisasi dasar (BCG, polio, DPT-HiB, hepatitis B,
dan campak) wajib untuk diberikan dan tidak ada lagi alasan kuat untuk bersikap
resisten terhadap imunisasi.
https://www.republika.co.id/berita/o3xfmm1/prokontra-imunisasi
Kelompok yang menolak karena status kehalalan vaksin

Kelompok ini menolak vaksin karena menganggap vaksin menggunakan unsur yang diharamkan
seperti babi. Untuk kelompok ini, perlu dilakukan edukasi dan pendekatan ideologis.

Masyarakat harus diedukasi bahwa sebenarnya unsur babi hanya digunakan pada sebagian kecil
vaksin. Unsur babi dalam hal ini enzim tripsin berperan sebagai katalisator yang memecah protein
guna menjadi sumber nutrisi kuman yang dikembangbiakan.

Kuman tersebut diambil antigennya untuk jadi bahan pembentukan vaksin. Namun setelah itu
dilakukan purifikasi dan ultrafikasi dan pengenceran hingga 1/67,5 milyar kali. Sehingga pada proses
akhir sudah tidak terdapat unsur babi.

Pendekatan ideologis, khususnya dari segi agama adalah dengan menyertakan sertifikasi halal pada
vaksin dari pihak berwenang misalnya Majelis Ulama Indonesia. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan,
namun pihak antivaksin terus melakukan penyangkalan.

2. Kelompok yang menolak konsep vaksin

Kelompok ini menganggap vaksinasi merupakan konspirasi korporat guna menggarup untung dari
masyarakat atau guna melemahkan kelompok tertentu. Ada juga yang menolak konsep vaksin karena
dianggap sebagai bentuk ketidakpasrahan terhadap Yang Maha Kuasa. Kelompok inilah yang
umumnya sangat bersikeras menolak vaksin karena sudah antipasti terhadap konsep vaksin itu
sendiri.

Bahkan ketika telah diberikan bukti mengenai efektivitas vaksin dan bahaya jika tidak melakukannya,
kelompok ini akan cenderung menolak. Oleh karenanya perlu dilakukan pendekatan dialog terhadap
kelompok ini guna meluruskan pandangan mereka berkaitan dengan vaksin. Pendekatan melalui
tokoh agama juga perlu dilakukan. Hal ini sebagaimana yang telah ditegaskan oleh MUI bahwa
vaksin tidak bertentangan dengan agama dan justru sesuai dengan anjuran agama.

3. Keamanan dan efektivitas vaksin

Kelompok ini menolak vaksinasi karena takut akan efek samping vaksinasi. Untuk kelompok ini perlu
dilakukan edukasi bahwa vaksin yang beredar di pasaran, utamanya yang menjadi program wajib
pemerintah sudah barang tentu aman. Hal ini dikarenakan pembuatan vaksin melalui penelitian yang
panjang dan sangat memperhatikan keamanan dan keakuratan.

Rizky Saputra Telaumbanua - detikNews


Selasa, 12 Sep 2017 15:23 WIB

Baca artikel detiknews, "Pro Kontra Vaksinasi: Kebobrokan yang Mengorbankan Anak"
selengkapnya https://news.detik.com/opini/d-3639525/pro-kontra-vaksinasi-kebobrokan-
yang-mengorbankan-anak.

Untuk mencegah penyakit yang dapat menyerang anak di kemudian hari, imunisasi perlu


dilakukan. hingga kini banyak sekali isu dan mitos tentang imunisasi, yang membuat
orangtua ragu memberikan anaknya imunisasi

dr. Verury Verona Handayani : 05 November 2019

https://www.halodoc.com/artikel/harus-tahu-13-mitos-imunisasi-ini-resmi-dari-who
Imunisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang
terhadap suatu penyakit, sehingga jika nanti terjangkit penyakit, tubuh tidak akan menderita
penyakit tersebut karena telah memiliki sistem memori (daya ingat), ketika vaksin dimasukan
kedalam tubuh maka akan terbentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori
akan menyimpan sebagai suatu yang pernah terjadi (Mulyani, 2013)

Imunisasi adalah pemindahan atau transfer antibodi atau yang sering disebut daya tahan tubuh
secara pasif. Antibodi diperoleh dari komponen plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit
tertentu.

- Vaksinasi adalah pemberian vaksin atau antigen dari virus/bakteri yang dapat merangsang imunitas
(antibodi) dari sistem imun didalam tubuh. Semacam memberi "infeksi ringan".

Vaksin haram karena menggunakan mediaginjal kera, babi, aborsi bayi, darah orang yang tertular
infeksi yang notabene pengguna alkohol, obat bius, dan lain-lain. Ini semua haram dipakai secara
syariat.

- Efek samping yang membahayakan karena mengandung mercuri, thimerosal, aluminium,


benzetonium klorida, dan zat-zat berbahaya lainnya yang akan memicu autisme, cacat otak, dan lain-
lain.

- Lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya, banyak efek sampingnya.

- Kekebalan tubuh sebenarnya sudah ada pada setiap orang. Sekarang tinggal bagaimana
menjaganya dan bergaya hidup sehat.

Menyingkirkan metode pengobatan dan pencegahan dari negara-negara berkembang dan negara
muslim seperti minum madu, minyak zaitun, kurma, dan habbatussauda.

- Adanya beberapa laporan bahwa anak mereka tidak diimunisasi masih tetap sehat, dan justru lebih
sehat dari anak yang diimunisasi.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pro Kontra Vaksinasi dan Imunisasi", Klik
untuk baca:

https://www.kompasiana.com/rikamaylinda/552844dcf17e61ac328b4596/pro-kontra-vaksinasi-
dan-imunisasi

Kreator: Rika Maylinda

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com


Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan rangkaian imunisasi wajib
untuk anak-anak dan bayi. Di balik manfaatnya, hal yang paling ditakutkan
oleh orangtua adalah efek samping setelah pemberian imunisasi, seperti
demam. Ini membuat sebagian dari orangtua memutuskan untuk tidak
memberikan imunisasi pada anak

https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/imunisasi/efek-samping-imunisasi/
Pendahuluan

Tuhan menciptakan seti ap makhluk hidup dengan kemampuan untuk


mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya.Salah satu ancaman
terhadap manusia adalah penyakit,terutama penyakit infeksi yang di bawa oleh
berbagai macam mikroba seperti virus,bakteri,parasit,jamur.Tubuh mempunyai cara
dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Beberapa jenis penyakit seperti pilek,
batuk, dan cacar air dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem
pertahanan tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan
kuman-kuman penyakit itu. 

Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun


berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’yang berarti pembebasan
(kekebalan)
yang diberikan kepada parasenator Romaw selama masa jabatan mereka
terhadapkewajiban s e b a g a i w a r g a n e g a r a b i a s a d a n t e r h a d a p
dakwaan
D a l a m s e j a r a h i s t i l a h i n i kemudian berkembang sehingga
p e n g e r t i a n n y a b e r u b a h m e n j a d i p e r l i n d u n g a n terhadap penyakit, dan lebih
spesifik lagi, terhadap penyaki menular. Sistem imunadalah suatu sistem dalam
tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yangdihasilkannya, yang
bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan  benda asing seperti
kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam  tubuh.

22 November 2012

STIKes Karsa Husada Garut


DIII Keperawatan

https://andriaskep.blogspot.com/2012/11/makalah-imunisasi.html

pembahasan

p e m b e r i a n i m u n i s a s i k a d a n g m e n i m b u k a n e f e k s a m p i n g . Demam ti nggi pasca-


imunisasi DPT, misalnya, kerap membuat orangtua was-was.

efek imunisasi ini bisa sangat berat, bahkan berujung kematian. Realita ini, menurut Departemen
Kesehatan RI disebut "KejadianI k u t a n P a s c a I m u n i s a s i " ( K I P I ) . M e n u r u t
K o m i t e N a s i o n a l P e n g k a j i a n d a n Penanggulangan (KN PP) KIPI, KIPI adalah semua
kejadian sakit dan kematian yangterjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi.

Menurut Komite KIPI, sebenarnya ti dak ada satu pun jenis vaksin imunisasi yang aman
tanpa efek samping.
MAKALAH
TENTANG
KONTRA IMUNISASI
DOSEN PEMBIMBING : TRIANA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
penyusun diberi kesehatan sehingga makalah yang berjudul “KONTRA IMUNISASI PADA
BAYI” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah , dimana
sumber materi disadur dari buku-buku, modul yang relevan guna menunjang keakuratan
materi yang nantinya akan di sampaikan.
            Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PEMBAHASAN
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk


mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya.Salah satu ancaman terhadap
manusia adalah penyakit,terutama penyakit infeksi yang di bawa oleh berbagai macam
mikroba seperti virus,bakteri,parasit,jamur.Tubuh mempunyai cara dan alat untuk mengatasi
penyakit sampai batas tertentu. Beberapa jenis penyakit seperti pilek, batuk, dan cacar air
dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pertahanan
tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman-
kuman penyakit itu. 

Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa
Latin ‘immunitas’yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator
Romaw selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warga negara biasa dan
terhadap dakwaan. Dalam sejarah istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya
berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyaki
menular.

Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta
produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk
melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke
dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN

Imunisasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kekebalan


tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga jika nanti terjangkit penyakit, tubuh tidak
akan menderita penyakit tersebut karena telah memiliki sistem memori (daya ingat), ketika
vaksin dimasukan kedalam tubuh maka akan terbentuk antibodi untuk melawan vaksin
tersebut dan sistem memori akan menyimpan sebagai suatu yang pernah terjadi. Di balik
manfaatnya, hal yang paling ditakutkan oleh orangtua adalah efek samping setelah pemberian
imunisasi, seperti demam. Ini membuat sebagian dari orangtua memutuskan untuk tidak
memberikan imunisasi pada anak.
Masih ada beberapa orang yang menyangsikan kehalalan imunisasi, Adapun kelopok-
kelompok kontra Imunisasi bayi adalah

1. Kelompok menolak vaksin


karena menganggap vaksin menggunakan unsur yang diharamkan seperti babi.

2. Kelompok yang menolak konsep vaksin


Kelompok ini menganggap vaksinasi merupakan konspirasi korporat guna menggarup
untung dari masyarakat atau guna melemahkan kelompok tertentu. Ada juga yang
menolak konsep vaksin karena dianggap sebagai bentuk ketidakpasrahan terhadap Yang
Maha Kuasa. Kelompok inilah yang umumnya sangat bersikeras menolak vaksin karena
sudah antipasti terhadap konsep vaksin itu sendiri.
Bahkan ketika telah diberikan bukti mengenai efektivitas vaksin dan bahaya jika tidak
melakukannya, kelompok ini akan cenderung menolak. Oleh karenanya perlu dilakukan
pendekatan dialog terhadap kelompok ini guna meluruskan pandangan mereka berkaitan
dengan vaksin. Pendekatan melalui tokoh agama juga perlu dilakukan. Hal ini
sebagaimana yang telah ditegaskan oleh MUI bahwa vaksin tidak bertentangan dengan
agama dan justru sesuai dengan anjuran agama.
3. Keamanan dan efektivitas vaksin
Kelompok ini menolak vaksinasi karena takut akan efek samping vaksinasi. Untuk
kelompok ini perlu dilakukan edukasi bahwa vaksin yang beredar di pasaran, utamanya
yang menjadi program wajib pemerintah sudah barang tentu aman. Hal ini dikarenakan
pembuatan vaksin melalui penelitian yang panjang dan sangat memperhatikan keamanan
dankeakuratan.

Anda mungkin juga menyukai